penguntit

"Eh..Di. Kaget aku.." Diandra terkekeh melihat wajah kaget Naya. Ia tidak bermaksud mengejutkan Naya. Kerongkongannya terasa kering, oleh sebab itulah ia pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"Iya..kamu asyik banget telponan. Makanya aku jadi kaya mahkluk astral aja..hehe" Kekeh Diandra membuat Naya ikut terkekeh.

"Banyak banget Nay makanannya. Kamu pesen semua ini?? emang bisa habis??". Diandra menatap tak percaya makanan yang ada diatas meja.

" Ada yang ngirim..kakak aku yang ngirim. Kita makan yuk.." Ajak Naya disambut semangat 45 oleh Diandra.

"Kapan lagi Nay makan segini banyak..gratis pula". Diandra duduk didepan Naya.

" Sebentar lagi aku yakin mommy akan meneror ku dengan telepon nya. Mommy benar-benar tidak membiarkan aku menganggur". Ucap Naya melihat bom pesan dari sang ibu yang berjumlah puluhan.

"Apa ibumu juga seperti ini Di??". Diandra tersenyum kecut mendengar pertanyaan Naya. Bahkan mungkin mereka tak ingat pernah memiliki anak bernama Diandra.

" Aku..aku sebatang kara Nay". Diandra dapat melihat jika Naya sangat terkejut.

"Ma-maafkan aku Di. Aku melukaimu..harusnya aku tidak lancang bertanya hal pribadimu". Ucap Naya penuh penyesalan.

Diandra tersenyum tipis..ia menggelengkan kepalanya sambil mengibaskan tangannya.

" Enggak..gapapa Nay. Kamu kan nggak tahu, dari tadi juga aku nanya kehidupan kamu kan". Diandra coba menenangkan.

"Apa yang menelponmu tadi kekasihmu?". Pertanyaan Diandra membuat Naya diam sesaat sebelum tersenyum dan menjawabnya.

" Bukan..dia sudah seperti kakak untukku Di". Diandra menatap tak percaya. Dari perhatian lelaki itu, Diandra yakin jika lelaki itu memiliki perasaan lebih pada Naya.

"Ahh..aku kira dia kekasihmu. Dia sangat perhatian, dan tatapan matanya benar-benar teduh menatapmu.." Ucap Diandra sendu, namun coba ia tutupi dengan senyuman.

"Kekasih ku sudah berada disurga Di.." Naya menatap hampa langit-langit hingga membuat Diandra terhenyak

"A-aku nggak bermaksud Nay.." Kini Diandra yang dilanda perasaan bersalah.

"Tidak apa..aku sedang mencoba bangkit saat ini Di. Aku rasa menceritakannya padamu akan membuatku lebih lega". Naya tersenyum tulus, membuat Diandra juga tersenyum.

" Kami akan menikah waktu itu. Tapi rupanya yang diatas merencanakan hal besar lain dengan mengambilnya dari sisiku saat kami sedang sangat berbahagia.." Diandra memdengarkan Naya bercerita.

"Calon suamiku kecelakaan.." Suara Naya terdengar tercekat. Diandra menggenggam tangan Naya yang terasa dingin.

"Jangan dilanjutkan jika membuat luka itu kembali menganga Nay.." Diandra tahu bagaimana sakitnya ditinggalkan orang yang teramat dicintai.

"Aku baik-baik aja..makasih". Naya balas menggenggam tangan Diandra dan tersenyum meyakinkan.

" Aku bahagia Di..sangat bahagia saat lelaki itu datang dan melamarku. Aku menyerahkan seluruh cintaku padanya..cinta yang akhirnya ia bawa hingga kedalam tanah, tempat peristirahatan terakhirnya". Naya kembali menghela nafas panjang.

"Aku merangkai berjuta mimpiku...dan dari jutaan mimpi itu ada dia didalam semua mimpiku". Diandra dapat melihat betapa dalam cinta Naya untuk mendiang calon suaminya.

