Suamiku, Kakak Iparku

Suamiku, Kakak Iparku

ramalan

Seorang gadis berperawakan tinggi baru saja menginjakkan kakinya ditanah air setelah menempuh perjalanan berjam-jam. Ia baru saja menyelesaikan pendidikan nya untuk meraih gelar S1 nya.

Senyumnya tak pernah surut membayangkan akan seperti apa terkejutnya orang tua dan kakaknya. Apalagi dengan lelaki yang sudah mengisi hari-harinya selama belasan tahun. Ia sudah tidak sabar memberikan kejutan pada semua orang terkasihnya.

"Maaf kak.."

Gadis itu menunduk saat seorang anak lelaki menabrak dirinya. Rupanya anak lelaki itu sedang dikejar oleh temannya.

"Gapapa..hati-hati nanti kamu jatuh". Ucapnya lembut dijawab anggukan kepala oleh anak lelaki itu.

Sepeninggal anak lelaki itu, gadis cantik bernama Diandra itu teringat pertemuan pertama nya dengan seorang lelaki yang kini menjadi pemilik hatinya.

flashback on

Malam itu Diandra bersama kedua orang tuanya dan kakak perempuannya sedang berada disebuah pasar malam. Diandra gadis kecil yang ramah dan ceria. Ia selalu dengan mudah memiliki teman baru.

" Papa..Di mau kesana. Bolehkah??". Gadis kecil berusia lima tahun itu menunjuk sebuah stan peramal yang masih terlihat oleh sang papa.

"Kamu berani??". Tanya Sang ayah mengangkat tubuh mungil putrinya.

" Hmm..tentu. Di anak yang pembelani sepelti papa.."

"Kamu memang anak hebat. Berhati-hatilah.." Sang ayah kembali menurunkan Diandra setelah menciumi wajahnya.

Diandra kecil berlari menghampiri seorang wanita yang berpenampilan seperti seorang penyihir.

"Hai anak manis..mau diramal??". Tanya Si wanita ramah membuat Diandra kecil mengangguk semangat

Bersamaan dengan itu, seorang anak lelaki yang mungkin seusia dengan kakaknya juga datang ke stan itu.

" Baiklah..kalian akan aku ramal. Tunjuk kartu mana yang kalian mau.."

Tangan mungil kedua bocah itu menyentuh satu kartu yang sama. Keduanya saling berpandangan, dan seperti biasa. Diandra akan tersenyum sangat manis. Karena memang pembawaan gadis mungil itu selalu ramah dan ceria terhadap siapapun.

"Biar aku baca". Si anak lelaki mengambil kartunya. Sementara wanita penjaga stand itu hanya mengangguk dan tersenyum lucu melihat kepolosan dua bocah didepannya ini.

" Kalian akan bersama selamanya". Anak lelaki itu kemudian menoleh, menatap mata jernih gadis kecil disampingnya.

"Apakah itu altinya kita akan selalu belsama??" Mata jernih itu menatap dengan binar kebahagiaan.

"Hm..Sepertinya begitu". Senyum dari Diandra kecil menular pada anak lelaki itu. Pun dengan si wanita penyihir yang terlihat sangat gemas menyaksikan dan mendengarkan obrolan bocah-bocah kecil itu.

" Apakah benal kami akan selalu belsama tante??". Tanya Diandra menatap si wanita penyihir yang tersenyum cerah.

"Tentu..kartu ramalanku tidak pernah meleset". Ia menjembel pipi chubby Diandra karena sudah tidak tahan dengan kelucuannya.

" Waaah..lalu siapa nama kakak?? Namaku Diandla.." Diandra yang masih belum fasih menyebutkan namanya langsung menyodorkan tangannya pada anak lelaki itu.

"Abi..namaku Abi..Abimana Argantara".

" Abi..nama kakak Abi? Sanat bagus.." Diandra bertepuk tangan kegirangan.

Entahlah, Abi senang melihat senyum manis gadis kecil itu. Wajahnya semakin menggemaskan saat tersenyum, matanya terlihat menyipit karena senyuman lebarnya

"Kak Abi..kita akan belsama selama-lamanya". Ucap Diandra polos.

" Sudah sayang??".

"Papa..." Diandra berlari menyongsong lelaki matang yang sepertinya adalah ayahnya.

"Papa..Di dilamal tadi.." Diandra langsung berceloteh ketika berada dalam gendongan sang ayah.

"Oh ya..apa isi ramalannya??"

"Di..akan belsama kak Abi, selamana.." Diandra melebarkan tangannya dengan senyum yang tak pernah luntur.

"Oh ya..siapa kak Abi??". Tanya sang ayah tidak ingin mengecewakan putrinya.

