BAB 16 : Latihan.

Keesokan Harinya. Hari telah pagi. Dan waktu sudah menunjukan jam 9 pagi. Kini semua berkumpul di belakang bangunan, kecuali Peter, Karena ia sedang pergi jalan-jalan bersama Lisa. Ya, awalnya Lisa kebanyakan tanya, namanya juga anak berusia 10 tahun. Dia akan terus menanyakan hal-hal yang menurutnya aneh.

Bagaimana tidak aneh ? Memiliki ruangan yang tak biasa di dalam Hotel terbengkalai yang terlihat menyeramkan. Tentu saja, Reyhan 'lah yang melakukan. Menghancurkan semuanya yang menurutnya tidak penting dengan menggunakan Sihir Pedangnya. Lalu merubahnya yang jauh lebih baik.

Dari bangun tidurnya, anak itu melempar banyak sekali pertanyaan, Peter lalu mengajaknya keluar untuk jalan-jalan, karena akan ada yang tidak boleh dilihat anak kecil itu, dan juga untuk mengalihkan keadaan agar berhenti bertanya.

Tetapi sebelum pergi, Lisa disarankan mengenakan topi dan kacamata, seakan untuk menyamar. Bahkan seharusnya Lisa berangkat sekolah, Reyhan juga melarangnya. Entah kenapa Reyhan menyuruhnya seperti itu, Budi pun tidak tau.

Semua berkumpul. Bahkan ada ada 2 buah sofa panjang, dan hanya Queen yang mendudukinya sambil meminum darah ular yang ia temukan di belakang bangunan saat tadi pagi. Dia memandang 4 laki-laki yang tak lain Reyhan, Sean, Arkhan, dan Budi. Keempat laki-laki itu tengah berkumpul.

"Khan, kamu sudah paham caranya ?" tanya Reyhan.

"Sudah." jawab Arkhan.

"Apa kamu yakin ?" tanya Reyhan.

"Sangat yakin, Senior." jawab Arkhan dengan tegas.

"Baiklah. Aku akan memulainya." sahut Reyhan, lalu ia memunculkan Portal cahaya, dan seketika 4 mayat keluar dari Portal itu.

Budi yang melihat ke-4 mayat itu memasang wajah sedihnya. Karena ke-4 mayat itu adalah tak lain ke-4 sahabatnya yang telah mati akibat misi yang mereka tadi jalankan tadi malam. Ya, mereka semua akan menyaksikan melakukan pembangkitan 4 mayat itu.

Reyhan mengarahkan kedua tangannya ke arah ke-4 mayat sahabatnya Budi itu. Dia menyalurkan kekuatan regenerasinya. Dari mereka semua hanya Reyhan, Sean, dan Queen memiliki kemampuan regenerasi. Tetapi hanya Reyhan yang mampu menyalurkan kekuatan regenerasinya untuk menyembuhkan luka orang lain.

Setelah luka-luka mayat itu menghilang. Reyhan melangkah mundur. Lalu Arkhan yang maju mendekati ke-4 mayat sahabatnya Budi. Ia pun memulai menggunakan kekuatan dari Soul Stonenya. Tubuhnya mulai terselimuti cahaya jingga. Ia membuka telapak tangan kanannya.

Lalu Arkhan memandang ke-4 wajah mayat itu. 1 menit lebih, tiba-tiba sebuah cahaya putih sebesar kelereng muncul. Lalu cahaya ke-2. Ke-3. Sudah ada 3 cahaya melayang di telapak tangannya. Setiap cahaya yang muncul membutuhkan 1 menit lebih untuk memunculkan 1 cahaya itu.

Tubuh Arkhan terlihat gemetaran, urat-urat di kepala dan kulit-kulitnya yang tak tertutup pakaiannya, mulai telihat. Kedua matanya melebar memperhatikan telapak tangannya. Tangan kirinya menahan tangan kanannya agar tetap bertahan.

Tak hanya Reyhan, Sean, dan Budi terkejut melihat darah keluar perlahan dari salah satu lubang hidungnya Arkhan. Budi yang merasa tak tega, berjalan mendekati Arkhan untuk menghentikannya, tetapi Reyhan menghalanginya.

Reyhan bersuara. "Khan ? Apa kamu bisa melakukannya ? Kalau tidak, sudahkan !!!"

Bukannya menurut, tetapi malah Arkhan memunculkan cahaya ke-4. Kini sudah ada 4 cahaya melayang di atas telapak tangannya. Arkhan langsung mengarahkan telapak tangannya ke arah ke-4 mayat itu. Masing-masing 1 cahaya memasuki 1 mayatnya sahabatnya Budi.

Arkhan langsung berlutut lemas di tanah. Nafasnya memburu naik turun tak beraturan. Ia lalu mengusap darahnya yang keluar dari lubang hidungnya. Ia terkekeh, dan ia masih sedikit mengatur nafasnya "Ini Gila, hah.... Aku tak pernah. Hah..., merasakan hal Gila seperti ini."

