BAB 05 : Siapa Mereka ?

Budi mengalirkan kekuatannya ke pedangnya. Pedangnya pun bercahaya ungu. Ia menatap tajam ke arah Monster kadal yang maju mendekatinya. "Aku takkan berniat mengakhiri hidupku disini."

Meski begitu, staminanya sudah cukup terkuras banyak. Budi pun berlari ke arah Naga yang juga berlari ke arahnya. Ia pun melompat, lalu ia melayangkan pedangnya dengan gerakan horisontal ke arah leher sang Naga.

Slaassshh...!!

Budi terbelalak, memang serangan pedangnya berhasil mengenai leher Naga itu, dan lehernya tergores, tetapi serangan terhenti beberapa senti saja. Bahkan pedangnya seperti dijepit oleh goresan luka sang Naga. Budi menginjakkan kedua kakinya ke leher Naga itu untuk membuatnya melompat mundur, dan menarik pedangnya.

Duagh...!!

Budi memang berhasil melompat mundur, tetapi, seketika sang Naga melayangkan salah satu kakinya ke arahnya. Budi pun terpental mundur setelah menerima hantam itu. Tubuhnya terus terdorong dan tergelusur di tanah. Ia segera bangkit, ia tak mau memberi kesempatan Naga itu menyerangnya lagi ketika berhasil membuatnya terjatuh.

Akan tetapi, diluar dugaan, Naga itu maju dan menyundulkan ujung depan wajahnya yang monyong itu ke tubuhnya dengan sangat keras. Lagi-lagi Budi terdorong mundur melayang. Lalu ia terjatuh setelah 100 meter ia terdorong setelah menerima serangan Monster kadal itu.

Budi terjatuh tengkurap di tanah. Budi tetapi berusaha kembali bangkit. Cahaya ungu yang menyelimuti tubuhnya dan pedangnya pun menghilang. Sesuai dugaan, kekuatannya hilang karena tak bisa bertahan lama. Budi mengakui kesalahannya, karena tak pernah mengasah kekuatan tersembunyinya.

Seharusnya ia berlatih secara sembunyi-sembunyi kalau ia berniat merahasiakan kekuatannya, tetapi ia terlalu percaya dengan kekuatannya. Lagi pula kekuatannya Dungeon yang ia masuki juga seharusnya bukanlah untuk Tim-nya.

Karena lemas, Budi pun berlutut, ia mengatur nafasnya, ia memandang Naga itu maju berjalan cepat ke arahnya. Budi terus berusaha mengeluarkan kekuatannya lagi, tetapi nihil. Baru saja ia keluarkan kekuatannya, tak ada 2 detik, cahaya ungunya menghilang lagi. "Sial..!!"

Diluar dugaan, teman-teman malah muncul dan berdiri di depannya.Budi terbelalak. "Kenapa kalian datang kemari ? Bukankah aku sudah menyuruh kalian untuk pergi ?"

"Tentu saja, kami takkan diam saja melihat teman kami berjuang sendirian." jawab Hendi.

Tanpa menunggu jawaban Budi, Hendi, Iwan, dan Beni langsung maju mendekati Monster kadal itu yang juga berlari ke arah mereka. Budi pun marah. "Apa yang kalian lakukan ? Kalian bukanlah tandingan Monster itu !!"

"Kami tau, setidaknya cukup kami saja yang mengorbankan diri." Andi yang masih berdiri membelakanginya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya ke arah ketiga temannya yang kini sedang saling bergantian menyerang dan bertahan serangan dari Monster Naga itu.

"Mengorbankan diri ? Yang benar saja, kalian sudah jelas tidak tandingannya Monster ini." tanya Budi membentak.

Masih membelakangi Budi, Andi menjawab, dengan tegas. "Budi, alangkah baiknya kamu pergi keluar dari Dungeon ini. Biarkan kami yang menahan Naga ini."

Budi menjawab dengan marah. "Apa yang kalian pikirkan ? Kalian yang seharusnya pergi dari sini !! Aku masih bisa bertarung !!"

"Budi, ingatlah Putrimu di rumah. Dia sedang menunggumu untuk pulang." balas Andi dengan tenang.

Budi membeku mendengar balasan Andi. Ya, di rumah sudah ada yang menunggunya pulang. Andi bersuara. "Dari kita berlima, hanya kamu saja, Budi yang memiliki harta berharga, yang tak lain adalah Putrimu. Sedangkan kami, sudah tak memiliki siapa pun. Kamu tau sendiri 'kan kalau kami berempat besarkan di panti."

