9

Setelah kejadian makan siang itu,kita selalu berangkat dan pulang sekolah bersama-sama.

Satu sekolah mengira jika kita berpacaran,nyatanya tidak.

"Sarah,kamu pacaran sama Kenjiro ya?"tanya Nia ditengah-tengah obrolan kami.

"Aku?nggak kok,kita cuman deket aja."ucapku.

"Kayaknya si Kenji suka deh sama kamu."ucap Nia lagi.

"Nggak mungkin lah,dia suka banget jahilin aku."sanggahku.

"Sakura,nih permen loe."tiba-tiba Ken memberiku sekantong permen.

"Makasih."ucapku.

"Cieee...ehem,aku ke kantin dulu ya."ucap Nia.

"Nia tunggu,aku ikut."ucapku sembari memegang erat tangannya.

Kitapun menuju kantin melewati mading sekolah,meninggalkan Kenjiro.

Langkahku terhenti saat melihat ada beberapa pengumuman mengenai perlombaan olimpiade mata pelajaran.

"Kamu mau ikut?"tanya Nia yang tahu kemana arah mataku melihat.

"Emang bisa?"tanyaku.

"Bisa donk,nanti aku usulin ke kepala sekolah."

"Kepala sekolah apaan?Ayahmu maksudnya."sindirku.

"Hehehe..Nah itu tau."kami tertawa bersama.

Beberapa hari kemudian bu Ernik memanggilku ke ruang guru setelah jam pelajaran usai.

"Sarah,kamu dipilih untuk menjadi salah satu peserta olimpiade mapel mewaliki sekolah ini.Selanjutnya,kamu harus mengikuti pembinaan setiap pulang sekolah."

"Baik bu,Sarah siap."

"Nanti pak Joko akan menentukan mapel apa yang paling kamu kuasai lalu memasukkanmu kedalam tim tersebut."

"Baik bu."ucapku lagi.

"Apakah Orang Tuamu sudah tau jika kamu akan mengikuti pembinaan olimpiade mapel setiap hari sepulang sekolah?"

"Belum bu."

"Baiklah,Ibu minta Orang tuamu untuk mengisi formulir persetujuan ini."ucap bu Ernik.

"Baik bu."

"Baiklah,persiapkan dirimu dengan baik."

"Baik,permisi bu."ucapku.

Ternyata Nia menugguku di luar ruang guru.

"Gimana?"tanyanya penasaran.

"Udah nih.Musti minta tanda tangan Nenek atau Nyonya Hana ya?"aku bingung.

"Nyonya Hana aja,kan sekarang dia adalah walimu."nasehat Nia.

"Baiklah."ucapku setuju.

Kami berjalan menuju tempat parkir.Kenjiro sudah berada di sana.

"Udah lama?"tanyaku.

"Loe kenapa lama banget?dimarahin sama bu Ernik?"tanyanya.

"Ciee nggak tega kalau pujaan hatinya dimarahin guru."Nia mengejekku,kemudian berlari masuk kedalam mobilnya.

"Byeee."teriak Nia.

Kenjiro masih menatapku.

"Apa?"tanyaku.

"Loe belum jawab gua.Kenapa loe dipanggil bu Ernik?"

"Aku ikut lomba olimpiade mapel."

"Serius loe?emang loe bisa?"tany Kenji.

"Kamu ngeremehin aku?"tanyaku.

Tak menjawab,Ken malahan berjalan masuk ke dalam mobil.

"Loe mau pulang nggak?"tanyanya dari dalam mobil.

Akupun bergegas masuk ke dalam mobil karena tak ingin pulang sendirian.

Malam ini setelah makan malam aku memberikan surat tersebut kepada nyonya Hana.

"Ma..Sakura ingin ikut lomba Olimpiade mapel."ucapku.

"Wah bagus sekali jika kamu punya semangat untuk bersaing."ucap nyonya Hana.

"Tapi mama jangan terlalu berharap Sarah akan menang ya.Sarah takut mama akan kecewa."

"Mama selalu percaya dengan kemampuan anak mama.Tidak ada orang bodoh,hanya ada orang malas."ucapan mama memberiku semangat.

Aku jadi terngiang dengan mendiang ibuku yang selalu mendukungku.Tidak ada kata-kata negatif yang keluar dari mulutnya,selalu wejangan-wejangan untuk bekalku hidup.

"Terimakasih ma."ucapku memeluk nyonya Hana.

"Sakura bersyukur dengan keluarga kedua ini.Mama dan nenek mau menerima Sakura."ucapku sambil meneteskan air mata.

"Sakura akan selalu ada di hati mama,menjadi bagian dari keluarga ini."ucap mama.

Akupun memulai peperangan dengan diriku sendiri.Belajar,belajar dan belajar tak kenal lelah.

Kenjiro dan Nia masih setia menemaniku,mereka tak jemu-jemu mengingatkanku untuk beristirahat.

Test pertama aku gagal.

Kedua gagal.

Besok adalah test ketigaku,tapi aku sudah lelah,frustasi,dan rasa ingin menyerah menghampiriku.

Tok..tok..tok..

"Sakura..mama masuk ya."tanya mama padaku.

Aku tak menjawab,masih dengan posisi duduk di depan meja belajar dengan kepala diatas meja.

"Sayang,ikut mama yuk.Mama ingin memakai masker tomat tetapi tidak ada yang bisa membantu mama.Maukah Sakura bantu mama?"tanyanya.

"Oke."jawabku lemas.

Kami berdua berada di taman belakang rumah,sedang memakai masker tomat yang pastinya alami dan buatan sendiri.

"Sakura capek."tanya mama.

Aku tak menjawab.