" Itu.." Diandra menunjuk seorang anak lelaki yang masih berdiri didepan stand si peramal.

"Baiklah..jadi dia calon menantu papa".

" Menantu apa??". Diandra balik bertanya hingga membuat Herman, sang ayah tertawa gemas dan menciumi pipi anaknya.

"Papa..geli.." Diandra tertawa karena kegelian seluruh wajahnya dicium oleh sang ayah.

"Kita pulang ya..mama dan kakak sudah menunggu". Diandra mengangguk dan mengalungkan kedua tangannya dileher kokoh cinta pertamanya didunia ini.

" Daaaaa kak Abi.." Diandra melambaikan tangannya pada Abi yang membalas lambaian tangan nya.

Abi bergegas meninggalkan stand itu dan menghampiri ayah serta ibunya yang duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

Sudah beberapa bulan setelah pertemuan tidak sengaja itu. Seperti anak pada umumnya, Diandra sudah melupakan kejadian malam itu.

Gadis itu kembali menjalani hari-harinya dengan belajar menulis dan membaca seperti anak seusianya.

Ia memiliki seorang kakak bernama Deanita, umur keduanya terpaut 5tahun. Jadi Diandra selalu manja kepada kedua orang tuanya dan juga sang kakak.

"Kakak..Di mewalnai. Cantik sekali.." Diandra menghampiri Deanita dan menunjukkan hasil kerja kerasnya mewarnai seorang putri

"Waaah..cantik sekali seperti adikku ini". Deanita memangku tubuh mungil adiknya dan menciuminya dengan penuh kasih sayang. Ya, Deanita sangat menyayangi Diandra. Seluruh kasih sayang dan perhatian ia curahkan pada sang adik meski umurnya baru saja menginjak 10tahun.

" Di sayaaaang kakak banak-banak.." Diandra membentuk lingkaran besar kemudian memeluk sang kakak dengan erat.

"Kakak juga sayang Di banyaaaaaak banget.." Deanita kembali menciumi wajah adiknya yang terkekeh kegelian.

Mama Dita yang melihat kedua putrinya begitu akur sangat bersyukur. Ia bahagia memiliki dua putri yang saling menyayangi satu sama lain.

"Dea...ajak Di makan sayang. Mama sudah masak makanan kesukaan kalian". Mama Dita sedikit berteriak dari ruang makan.

" Iya ma.." Sahut Deanita

" Ayam bakal.." Pekik Diandra kegirangan ketika mendengar sang ibu memasak makanan kesukaan nya.

"Let's go..." Deanita menggendong tubuh gempal adiknya ke ruang makan. Meski tubuhnya tidak terlalu besar, namun sebisa mungkin Deanita selalu menggendong adiknya, Diandra.

"Mamaaaa..kakak gendong Di". Diandra berteriak agar sang ibu melihat kakak nya menggendong dirinya.

" Waaaah..kakak hebat sekali ya". Mama Dita menghampiri Deanita yang terlihat kepayahan menggendong adiknya, sang mama mengambil alih tubuh gembul putri bungsunya.

Ketiga wanita berbeda usia itu akhirnya makan dengan diselingi canda tawa. Namun lebih banyak Diandra yang berceloteh menceritakan kegiatannya disekolah tadi.

Entah hanya kebetulan atau memang takdir yang kembali mempertemukan Diandra dengan anak lelaki bernama Abi itu.

Setelah hampir 6bulan, tanpa diduga kedua orang tua Abi pindah dan menempati rumah yang berhadapan dengan rumah milik papa Herman, ayah Diandra.

"Kakak lamalan..." Teriak Diandra dari halaman rumahnya ketika melihat sosok Abi berada dihalaman rumah yang ada diseberangnya. Ia mengingat wajah itu, namun ia lupa siapa namanya.

"Diandra?". Tidak seperti Diandra yang melupakan namanya, rupanya Abi masih sangat mengingat wajah cantik gadis kecil yang ia temui dipasar malam beberapa bulan lalu itu.

" Kakak lamalan disini?". Tanya Diandra yang sudah menyeberang dan kini berdiri didepan Abi.

"Ini lumah kakak Kilana. Kenapa kakak lamalan disini?". Kirana adalah nama anak pemilik rumah itu sebelum dibeli oleh kedua orang tua Abi.

" Ini sekarang rumahku. Dan namaku Abi..bukan ramalan gadis kecil". Abi mencubit gemas hidung mancung Diandra.

