Setelah beberapa lama kemudian.
"Sepertinya, sampai disini saja." Queen pun menggunakan Mind Stone-nya untuk menghentikan hiburan yang telah ia buat. Yang tak lain, ia memanipulasi pikiran ke-4 Hunter yang menurutnya laknat untuk saling menyerang dan membunuh.
Kini kondisi mereka ber-4 sungguh berantakan. Mereka pun tersadar, seketika mereka terduduk lemas di tanah. Mereka melihat tubuh mereka masing-masing, lalu melihat teman-temannya. Mereka terbelalak apa yang mereka lihat saat ini.
"Kenapa kita bisa saling menyerang."
"Kenapa aku tadi tak bisa mengendalikan tubuhku."
"Entah kenapa kepalaku tiba-tiba terasa pusing."
"Tak hanya itu, kenapa tubuhku terasa sakit ?"
"Kau kira kau saja yang merasakannya ? Aku juga mendapat luka sayatan di tubuhku."
"Aku juga."
"Aku juga."
"Sebenarnya apa yang sudah terjadi ?"
"Bukankah seharusnya kita ber-4 sedang bersenang-senang ?"
Mereka ber-4 saling melempar berbagai pertanyaan. Mereka merasa aneh pada diri mereka masing-masing. Mereka hanya menyadari kalau mereka saling menyerang.
Mereka pun tersadar.
"Dimana Gadis itu ?"
"Aku tak tau."
"Aku juga tak tau."
"Lalu dia ada dimana ?"
Mereka pun melihat sekelilingnya. Ingin sekali berdiri, tapi apa daya, tubuh mereka benar terasa kelelahan. Pandangan mereka pun langsung teralihkan ke secara langkah kaki yang mendekati mereka.
Mereka ber-4 terbelalak melihat Gadis itu yang tak lain Queen sedang berjalan mendekati mereka dengan senyuman manis. Tapi menurut mereka senyuman itu, bagaikan sebuah ancaman.
"Apa yang kau lakukan pada kami ?"
"Kamu seorang Hunter, bukan seharusnya kamu tak boleh memanipulasi pikiran kami untuk saling membunuh !!"
Queen terkekeh mendengarnya. Kini ia berdiri di hadapan mereka yang masih duduk berlutut di tanah. Ia memandang meraka secara bergantian. "Asal kalian tau, aku bukanlah Hunter."
"Mana mungkin kami percaya !!"
Queen menjawab. "Apa kalian tak menyadarinya ?"
Mereka terdiam. Dan ahh benar juga mereak tersadar ketika melihat warna kedua mata Gadis itu berbeda.
"Kau Monster !!"
"Kau akan menerima akibatnya !!"
Queen memasang wajah sedih. "Kau bilang aku Monster ? Sungguh kejam sekali. Aku begini-gini juga seorang wanita yang tulen."
"Mana mungkin kami percaya kata-katamu !!"
"Kamu hanyalah Monster yang hanya bisa menggunakan cara licik !!"
Wajah sedih Queen pun berubah ekspresi menjadi senang. "Benar juga, aku seorang Manusia setengah Vampir yang licik."
"Benar, kamu seorang...., tunggu kamu tadi bilang apa ?"
"Aarrggghhhhhh....!!"
Salah satu dari mereka berteriak hebat. Ke-3 Hunter itu terbelalak melihat Gadis cantik itu menggigit dan menghisap darah teman mereka.
"Dia Vampir !!"
"Kita harus pergi dari sini !!"
Mereka segera berdiri, dengan sekuat tenaga mereka mengerahkan semuanya. Tak peduli rasa lelah dan rasa sakit di tubuh mereka masing-masing. Setelah berhasil bangkit, mereka segera mengambil langkah secepatnya. Tentu saja mereka ber&-3 tak ingin bernasib dengan teman mereka yang satunya.
Masa bodoh dengan misi mereka. Yang terpenting mereka harus melarikan diri dari Gadis Vampir Gila itu. Apapun caranya, mereka harus bisa kembali dengan selamat, meksipun harus mengorbankan salah satu teman mereka.
Mereka sudah berlari lebih dari 5 menit. Mereka benar-benar mati-matian agar benar-benar selamat, meski rasa lelah dan sakit di seluruh tubuh mereka. Portal tempat mereka keluar dan masuk sudah terlihat. Tiba-tiba langkah larian kaki mereka terhenti.
Mereka terhenti bukan karena kemauan mereka sendiri, melainkan setengah tubuh mereka terjerat dan membeku karena diselimuti Es. Lalu terdengar suara yang tak lain Gadis setengah Vampir itu berbicara.
