ada aku

Sudah beberapa bulan berlalu, Diandra mulai bangkit sedikit demi sedikit. Ia mulai mencoba melupakan lara hatinya, tak lagi ingin mengingat keluarganya.

"Udah pada denger belom.." Seperti biasanya, meski Dimas lelaki satu-satunya, namun dialah biang gosip diantara mereka bertiga. Ya hanya bertiga, karena memang ketiganya tak pernah suka bergabung dengan yang lain. Ketiganya tengah memyantap makan siangnya dikantin siang ini.

"Berita apalagi kang gosip?". Sinis Diandra membuat Dimas mencebik. Sementara Naya hanya terkekeh melihat interaksi keduanya.

" Ish..dasar galak". Cibir Dimas namun Diandra acuh.

"Denger-denger dirut ini perusahaan mau dateng lagi.." Ucap Dimas heboh. Namun tanggapan Naya dan Diandra hanya biasanya saja dan ber oh ria.

"Kalian berdua masih normal kan??". Tanya Dimas membuatnya mendapat tatapan tajam dari dua gadis yang duduk dihadapannya.

" Denger-denger, dirutnya masih muda. Ganteng pula..pada nggak pengen tau??".

"Nggak tertarik". Ucap keduanya serempak.

" Jangan-jangan kalian berdua.." Mata Dimas memicing, menatap Naya dan Diandra penuh kecurigaan. Senyum jahil tersungging dibibir Naya dan Diandra. Mereka saling lirik dan memberi kode untuk mengerjai Dimas.

"Ya..kaya yang lo bayangin Dim. Iya kan sayang.." Diandra menggenggam tangan Naya yang juga tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya disertai senyum semanis madu.

"HAH!!!! YANG BENER KALIAN?!!'. Tanya Dimas tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Gila kalian!! Kalo perusahaan tau auto didepak kalian". Dimas memelankan suaranya, seolah apa yang baru saja ia lihat adalah aib besar yang harus ditutup rapat.

" Hahahahahhahahahaha..." Tawa yang sejak tadi coba ditahan oleh dua gadis itu akhirnya pecah melihat wajah pucat Dimas.

"Kurangasem..ngerjain aku ternyata!". Umpat Dimas ketika menyadari dirinya menjadi korban kejahilan dua temannya.

" Makanya otaknya disapuin..kalo perlu dipel biar nggak kotor.." Ucap Naya masih mencoba meredam tawanya.

"Nanti kan gajian..kalian mau aku traktir??". Ia saling menatap dengan Diandra, beberapa detik kemudian keduanya mengangguk penuh semangat.

" Makan gratis jangan ditolak..iya kan Di??". Tanya Naya yang dijawab anggukan kepala oleh Diandra.

"Oke..nanti aku jemput ya malam". Kedua gadis itu kembali mengangguk.

Saat ketiganya tengah berbincang, suasana kantin tiba-tiba menjadi gaduh. Beberapa kali Diandra mendengar orang memanggil nama Kay, ia menoleh dan mendapai seorang pria tengah menatap Naya.

" Nay.." Diandra menyentuh pundak Naya hingga membuat gadis itu menoleh.

"Itu ada yang panggil deh kayanya, aku nggak yakin sih. Tapi yang diliatin kamu". Bisik Diandra. Mereka berdua tak melihat wajah syok Dimas ketika melihat siapa yang berdiri dibelakang kedua gadis itu. Dan apa ini, berani-beraninya kedua gadis itu mengacuhkan lelaki itu.

Diandra kebingungan saat tiba-tiba Dimas menarik tangannya dan meninggalkan Naya yang masih belum selesai dengan makannya. Sebenarnya pun dirinya juga belum selesai.

"Ish..kenapa sih Dim. Kasian itu Naya". Dimas segera mencekal tangan Diandra yang hendak berbalik.

" Jangan diganggu kalo kamu masih pengen kerja disini Di". Peringat Dimas menambah gurat kebingungan diwajah ayu Diandra.

"Apa hubungannya sih?? Jangan bertele-tele deh.." Sungut Diandra menatap temannya kesal.

"Itu dirut perusahaan ini Di.." Bisik Dimas penuh penekanan.

"Hah?!!! Kenapa kaga ngomong". Diandra nenabok lengan Dimas cukup keras.

" Aku syok Di..otak aku langsung blank". Dimas cengengesan.

"Tapi aku sering liat Laki-laki itu, Dim". Diandra tampak berpikir keras.

" Aaah iya..dia lelaki yang tiap hari menelpon Naya. Kata Naya dia kakaknya". Diandra ingat jika lelaki tadi adalah orang yang sering menelpon Naya.

"Kakaknya???". Tanya Dimas memastikan dan dijawab anggukan kepala oleh Diandra.

