14

Pernyataan Yamakazu membuat Sarah bingung,hatinya terbagi menjadi dua. Dia merasa nyaman dengan Kenjiro yang selalu menemaninya dan selalu ada baginya tapi Yamakazu juga mempunyai tempat dihatinya dengan ketampanan dan senyum manisnya.

Pikirannya yang rumit itu menguras tenaganya hingga ia tertidur lelap,Yama sengaja memberinya ruang sambil berfikir bagaimana cara untuk menyampaikan siapa dia sebenarnya.

Pagi ini Sarah bangun dengan perasaan tidak nyaman,pasalnya ada beberapa perawat dan pelayan termasuk Nora sedang lalu lalang di kamar yang besar itu.

"Selamat pagi nona,saya akan membantu anda untuk membersihkan diri."ucap Nora sambil membungkukkan badan.

"Kamu kok ada di sini Nora? siapa mereka ini?"tanya Sarah.

"Mereka adalah pelayan dan para perawat yang akan melayani anda nona."

"Aku hanya butuh 1 perawat ditambah kamu udah cukup."

"Ini semua atas perintah tuan Yamakazu.Kami hanya menjalankan perintah."Jelas Nora.

"Sekarang kemana dia?"tanya Sarah.

"Tuan Yama sedang menunggu di luar."

Sarah berhenti bertanya dan mempersilahkan Nora untuk membersihkan dirinya. Dua orang perawat mengecek dan mengganti perban pada kaki nya,tidak ada patah tulang yang mengharuskan kakinya di pasang gips.

Beberapa pelayan lain sedang membersihkan ruangan,dan satu lagi membantu Nora untuk mendandaniku.

"Nona,anda sangat beruntung mempunya pacar seperti pria itu.Tinggi,tampan dan perhatian.Dia tidak pernah meninggalkan nona sendirian,selalu memperhatikan infus dan jam pemberian obat.Saya rasa tuan itu belum sarapan."ucap seorang perawat.

"Benarkah? baiklah,aku akan mengajaknya sarapan sebentar lagi."ucap Sarah.

Pekerjaan mereka telah selesai, saatnya para perawat ini menuju pasiennya yang lain. Saat mereka hendak keluar dan berpapasan dengan Yama di pintu,kedua perawat itu saling berbisik dan tersenyum kearah Yama yang membungkukkan badan tapi dengan tatapan dingin.

Para pelayan yang mengenal bagaimana sifat tuannya itu tidak ada yang berani bertingkah.

"Seperti ini ya sifat aslimu?nggak ada senyum ramah?"tanya Sarah.

"Kurang lebih..sebenarnya dahulu aku tidak begini."terangnya.

"Senyum kalian sangat ramah,aku suka."ucap Sarah jujur.

"Aku dapat tersenyum dihadapanmu saja,tidak dengan orang lain."

"Yaaa..itu semua terserah kamu,itu hak kamu kok mau senyum ke siapa aja."ucap Sarah netral.

"Tidak akan ada perempuan lain,hanya kamu."ucap Yama mulai serius.

"Yama_san tapi..aku.."

"Tidak usah menjawabku sekarang,aku akan memberikan semua cintaku untukmu.Terbalas atau tidaknya itu tidak masalah bagiku."

"Tapi kamu nggak kenal aku,aku nggak akan bisa jadi seperti ini kalau bukan karena nenek."

"Aku dulu sangat gemuk,bau dan jelek.Pasti kamu nggak akan bilang cinta kalau lihat aku yang dulu,malahan kamu akan memaki ku."

Yama tidak percaya apa yang dikatakan Sarah, dimatanya Sarah sangat sempurna.

Seseorang mengetuk pintu kamar itu, menginterupsi pembicaraan mereka berdua.

"Sarahhh!!"teriak Nia membuat Yama menoleh kaget.

"Kamu nggak apa-apa kan?astagaaa kakimu."

Nia melihat sekujur tubuh Sarah dan berakhir di kakinya.

"Siapa yang bakal nemenin aku belanja nanti kalau kaki kamu kayak gini Sar." tangis kecil Nia.

"Tuh genk barbie ambil alih aja ... ketua genknya udah almarhum." Kata Sarah.

"Orang tuanya ngamuk-ngamuk di tempat kemarin, emang gimana sih kejadiannya Sar?" tanya Nia penasaran.

Sarah pun menceritakan kejadian yang dialaminya.

"Gila emang si Sherly, sampe segitunya dia mau celakain kamu. Untung aja kamu selamat, senjata makan tuan itu namanya." cerosos Nia.

"Udah, buang-buang energi kan orangnya udah nggak ada." jawab Sarah.

"Ehem," Yama mengeluarkan sedikit suaranya.

"Ah, mmaafkan saya tuan Yamakazu. Saya tidak bermaksud lancang." Nia ketakutan.

"Kenapa?lancang kenapa?" Sarah bingung dengan sikap Nia.

Nia masih menundukkan kepalanya tak berani menatap Yama ataupun Sarah.

Mati aku kali ini ... aku lupa kalau ada tuan Yama.

Nia berucap dalam hati.

"Woee ... ngapain kamu nunduk terus? terus gimana kabar di sekolah?" tanya Sarah antusias.

