Terlihat sekelompok Hunter yang berisikan 4 orang sedang berada di dalam Dungeon. Seharusnya mereka tidak memiliki izin untuk masuk ke dalam portal karena kelompok ini kurang dari 5 orang. Tetapi karena memiliki orang dalam di Perusahaan Guild yang mereka masuki, jadi semua akan lebih mudah, dan bisa masuk ke dalam portal kapan saja
Ditambah saat ini mereka merasa sangat senang bukan main rasanya. Bagaimana tidak ? Seorang Gadis cantik bagaikan bidadari jauh dari langit berada di antara mereka ber-4. Mereka selalu melirik nakal ke arah Gadis cantik ini. Mereka memandang ke arah-arah bagian tubuh Gadis ini yang membuat gairah mereka semakin menjadi.
"Wah.., monsternya pada kemana nih ?"
"Mungkin mereka sedang sibuk."
"Sibuk bercinta ?"
"Sepertinya semua monster yang ada disini memberi kita kesempatan untuk bersenang-senang."
Ke-4 orang itu memandang seorang Gadis cantik yang ikut dengan mereka. Gadis ini mengenakan gaun hitam biru, dan memiliki tubuhnya aduhai, bagaimana tidak untuk mereka yang merupakan seorang laki-laki yang normal.
Mereka pun bersamaan berjalan maju dengan langkah cepat. Mereka ber-4 langsung menghadang Gadis cantik ini. Sedangkan Gadis yang mereka hadang, hanya memasang wajah polosnya.
"Ahh, benar juga, kita belum mengetahui namamu."
"Namamu siapa ?"
"Kami penasaran."
"Pasti namamu sangat cantik seperti yang punya."
Bukannya menjawab, Gadis itu malah tersenyum menyeringai. Mata kirinya pun berubah merah menyala, terlihat juga keempat gigi taringnya memanjanh. Ke-4 laki-laki laknat itu terbelalak melihatnya.
Mereka ber-4 langsung melompat mundur untuk menjaga jarak. Gadis itu, yang tak lain Queen, ia masih memperlihatkan senyuman seringainya. Ia bersuara. "Kenapa kalian menjauhiku ? Bukankah kalian ingin bermain-main denganku ?"
Ke-4 Hunter itu memasang kuda-kuda mereka. Mereka pun mengeluarkan senjata mereka masing-masing dari layar hologram mereka.
"Dasar Monster !!"
"Sial !! Kamu kenipu kami !!"
"Kau akan mendapat akibatnya setelah menipu kami !!"
"Siaplah untuk mati !!"
Queen bertepuk tangan. "Wow, tak hanya teknologi di Dunia ini sangatlah hebat, tetapi orang- orang seperti kalian ternyata bisa berkata kasar."
Gadis setengah Vampir itu menghentikan tepuk tangannya. Ia mamandang ke-4 Hunter itu dengan senyuman seringainya yang masih ditampilkan. Tiba-tiba tubuhnya diselimuti cahaya Kuning, Queen pun bergumam. "Aku ingin melihat mereka saling membunuh."
.....
Disisi lain, terlihat seseorang berpakaian jas hitam dan tengah duduk di kursi kebesarannya. Dia terlihat marah setelah mendapat telefon dari salah satu anak buahnya dan memberitahukan bahwa salah satu Cabang Perusahaan Guildnya tiba-tiba mendapat serangan tak biasa.
Bukan kehancuran, melainkan kekacauan yang dimana gedung cabang Perusahaannya itu tiba-tiba tak memiliki tembok. Bukankah aneh ? Tiba-tiba gedung Perusahaan temboknya menghilang. Parahnya banyak sekali kertas-kertas dokumen berterbangan.
Sebenarnya hal semacam itu tak membuatnya bangkrut, tetapi tetap saja, ia tak terima. Bagaimana mungkin seorang pemilik tak marah bila salah satu Perusahaan cabangnya terkena masalah. Pasti marah 'lah.
Sungguh sulit dipercaya, bagaimana bisa semua itu bisa terjadi ? Yang sedang marah ini yang tak lain adalah pemilik Perusahaan Guild Brown. Ia bergumam. "Apa memang ada Portal datang disana ?"
Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sepertinya tidak mungkin, kalau memang ada Portal seharusnya sebelumnya Portal itu muncul, pasti orang-orang akan langsung menyadarinya."
"Dan kenyataan, memang tidak ada Portal disana. Sungguh aneh." tambahnya.
.....