" Kita temenan sama adiknya dirut???? Keberuntungan apa ini Di". Wajah Dimas berubah sumringah.

"Buka adik kandung!". Diandra menoyor pelan kepala Dimas.

" Ah..ya. Harusnya aku tahu". Ucap Dimas lesu

"Menurutku, pak Yohan menaruh hati pada Naya".. Ucap Dimas setelah menyadari sikap Al yang tidak seperti kakak biasa.

" Namanya siapa?? Yohan?? Bukan Al?? Naya pernah bilang namanya Al". Tanya Diandra bingung.

"Makanya kerja tu harus tau nama atasan. Gimana sih kamu". Diandra mencebik mendengar ceramah Dimas.

" Namanya Yohan Alexander. Kalo dikantor dipanggilnya pak Yohan, mungkin spesial Naya dipanggil pak Al". Tebak Dimas yang cukup masuk akal menurut Diandra.

"Sudahlah..aku mau kembali bekerja". Diandra meninggalkan Dimas yang berteriak memanggil namanya. Namun ia hanya melambaikan tangannya pada Dimas.

*********

Sesuai janjinya siang tadi. Malam ini Dimas menjemput Naya dan Diandra ke apartemennya. Ia sudah berjanji akan membawa kedua temannya makan malam.

" Ish..kenapa traktirnya ditempat kaya gini sih!". Omel Naya yang melihat Dimas mengarahkan mobilnya ke sebuah club malam yang ternama dikota itu.

Ini bukan pertama kali ketiga orang itu datang ke tempat itu. Sudah beberapa kali dan Naya selalu menjadi orang yang membawa tubuh kedua temannya pulang.

Diandra hanya diam saja, mungkin Dimas tahu jika dirinya sedang butuh pelampiasan untuk rasa sakit yang tiba-tiba kembali menghujam hatinya.

Entah mengapa, sore tadi ia tiba-tiba teringat pada keluarganya. Bayangan wajah para pembohong itu berhasil membuka kembali luka yang perlahan menutup. Sungguh Diandra benci dengan keadaannya yang lemah seperti ini.

Ketiganya masuk kedalam club, berkali-kali Naya mewanti-wanti Dimas dan Diandra untuk tidak terlalu mabuk.

"Di.." Dalam kondisinya yang setengah mabuk, Diandra menoleh pada Dimas yang memanggilnya. Naya baru saja meninggalkan mereka berdua ke toilet.

"Cerita sama aku..sebenarnya kamu kenapa?"

"Aku gapapa Dim.." Dimas tahu senyum itu bukanlah senyum sesungguhnya dari seorang Diandra. Dirinya mengenal lama Diandra, bukan baru satu atau dua bulan saja

"Ini bukan kamu Di.." Dimas menggenggam tangan Diandra.

"Kenapa mereka kejam Dim.." Dimas terhenyak, Diandra kembali menangis. Gadis ceria dan galak itu kembali menangis?

Sebenarnya Dimas sudah curiga jika hubungan Diandra dan keluarganya tidak baik-baik saja, semenjak Diandra mengaku jika kini dirinya hanya sebatang kara.

"Mereka hancurin aku Dim.." Dimas membawa tubuh Diandra kedalam pelukannya. Ia mengusap lembut punggung Diandra.

"Cerita Di..jangan pendam semua sendiri". Dimas ikut sakit melihat Diandra seperti saat ini. Entah sejak kapan, namun rupanya gadis itu sudah memiliki tempat khusus dihatinya.

" Kenapa mas Abi tega sama aku.." Racau Diandra yang sudah semakin mabuk.

Dimas terdiam, ya..nama Abi dulu selalu ia dengar. Diandra selalu membanggakan nama lelaki itu sejak kuliah. Namun semenjak bekerja, tak pernah ada lagi cerita tentang lelaki bernama Abi itu.

"Aku sebatang kara Dim..aku sendirian". Diandra menangis, air matanya tumpah tak tertahankan lagi. Didalam keadaan yang setengah sadar itu, Diandra meluapkan semua resah hatinya.

" Ssst...kamu nggak sendiri Di. Ada aku..."

"Ada Naya..kita bakal selalu ada buat kamu". Dimas semakin mengeratkan pelukannya.

" Kalian nggak akan hianatin aku kaya mereka kan??". Racau Diandra menatap langsung mata Dimas hingga Dimas bisa melihat jelas kehancuran hari mata itu.

"Nggak akan..kita nggak akan pernah tinggalin kamu". Dimas mengecup kening Diandra.

Diandra bukanlah seorang pemabuk, namun kejadian yang menimpanya membuat gadis itu mencari pelampiasan atas rasa sakit hatinya. Dan minuman haram itulah yang menjadi pilihannya jika rasa sakit itu kembali mendera.