"Budi, terimakasih karena sudah mau berteman dengan kami hingga sekarang." tambahnya, lalu ia pun berlari menyusul ketiga temannya bertarung.

Disini, Budi merasa bimbang, tetapi bagaimana dengan teman-temannya yang mengorbankan diri mereka agar dirinya bisa kembali pulang untuk Putrinya yang sedang menunggunya di rumah. Entah kenapa ia membenci situasi saat ini.

"Hendi....!!"

Budi tersadar dari lamunannya, ia memandang ke arah Beni yang memanggil nama Hendi. Budi terbelalak melihat Hendi tergeletak tak bernyawa setelah, tubuhnya diinjak oleh salah satu kaki. Budi segera bangkit, ia memaksakan tubuhnya untuk bangkit.

"Iwan !! Beni !!" Andi berteriak melihat kedua temannya ikut menyusul Hendi. Mereka juga sama-sama mati bersamaan setelah Naga itu menginjak mereka kedua dengan kedua kaki depannya.

Budi terus memaksa dirinya untuk berdiri. Ia juga memaksa kekuatannya untuk keluar. Setelah tubuhnya kembali diselimuti cahaya ungu, ia pun mamaksa kedua kakinya berlari. Budi berlari menuju teman-temannya. Ketika sudah akan mendekati sang Naga, ia pun melompat, lalu ia menyalurkan semua kekuatan ke pedangnya.

Baru saja akan melayangkan pedangnya dengan gerakan horisontal, Monster kadal itu memutar-putar tubuhnya. DUGH...!! Budi terpental setelah menerima hantaman ekor dari Naga itu. Setelah 50 meter terodong melayang di udara, tubuhnya tertabrak salah satu pohon besar.

Meksi parah, Budi tetap mempertahankan kesadarannya, ia berusaha untuk bisa bergerak. Tetapi ia merasakan seluruh tulang-tulangnya patah. "Sial..." gumamnya setelah ia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.

Budi terlihat sudah tak bisa melakukan apapun. Percuma meminum potion penyembuh, ia tak bisa menggerakan seluruh tubuhnya. Lagi pula kalau dingat-ingat, ia dan teman-teman juga tak membeli pontion penyembuh. Budi hanya bisa terbaring melihat teman-temannya yang juga telah mati.

Andi juga telah mati menerima hantaman ekor dari Monster Naga itu, tubuhnya terlempar dan tertusuk potongan batang pohon yang tajam. Naga itu perlahan berjalan mendekat Budi. Pikirannya kini hanya tertuju kepada Putrinya. Ia membayangkan dirinya mati, bagaimana nasib Putrinya ?

Budi memenjam kedua matanya, seakan sudah pasrah. Salah satu di sudut matanya, keluar Air. Ia bergumam. "Lisa, maafkan ayahmu ini, karena tak bisa pulang."

Budi sudah benar-benar pasrah akan keadaannya, mungkin inilah akhir hidupnya. Tiba-tiba indra pendengarannya mendengar suara ledakan. Tak hanya itu, ia juga merasakan tanah bergetar. Karena penasaran, Budi pun membuka kedua matanya. Ia melihat 5 orang berdiri membelakanginya. Budi mengalihkan pandangannya, mengikuti pandangan kelima orang asing ini.

Budi langsung terkejut melihat Naga itu sedang berusaha berdiri. Terlihat Naga itu memiliki luka yang tidak biasa dan banyak sekali pedang tertancap di tubuhnya. Lalu ia mengalihkan kembali pandangannya ke arah kelima orang asing ini. 4 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka berpakaian yang berbeda-beda.

"Siapa mereka ?" Budi bertanya sendiri di dalam hatinya. Pasalnya ia tak mengenal mereka berlima. Sungguh, Budi tak mengenal mereka salam sekali.

Salah satu dari mereka membalikkan tubuhnya, dia mengenakan jaket hoodie hitam. Dia berjongkok, dia memandang Budi dengan menampilkan senyumannya, lalu salah satu pundaknya Budi dipengang olehnya. "Kamu baik-baik saja ?" perlahan senyumannya hilang, dia memasang wajah bersalah. "Maaf, kami datang terlambat."

_______________________

Jangan Lupa Like.

