Berawal dari 100 lebih ekor Serigala. Serigala ini memiliki fisik dengan tinggi rata-rata hampir 1 meter. Bulu mereka berwarna hitam gelap. Dan mereka memiliki 1 tanduk di kepalanya, bisa dibilang mereka juga Monster Serigala. Kini jumlah mereka tak sampai 70. Ya, Seorang Gadis setengah Vampir yang Gila datang menyerang mereka.
Hampir semua serigala yang mendekatinya berakhir dengan kepala mereka terpisah dari tubuhnya. Gadis Gila itu menggunakan tongkat sabitnya. Gerakan dan style dia dalam menggunakan senjatanya sungguh tak bisanya. Ia memutar-mutar tongkat sabitnya, ditambah gerakannya sangatlah luar biasa.
Kini jumlah serigala yang masih hidup tersisa tak tak sampai 40 ekor saja. Mereka tak bergerak, mereka melihat Gadis Gila itu dengan tatapan waspada. Kini Gadis itu sedang berjalan mendekati mayat salah satu dari kawanan mereka. Dia memegang salah satu kepala mayat serigala.
"Hei, apa-apa ini ??!!!" teriaknya marah.
Ya, dia tak lain adalah Queen Blue. Queen marah karena kepala dari salah satu mayat serigala yang ia bunuh malah hilang lenyap seperti debu disertai kebulan asap. Tentu saja ia marah, karena ia ingin sekali mencoba meminum darah dari hasil korban barunya. Padahal ia ingin sekali mencoba meminum darah Monster dari Dunia lain.
Lalu Gadis setengah Vampir itu melihat sekelilingnya. Benar saja, semua mayat serigala yang sudah ia bunuh hilang bagaikan debu tak berharga. Lalu ia melihat banyak kristal hitam sebesar kerikil tergeletak di tempat dari setiap para mayat serigala sebelum lenyap.
Queen mengambil salah satunya. "Kristal apa ini ?"
Gadis setengah Vampir itu melihat-lihat kristal hitam di genggamannya. Lalu menggigitnya, karena Queen mengira kalau kristal yang ia lihat muncul setelah para mayat serigala hilang lenyap. Setelah menggigitnya, ia melepehnya, dan ia juga membuang kristal hitam dari digenggamannya.
"Keras sekali, gak enak pula."
Lalu pandangan Queen beralih ke arah segerombolan serigala yang mungkin tersisa tak sampai 40 ekor saja. Ia sedikit memiringkan kepalanya lalu ia tersenyum menyeringai. "Kalian harus ganti rugi, mayat teman-teman kalian hilang begitu saja, bahkan aku tak sempat meminum darah mereka."
"Sebagai gantinya, serahkan darah kalian padaku."
Segerombolan serigala pun berbalik dan langsung berlari menjauhi Gadis setengah Vampir itu. Queen yang sudah sudah marah dan tergila-gila darah Monster Serigala, tentu saja ia mengejarnya, karena ia takkan membiarkan musuh-musuhnya lari darinya.
"Kalian ingin bermain kejar-kejaran denganku ? Jangan sampai tertangkap, anjing-anjingku yang manis, hahahaha...," teriaknya sambil tertawa.
.....
Disisi Peter, ia juga terheran-heran dengan semua kristal putih disekelilingnya. Semua skeleton yang telah ia kalahkan menghilang entah kemana. "Kemana semua kerangka ini ? Kenapa cuma ada kristal-kristal disini ?"
"Hah, lebih baik aku mencari Monster lainnya lagi." ucapnya dan meninggalkan semua kristal yang menurutnya tak penting.
.....
Sementara disisi lain, Sean tak henti-hentinya menyerang segerombolan Goblin. Dengan Kapak Petirnya, ia menyerang ratusan Goblin tanpa memandang ukuran badan mereka. Sean juga masuk ke dalam Mode Petirnya. Dengan beruntalnya, ia menghabisi semuanya.
Beberapa lama kemudian, kini tinggallah Goblin yang mungkin jumlahnya tak sampai 30 saja. Sean tersenyum dingin. Ia berdiri memandang para Goblin yang masih bertahan dan berniat lari darinya. Sean menyimpan Kapak Petirnya ke dalam cincin penyimpanannya.
"Aku tak menyangka kalau kalian tak begitu kuat. Tetapi kalian masih memiliki keberanian untuk tidak lari dariku." Lalu ia mengeluarkan bazokanya kembali.
"Dengan begini selesai 'lah sudah." tambahnya, lalu ia menekan pelatuknya.
DUAR....!!
Hanya dengan 1 rudal saja, para Goblin yang tersisa itu langsung terpental dan tewas. Sean kembali memasukkan senjata bazokanya.
Kini tinggallah beberapa Goblin saja yang terluka. Sean menghitungnya. "Tinggal 7 ekor saja. Tak perlu memakai senjata, cukup memakai Mode Petirku, aku pastikan kalian mati."
