5

Pagi ini setelah jogging sekian puluh meter yang merontokkan lemakku, akupun bergegas menuju kebun belakang rumah dan kemudian duduk bersama nenek.

"Nek, selama Sarah datang ke rumah nenek kok nggak pernah lihat siapa-siapa selain nenek dan para pelayan?" tanyaku penasaran.

"Ada, nenek tinggal bersama putri nenek dan cucu nenek." jawabnya.

"Tapi, kok Sarah nggak pernah lihat ya?" tanyaku semakin penasaran.

"Coba lihat jam berapa sekarang?" ucap nenek sembari menyeruput teh nya.

Aku menutup mulutku melihat waktu menunjukkan pukul 9 pagi.

"Jadi selama ini aku berjalan dan berlari kurang lebih 2 jam nek?" tanyaku.

Nenek hanya menganggukkan kepalanya.

"Dulu, waktu nenek masih muda lebih keras dari hidupmu. Nenek harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk sekolah, tapi nenek tidak menyerah." cerita nenek.

Aku hanya manggut-manggut sembari menikmati sarapan pagi ini, telur tebus, semangkok bubur, buah pisang dan segelas teh hijau. Masih makanan diet.

"Mulai besok kamu harus masuk sekolah." ucap Nenek tegas.

"Tapi nek ..." ucapku terputus.

"Kamu mau bersembunyi sampai kapan Sarah? besok adalah ujian kenaikan kelas, apa kamu tidak ingin naik kelas?" tanya nenek.

"Aku mau nek, tapi ..." ucapku masih ragu.

"Tenang saja Sarah, video itu sudah dihapus. Bukankah tidak boleh menoleh kebelakang jika kamu ingin maju?" ucap nenek.

"Iya nek, Sarah ngerti." ucapku pasrah lagi.

"Begitu baru cucu nenek." nenek tersenyum cerah.

"Nek, Sarah cucu nenek kan? Nenek sayang Sarah kan?" ucapku manja yang entah kenapa merasa ada orang tua untuk bersandar kembali.

"Iya, Sarah cucu nenek. Nenek sangat sayang kepada Sarah." ucap nenek.

Aku paling suka dibelai nenek Megumi, rasanya sangat tenang dan terlindungi.

Ya Tuhan, aku bersyukur engkau mengirimkan nenek Megumi untukku.Tolong jangan ambil beliau, jangan biarkan aku sendiri lagi Tuhan. Pintaku dalam hati.

"Sarah, mulai besok diantar jemput pak Budi ya."ucap nenek

"Eh, nggak usah nek. Sarah naik sepeda saja, masih ada sepeda ibu." tolakku.

"Baiklah, jika Sarah mau naik sepeda. Itu juga bagus buat kesehatan."

Kemudian, aku meminta ijin untuk pulang.

Aku tidak pernah masuk ke rumah nenek dengan lancang. Setiap hari, aku langsung masuk dan diantar menuju halaman belakang rumah nenek.

Siang ini aku hanya memakan telur rebus 2 butir dan setiap malam alpukat menjadi makanan penutup.

Aku kehilangan berat badan 5kg lagi. Dengan tinggi 157cm dan berat 50kg sudah cukup bagiku.

*Aku akan makan dengan normal mulai besok. Semang*at! Ucapku sambil mengangkat tanganku.

Ngomong-ngomong selama ini aku memang tidak mempunyai ponsel, alasannya sederhana. Aku tidak punya cukup uang untuk membeli ponsel, dan aku tidak ingin menyalahgunakan kebaikan nenek.

Aku cukup bahagia seperti ini, ada orang asing yang bersedia mengasihiku layaknya cucu sendiri.

Pagi ini, aku bangun pagi-pagi sekali karena sudah terbiasa dengan aturan nenek.

"Wah, kepagian nih aku. Bikin sarapan dan bekal aja deh." ucapku pada diri sendiri.

Akupun berangkat berbelanja dan kemudian mulai memasak.

Masakan yang masih tidak menggunakan banyak minyak, akan tetapi aku mulai makan nasi dengan porsi kecil.

Sarapan sederhana, sebutir telor setengah matang dan dua buah ubi rebus. Bekalku berisi beberapa sendok nasi, tumis kangkung, dan telur dadar.

Aku bergegas membersihkan rumah dan kemudian mandi.

"Semangat Sarah!" teriakku sebelum kukayuh sepedaku.

Seperti biasa, aku menyapa para tetangga disepanjang jalan. Beberapa diantara mereka mengerti usahaku dalam menguruskan badan, sedangkan yang lainnya berbisik heran melihatku.

Tidak seperti dahulu aku berkeringat berlebihan, aku yang sekarang minim lemak.

Hahaha ... bahagianya aku hari ini. ucapku sambil mengayuh santai sepeda ibu.

Kemudian suasana hatiku berubah seketika saat aku sampai di depan pintu neraka.

Aku menguatkan tekadku.

Kumasuki gerbang panas itu menuju tempat parkir, dan yah ... larangan parkir sepeda masih ada disana. Dengan berani aku mencabutnya, kemudian membuangnya kedalam tong sampah.

