12

Aku tetap memberi semangat kepada Yama untuk sembuh,setia menemaninya berlatih berjalan dan membawanya jalan-jalan keliling kompleks.

Anehnya,tak ada raut wajah sedih.Yama selalu tersenyum kepadaku dan selalu bersemangat untuk kupapah belajar berjalan.

"Apakah Oniichan capek?"tanyaku.

"Tidak,aku masih kuat berlatih sebentar lagi."

"Oniichan jangan memaksakan diri."ucapku Khawatir.

"Jangan panggil aku Oniichan.Aku ingin mendengarmu memanggil namaku."

"Yamakazu?"

"Cukup Yama-san saja."

"Yama-san?"

Yama mengangguk diiringi senyum menawannya.

"Jadi apakah Yama-san ingin berhenti?"tanyaku lagi.

"Tidak,aku sangat suka saat dimana aku bisa sangat dekat denganmu."ucapnya.

Kata-kata itu membuatku kaget dan reflek melepaskan pelukanku padanya,tapi yang kulihat Yama berdiri baik-baik saja.

"Bagus Yama-san,kamu sudah bisa berdiri sendiri."akubertepuk tangan gembira.

"Baka!"umpatnya.

"Apa?"tanyaku.

Tiba-tiba saja Yama terjatuh dan aku bergegas memapahnya menuju kursi roda lagi.

"maafkan aku."aku membungkukan badan menyesal telah melepaskan pelukannya.

Setiap hari setelah melihat senyum cerah nan hangat milik Yama seketika melihat wajah dingin dan kaku Kenjiro,membuat hatiku jadi ikutan panas dingin tak karuan.

"Ayo berangkat."ajak Ken pagi itu.

"Biar aku dan pak Budi yang mengantarkannya."ucap Yama.

"Kenapa Oniichan melewati batas?!"Ken tersulut emosi.

Aku tak ingin ada pertengkaran lagi,kuputuskan untuk berangkat bersama Kenjiro.

"Makasih Yama-san tapi aku akan berangkat sama Ken,kita ada di sekolah yang sama."ucapku.

"Ok,jangan lupa makan siang dan makan coklat pemberianku ya."teriak Yama saat mobil Ken melaju dengan cepat.

"Ken,kamu nyetirnya pelan-pelan aja.Kita nggak telat kok."ucapku.

CIITTTTTT!!!!

Mobil berhenti mendadak membuatku terpental sedikit keras.

"Auhhhh!!"pekikku.

"Maaf..bagian mana yang sakit?"Ken terlihat sangat khawatir.

"Mangkannya,jangan cepat-cepat."gerutuku.

Tiba-tiba saja Ken mengambil tasku,mencari sesuatu.Dia mengambil coklat pemberian Yama lalu membuangnya di pinggir jalan dan mengganti yang baru miliknya.

Aku terkekeh geli melihat tingkahnya.

"Kenapa kamu tertawa?"tanya Kenjiro.

"Hahahaha..itu hanya sebuah coklat.Lagipula pemberian kakak kita,sayang jika dibuang."ucapku

Ken melajukan mobilnya.

"Makan saja coklat dariku,rasanya lebih enak."

"Sama saja."

"Nggak sama,punyaku lebih manis dan enak."

"Sama-sama coklat,bagiku sama saja."

"Tidak sama Sakura-chan,punyaku lebih.."

"Lebih manis dan enak kan?baiklah."aku tak ingin memperpanjang masalah sederhana ini.

"Bagus jika mengerti."ucapnya.

Sesampainya di sekolah,bu Ernik mengumumkan Studi Tour yang akan diadakan tiga hari lagi.

"Anak-anak,tiga hari lagi sekolah kita akan mengadakan studi tour.Ibu harap semua anak dapat bersiap dalam tiga hari."

"Kita akan kemana bu?"tanya seorang siswa.

"Kita akan berkemah di kota B."jawab bu Ernik.

"Kalau orangtua kita nggak ngijinin gimana bu?"tanya yang lain.

"Studi tour ini bersifat wajib!akan ada beberapa pengamatan yang harus dilakukan di sana dan semua nilai akan menunjang kenaikan kelas kalian."ucap bu Ernik.

Suara anak-anak berbisik-bisik sangat kencang membuat suasana kelas menjadi ramai.

"Semuanya harap tenang!ibu minta tanda tangan orang tua kalian di surat ini paling lambat 1 hari sebelum hari H.Didalam surat tersebut juga ada daftar barang-barang yang wajib dibawa."terang Bu Ernik.

"Sekian pemberitahuan dari saya,selamat pulang."ucapnya lagi.

Semua anak berbaris rapih untuk mengambil surat tersebut dan kemudian pulang.

Akupun memberitahu Kenjiro tentang surat hari ini.

