Setelah mendapat telepon dari salah satu temannya, Budi menghela nafasnya. "Kenapa Pihak Guild tidak menghubungiku ya ?" ia bergumam karena heran. "Oke, tak masalah. Waktunya bekerja." ia pun mengenakan jaket jeansnya, lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan ganti karyawan.
Setelah berpamitan dengan beberapa karyawan yang berjaga, Budi berjalan keluar dari minimarket tempat ia bekerja. Lalu ia mendapat Pesan yang berisikan alamat lokasi dari Andi. Setelah membacanya, Budi melompat tinggi ke salah satu atap bangunan rumah. Dia pun berlari, dan melompat dari atap ke atap bangunan lain.
Sebagai seseorang Hunter, pasti memiliki kemampuan yang hebat di atas rata-rata. Untuk menjadi seorang Hunter, langkah pertama dia harus mendaftar terlebih dahulu, entah laki-laki manapun perempuan. Dia harus datang ke Asosiasi Hunter di setiap Kota. Setelah mendaftar, dia akan dibawa ke sebuah laboratorium.
Dan ditempat itulah, pihak Asosiasi Hunter akan menyuntikan Serum Hunter kepada pendaftar tersebut. Setelahnya, dia akan di tes kekuatannya, untuk mengetahui Tingkat kemampuan seorang Hunter baru itu berada di Tingkat Rank mana.
Urutan Rank terdiri dari yang terkuat, yaitu Rank SS. Rank S+. Rank S. Rank A+. Rank A. Rank B. Rank B. Rank C. Rank D. Rank E. Rank F.
Hampir 30 persen Manusia di Dunia telah menjadi Hunter. Hunter terlemah adalah di Tingkat Rank F. Biasanya seorang Hunter Tingkat F, sering di bully. Untuk Budi dan anggota di Tim-nya berada di Rank E. Meski bukan di Rank F, sesekali mereka kena bully-an oleh para Hunter yang memiliki Rank C ke atas, karena dianggap Hunter terlemah.
Sedangkan Budi, menjadi Hunter hanya sebagai sampingan saja, untuk menambah penghasilan. Ia tak seperti dengan para Hunter-Hunter yang mengutamakan pekerjaan Hunter mereka demi menaikkan Level dan meningkatkan Ranknya. Karena itulah, sudah 10 tahun menjadi Hunter, Budi tetap terus berada di Rank E, begitu juga dengan teman-temannya.
Budi terus berlari. Ia tak memilih berlari tak dijalan raya, karena ia tak ingin mengganggu para kendaraan dan penjalan kaki. Meski tindakannya sediri bisa dikatakan tidak sopan karena berlari di atap semua bangunan rumah milik orang. Tetapi karena inilah jalan agar lebih cepat dan tak menghalangi jalanan.
Kecepatan gerakannya 60 km/jam. Tak lama ia, Budi telah sampai. Lokasinya memang tidak di pusat kota, melainkan di dalam kebun dekat perumahan. Budi melihat Portal itu. Herannya tak ada penjagaan sama sekali. Karena setiap ada Portal yang sudah muncul, akan ada beberapa tentara yang berjaga.
Militer pusat Negara berkerja sama dengan Asosiasi Hunter. Jadi, ketika ada Portal baru yang muncul, pihak Asosiasi Hunter akan menghubungi Militer pusat untuk meminta bantuan, yaitu mengirim orang-orang mereka untuk berjaga di depan Portal itu selagi para Hunter belum datang dan juga agar tidak ada warga biasa mendekat.
Budi yang masih heran, ia melihat sebuah pohon besar dan tinggi tak jauh dari portal itu. Ia melompat ke arah pohon itu. Setelah mendarat di salah satu dahan yang lumayan besar, ia melepaskan tas ranselnya dan melepaskan jaket serta seragam kerjanya. Budi membuka tasnya, ia mengambil 1 kaos merah berlengan panjang dan ia langsung memakainya.
Lalu Budi mengambil suatu alat kecil dari dalam tas ranselnya. Ia lalu memasang alat itu ke telinga kanannya. Alat itu berbentu seperti headset bluetooth. Gunanya perangkat itu seperti sistem. Cukup mengatakan status, maka layar sistem Hologram akan muncul di hadapan penggunanya. Perangkat tersebut dinamakan Augma.
Semua orang yang sudah menjadi Hunter, akan mendapatkan perangkat Augma dari pihak Asosiasi Hunter di kota mereka. Perangkat Augma adalah alat pendukung para Hunter untuk ketika mejalankan misi mereka. Perangkat ini diciptakan setelah 1 tahun Portal-Portal bermuncullan.