Terpopuler

Comments

Mohamad Rosidi

Mohamad Rosidi

halooo aq suka ceritanya..semoga bagus sampai akhir cerita

2022-06-16

1

Juwita Vena

Juwita Vena

bagus nih ceritany

2022-06-05

0

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Aku mampir Thor

2022-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 ramalan
2 Hamil
3 mbok Tun
4 Pergi
5 teman baru
6 penguntit
7 ada aku
8 khawatir
9 Naya
10 kencan
11 Perasaan Dimas
12 kedatangan mama Dita
13 makam
14 Siapa namamu?
15 baby Gaara
16 bimbang
17 Keputusan
18 SAH
19 Naya dan Dimas
20 demam
21 kita perlu bicara
22 kemajuan
23 membantu
24 bertemu teman lama
25 sandiwara
26 saatnya beraksi
27 Dalam bahaya
28 hukuman setimpal
29 dilema
30 sopir istimewa
31 Janji
32 Seandainya kamu tahu
33 menginap
34 pernikahan teman
35 bertemu musuh lama
36 Melupakan sejenak
37 kesalahpahaman
38 keseharian
39 trauma masa lalu
40 trauma masa lalu 2
41 pagi terindah
42 tamu tak diundang
43 ingin bahagia
44 misterius
45 Panca
46 cemburu
47 memulai cerita
48 benar atau hanya pembenaran
49 Akhir kita
50 Harus apa?
51 Nasehat teman
52 perasaan rindu
53 Disini?
54 halusinasi
55 Akhirnya kembali
56 Flashback
57 Gaara aman
58 gila?
59 Gaara
60 kamu anak mama, selamanya..
61 Hamil?
62 adik untuk Gaara
63 Ajaran mama
64 Baim dan nenek
65 mama dan papa baru
66 Malaikat Pelindung
67 kontraksi
68 trio macan
69 baby twins has come
70 kalian anak mama
71 Sakha dan Kara
72 Santan sachet
73 Ibrahim Maulana Argantara
74 Kejutan untuk mama
75 reuni
76 Saatnya kehancuranmu
77 apa kau yakin?
78 Apa aku bukan anak papa?
79 Abram
80 yang sebenarnya
81 surat
82 Bukan sekedar ancaman
83 sidang
84 Putusan sidang
85 hilang
86 rencana Gaara
87 melarikan diri
88 Akhirnya kamu kembali
89 akhir kisah Monika
90 Abram dan nasibnya
91 biang rusuh
92 Sekolah baru
93 Cinta dalam diam
94 kekhawatiran Nala
95 marah
96 wajar dia marah
97 tips
98 misi
99 hobi
100 Hanya sebatas adik?
101 kejut--an
102 kado
103 Nonton
104 introgasi
105 se frekuensi
106 pertolongan
107 mengungkapkan rasa
108 memikirkan cara
109 sebenarnya apa maumu
110 sekarang kita pacaran?
111 harus selalu bahagia
112 ayah
113 perjodohan
114 memulai perjuangan
115 berjuang bersama
116 calon mantu
117 Arkan
118 bolos
119 bismillah
120 ya, aku punya kekasih
121 kecewa
122 hanya butuh waktu
123 undangan
124 pembatalan adopsi
125 alasan
126 Akting bagus
127 peran sempurna
128 kehangatan keluarga
129 kembar aneh
130 calon imam
131 calon menantu idaman
132 pembalap
133 pelukan
134 panas
135 terbakar
136 terlalu berbahaya
137 waktunya mundur
138 kehilangan
139 kehidupan baru
140 setelah kepergian
141 mencari
142 apa aku siap?
143 salah paham
144 pingsan
145 galau
146 Antarkan dia
147 pelukan yang dirindukan
148 kursi roda
149 satu kamar
150 tekad
151 hal tak terduga
152 tatapan permusuhan
153 mengakhiri kesalahpahaman
154 Menahan malu
155 kapan lagi
156 seandainya, waktu itu
157 Kenapa harus seperti ini
158 Ayo bicara
159 it's oke
160 bully
161 calon istri
162 Ayo kita selesaikan
163 jadi semua itu benar??
164 pengakuan
165 travelling
166 adu jotos
167 debat
168 iseng
169 sama gila nya
170 lelaki tak tahu malu
171 menyenangkan
172 se tan
173 asisten edan
174 sesi baku hantam
175 luka pembawa berkah
176 mencuri kesempatan
177 kepergok
178 flashback
179 masih flashback
180 payah
181 usir saja dia
182 bolos??
183 Anala, i love you
184 mereka harus tau
185 Sedikit serangan
186 serangan pertama
187 serangan kedua
188 jangan dipaksakan
189 abang dimana
190 lawan seimbang
191 abang, ayo menikah
192 cepetan sadar!
193 mengantar bekal
194 bonus
195 fitting
196 aib
197 overdosis
198 menyesal?
199 tersiksa rindu
200 bukan up
201 End
202 bonchap1
203 bonchap2
204 bonchap 3 'end
Episodes