Terpopuler

Comments

Juwita Vena

Juwita Vena

lanjut thor

2022-06-05

1

Indah Tuk Di Kenang

Indah Tuk Di Kenang

lanjut thorrrrr💪🏻💪🏻💪🏻

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 ramalan
2 Hamil
3 mbok Tun
4 Pergi
5 teman baru
6 penguntit
7 ada aku
8 khawatir
9 Naya
10 kencan
11 Perasaan Dimas
12 kedatangan mama Dita
13 makam
14 Siapa namamu?
15 baby Gaara
16 bimbang
17 Keputusan
18 SAH
19 Naya dan Dimas
20 demam
21 kita perlu bicara
22 kemajuan
23 membantu
24 bertemu teman lama
25 sandiwara
26 saatnya beraksi
27 Dalam bahaya
28 hukuman setimpal
29 dilema
30 sopir istimewa
31 Janji
32 Seandainya kamu tahu
33 menginap
34 pernikahan teman
35 bertemu musuh lama
36 Melupakan sejenak
37 kesalahpahaman
38 keseharian
39 trauma masa lalu
40 trauma masa lalu 2
41 pagi terindah
42 tamu tak diundang
43 ingin bahagia
44 misterius
45 Panca
46 cemburu
47 memulai cerita
48 benar atau hanya pembenaran
49 Akhir kita
50 Harus apa?
51 Nasehat teman
52 perasaan rindu
53 Disini?
54 halusinasi
55 Akhirnya kembali
56 Flashback
57 Gaara aman
58 gila?
59 Gaara
60 kamu anak mama, selamanya..
61 Hamil?
62 adik untuk Gaara
63 Ajaran mama
64 Baim dan nenek
65 mama dan papa baru
66 Malaikat Pelindung
67 kontraksi
68 trio macan
69 baby twins has come
70 kalian anak mama
71 Sakha dan Kara
72 Santan sachet
73 Ibrahim Maulana Argantara
74 Kejutan untuk mama
75 reuni
76 Saatnya kehancuranmu
77 apa kau yakin?
78 Apa aku bukan anak papa?
79 Abram
80 yang sebenarnya
81 surat
82 Bukan sekedar ancaman
83 sidang
84 Putusan sidang
85 hilang
86 rencana Gaara
87 melarikan diri
88 Akhirnya kamu kembali
89 akhir kisah Monika
90 Abram dan nasibnya
91 biang rusuh
92 Sekolah baru
93 Cinta dalam diam
94 kekhawatiran Nala
95 marah
96 wajar dia marah
97 tips
98 misi
99 hobi
100 Hanya sebatas adik?
101 kejut--an
102 kado
103 Nonton
104 introgasi
105 se frekuensi
106 pertolongan
107 mengungkapkan rasa
108 memikirkan cara
109 sebenarnya apa maumu
110 sekarang kita pacaran?
111 harus selalu bahagia
112 ayah
113 perjodohan
114 memulai perjuangan
115 berjuang bersama
116 calon mantu
117 Arkan
118 bolos
119 bismillah
120 ya, aku punya kekasih
121 kecewa
122 hanya butuh waktu
123 undangan
124 pembatalan adopsi
125 alasan
126 Akting bagus
127 peran sempurna
128 kehangatan keluarga
129 kembar aneh
130 calon imam
131 calon menantu idaman
132 pembalap
133 pelukan
134 panas
135 terbakar
136 terlalu berbahaya
137 waktunya mundur
138 kehilangan
139 kehidupan baru
140 setelah kepergian
141 mencari
142 apa aku siap?
143 salah paham
144 pingsan
145 galau
146 Antarkan dia
147 pelukan yang dirindukan
148 kursi roda
149 satu kamar
150 tekad
151 hal tak terduga
152 tatapan permusuhan
153 mengakhiri kesalahpahaman
154 Menahan malu
155 kapan lagi
156 seandainya, waktu itu
157 Kenapa harus seperti ini
158 Ayo bicara
159 it's oke
160 bully
161 calon istri
162 Ayo kita selesaikan
163 jadi semua itu benar??
164 pengakuan
165 travelling
166 adu jotos
167 debat
168 iseng
169 sama gila nya
170 lelaki tak tahu malu
171 menyenangkan
172 se tan
173 asisten edan
174 sesi baku hantam
175 luka pembawa berkah
176 mencuri kesempatan
177 kepergok
178 flashback
179 masih flashback
180 payah
181 usir saja dia
182 bolos??
183 Anala, i love you
184 mereka harus tau
185 Sedikit serangan
186 serangan pertama
187 serangan kedua
188 jangan dipaksakan
189 abang dimana
190 lawan seimbang
191 abang, ayo menikah
192 cepetan sadar!
193 mengantar bekal
194 bonus
195 fitting
196 aib
197 overdosis
198 menyesal?
199 tersiksa rindu
200 bukan up
201 End
202 bonchap1
203 bonchap2
204 bonchap 3 'end
Episodes