" Kehilangan dirinya benar-benar pukulan berat bagiku..hidupku seolah terombang-ambing. Takdir seolah mempermainkan perasaan dan hatiku". Diandra diam dan mendengarkan kisah cinta Naya. Hatinya sedikit merasa iri dengan kisah yang begitu mengharu biru itu.

"Langit seolah menjadi gelap karena kepergian Biru ku Di..aku kehilangan arah dan tujuan". Naya menampilkan semyum getir, Diandra tahu sesakit apa itu.

"Aku sempat berpikir, apa mungkin aku pernah melakukan dosa besar hingga dihukum sedemikian menyakitkan dengan kehilangan separuh hidupku". Tanpa Diandra sadari, air matanya ikut menetes mendengar kisah Naya.

" Aku hampir menyerah Di..aku enggan melanjutkan hidupku. Rasanya nggak ada gunanya kalaupun aku melanjutkan hidup tanpa Biru Ku".

"Tapi aku dibangunkan dari mimpi buruk oleh keluargaku..mereka membuatku sadar bahwa kehancuranku akan lebih menghancurkan mereka. Aku beruntung memiliki mereka.." Diandra ikut tersenyum meski masih berlinang air mata.

"Kamu beruntung Nay.." Diandra tersenyum kecut

"Kamu beruntung memiliki keluarga yang mendukungmu Nay..Sementara aku?? Orang yang menyebut dirinya keluarga lah yang menghancurkanku hingga tak bersisa seperti ini" Batin Diandra meringis pilu setiap mengingat kisahnya.

"Ya..aku sangat beruntung". Naya kembali tersenyum meski pipinya basah oleh air mata.

" Dan lelaki yang menelponku tadi..dia salah satu orang yang sangat berjasa yang membuatku bisa bangkit seperti sekarang". Senyum Naya semakin lebar kala membicarakan lelaki yang tadi menelponnya.

"Karena dia aku menyadari..nggak seharusnya aku mencintai seseorang melebihi cintaku pada penciptanya, Di". Naya menutup kisahnya dengan senyuman. Membuat Diandra yang sempat kalut ikut tersenyum.

" Kamu sangat beruntung..dicintai oleh lelaki sebegitu besar. Bahkan ia membawa cintanya sampai mati Nay.." Diandra merasakan jantungnya dihujam berkali-kali. Kilasan kisah pilunya membuatnya hampir menangis. Untunglah ia masih bisa menahannya.

"Maafkan aku Di..aku jadi curhat ke kamu.." Naya merasa tak enak. Tapi hatinya terasa lega setelah bercerita pada Diandra.

"Aku senang mendengarnya..mungkin suatu saat kamu yang harus mendengar ceritaku". kelakar Diandra.

" Dengan senang hati.."

Diandra menatap laptopnya, berkali-kali ia mencoba akun sosial medianya. Sudah beberapa hari berlalu, ia ingin tahu kabar ibunya. Apakah wanita itu sudah sehat. Namun kilasan kebohongan besar yang mereka tutupi membuat ia menutup mata hatinya.

Hari ini, Diandra membuka sosial media milik Abi dan sang kakak, Deanita. Namun sepertinya kedua orang itu tidak pernah aktif di sosial media. Keduanya juga tidak pernah mengupload foro atau kabar apapun disosial medianya.

********

Hari pertama ke kantor, Diandra dan Naya bangun sejak pagi. Mereka tidak ingin kena tegur karena terlambat dihari pertama bekerja.

Keduanya berjalan dengan wajah cerah, mereka gadis yang memiliki tujuan sama. Melanjutkan kehidupan setelah kehilangan, hanya saja kehilangan yang mereka alami amat sangat jauh berbeda. Jika Naya berpisah karena cintanya dibawa mati oleh kekasih hatinya, sedangkan Diandra berpisah karena keadaan gila yang memaksanya.

"Udah siap??". Naya dan Diandra berdiri didepan gedung brrlantai empat yang ada didepannya. Keduanya saling menatap.

" Sangat siap". Sahut Diandra penuh semangat. Ini adalah awal kehidupan barunya. Ia harus bisa benar-benar bangkit dan melupakan kenangan pahit masa lalunya.