Updated 204 Episodes

1
ramalan
2
Hamil
3
mbok Tun
4
Pergi
5
teman baru
6
penguntit
7
ada aku
8
khawatir
9
Naya
10
kencan
11
Perasaan Dimas
12
kedatangan mama Dita
13
makam
14
Siapa namamu?
15
baby Gaara
16
bimbang
17
Keputusan
18
SAH
19
Naya dan Dimas
20
demam
21
kita perlu bicara
22
kemajuan
23
membantu
24
bertemu teman lama
25
sandiwara
26
saatnya beraksi
27
Dalam bahaya
28
hukuman setimpal
29
dilema
30
sopir istimewa
31
Janji
32
Seandainya kamu tahu
33
menginap
34
pernikahan teman
35
bertemu musuh lama
36
Melupakan sejenak
37
kesalahpahaman
38
keseharian
39
trauma masa lalu
40
trauma masa lalu 2
41
pagi terindah
42
tamu tak diundang
43
ingin bahagia
44
misterius
45
Panca
46
cemburu
47
memulai cerita
48
benar atau hanya pembenaran
49
Akhir kita
50
Harus apa?
51
Nasehat teman
52
perasaan rindu
53
Disini?
54
halusinasi
55
Akhirnya kembali
56
Flashback
57
Gaara aman
58
gila?
59
Gaara
60
kamu anak mama, selamanya..
61
Hamil?
62
adik untuk Gaara
63
Ajaran mama
64
Baim dan nenek
65
mama dan papa baru
66
Malaikat Pelindung
67
kontraksi
68
trio macan
69
baby twins has come
70
kalian anak mama
71
Sakha dan Kara
72
Santan sachet
73
Ibrahim Maulana Argantara
74
Kejutan untuk mama
75
reuni
76
Saatnya kehancuranmu
77
apa kau yakin?
78
Apa aku bukan anak papa?
79
Abram
80
yang sebenarnya
81
surat
82
Bukan sekedar ancaman
83
sidang
84
Putusan sidang
85
hilang
86
rencana Gaara
87
melarikan diri
88
Akhirnya kamu kembali
89
akhir kisah Monika
90
Abram dan nasibnya
91
biang rusuh
92
Sekolah baru
93
Cinta dalam diam
94
kekhawatiran Nala
95
marah
96
wajar dia marah
97
tips
98
misi
99
hobi
100
Hanya sebatas adik?
101
kejut--an
102
kado
103
Nonton
104
introgasi
105
se frekuensi
106
pertolongan
107
mengungkapkan rasa
108
memikirkan cara
109
sebenarnya apa maumu
110
sekarang kita pacaran?
111
harus selalu bahagia
112
ayah
113
perjodohan
114
memulai perjuangan
115
berjuang bersama
116
calon mantu
117
Arkan
118
bolos
119
bismillah
120
ya, aku punya kekasih
121
kecewa
122
hanya butuh waktu
123
undangan
124
pembatalan adopsi
125
alasan
126
Akting bagus
127
peran sempurna
128
kehangatan keluarga
129
kembar aneh
130
calon imam
131
calon menantu idaman
132
pembalap
133
pelukan
134
panas
135
terbakar
136
terlalu berbahaya
137
waktunya mundur
138
kehilangan
139
kehidupan baru
140
setelah kepergian
141
mencari
142
apa aku siap?
143
salah paham
144
pingsan
145
galau
146
Antarkan dia
147
pelukan yang dirindukan
148
kursi roda
149
satu kamar
150
tekad
151
hal tak terduga
152
tatapan permusuhan
153
mengakhiri kesalahpahaman
154
Menahan malu
155
kapan lagi
156
seandainya, waktu itu
157
Kenapa harus seperti ini
158
Ayo bicara
159
it's oke
160
bully
161
calon istri
162
Ayo kita selesaikan
163
jadi semua itu benar??
164
pengakuan
165
travelling
166
adu jotos
167
debat
168
iseng
169
sama gila nya
170
lelaki tak tahu malu
171
menyenangkan
172
se tan
173
asisten edan
174
sesi baku hantam
175
luka pembawa berkah
176
mencuri kesempatan
177
kepergok
178
flashback
179
masih flashback
180
payah
181
usir saja dia
182
bolos??
183
Anala, i love you
184
mereka harus tau
185
Sedikit serangan
186
serangan pertama
187
serangan kedua
188
jangan dipaksakan
189
abang dimana
190
lawan seimbang
191
abang, ayo menikah
192
cepetan sadar!
193
mengantar bekal
194
bonus
195
fitting
196
aib
197
overdosis
198
menyesal?
199
tersiksa rindu
200
bukan up
201
End
202
bonchap1
203
bonchap2
204
bonchap 3 'end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!