"Ken,tiga hari lagi akan ada studi tour ke kota B.Apa kamu jadi salah satu pengurus?"tanyaku.

"nggak,tapi aku janji akan ikut kesana."ucapnya tetap dengan wajah dinginnya.

Sesampainya dirumah,akupun meminta tanda tangan dari mama perihal studi tour yang akan diadakan 3 hari lagi.

"Nanti mama akan minta Nora untuk ikut bersamamu,jadi kamu tidak akan kesulitan saat membutuhkan sesuatu."ucap mama.

"Ma,aku bukan anak kecil.Malu donk kalau sampai teman-teman kira aku punya babysitter."candaku.

"Hahaha..baiklah,tapi Nora harus ikut kamu saat membeli perlengkapan yang dibutuhkan.Biarkan dia yang menyiapkannya untukmu."

"Oke,tapi Sakura belanja sama Nia juga."

"Iya,besok berangkat sama pak Budi saja."ucap mama.

Keesokan harinya,akupun berangkat membeli perlengkapan studi tour bersama Nia dan Nora.

"Aneh-aneh aja nih sekolah.Biasanya kan kalau studi tour sudah ada tempat tidur nyaman untuk kita."gerutu Nia.

"Mungkin maksud mereka supaya kita nggak jadi anak mama yang melulu di rumah main gadget,hang out,party gitu."jelasku.

"Yahh..kenapa harus wajib."

Nia termasuk anak mama yang manja,maklum karena dia adalah anak tunggal.Semua hal terlihat mulus baginya.

Berbagai keperluan kami beli hari ini sesuai instruksi juga beberapa barang titipan mama yang wajib kubawa.

Kami mengantar Nia pulang sebelum kemudian pak Budi mengantar kami pulang juga.

Hari H tiba,semua anak berkumpul di lapang membentuk barisan-barisan yang mewakili kelas mereka masing-masing.

Ada 5 barisan kelas XI dan 1 barisan panitia,kami semua mengantongi perintah serta tugas dari masing-masing wali kelas.

Satu persatu siswa naik ke dalam bus yang bertuliskan nama kelas mereka,para panitia mengabsen setiap anak.

Giliran kelas kami untuk naik di bus berikutnya,aku berada di barisan paling belakang karena aku tidak suka berdesak-desakan.

Tiba-tiba saja ada yang menarikku keluar dari barisan.

"Kenjiro?"ucapku dengan kening berkerut heran.

"Kenapa kamu kemari?kamu bilang bukan pengurus."

"Udah beres,aku pengurus sekarang.Kamu berangkat sama aku."titah Ken.

"Loh,kok sama kamu?nanti aku dicariin panitia."ucapku.

"Aku bilang udah beres,berarti semua ijin sudah aku urus.Ayo."ajaknya.

"Tapi.."

"Aku gendong atau jalan sendiri?"tanyanya.

"Jalan sendiri."ucapku cepat sambil berlalu pergi menuju mobilnya.

Kebetulan mobil Ken berada didekat bus yang akan dinaiki oleh Sherly.Aku melihat mukanya merah padam dengan mata yang menatap sinis kearahku.

Mobil Ken melaju tanpa menunggu siswa yang lainnya,akupun tak sempat berpamitan dengan Nia.Kukirim pesan teks padanya jika aku berangkat bersama Kenjiro.

Hari ini wajahnya sangat berseri,tak nampak dingin seperti biasanya.

"Lagi bahagia?"tanyaku.

Dia hanya tersenyum sambil menoleh kearahku.Tampan,sama seperti Yama.

"Gitu donk,kalau senyum kan tampan."ucapku keceplosan.

"Opss."aku menutup mulutku.

Ken semakin tersenyum lebar dan mengelus puncak kepalaku,terasa nyaman.

Tiba di lokasi,Ken mengajakku menuju kamar paling ujung dekat dengan kamar para kakak pembina.Satu kamar berisi 6 orang,ada 30 kamar disana.Sisanya menginap di tenda yang didirikan di depan penginapan ini.

Hari pertama acara ramah tamah,sambutan dan perkenalan.Aku dan Nia bersemangat mencari teman baru,banyak game-game seru yang membuat kami lupa akan lelahnya perjalanan tadi.

Hari kedua,kami bangun pagi-pagi sekali mengikuti acara senam bersama.Dilanjutkan dengan waktu untuk mengerjakan tugas dari wali kelas masing-masing.

Kali ini tugas dari bu Ernik adalah mengamati berbagai macam spesies bunga yang tumbuh di sana,aku berada satu tim dengan Nia.

Kenjiro selalu setia menemani kami dari kemarin,hari ini dia membantu kami mencari berbagai macam jenis bunga.