"Kalian bertiga sungguh kejam. Kalian sudah mengajakku kesini, tetapi kalian malah meninggalkanku. Parahnya, kalian meninggalkan teman kalian. Sungguh kejam sekali diri kalian. Seharusnya kalian selamatkan dia dong, jadi dia tak jadi mangsaku." ucap Queen yang berjalan mendekati mereka ber-3.
"Owhh...., rasa darah teman kalian tadi sungguh manis rasanya." tambahnya.
Kini Gadis setengah Vampir itu berdiri dihadapan mereka ber-3. Ia tersenyum manis memandang mereka yang sedang berusaha melepaskan diri.
"Apapun, aku akan memberikan apapun, asal kamu tidak membunuhku."
"Kamu mau uang, aku memiliki banyak sekali uang."
"Atau kau butuh inti Monster, aku akan memberikannya."
Queen menggeleng-gelengkan kepalanya, bertanda dirinya tidak mau, tepatnya ia tak tergoda apapun yang ditawarkan oleh ke-3 Hunter ini. "Aku hanya ingin darah, itu saja."
"Tidak..!!"
"Kau tak boleh melakukan ini padaku...!!"
"Jika kau membunuh kami, pasti para Hunter akan menangkapmu !!"
Queen terbelalak mendengar. Ke-3 Hunter itu tersenyum melihat reaksi Gadis setengah Vampir itu. Queen pun bersuara. "Benarkah ? Wah aku jadi tidak sabar kalau mereka benar-benar datang padaku. Aku jadi tidak akan merasa kesulitan lagi dalam memburu darah."
Ya, semenjak tinggal di Dunia D-22 selama 1 hari, Queen merasa kesulitan mencari mangsa yang ingin ia hisap darahnya. Senyuman ke-3 Hunter memudar melihat Gadis setengah Vampir itu gembira. Seakan ancaman yang mereka berikan tidak berlaku.
Queen pun mengeluarkan senjatanya. Ke-3 Hunter itu terbelalak melihat tongkat sabit milik Gadis setengah Vampir itu. Queen tersenyum menyeringai. "Tenang saja, aku akan meminum darah kalian setelah kalian kubuat mati. Kalian tak perlu takut aku akan memberikan kematian tanpa rasa sakit, oke ?"
Ke-3 Hunter menjerit karena merasakan ketakutan bukan main. Mereka juga terus berusaha melepaskan diri mereka dari Es yang menjerat setengah tubuh mereka. Gadis setengah Vampir itu pun memulai aksinya, ia memenggal ke-3 Hunter itu. Darah pun keluar dari tubuh mereka bagaikan air mancur.
Dengan senangnya, Queen segera menyantap darah mereka. Setelah beberapa lama ia menikmati darah dari ke-3 Hunter tadi rupanya Monster-Monster berdatangan. Mungkin bisa sekitar hampir ada 50 monster, dan bermacam-macam jenisnya. Mereka mengelilingi Gadis setengah Vampir itu.
"Kalian menggangguku. Padahal aku tidak mengundang kalian."
Queen kesal melihatnya, ia menghentikan aktifitasnya, karena merasa terganggu. Ia pun meraih tongkat sabitnya yang ia tancapkan di tanah. Tanpa basa-basi, Gadis setengah Vampir itu melompat maju ke kerumunan Monster yang ada di depannya.
.....
Disisi Lain.
Reyhan, Sean, Arkhan, Budi berkumpul. Mereka tak hanya berempat, melainkan mereka berdelapan, karena Andi, Hendi, Iwan, dan Beni yang sudah hidup kembali ikut berkumpul. Keempat sahabatnya Budi sudah tau seperti apa situasinya, meksi awalnya terkejut.
Kini mereka berempat dengan tegas ikut masuk ke Tim Reyhan seperti Budi. Mereka pun diterima oleh Reyhan dan yang lainnya. Karena mereka ingin menjadi kuat dan selalu ada untuk Budi.
Saat Mereka sedang membahas rencana untuk kedepannya, tiba-tiba Peter malah teralihkan pikirannya, tanpa sadar ia mengucap. "Gadis Gila itu, dimana sih !!" Semua terkejut mendengar ucapan Peter, karena biasanya Peter menyebutkan nama Gadis setengah Vampir itu.
Kecuali Budi dan keempat sahabatnya, mereka berlima tidak terkejut, malah terheran. Untuk Budi, ia tak tau seperti apa sifat Gadis setengah Vampir itu. Ditambah keempat sahabatnya yang belum sama sekali melihat sosok Gadis yang disebut Gadis Gila.
_______________________
Jangan Lupa Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
poetrae raentaeo
lanjut
2022-02-22
2
Bukti Nyata
oiiiiii...ayoooo..thorrrrr
yg okehhhh..thorrrr...kentang...nih🤭🤭🤭
2022-02-22
1