Reyhan pun mendekatinya dan berlutut satu. Ia memegang salah satu pundak juniornya ini. "Kamu terlihat tak baik-baik saja."

"Hah..., kau tau Senior, hah...., aku tadi dapat penglihatan yang luar biasa." jawab Arkhan tak sesuai dengan pertanyaan Seniornya dengan nafasnya yang masih sedikit tak beraturan.

Reyhan tak menanggapi. Ia terdiam memandang Arkhan. Disisi Arkhan, merasakan sesuatu yang membuat hilang rasa sakit pada tubuhnya. Dan nafasnya kembali teratur. Ya, Reyhan menyalurkan kemampuan regenerasi kepada Arkhan.

Disisi Budi, ia memandang tak percaya apa yang ia lihat saat ini. Ke-4 sahabatnya telah hidup kembali. Meski mereka ber-4 masih terbaring di tanah dan belum sadar, tapi terlihat jelas kalau mereka naik turun dadanya, yang menandakan mereka bernafas.

BUGH....!!

Budi langsung terpental 13 meter ke samping. Ia pun terjatuh ke arah tanah. Beruntung ia telah menjadi Hunter, kalau masih manusia biasa, sudah jelas rahangnya patah setelah mendapat hantaman pukulan dari Sean secara tiba-tiba.

"Teman-temanmu sudah dibangkitkan. Seperti yang kamu lihat, Juniorku menggunakan Soul Stone-nya untuk membangkitkan ke-4 temanmu. Dan sekarang aku akan melatihmu." ucap Sean berjalan mendekati Budi.

Sean pun berdiri dihadapan Budi yang terduduk di tanah. "Kerahkan semua apa yang kamu punya. Bahkan kalau mau menggunakan Power Stone-mu, silahkan. Aku tidak melarangnya."

Budi berdiri. Ia mamandang Sean dengan tatapan datarnya. "Sungguh, salam yang sangat berbeda sekali, Senior Sean. Kalau begitu aku tidak akan menahan diri." ucapnya, dan ia langsung menggunakan Power Stone-nya. Tubuhnya pun diselimuti cahaya ungu.

Sean tersenyum melihatnya. Budi langsung memberikan tinjunya ke arah wajah Sean. Tang....!! Budi terbelalak, dan Sean tersenyum miring. Sean menahan dan menangkap pukulan Budi dengan tangan logamnya. Dan Budi sendiri, ia tersadar, kalau Sean memiliki tangan kiri yang terbuat dari Logam.

DUGH....!!

Budi terdorong mundur setelah mendapat tendangan dari Sean. Hampir 10 meter ia terdorong, ia tak terjatuh karena berhasil mengimbangi tubuhnya agar tidak jatuh. Budi pun langsung melompat, seketika ia terbelalak melihat sebuah rudal datang padanya.

DUAR....!!

Budi terpental lagi. Kali ini ia terpental hampir 20 meter. Sedangkan disisi Sean, ia terlihat tak bersalah, ia membuang senjata bazokanya ke tanah dengan sengaja.

Budi pun berdiri. "Apa kau bercanda ? Kau memakai senjata ?" tanyanya dengan perasaan terkejut sekaligus kesal dengan tindakan Sean.

Terkena serangan barusan, Budi mendapat luka lecet saja di kedua lengannya. Ia beruntung, karena efek Power Stone-nya, ia masih diberi keselamatan. Mungkin seorang Hunter akan terluka parah, berbeda bila kalau orang itu bukan Hunter, bisa mati setelah mendapat serangan seperti itu.

Masalahnya, Budi belum sepenuhnya bisa mengendalikan Power Stone-nya, itulah yang dikatakan Reyhan dan yang lainnya, karena dirinya kurang memiliki kekuatan lebih untuk bisa mengendalikan Power Stone-nya.

"Aku tidak mengatakan kalau aku tidak akan memakai senjata. Dan, lagi pula kalau kita akan aman meski kita membuat keributan disini." jawab Sean.

Mau seribut apapun, di wilayah Hotel terbengkalai, tidak akan yang mendengar, bahkan sembarang orang pun juga tidak akan bisa masuk. Karena Reyhan telah membuat Segel pelindung, jadi bisa dikatakan aman. Ditambah lokasinya di berbatasan Pusat kota, pasti tidak ada yang menyangka kalau Bangunan tua ini benar dibuat markas dan latihan.

Budi mengatakan "Status." Dihadapan wajahnya pun muncullah layar. Tiba-tiba pedang katananya muncul di genggaman tangan kanannya. Pedangnya pun juga ikut bercahaya ungu.