Perangkat Augma ini diciptakan oleh para ilmuwan setelah bergabung dengan Asosiasi Hunter. Kegunaannya tak hanya melihat status kekuatan mereka, bisa juga sebagai alat komunikasi layaknya telepon. Dan juga perangkat ini bisa mendeteksi adanya ancaman bila Monster mendekat.
Budi sudah memasang perangkat Augmanya di telinga kirinya. "Status." lalu muncullah layar hologram di hadapannya.
******
Status Hunter.
Nama : Budi Ardian.
Usia : 30 tahun.
Hunter : Rank E.
Level : 50/100.
Hunter dari Perusahaan Guild : SILVER.
Tim : Elang Hitam ---> Leader.
Anggota : Andi, Hendi, Iwan, Beni.
Inventory.
- Pedang Katana.
- Blacktail Gun.
- Pelindung dada.
******
Setelah mengucapkan status. Budi memasukkan jaket dan seragamnya ke dalam tas ranselnya. Lalu ia arahkan tasnya ke layar hologramnya, dan benar saja tasnya menghilang setelah ia arahkan ke layar hologramnya. Tepatnya tas ranselnya telah masuk ke dalam Inventory-nya. Lalu Budi mengambil pelindung dada digunakan untuk sebagai Armornya.
Ya, dengan teknologi yang super canggil, perangkat Augma ini mampu menyimpan berbagai macam barang. Jadi para Hunter tak perlu membawa barang bawaan mereka. Jadi tidak perlu ribet, atau khawatir bila kebingungan ketika membawa banyak barang.
Dalam sistem perangkat Augma hanya memiliki kapasitas maksimal 50 barang saja. Entah itu apapun benda mati, seperti senjata, makanan pakaian, dan lainnya. Kecuali benda hidup perangkat itu takkan mau menyimpannya.
Budi mengikat pedangnya yang masih terbungkus di ikat pinggang kirinya. "Baiklah, persiapanku telah selesai, kini tinggal menunggu yang lainnya."
Budi pun melompat turun dari pohon besar. Ia pun mendarat di tanah. Ia melihat sekelilingnya. "Benar-benar tidak ada penjagaan. Bagaimana jika sampai ada warga datang mendekat. Pasti tidak akan berakhir baik."
Ia memandang Portal itu yang tak jauh darinya. Budi berdiri 10 meter dari Portal itu. Lalu terdengar beberapa suara langkah kaki mendekat. Ia menoleh, dan tersenyum. "Kalian terlambat."
"Hah.., ayolah tempat kerjaku tidak dekat dengan lokasi disini." jawab Iwan.
"Aku juga harus membatalkan kegiatanku, padahal sudah setengah jalan." ucap Beni kesal.
"Memangnya kegiatan apa yang kamu lakukan ?" tanya Budi.
"Tentu saja berkencan dengan pacarku. Mau tak mau aku cepat-cepat mengantarkan dia pulang dulu ke rumah." jawab Beni.
Semua tertawa mendengar keluhan Beni karena acara kencannya batal total di tengah jalan. Ya, mereka adalah teman-teman Budi sekaligus anggota Tim-nya.
"Tetapi aku heran, kenapa Perusahaan Guild tidak menghubungiku ?" tanya Budi yang masih terheran-heran. Bahkan Beni dan Iwan terkejut mendengarnya. Karena bisa-bisanya ketua mereka tidak hubungi.
Andi juga menanggapi. "Aku sendiri juga terkejut, pihak Perusahaan Guild tiba-tiba menghubungiku. Bukankah itu sungguh aneh ?"
Semua mengangguk-angguk kepalanya, seakan mereka setuju, karena tidak biasanya Perusahaan Guild menghubungi Andi, bukan Budi yang merupakan ketua Tim mereka.
"Sudahlah, tak perlu banyak mikir, sekarang ayo kita masuk ke dalam. Aku sudah tak sabar mendapat kerjaan sampingan seperti ini." kata Hendi.
Andi, Beni mengangguk kepalanya. Mereka pun berjalan dan memasuki Portal itu. Sedangkan Budi, ia masih saja diam depan Portal. Ia merasa keraguan dengan Portal yang satu ini. Tak ingin banyak berfikir, ia pun segera masuk ke dalam Portal menyusul teman-temannya.
_______________________
Jangan Lupa Like.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
John Singgih
misi pertama udah di depan mata
2023-09-07
0
Truk-kun
budi ardian siapanya peter ardian thor?
2022-05-10
0
Bukti Nyata
josss...poko e
2022-02-13
0