"Aku juga udah siap banget nih". Seorang lelaki muda tampan berdiri dibelakang keduanya hingga membuat keduanya terkejut.

Naya mengerutkan dahinya melihat lelaki tak ia kenal itu. Sementara Diandra merotasikan matanya, kenapa bisa lelaki itu juga ada disana.

" Hallo princess D.." Lelaki itu terlihat menggoda Diandra yang hanya cuek tak menanggapi.

"Dia galak bukan?? Jangan terlalu dekat..dia suka gigit". Lelaki itu berbisik pada Naya cukup keras, namun Diandra masih bisa mendengar.

" DIMAS!!!". seru Diandra membuat lelaki yang ia panggil Dimas itu tertawa melihat kekesalan Diandra.

"Kamu kenal??". Tanya Naya dijawab anggukan kepala oleh Diandra.

" Kenapa bisa laki-laki menyebalkan ini berada disini?? Astaga..tidak cukupkah waktu empat tahunku diganggu olehnya?? Sekarang dia juga ada dikantor yang sama denganku". Batin Diandra lelah.

Ya, dia mengenal Dimas. Lelaki yang sudah ia kenal sejak ia pertama masuk kuliah. Entah mengapa lelaki itu selalu mengikuti dirinya kemanapun. Hingga tanpa Diandra sadari ia kini mulai terbiasa dengan kehadiran Dimas, bahkan mereka bersahabat. Meski hampir setiap hari berdebat.

"Oke gadis-gadis. Mari kita mulai bekerja.." Dimas merangkul pundak kedua gadis didepannya dan membawanya masuk kedalam lobby kantor.

"Dasar penguntit!". Umpat Diandra menatap sebal pada Dimas yang hanya cengengesan.

******

***Insyaallah tiap hari dikasih up dua bab..semoga masih setia mendukung karya aku ya semua..

happy reading pemirsah***..