Sean tersenyum dingin melihatnya. "Hebat sekali teknologi di Dunia ini, jauh sekali dengan Dunia lamaku." lalu tubuhnya terselimuti cahaya merah. "Aku tak yakin dengan Reality Stone milikku. Jadi, jangan membuatku kecewa, Budi."

_______________________

Jangan Lupa Like.

Terpopuler

Comments

Bukti Nyata

Bukti Nyata

ayooo..thoorrrrr...kemana entee😭😭

2022-02-21

1

tembel rohman cimbah

tembel rohman cimbah

dan akhirnya author nya up nya cuma sedikit

2022-02-20

1

poetrae raentaeo

poetrae raentaeo

lanjut

2022-02-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Panggilan.
2 BAB 02 : Keraguan.
3 BAB 03 : Rank SS.
4 BAB 04 : Merahasiakan Kekuatan.
5 BAB 05 : Siapa Mereka ?
6 BAB 06 : Flashback - Pertemuan.
7 BAB 07 : Flashback - Tak Terhingga.
8 BAB 08 : Flashback - Infinity Stones.
9 BAB 09 : Flashback - Berangkat.
10 BAB 10 : Aksi Mereka.
11 BAB 11 : Mengabaikan Inti Monster/Core.
12 BAB 12 : Hanya Bola Api Biasa.
13 BAB 13 : Menunggu.
14 BAB 14 : Keluar Dari Dungeon.
15 BAB 15 : Hotel Terbengkalai.
16 BAB 16 : Latihan.
17 BAB 17 : Kenyataan Pahit.
18 BAB 18 : Kemana Dia ?
19 BAB 19 : Membuat Hiburan.
20 BAB 20 : Gadis Gila.
21 BAB 21 : Biasa-Biasa Saja.
22 BAB 22 : Jalan-Jalan.
23 BAB 23 : Keributan.
24 BAB 24 : Terlepas.
25 BAB 25 : Dunia Kultivator ?
26 BAB 26 : Pasukan Monster.
27 BAB 27 : Melawan Pasukan Monster.
28 BAB 28 : Menghadapi 2 Bos Dungeon.
29 BAB 29 : Kekalahan 2 Bos Dungeon.
30 BAB 30 : Rencana.
31 BAB 31 : Pertengkaran.
32 BAB 32 : Sang Troll.
33 BAB 33 : Sosok Berjubah Hitam.
34 BAB 34 : Hahn, Sang Dewa Iblis.
35 BAB 35 : Mengerahkan Semuanya.
36 BAB 36 : Ajakan.
37 BAB 37 : Sungguh Aneh.
38 BAB 38 : Tetap Menolak.
39 BAB 39 : Meninggalkan Dungeon.
40 BAB 40 : Monster Yeti.
41 BAB 41 : Tim Elang Hitam.
42 BAB 42 : Bertemu.
43 BAB 43 : Menyelesaikan Urusan.
44 BAB 44 : Selalu Bersama.
45 BAB 45 : Sudah Tidak Tertarik.
46 BAB 46 : Budi VS Albert.
47 BAB 47 : Budi VS Albert (2).
48 BAB 48 : Sudah Selesai.
49 BAB 49 : Waktu Terus Berjalan.
50 BAB 50 : Mencari Solusi.
51 BAB 51 : Bermain.
52 BAB 52 : Masih Berlanjut.
53 BAB 53 : Kelemahan.
54 BAB 54 : Memberi Peringatan.
55 BAB 55 : Bos Monster Gorila.
56 BAB 56 : Datang Menyusul.
57 BAB 57 : Mengulang Kata Yang Sama.
58 BAB 58 : Sebuah Kalung Giok.
59 BAB 59 : Tak Sabar Menunggu.
60 BAB 60 : Dari Dunia Yang Sama.
61 BAB 61 : Orang Yang Sama.
62 BAB 62 : Akan Berangkat.
63 BAB 63 : Rencana Kedua.
64 BAB 64 : Fang Lin.
65 BAB 65 : Flashback - Ling Hahn.
66 BAB 66 : Musuh Yang Sama + Ilustrasi/Visual.
67 BAB 67 : Pesta Dimulai.
68 BAB 68 : Kekacauan - Semua Monster Keluar.
69 BAB 69 : Kekacauan - Melawan Monster Wyvern.
70 BAB 70 : Kekacauan - Sebelumnya.
71 BAB 71 : Kekacauan - Putus Asa.
72 BAB 72 : Kekacauan - Tempat Pengungsian.
73 BAB 73 : Kekacauan - Pertarungan.
74 BAB 74 : Kekacauan - Pertarungan (2).
75 BAB 75 : Kekacauan - Pertarungan (3).
76 BAB 76 : Kekacauan - Pertarungan (4).
77 BAB 77 : Kekacauan - Solusi Terakhir.