Aku berjalan dengan percaya diri. Tidak ada yang menyangka bahwa itu aku Sarah Cendrawati Wicaksana, hingga sampai di dalam kelas.

Aku mengambil posisi duduk seperti biasa, didepan bu Ratna. Akhirnya, semua mata tertuju padaku.

Sherly dan antek-anteknya mendatangiku.

"Heh! berani sekali loe datang ke sekolah?!" ucap Celine kasar.

"Dapat sugar daddy di mana loe, bisa pake sepatu ama tas mahal gini." ejek Laura.

"Oh, come on girls. Dia kan abis ngelepas perdananya, rugi donk kalo nggak dapat duit banyak." Jesica menimpali seraya membelai pundakku, membuatku muak.

Sabar ... sabar, ucapku dalam hati.

"Hebat banget loe bisa jadi kurus secepet ini?" ucap Sherly sinis, dia melipat kedua lengannya sambil mengitariku.

"Yah ..., lumayan lah nggak bau-bau amat." ucapnya lagi.

"Gue kira loe ada di liang lahat, barengan sama bokap nyokap loe." ucapnya lambat-lambat ditelingaku.

PLAK!!

"Nafas loe bau!" ucapku.

"Kurang ajar loe berani nampar gue." ucap Sherly dengan memegang erat leherku.

Anak-anak mengelilingiku, mereka menyudutkan aku.

"Ekhem!!" suara bu Ratna menginterupsi.

Beliau terlihat gugup dan tak nyaman dengan pemandangan kali ini. Tidak seperti biasanya yang selalu cuek meskipun aku di bully habis-habisan.

"Awas loe!" ancam Sherly.

Antek-anteknya pun ikut mengacungkan jari tengahnya.

Huffftt...syukurlah. ucapku dalam hati.

"Sarah!" teriak Nia yang baru saja datang.

"Nia." jawabku sambil menyambut pelukannya.

Kami berpelukan senang karna dapat bertemu di sekolahan.

Bu Ratna segera memulai pelajaran hari ini. Hatiku sedikit tenang dengan adanya Nia dan Bu Ratna yang menjadi aneh secara tiba-tiba.

Bel tanda istirahat pun berbunyi.

Aku bergegas menuju kamar mandi yang pastinya menjadi tujuan utama kaum hawa.

"Benarkah itu si Ba*i yang dulu gendut dan bau itu?" tanya seorang siswi.

"Iya betul, aku melihatnya naik sepeda tadi pagi." jawab yang lain.

"Mustahil banget deh kurus secepat itu, apalagi barang-barang yang dia pake semua bermerk." bisik yang lain.

Aku menarik nafas panjang, kucoba memasang senyum termanis dan memberanikan diri untuk masuk kedalam.

"Halo teman-teman, apa kalian nggak merasa jijik terlalu lama di dalam sini?" ucapku.

"Eh..ayo, kita keluar." bisik-bisik mereka meninggalkanku di dalam sendirian.

"Hhhh...leganya aku dapat menjadi diriku sendiri tanpa takut di bully lagi." ucapku sambil menuntaskan urusanku.

Baru saja aku membuka pintu toilet.

BYURRR!!!

Seember air menerpa seluruh tubuhku. Lagi-lagi Sherly beserta antek-anteknya mengunggah video diriku yang basah, dan pastinya terlihat pakaian dalamku.

"Yang mau booking hubungi gue!! bekas om-om nih!! pengalaman udah banyak!" ucap sherly pada ponselnya dengan tertawa.

Baru saja aku berniat mengambil hp mereka dan melemparnya, tapi tak jadi sebab Nia lebih dulu datang dan memvideo kejadian tersebut.

"Jika kalian berani mengupload video itu, maka aku juga akan mengupload kebusukan kalian." ucap Nia.

"Eh, songong banget sih loe! gue kagak takut sama bapak loe!" ucap Sherly, hanya Sherly tidak dengan yang lain.

"Coba kalau kalian berani. Aku jamin, kalian akan di DO dari sekolah ini!" ancam Nia.

Sherly memasang wajah tak sukanya, kemudian dia menghapus video itu.

"Nih! udah gue hapus!" ucapnya kesal seraya menunjukkan ponselnya.

"Tapi, baju loe tetep aja basah." ucap Sherly lagi dengan tawa nya dan berlalu pergi.

"Kenapa selalu aku Nia?" tanyaku.

"Karna kamu spesial, mereka hanya iri sama kamu Sarah." terang Nia.

Sekali lagi Nia meminjamkan jaket kesayangannya kepadaku.

Terpopuler

Comments

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

wow masih aja dibully

semangat Thor sampe tamat ya ini

2022-03-09

1

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

🏕️👑🐒 𖣤​᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣

kayaknya ini cara dietnya author ya😝

2022-03-09

1

★Makan 5 Bayar 3★

★Makan 5 Bayar 3★

mantabs... 🕺🕺🕺

2022-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!