Terpopuler

Comments

Eliza Triwahyu

Eliza Triwahyu

ikutan nyesek berasa jadi Diandra & Naya😭😭😭

2022-07-20

0

Juwita Vena

Juwita Vena

semangat thor bagus ceritany tapi bikin nyesek n bikin bahagia sih

2022-06-05

1

ˢ⍣⃟ₛ 𝘊𝘰𝘦ˢ𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀

ˢ⍣⃟ₛ 𝘊𝘰𝘦ˢ𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀

asyeeekkk.....ceritanya aku suka....semangaaattttt💪💪💪💪

2022-05-29

2

lihat semua
Episodes
1 ramalan
2 Hamil
3 mbok Tun
4 Pergi
5 teman baru
6 penguntit
7 ada aku
8 khawatir
9 Naya
10 kencan
11 Perasaan Dimas
12 kedatangan mama Dita
13 makam
14 Siapa namamu?
15 baby Gaara
16 bimbang
17 Keputusan
18 SAH
19 Naya dan Dimas
20 demam
21 kita perlu bicara
22 kemajuan
23 membantu
24 bertemu teman lama
25 sandiwara
26 saatnya beraksi
27 Dalam bahaya
28 hukuman setimpal
29 dilema
30 sopir istimewa
31 Janji
32 Seandainya kamu tahu
33 menginap
34 pernikahan teman
35 bertemu musuh lama
36 Melupakan sejenak
37 kesalahpahaman
38 keseharian
39 trauma masa lalu
40 trauma masa lalu 2
41 pagi terindah
42 tamu tak diundang
43 ingin bahagia
44 misterius
45 Panca
46 cemburu
47 memulai cerita
48 benar atau hanya pembenaran
49 Akhir kita
50 Harus apa?
51 Nasehat teman
52 perasaan rindu
53 Disini?
54 halusinasi
55 Akhirnya kembali
56 Flashback
57 Gaara aman
58 gila?
59 Gaara
60 kamu anak mama, selamanya..
61 Hamil?
62 adik untuk Gaara
63 Ajaran mama
64 Baim dan nenek
65 mama dan papa baru
66 Malaikat Pelindung
67 kontraksi
68 trio macan
69 baby twins has come
70 kalian anak mama
71 Sakha dan Kara
72 Santan sachet
73 Ibrahim Maulana Argantara
74 Kejutan untuk mama
75 reuni
76 Saatnya kehancuranmu
77 apa kau yakin?
78 Apa aku bukan anak papa?
79 Abram
80 yang sebenarnya
81 surat
82 Bukan sekedar ancaman
83 sidang
84 Putusan sidang
85 hilang
86 rencana Gaara
87 melarikan diri
88 Akhirnya kamu kembali
89 akhir kisah Monika
90 Abram dan nasibnya
91 biang rusuh
92 Sekolah baru
93 Cinta dalam diam
94 kekhawatiran Nala
95 marah
96 wajar dia marah
97 tips
98 misi
99 hobi
100 Hanya sebatas adik?
101 kejut--an
102 kado
103 Nonton
104 introgasi
105 se frekuensi
106 pertolongan
107 mengungkapkan rasa
108 memikirkan cara
109 sebenarnya apa maumu
110 sekarang kita pacaran?
111 harus selalu bahagia
112 ayah
113 perjodohan
114 memulai perjuangan
115 berjuang bersama
116 calon mantu
117 Arkan
118 bolos
119 bismillah
120 ya, aku punya kekasih
121 kecewa
122 hanya butuh waktu
123 undangan
124 pembatalan adopsi
125 alasan
126 Akting bagus
127 peran sempurna
128 kehangatan keluarga
129 kembar aneh
130 calon imam
131 calon menantu idaman
132 pembalap
133 pelukan
134 panas
135 terbakar
136 terlalu berbahaya
137 waktunya mundur
138 kehilangan
139 kehidupan baru
140 setelah kepergian
141 mencari
142 apa aku siap?
143 salah paham
144 pingsan
145 galau
146 Antarkan dia
147 pelukan yang dirindukan
148 kursi roda
149 satu kamar
150 tekad
151 hal tak terduga
152 tatapan permusuhan
153 mengakhiri kesalahpahaman
154 Menahan malu
155 kapan lagi
156 seandainya, waktu itu
157 Kenapa harus seperti ini
158 Ayo bicara
159 it's oke
160 bully
161 calon istri
162 Ayo kita selesaikan
163 jadi semua itu benar??
164 pengakuan
165 travelling
166 adu jotos
167 debat
168 iseng
169 sama gila nya
170 lelaki tak tahu malu
171 menyenangkan
172 se tan
173 asisten edan
174 sesi baku hantam
175 luka pembawa berkah
176 mencuri kesempatan
177 kepergok
178 flashback
179 masih flashback
180 payah
181 usir saja dia
182 bolos??
183 Anala, i love you
184 mereka harus tau
185 Sedikit serangan
186 serangan pertama
187 serangan kedua
188 jangan dipaksakan
189 abang dimana
190 lawan seimbang
191 abang, ayo menikah
192 cepetan sadar!
193 mengantar bekal
194 bonus
195 fitting
196 aib
197 overdosis
198 menyesal?
199 tersiksa rindu
200 bukan up
201 End
202 bonchap1
203 bonchap2
204 bonchap 3 'end
Episodes