78 BAB 78 : Kekacauan - Penyatuan Infinity Stones.
79 BAB 79 : Kekacauan - Berakhirlah Sudah.
80 BAB 80 : Kekacauan Telah Selesai.
81 BAB 81 : Selesai - Kembali Pulang Dan Membuka Lembaran Baru | END.
82 PEMBERITAHUAN
83 PEMBERITAHUAN 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BAB 01 : Panggilan.
2
BAB 02 : Keraguan.
3
BAB 03 : Rank SS.
4
BAB 04 : Merahasiakan Kekuatan.
5
BAB 05 : Siapa Mereka ?
6
BAB 06 : Flashback - Pertemuan.
7
BAB 07 : Flashback - Tak Terhingga.
8
BAB 08 : Flashback - Infinity Stones.
9
BAB 09 : Flashback - Berangkat.
10
BAB 10 : Aksi Mereka.
11
BAB 11 : Mengabaikan Inti Monster/Core.
12
BAB 12 : Hanya Bola Api Biasa.
13
BAB 13 : Menunggu.
14
BAB 14 : Keluar Dari Dungeon.
15
BAB 15 : Hotel Terbengkalai.
16
BAB 16 : Latihan.
17
BAB 17 : Kenyataan Pahit.
18
BAB 18 : Kemana Dia ?
19
BAB 19 : Membuat Hiburan.
20
BAB 20 : Gadis Gila.
21
BAB 21 : Biasa-Biasa Saja.
22
BAB 22 : Jalan-Jalan.
23
BAB 23 : Keributan.
24
BAB 24 : Terlepas.
25
BAB 25 : Dunia Kultivator ?
26
BAB 26 : Pasukan Monster.
27
BAB 27 : Melawan Pasukan Monster.
28
BAB 28 : Menghadapi 2 Bos Dungeon.
29
BAB 29 : Kekalahan 2 Bos Dungeon.
30
BAB 30 : Rencana.
31
BAB 31 : Pertengkaran.
32
BAB 32 : Sang Troll.
33
BAB 33 : Sosok Berjubah Hitam.
34
BAB 34 : Hahn, Sang Dewa Iblis.
35
BAB 35 : Mengerahkan Semuanya.
36
BAB 36 : Ajakan.
37
BAB 37 : Sungguh Aneh.
38
BAB 38 : Tetap Menolak.
39
BAB 39 : Meninggalkan Dungeon.
40
BAB 40 : Monster Yeti.
41
BAB 41 : Tim Elang Hitam.
42
BAB 42 : Bertemu.
43
BAB 43 : Menyelesaikan Urusan.
44
BAB 44 : Selalu Bersama.
45
BAB 45 : Sudah Tidak Tertarik.
46
BAB 46 : Budi VS Albert.
47
BAB 47 : Budi VS Albert (2).
48
BAB 48 : Sudah Selesai.
49
BAB 49 : Waktu Terus Berjalan.
50
BAB 50 : Mencari Solusi.
51
BAB 51 : Bermain.
52
BAB 52 : Masih Berlanjut.
53
BAB 53 : Kelemahan.
54
BAB 54 : Memberi Peringatan.
55
BAB 55 : Bos Monster Gorila.
56
BAB 56 : Datang Menyusul.
57
BAB 57 : Mengulang Kata Yang Sama.
58
BAB 58 : Sebuah Kalung Giok.
59
BAB 59 : Tak Sabar Menunggu.
60
BAB 60 : Dari Dunia Yang Sama.
61
BAB 61 : Orang Yang Sama.
62
BAB 62 : Akan Berangkat.
63
BAB 63 : Rencana Kedua.
64
BAB 64 : Fang Lin.
65
BAB 65 : Flashback - Ling Hahn.
66
BAB 66 : Musuh Yang Sama + Ilustrasi/Visual.
67
BAB 67 : Pesta Dimulai.
68
BAB 68 : Kekacauan - Semua Monster Keluar.
69
BAB 69 : Kekacauan - Melawan Monster Wyvern.
70
BAB 70 : Kekacauan - Sebelumnya.
71
BAB 71 : Kekacauan - Putus Asa.
72
BAB 72 : Kekacauan - Tempat Pengungsian.
73
BAB 73 : Kekacauan - Pertarungan.
74
BAB 74 : Kekacauan - Pertarungan (2).
75
BAB 75 : Kekacauan - Pertarungan (3).
76
BAB 76 : Kekacauan - Pertarungan (4).
77
BAB 77 : Kekacauan - Solusi Terakhir.
78
BAB 78 : Kekacauan - Penyatuan Infinity Stones.
79
BAB 79 : Kekacauan - Berakhirlah Sudah.
80
BAB 80 : Kekacauan Telah Selesai.
81
BAB 81 : Selesai - Kembali Pulang Dan Membuka Lembaran Baru | END.
82
PEMBERITAHUAN
83
PEMBERITAHUAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!