Updated 204 Episodes

1
ramalan
2
Hamil
3
mbok Tun
4
Pergi
5
teman baru
6
penguntit
7
ada aku
8
khawatir
9
Naya
10
kencan
11
Perasaan Dimas
12
kedatangan mama Dita
13
makam
14
Siapa namamu?
15
baby Gaara
16
bimbang
17
Keputusan
18
SAH
19
Naya dan Dimas
20
demam
21
kita perlu bicara
22
kemajuan
23
membantu
24
bertemu teman lama
25
sandiwara
26
saatnya beraksi
27
Dalam bahaya
28
hukuman setimpal
29
dilema
30
sopir istimewa
31
Janji
32
Seandainya kamu tahu
33
menginap
34
pernikahan teman
35
bertemu musuh lama
36
Melupakan sejenak
37
kesalahpahaman
38
keseharian
39
trauma masa lalu
40
trauma masa lalu 2
41
pagi terindah
42
tamu tak diundang
43
ingin bahagia
44
misterius
45
Panca
46
cemburu
47
memulai cerita
48
benar atau hanya pembenaran
49
Akhir kita
50
Harus apa?
51
Nasehat teman
52
perasaan rindu
53
Disini?
54
halusinasi
55
Akhirnya kembali
56
Flashback
57
Gaara aman
58
gila?
59
Gaara
60
kamu anak mama, selamanya..
61
Hamil?
62
adik untuk Gaara
63
Ajaran mama
64
Baim dan nenek
65
mama dan papa baru
66
Malaikat Pelindung
67
kontraksi
68
trio macan
69
baby twins has come
70
kalian anak mama
71
Sakha dan Kara
72
Santan sachet
73
Ibrahim Maulana Argantara
74
Kejutan untuk mama
75
reuni
76
Saatnya kehancuranmu
77
apa kau yakin?
78
Apa aku bukan anak papa?
79
Abram
80
yang sebenarnya
81
surat
82
Bukan sekedar ancaman
83
sidang
84
Putusan sidang
85
hilang
86
rencana Gaara
87
melarikan diri
88
Akhirnya kamu kembali
89
akhir kisah Monika
90
Abram dan nasibnya
91
biang rusuh
92
Sekolah baru
93
Cinta dalam diam
94
kekhawatiran Nala
95
marah
96
wajar dia marah
97
tips
98
misi
99
hobi
100
Hanya sebatas adik?
101
kejut--an
102
kado
103
Nonton
104
introgasi
105
se frekuensi
106
pertolongan
107
mengungkapkan rasa
108
memikirkan cara
109
sebenarnya apa maumu
110
sekarang kita pacaran?
111
harus selalu bahagia
112
ayah
113
perjodohan
114
memulai perjuangan
115
berjuang bersama
116
calon mantu
117
Arkan
118
bolos
119
bismillah
120
ya, aku punya kekasih
121
kecewa
122
hanya butuh waktu
123
undangan
124
pembatalan adopsi
125
alasan
126
Akting bagus
127
peran sempurna
128
kehangatan keluarga
129
kembar aneh
130
calon imam
131
calon menantu idaman
132
pembalap
133
pelukan
134
panas
135
terbakar
136
terlalu berbahaya
137
waktunya mundur
138
kehilangan
139
kehidupan baru
140
setelah kepergian
141
mencari
142
apa aku siap?
143
salah paham
144
pingsan
145
galau
146
Antarkan dia
147
pelukan yang dirindukan
148
kursi roda
149
satu kamar
150
tekad
151
hal tak terduga
152
tatapan permusuhan
153
mengakhiri kesalahpahaman
154
Menahan malu
155
kapan lagi
156
seandainya, waktu itu
157
Kenapa harus seperti ini
158
Ayo bicara
159
it's oke
160
bully
161
calon istri
162
Ayo kita selesaikan
163
jadi semua itu benar??
164
pengakuan
165
travelling
166
adu jotos
167
debat
168
iseng
169
sama gila nya
170
lelaki tak tahu malu
171
menyenangkan
172
se tan
173
asisten edan
174
sesi baku hantam
175
luka pembawa berkah
176
mencuri kesempatan
177
kepergok
178
flashback
179
masih flashback
180
payah
181
usir saja dia
182
bolos??
183
Anala, i love you
184
mereka harus tau
185
Sedikit serangan
186
serangan pertama
187
serangan kedua
188
jangan dipaksakan
189
abang dimana
190
lawan seimbang
191
abang, ayo menikah
192
cepetan sadar!
193
mengantar bekal
194
bonus
195
fitting
196
aib
197
overdosis
198
menyesal?
199
tersiksa rindu
200
bukan up
201
End
202
bonchap1
203
bonchap2
204
bonchap 3 'end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!