Terpopuler

Comments

Bukti Nyata

Bukti Nyata

ini...yg di tunggu2...josss..poko'e

2022-02-15

1

Bukti Nyata

Bukti Nyata

mantap torrrr...keluar sdh jagoan nya🤣🤣🤣🤣

2022-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Panggilan.
2 BAB 02 : Keraguan.
3 BAB 03 : Rank SS.
4 BAB 04 : Merahasiakan Kekuatan.
5 BAB 05 : Siapa Mereka ?
6 BAB 06 : Flashback - Pertemuan.
7 BAB 07 : Flashback - Tak Terhingga.
8 BAB 08 : Flashback - Infinity Stones.
9 BAB 09 : Flashback - Berangkat.
10 BAB 10 : Aksi Mereka.
11 BAB 11 : Mengabaikan Inti Monster/Core.
12 BAB 12 : Hanya Bola Api Biasa.
13 BAB 13 : Menunggu.
14 BAB 14 : Keluar Dari Dungeon.
15 BAB 15 : Hotel Terbengkalai.
16 BAB 16 : Latihan.
17 BAB 17 : Kenyataan Pahit.
18 BAB 18 : Kemana Dia ?
19 BAB 19 : Membuat Hiburan.
20 BAB 20 : Gadis Gila.
21 BAB 21 : Biasa-Biasa Saja.
22 BAB 22 : Jalan-Jalan.
23 BAB 23 : Keributan.
24 BAB 24 : Terlepas.
25 BAB 25 : Dunia Kultivator ?
26 BAB 26 : Pasukan Monster.
27 BAB 27 : Melawan Pasukan Monster.
28 BAB 28 : Menghadapi 2 Bos Dungeon.
29 BAB 29 : Kekalahan 2 Bos Dungeon.
30 BAB 30 : Rencana.
31 BAB 31 : Pertengkaran.
32 BAB 32 : Sang Troll.
33 BAB 33 : Sosok Berjubah Hitam.
34 BAB 34 : Hahn, Sang Dewa Iblis.
35 BAB 35 : Mengerahkan Semuanya.
36 BAB 36 : Ajakan.
37 BAB 37 : Sungguh Aneh.
38 BAB 38 : Tetap Menolak.
39 BAB 39 : Meninggalkan Dungeon.
40 BAB 40 : Monster Yeti.
41 BAB 41 : Tim Elang Hitam.
42 BAB 42 : Bertemu.
43 BAB 43 : Menyelesaikan Urusan.
44 BAB 44 : Selalu Bersama.
45 BAB 45 : Sudah Tidak Tertarik.
46 BAB 46 : Budi VS Albert.
47 BAB 47 : Budi VS Albert (2).
48 BAB 48 : Sudah Selesai.
49 BAB 49 : Waktu Terus Berjalan.
50 BAB 50 : Mencari Solusi.
51 BAB 51 : Bermain.
52 BAB 52 : Masih Berlanjut.
53 BAB 53 : Kelemahan.
54 BAB 54 : Memberi Peringatan.
55 BAB 55 : Bos Monster Gorila.
56 BAB 56 : Datang Menyusul.
57 BAB 57 : Mengulang Kata Yang Sama.
58 BAB 58 : Sebuah Kalung Giok.
59 BAB 59 : Tak Sabar Menunggu.
60 BAB 60 : Dari Dunia Yang Sama.
61 BAB 61 : Orang Yang Sama.
62 BAB 62 : Akan Berangkat.
63 BAB 63 : Rencana Kedua.
64 BAB 64 : Fang Lin.
65 BAB 65 : Flashback - Ling Hahn.
66 BAB 66 : Musuh Yang Sama + Ilustrasi/Visual.
67 BAB 67 : Pesta Dimulai.
68 BAB 68 : Kekacauan - Semua Monster Keluar.
69 BAB 69 : Kekacauan - Melawan Monster Wyvern.
70 BAB 70 : Kekacauan - Sebelumnya.
71 BAB 71 : Kekacauan - Putus Asa.
72 BAB 72 : Kekacauan - Tempat Pengungsian.
73 BAB 73 : Kekacauan - Pertarungan.
74 BAB 74 : Kekacauan - Pertarungan (2).
75 BAB 75 : Kekacauan - Pertarungan (3).
76 BAB 76 : Kekacauan - Pertarungan (4).
77 BAB 77 : Kekacauan - Solusi Terakhir.
78 BAB 78 : Kekacauan - Penyatuan Infinity Stones.
79 BAB 79 : Kekacauan - Berakhirlah Sudah.
80 BAB 80 : Kekacauan Telah Selesai.
81 BAB 81 : Selesai - Kembali Pulang Dan Membuka Lembaran Baru | END.