Pekerjaan selesai,aku bermaksud untuk kembali ke kamar sebentar.Amunisiku tertinggal di sana.

"Sakura-chan."panggil Kenjiro saat aku berada di depan kamar.

"Aku..aku.."

"Aku apa Ken?"tanyaku.

"Apa kamu merasa senang jika aku berada di dekatmu?"tanyanya ambigu.

"Tentu saja aku senang."aku menjawab jujur sebagai saudara.

"Benarkah?melebihi Yama-san?"

"Sama,kalian berdua sudah seperti kakakku sendiri dan aku nyaman berada di dekat kalian berdua."ucapku.

Seketika wajahnya murung,sekitarku terasa dingin.Kenjiro berbalik pergi meninggalkanku sendiri dengan tanda tanya besar.

Kejadian tak terduga menimpaku saat aku berjalan menghampiri Nia.

"Sarah..sarah.."panggil Sherly.

Aku mengerutkan keningku.

Tumben nih anak manggil aku,wajahnya panik lagi. pikirku.

"Ttolong Sarah,tolong celine dia terpeleset di sebelah sana."ucapnya.

Aku yang notabene tidak tegaan bergegas lari mengikuti Sherly.

Tapi yang terjadi ketika sampai di tujuan, Sherly menarikku ke jurang.Untungnya gerak reflekku bagus,sehingga aku menarik dan memegang tangannya erat.

Sayangnya stamina Sherly tidak bagus sehingga kami jatuh bersama kedalam jurang.

Saat sadar,hari sudah sore.

"Sherly...sher.."panggilku dengan menepuk-nepuk pipinya.

"Sher bangun sher.."ucapku.

Tidak ada pergerakan.Akupun mencoba mencari tanda-tanda kehidupan darinya,tak ada denyut jantung dan tak ada hembusan nafas.

Kulihat sesuatu berwarna merah mengalir dari belakang kepalanya.

Ya Tuhannnn..cobaan apalagi ini.Tolong aku Tuhan.

"Tolonggg!!! Tolonggg!!"teriakku sekuat tenaga.

Tak ada jawaban,ponsel pun tak ada.Semua dikumpulkan sebelum acara ini dimulai.

Aku mencoba berdiri,tapi..

"Aduhhh.."sesuatu menancap pada betisku.

Oh Tuhaann,tolong aku!!teriakku dalam hati sambil menangis.

Sebuah pohon kecil yang patah menancap tembus di betisku.

"Tolongggg!!siapa saja tolong aku!!!"teriakku lagi.

Tes..tes..tes..Hujan mulai turun,kemudian berubah menjadi deras.

"KENJIROOO!!!TOLONG AKU!!!"teriakku lantang berharap dia mendengarnya tapi ternyata NIHIL.

Aku terlelap sejenak karena kehilangan banyak darah dan kadar gula dalam darahku yang menurun,kusadari langit mulai gelap.

"Hiks..hiks..Ken..kenjirooo kamu dimana?Tolong aku Ken.."teriakku putus asa.

Samar-samar kudengar suara langkah kaki.

"Kenjiro?!KENJIRO!!aku disini..tolong aku!!"teriakku lagi.

"Sakura?!Bertahanlah sebentar,aku akan mencari bantuan."

Naas diapun terpeleset jatuh akibat permukaan tanah yang licin.Tapi gerakannya yang lincah membuatnya tak terluka.

Dengan segera dia merogoh kantongnya dan mengambil ponsel.Terdengar dia sedang berbicara dalam bahasa jepang,kemudian dia fokus kepadaku.

"Ken..kenapa kamu lama sekali..Aku..aku takut dan ini sakit sekali."aku menangis sejadi-jadinya.

"Tenanglah,aku disini."ucapnya sambil memelukku.

"Aku akan memotong pohon kecil ini pada pangkalnya,tahan sebentar."ucapnya.

Aku mengangguk setuju.Ken mulai memotong pangkal pohon tersebut dengan pisau lipat yang dibawanya dan berhasil.

Ken menggendongku untuk berteduh di goa kecil yang ada di dekat sana.

"Tunggu disini."ucapnya seraya memberikan jaketnya untuk melindungiku dari dingin.

Aku melihatnya masuk kedalam semak-semak,15 menit kemudian dia keluar dengan buah rasberry di tangannya.

"Makanlah,maaf aku hanya menemukan ini dan maaf lagi karna aku lalai menjagamu."ucapnya.

"Aku senang kamu ada disini sekarang,terimakasih sudah menyelamatkanku Ken."

Terpopuler

Comments

Tita Dewahasta

Tita Dewahasta

duh trs sherly gmn? meninggal?

2022-04-24

1

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

ciye jadi pahlawan cieee

semangat Thor sampai tamat ya

2022-03-10

1

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

ternyata bukan ternya doang

2022-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!