"Ada pepatah jepang berbunyi ku wa raku no tane yang berarti penderitaan adalah bibit kesenangan."ucap mama.

"Jangan putus asa,lelahmu akan terbayar saat kamu menang."

Ucapan mama seketika membangkitkan semangat juangku.

Aku kembali giat belajar,mengkoreksi kesalahanku.Hingga akhirnya akupun berhasil lolos tes olimpiade matematika.

Pak Joko menempatkanku kedalam tim matematika yang kebetulan ada Kenjiro di dalamnya.

"Hebat banget loe bisa lolos."ucap Kenji sambil melipat tangannya.

"Kamu udah suhu nggak bilang-bilang."jawabku.

"Buat apa?"tanyanya.

"Kan bisa ajarin aku."ucapku kesal.

"Enak aja,loe berani ikut juga harus berani berjuang."

Ucapan Ken memang sangat masuk akal.Berani ikut harus berani berjuang.

Perlombaan diadakan di kota S yang mengharuskan kita menempuh perjalanan selama 16 jam dengan mobil dan 1 jam dengan pesawat.

Karena mama dan nenek tidak ingin aku kelelahan maka mereka membawa kami semua berangkat melalui jalur udara.

Untungnya seorang siswa yang ikut kali ini mempunyai sebuah rumah disini,sehingga kami tidak terpencar dan dapat leluasa belajar.

Hari pertama kita lalui dengan baik.Lolos babak penyisihan.

Hari kedua kita lolos dengan nilai yang sangat tipis.

"Anak-anak,kita harus berlatih lebih giat lagi untuk menghadapi lomba besok."ucap pak Joko.

"Baik pak."jawab kami serentak.

Semua anak berfokus dengan materi masing-masing,tapi ada juga yang sedang beristirahat karena merasa penat.

Hari sudah sore tapi aku tidak melihat Kenjiro.Kuputuskan untuk mencarinya disekeliling rumah tapi tidak ada.

"Pak,lihat anak lelaki bermata sipit di dekat sini nggak?"tanyaku pada petugas keamanan di sana.

"Oh, baru saja dia lewat sini.Sepertinya sedang olahraga lari."katanya lagi.

"Baik pak.Makasih."ucapku.

Lari ya?belum tahu kalau aku jago lari semenjak ikut militer ala nenek. ucapku dalam hati.

Akupun berlari kearah yang ditunjuk oleh satpam tadi dan mencari Kenjiro.

Terlihat sosok tinggi putih mengenakan headband dan kaos singlet.Kenjiro.

"Ken..Kenji.."teriakku memanggilnya.

Aku mempercepat lariku hingga dapat mensejajarinya.

Dirinya menoleh kearahku hingga dua kali karena tak percaya.

"Sakura?"tanyanya.

"Kamu ngapain lari jam segini?yang lain pada belajar dan istirahat,kamu malah buang energi."ucapku mengimbangi larinya.

Tanpa banyak bicara tiba-tiba saja Kenjiro memanggulku dan berlari menuju arah pulang.

"Kenjiroooo lepasin aku."teriakku.

"Diem loe,ntar orang-orang kira gua nyulik loe!"ucap Kenji.

"Ken!turunin aku,kalau nggak aku bakal teriak nih."ancamku.

Kenjiro menurunkan aku perlahan.Kami berjalan berdua menuju rumah sementara.

"Gua takut kalau ntar gula loe drop lagi."ucap Ken.

"Aku baik-baik saja.Berkat nenek,aku jadi nggak gampang capek meskipun jalan jauh."ucapku setengah sombong.

"Tapi berkat nenek juga tekanan darah sama gula loe jadi drop."Ken sedikit kesal.

Aku menaikkan bahuku sambil tersenyum kecut.

Hari ketiga perlombaan,babak penentuan.

Tim kami bertarung sekuat otak,menjawab pertanyaan demi pertanyaa secara bergantian.Kenjiro menjadi ketua tim matematika selalu mengambil jawaban yang pas dan tepat.

Sisa pertanyaan terakhir.

"untuk membuat barang yang diperlukan 6 jam pada mesin 1 dan 4 jam pada mesin 2 sedangkan membuat Parang jenis B memerlukan 2 jam pada mesin 1 dan 2 kedua mesin tersebut setiap harinya masing-masing bekerja tidak lebih dari 18 jam Jika setiap hari X buah barang a dan Y buah barang b maka model matematika dari uraian diatas adalah" ucap sang MC

Begitu soal selesai di bacakan kedua bel berbunyi,beruntung tim kami lebih dulu.

"3x + y<9; 2x + y<9"jawab Kenjiro.

TING!!TING!!TING!!

"Yeayy kita menang..kita menang..kita menang Ken!!"Aku melompat gembira dengan memeluknya.

"Iya kita menang."jawabnya lembut.

Suaranya membuatku kaget dan sontak melepaskan pelukannya.

"Maaf."ucapku pelan.

Kami pulang membawa 2 medali emas, 1 medali perak dan 2 piala.

Semenjak hari itu aku sering mengikuti dan memenangkan berbagai macam perlombaan,entah itu individual atau berkelompok.Jiwa berkompetisiku membara setiap kali mengingat kata-kata mama Ku wa raku no tane.

Terpopuler

Comments

Tita Dewahasta

Tita Dewahasta

nyatanya enggak, tapi segera heheheh

2022-04-20

1

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

hoahmmmm seru sih

semangat Thor sampai tamat ya

2022-03-10

1

★Makan 5 Bayar 3★

★Makan 5 Bayar 3★

wakakkaka mereka pinter saya klo saya mah nyerah ajalah 🤣🤣🤣

2022-03-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!