82 PEMBERITAHUAN
83 PEMBERITAHUAN 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BAB 01 : Panggilan.
2
BAB 02 : Keraguan.
3
BAB 03 : Rank SS.
4
BAB 04 : Merahasiakan Kekuatan.
5
BAB 05 : Siapa Mereka ?
6
BAB 06 : Flashback - Pertemuan.
7
BAB 07 : Flashback - Tak Terhingga.
8
BAB 08 : Flashback - Infinity Stones.
9
BAB 09 : Flashback - Berangkat.
10
BAB 10 : Aksi Mereka.
11
BAB 11 : Mengabaikan Inti Monster/Core.
12
BAB 12 : Hanya Bola Api Biasa.
13
BAB 13 : Menunggu.
14
BAB 14 : Keluar Dari Dungeon.
15
BAB 15 : Hotel Terbengkalai.
16
BAB 16 : Latihan.
17
BAB 17 : Kenyataan Pahit.
18
BAB 18 : Kemana Dia ?
19
BAB 19 : Membuat Hiburan.
20
BAB 20 : Gadis Gila.
21
BAB 21 : Biasa-Biasa Saja.
22
BAB 22 : Jalan-Jalan.
23
BAB 23 : Keributan.
24
BAB 24 : Terlepas.
25
BAB 25 : Dunia Kultivator ?
26
BAB 26 : Pasukan Monster.
27
BAB 27 : Melawan Pasukan Monster.
28
BAB 28 : Menghadapi 2 Bos Dungeon.
29
BAB 29 : Kekalahan 2 Bos Dungeon.
30
BAB 30 : Rencana.
31
BAB 31 : Pertengkaran.
32
BAB 32 : Sang Troll.
33
BAB 33 : Sosok Berjubah Hitam.
34
BAB 34 : Hahn, Sang Dewa Iblis.
35
BAB 35 : Mengerahkan Semuanya.
36
BAB 36 : Ajakan.
37
BAB 37 : Sungguh Aneh.
38
BAB 38 : Tetap Menolak.
39
BAB 39 : Meninggalkan Dungeon.
40
BAB 40 : Monster Yeti.
41
BAB 41 : Tim Elang Hitam.
42
BAB 42 : Bertemu.
43
BAB 43 : Menyelesaikan Urusan.
44
BAB 44 : Selalu Bersama.
45
BAB 45 : Sudah Tidak Tertarik.
46
BAB 46 : Budi VS Albert.
47
BAB 47 : Budi VS Albert (2).
48
BAB 48 : Sudah Selesai.
49
BAB 49 : Waktu Terus Berjalan.
50
BAB 50 : Mencari Solusi.
51
BAB 51 : Bermain.
52
BAB 52 : Masih Berlanjut.
53
BAB 53 : Kelemahan.
54
BAB 54 : Memberi Peringatan.
55
BAB 55 : Bos Monster Gorila.
56
BAB 56 : Datang Menyusul.
57
BAB 57 : Mengulang Kata Yang Sama.
58
BAB 58 : Sebuah Kalung Giok.
59
BAB 59 : Tak Sabar Menunggu.
60
BAB 60 : Dari Dunia Yang Sama.
61
BAB 61 : Orang Yang Sama.
62
BAB 62 : Akan Berangkat.
63
BAB 63 : Rencana Kedua.
64
BAB 64 : Fang Lin.
65
BAB 65 : Flashback - Ling Hahn.
66
BAB 66 : Musuh Yang Sama + Ilustrasi/Visual.
67
BAB 67 : Pesta Dimulai.
68
BAB 68 : Kekacauan - Semua Monster Keluar.
69
BAB 69 : Kekacauan - Melawan Monster Wyvern.
70
BAB 70 : Kekacauan - Sebelumnya.
71
BAB 71 : Kekacauan - Putus Asa.
72
BAB 72 : Kekacauan - Tempat Pengungsian.
73
BAB 73 : Kekacauan - Pertarungan.
74
BAB 74 : Kekacauan - Pertarungan (2).
75
BAB 75 : Kekacauan - Pertarungan (3).
76
BAB 76 : Kekacauan - Pertarungan (4).
77
BAB 77 : Kekacauan - Solusi Terakhir.
78
BAB 78 : Kekacauan - Penyatuan Infinity Stones.
79
BAB 79 : Kekacauan - Berakhirlah Sudah.
80
BAB 80 : Kekacauan Telah Selesai.
81
BAB 81 : Selesai - Kembali Pulang Dan Membuka Lembaran Baru | END.
82
PEMBERITAHUAN
83
PEMBERITAHUAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!