"Mm ... mm ... itu ... " Nia tidak dapat menjawab, dia terus melirik ke arah Yama yang sedetik kemudian Sarah menyadarinya.

"Ooo ... Yama-san, aku ingin bicara dengan Nia berdua. Bisakah kamu keluar sebentar?" tanya Sarah.

Tak ada jawaban darinya, hanya saja Yama segera berdiri dan berjalan keluar dari ruang kamar.

"Kenapa sih kamu Nia? udah 2 kali loh kamu begini? dulu sama nenek Megumi, sekarang ada Yama-san kamu jadi aneh."

"Kamu yang nggak tau, tuh tuan Yama calon pemimpin Yakuza." Nia berbisik di telinga Sarah.

"Apa?!"

"Sshhh ... jangan keras-keras," Nia menutup mulut Sarah dengan tangannya.

"Kok kamu tahu?"

"Papa aku bilang, jangan sampe buat keributan sama keluarga Ito."

"Ito? bukankah nama belakang Kenjiro itu Bagaskara yah?"

"Itu nama bapaknya, kalau marga nenek megumi itu Ito dan tuan Yamakazu memiliki marga itu." Jelas Nia.

"Wah ... ngeri donk." Sarah merinding.

Mereka berdua saling pandang membayangkan kengerian Yakuza.

"Udah ah, kamu kasi tau aku gimana keadaan sekolah?" tanya Sarah.

"Heboh banget pastinya, banyak spekulasi atas kematian Sherly yang disebabkan sama kamu."

"Hah?! aku kena lagi nih?" tanya Nia

"Iya tapi, pangeranmu jelasin jalan ceritanya di hall sekolah jadi namamu tetap bersih."

Nia semakin bimbang dengan perasaannya, dirinya tidak mengerti harus bagaimana.

Tok ... tok ... tok ...

Terdengar suara pintu diketuk dan masuklah s

eorang suster membawa nampan.

"Permisi saya akan memberikan obat untuk nona ini." ucapnya.

Nia memberi jalan untuknya.

Yamamoto tampak waspada sebab, dirinya sadar jika suster tadi tidak mengucapkan nama Sarah.

"Sakura!" Teriak Yama memacu suster itu untuk lebih cepat merangkul Sarah dan meletakkan pisau pada dagunya.

"Musuh dilumpuhkan." Ucapnya pada sebuah alat kecil hitam yang melekat pada telinganya.

Tiba-tiba muncullah seorang pria paruh baya yang berjalan dengan santai sambil bertepuk tangan.

"bagus ... bagus ... ternyata kamu bersembunyi disini? ucapnya

"Akuma! fuzakeru na!" hardik Yama.

"Kukukuku ... begitukah ucapan selamat datang untuk pamanmu ini?" Akuma terkekeh kejam.

Akuma adalah anak pertama nenek Megumi, kakak dari Hana. Dialah yang tega mengubur ibunya sendiri hidup-hidup, semua karena harta dan kekuasaan yang tidak diwariskan padanya.

"Huh! Baka, nenek bahkan sudah tidak menganggapmu sebagai anak. Untuk apa aku mengucapkan selamat datang kepadamu?" Yama menjawab dengan santai dan elegan.

Tangannya yang berada di saku celana menekan tombol pada ponselnya, asistennya menerima signal itu dan kemudian bersiap untuk melumpuhkan anak buah Akuma.

"Tutup mulutmu! dasar anak kecil tidak berguna!" Teriak Akuma marah.

Akuma tidak sadar jika seluruh anak buahnya telah musnah.

Akuma berjalan ke arah Sarah dan mengambil alih pisau dari tangan suster palsu itu dan memberikan perintah untuk menunggu di luar.

"Inikah wanitamu? masih sangat muda dan lugu."

"Jauhkan tanganmu darinya!" teriak Yama marah.

"Hahahaha ... kini aku tau kelemahanmu, bagaimana jika kita sedikit bermain-main dengannya?" Akuma membelai pipi Sarah.

"Akuma! aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kau berani menyakitinya."

"Kekekeke ... aku tidak perlu maafmu, katakan dimana giok itu?" Akuma serius.

"Aku tidak memilikinya," Yama menjawab dengan tenang.

"Tidak mungkin, kau pasti memilikinya." Ucap Akuma frustasi.

"Kau bisa memeriksaku jika mau." Yama membuka lebar tangannya.

Akuma maju dengan tatapan curiga, bermaksud untuk mencari giok itu sendiri dan melepaskan Sarah.

"Silahkan, aku tak membawa senjata apa-apa." Yama meyakinkan Akuma.

Akuma tak sebodoh itu, dirinya merangsek maju kemudian menghunuskan pisau itu kearah perut Yama. Rupanya ia salah tafsir, anak kecil yang dianggapnya tak mampu apa-apa ternyata tumbuh menjadi pria yang kuat.

Yama menangkap tangan Akuma dan memutarnya kebelakang membentuk sebuah kuncian yang melumpuhkan Akuma.

"Masuk." Panggil Yama kepada asistennya itu.

Terpopuler

Comments

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

ahem serunya

semangat Thor sampai tamat ya Thor

2022-03-11

1

Syalalala~

Syalalala~

senengnya bisa first komen😂

2022-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!