Tak ada 2 jam, Berita tentang hilangnya tembok salah satu cabang Perusahaan Guild Brown pun langsung tersebar begitu cepat. Sungguh berita yang aneh. Sampai-sampai beberapa pihak dari Asosiasi Hunter langsung meluncur ke lokasi untuk memastikan untuk meneliti bila ada kemungkinan sebuah Portal akan muncul.
.....
Beberapa jam kemudian, Hari pun telah sore. Peter dan Lisa telah selesai jalan-jalan mereka. Peter menggendong Lisa di punggungnya. Ia membawa Gadis kecil ini terbang di langit. Tak membutuhkan waktu yang lama, mereka pun telah sampai di Hotel terbengkalai, yang tak lain markas Rayhan dan yang lainnya.
Peter dan Lisa masuk ke dalam markas. Lisa langsung mencari keberadaan ayahnya, sedangkan Peter, ia duduk bersama Reyhan dan Arkhan yang entah sedang membahas apa ?
"Apa kamu telah membuat hiburan di pusat kota ?" tanya Reyhan, tentu saja ia tahu, karena Space Stone miliknya merespon kalau Time Stone milik Peter. Tak hanya Reyhan saja, pasti Arkhan dan yang lainnya pasti merasakannya.
"Ya, aku hanya ingin memberi hiburan untuk orang-orang yang dibenci Lisa dan Budi." jawab Petir.
"Yang dibenci Lisa dan Budi ?" tanya Arkhan.
Peter pun menceritakan semuanya yang sudah pernah diceritakan oleh Lisa padanya saat beberapa waktu yang lalu. Reaksi Reyhan dan Arkhan terkejut mendengar tentang masa lalu Budi dan Lisa.
"Aku harap, kita tak memberitahu Budi, kau tak mai dia teringat masa lalunya." ucap Peter setelah menceritakan masa lalunya Budi.
Arkhan bersuara. "Tapi, apa dia akan tau kejadian yang kau buat ? Secara dia memiliki Power Stone."
Reyhan menjawab. "Dia takkan merasakan Time Stone dan Infinity Stones lainnya, karena ia belum memiliki kekuatan lebih untuk bisa mengendalikan Power Stone miliknya."
Lalu Reyhan membahas rencana kedepannya kepada Peter yang telah ia buat bersama Arkhan beberapa waktu yang lalu. Peter paham dengan rencana Reyhan dan Arkhan buat. Lalu ia teringat akan sesuatu.
"Kemana Senior Sean ?" tanya Peter.
"Dia sedang melatih ke-4 temannya Budi yang sudah berhasil dibangkitkan Soul Stone milikku." jawab Arkhan.
Peter bergumam. "Soul Stone ya ?"
"Sepertinya Infinity Stone milikmu berbahaya, karena bisa berhubungan dengan jiwa yang mati." tambahnya.
Arkhan mengangguk kepalanya. Peter lalu teringat akan sesuatu lagi. "Kemana Queen ?"
Reyhan dan Arkhan saling berpandangan. Lalu mereka kembali memandang Peter. Peter pun bertanya. "Kenapa kalian melihatku seperti itu ?"
"Kamu bertanya tentang Queen ?" tanya Reyhan. Peter mengangguk kepalanya.
"Apa kamu tidak merasakan getaran dari Infinity Stone milikmu ? Tak hanya kami, kamu pasti bisa merasakannya." tanya Arkhan.
Peter pun terdiam, dan ia pun langsung merasa getaran di dalam tubuhnya. Ya, ia merasa Infinity Stone-nya merespon sesuatu.
.....
Disisi Lain, sebuah tempat Dungeon yang seharusnya tempatnya para Hunter berburu Monster, kini menjadi tempat para Hunter saling menyerang. Terlihat ke-4 Hunter laki-laki saling menyeranhmg tanpa memandang kalau lawan yang ia lawan adalah temannya.
Mereka bertarung tanpa ragu, bahkan mereka sudah terluka, tetapi tetap maju menyerang. Tak jauh tempat mereka bertarung, terlihat seorang Gadis cantik yang mengenakan gaun hitam biru duduk di batu besar. Dia tak lain Queen, Sang Manusia setelah Vampir.
Queen sedang menikmati pertarungan para Hunter itu yang menurutnya adalah hiburan. Ya, dialah pelakunya. Gadis setengah Vampir itu menggunakan Mind Stone-nya untuk memanipulasikan pikiran ke-4 Hunter laki-laki untuk saling membunuh.
______________________
Jangan Lupa Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
poetrae raentaeo
lanjut
2022-02-22
3
Bukti Nyata
lanjukan thorrrrrr ide cemerlang muuu
2022-02-22
1