Sean pun melompat maju. Lalu ia masuk ke dalam Mode Petirnya. Setelah mendarat di depan ke-7 Goblin yang tersisa, ia memukul mereka. Hanya sekali pukulan saja, pukulannya sangat mampu memberi luka yang tidak ringan. 1 pukulan saja, sudah membuat 1 lubang di tubuh 1 Goblin.
Tak ada 1 menit, Sean berhasil menewaskan mereka. Sean kembali ke Mode Normalnya. Ia tak merasa lelah. Beberapa saat kemudian, ia terkejut, karena semua Mayat Goblin yang sudah dibunuhnya menghilang dan lenyap bagaikan debu. "Kemana tubuh mereka ?"
Karena baru kali ini ia melihat hal seperti itu. Biasanya di Dunianya, setelah membunuh Monster, pasti hanya tersisa mayat saja. Kini yang ia lihat, semuanya lenyap, tetapi ada yang membuat perhatiannya beralih kristal hijau di tempat bekas mayat Goblin menghilang. Tak hanya 1, tetapi banyak sekali kristal di sekelilingnya.
"Kristal ? Kenapa semua mayat Goblin menghilang dan meninggalkan kristal saja ?" gumamnya. Lalu ia pergi mengambil kristal-kristal itu, dan mencari Monster lainnya.
.....
Disisi Arkhan, ia juga sudah selesai membunuh semua Orc. Ia juga dibuat terkejut, karena mayat para Orc yang ia bunuh menggunakan Golem-Golemnya lenyap, hanya meninggalkan 1 kristal setiap mayat yang menghilang.
"Hm..., sungguh aneh." gumamnya.
Sama seperti Queen, Peter, dan Sean. Dia mengabaikan semua kristal yang menurutnya aneh, dan mencari Monster lagi.
.....
Sementara Disisi Reyhan dan Budi, mereka masih berbicara. Mereka saling bertukar informasi. Yang dimana Budi menjelaskan tentang Dunianya yang terancam. Ia menjelaskan semuanya yang telah terjadi selama 12 tahun lebih ini. Reyhan tentu saja paham, karena ia tahu kenapa Dunianya Budi bisa di datangkan fenomena yang tak biasa.
Hingga Asosiasi Hunter terbentuk. Budi menjelaskan tentang apa itu Portal dan Dungeon sesuai apa yang ia ketahui. Ia juga menjelaskan tentang Rank seorang Hunter. Setelah selesai menjelaskan, Reyhan menjelaskan apa yang telah terjadi pada Dunianya Budi.
Tanpa dikurangi dan dilebihkan, ia menjelaskan semuanya. Reyhan juga tak lupa menjelaskan apa itu Multiverse. Tentu saja, Budi dibuat terkejut mendengarnya, terlebih lagi mendengar penjelasan Reyhan tentang Multiverse.
"Jadi, masih ada banyak Dunia lain selain Dunia ini ?" tanya Budi kepada Reyhan.
Reyhan mengangguk kepalanya. "Benar. Sudah ada 4 Dunia yang hilang akibat D-Danger. Dan lihatlah keadaannya saat ini, Duniamu 'lah yang sudah menjadi targetnya."
"Berarti dibalik fenomena yang aneh ini, ulah D-Danger ?" sahut Budi bertanya. Reyhan mengangguk kepalanya.
"Bagaimana caranya untuk menghentikan D-Danger ini ? Aku ingin Duniaku aman dan damai seperti dulu ?" tanya Budi.
"Bagaimana caranya ?" sahut Reyhan mengulang pertanyaan Budi. "Karena itulah yang sedang kami cari tahu cara menghentikan D-Danger." jawab Reyhan.
Lalu ia menambahkan. "Anehnya, kenapa dari dulu semua Asosiasi Hunter yang kamu terangkan tidak mencari tahu cara untuk menghentikan fenomena ini ?"
Budi terdiam, ia sendiri juga tidak tau. Karena yang ia tahu, mendaftar menjadi Hunter untuk mengalahkan para Monster. Dan semua orang pasti juga berfikir seperti itu, dengan mengalahkan para Monster dan menutup setiap Portal yang ada, akan menghentikan fenomena yang saat ini terjadi.
Reyhan berkata lagi. "Apakah semua orang diseluruh Dunia ini hanya berfikir dengan mengalahkan para Monster bisa menghentikan semua yang telah terjadi ? Sungguh pendek sekali pemikiran kalian."
_______________________
Jangan Lupa Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Diweliya Walajan Subura
adu Queen lucu betul kau ni. 🤣😂😂😂😂😂
2022-08-27
3
yuuki
pemikiran yang terlalu dangkal itu mah...(yg diomongin reihan di panel terahir)
2022-04-23
1
poetrae raentaeo
lanjut
2022-02-18
2