Updated 204 Episodes

1
ramalan
2
Hamil
3
mbok Tun
4
Pergi
5
teman baru
6
penguntit
7
ada aku
8
khawatir
9
Naya
10
kencan
11
Perasaan Dimas
12
kedatangan mama Dita
13
makam
14
Siapa namamu?
15
baby Gaara
16
bimbang
17
Keputusan
18
SAH
19
Naya dan Dimas
20
demam
21
kita perlu bicara
22
kemajuan
23
membantu
24
bertemu teman lama
25
sandiwara
26
saatnya beraksi
27
Dalam bahaya
28
hukuman setimpal
29
dilema
30
sopir istimewa
31
Janji
32
Seandainya kamu tahu
33
menginap
34
pernikahan teman
35
bertemu musuh lama
36
Melupakan sejenak
37
kesalahpahaman
38
keseharian
39
trauma masa lalu
40
trauma masa lalu 2
41
pagi terindah
42
tamu tak diundang
43
ingin bahagia
44
misterius
45
Panca
46
cemburu
47
memulai cerita
48
benar atau hanya pembenaran
49
Akhir kita
50
Harus apa?
51
Nasehat teman
52
perasaan rindu
53
Disini?
54
halusinasi
55
Akhirnya kembali
56
Flashback
57
Gaara aman
58
gila?
59
Gaara
60
kamu anak mama, selamanya..
61
Hamil?
62
adik untuk Gaara
63
Ajaran mama
64
Baim dan nenek
65
mama dan papa baru
66
Malaikat Pelindung
67
kontraksi
68
trio macan
69
baby twins has come
70
kalian anak mama
71
Sakha dan Kara
72
Santan sachet
73
Ibrahim Maulana Argantara
74
Kejutan untuk mama
75
reuni
76
Saatnya kehancuranmu
77
apa kau yakin?
78
Apa aku bukan anak papa?
79
Abram
80
yang sebenarnya
81
surat
82
Bukan sekedar ancaman
83
sidang
84
Putusan sidang
85
hilang
86
rencana Gaara
87
melarikan diri
88
Akhirnya kamu kembali
89
akhir kisah Monika
90
Abram dan nasibnya
91
biang rusuh
92
Sekolah baru
93
Cinta dalam diam
94
kekhawatiran Nala
95
marah
96
wajar dia marah
97
tips
98
misi
99
hobi
100
Hanya sebatas adik?
101
kejut--an
102
kado
103
Nonton
104
introgasi
105
se frekuensi
106
pertolongan
107
mengungkapkan rasa
108
memikirkan cara
109
sebenarnya apa maumu
110
sekarang kita pacaran?
111
harus selalu bahagia
112
ayah
113
perjodohan
114
memulai perjuangan
115
berjuang bersama
116
calon mantu
117
Arkan
118
bolos
119
bismillah
120
ya, aku punya kekasih
121
kecewa
122
hanya butuh waktu
123
undangan
124
pembatalan adopsi
125
alasan
126
Akting bagus
127
peran sempurna
128
kehangatan keluarga
129
kembar aneh
130
calon imam
131
calon menantu idaman
132
pembalap
133
pelukan
134
panas
135
terbakar
136
terlalu berbahaya
137
waktunya mundur
138
kehilangan
139
kehidupan baru
140
setelah kepergian
141
mencari
142
apa aku siap?
143
salah paham
144
pingsan
145
galau
146
Antarkan dia
147
pelukan yang dirindukan
148
kursi roda
149
satu kamar
150
tekad
151
hal tak terduga
152
tatapan permusuhan
153
mengakhiri kesalahpahaman
154
Menahan malu
155
kapan lagi
156
seandainya, waktu itu
157
Kenapa harus seperti ini
158
Ayo bicara
159
it's oke
160
bully
161
calon istri
162
Ayo kita selesaikan
163
jadi semua itu benar??
164
pengakuan
165
travelling
166
adu jotos
167
debat
168
iseng
169
sama gila nya
170
lelaki tak tahu malu
171
menyenangkan
172
se tan
173
asisten edan
174
sesi baku hantam
175
luka pembawa berkah
176
mencuri kesempatan
177
kepergok
178
flashback
179
masih flashback
180
payah
181
usir saja dia
182
bolos??
183
Anala, i love you
184
mereka harus tau
185
Sedikit serangan
186
serangan pertama
187
serangan kedua
188
jangan dipaksakan
189
abang dimana
190
lawan seimbang
191
abang, ayo menikah
192
cepetan sadar!
193
mengantar bekal
194
bonus
195
fitting
196
aib
197
overdosis
198
menyesal?
199
tersiksa rindu
200
bukan up
201
End
202
bonchap1
203
bonchap2
204
bonchap 3 'end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!