Wanita Kesayangan CEO

Wanita Kesayangan CEO

Interview

“Apa? sudah jam enam pagi? astaga matilah aku, ini udah telat interview, mana katanya bosnya sangat galak lagi,” ucap Lita dan langsung berlari masuk. ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi, Lita langsung segera bersiap-siap karena dirinya takut terlambat, apa lagi interview di mulai jam delapan pagi, dan jarak kantor sedikit agak jauh.

Setelah selesai bersiap-siap Lita langsung menuju kantor Sanjaya grup untuk interview, Lita menggunakan motor kesayangan, walaupun motor bekas tapi masih layak untuk di gunakan, Lita tinggal seorang diri karena kedua orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan, dia hanya di besarkan oleh tantenya, tapi semenjak tamat SMA Lita memilih tinggal sendiri dan mulai kerja serabutan untuk biaya kuliahnya.

Dalam perjalanan Lita mulai gelisah karena jalan sedikit macet, dia takut telat ikut interview, apa lagi ini kesempatan terbaiknya untuk ikut bergabung di Sanjaya grup, karena dari dulu cita-cita Lita sejak kuliah dulu.

“Aduh mana macet lagi, ini sedikit lagi jam delapan bisa telat aku nanti,” gumam Lita dalam hati.

Setelah berjuang melawan macet, kini Lita akhirnya tiba di parkiran Sanjaya grup, dia langsung memarkirkan motornya dan segera menuju lobby.

“Selamat pagi mbak, maaf mau bertanya tempat interview di lantai berapa?” tanya Lita kepada resepsionis.

“Ada di lantai Delapan, mbak harus cepat karena sedikit lagi interview nya akan di mulai,” jawab resepsionis dengan ramah kepada Lita.

“Terimakasih kasih mbak, aku ke atas dulu,” jawab Lita dan langsung berlari menuju lift untuk mengantarnya ke lantai delapan.

Setibanya di lantai delapan, ternyata bukan hanya dirinya yang ikut interview namun ada beberapa orang, mereka semuanya menunggu untuk di panggil.

“Mbak mau interview juga?” tanya Lita kepada wanita yang duduk di sampingnya.

“Ia mbak..., apa mbak juga mau ikut?” tanyanya kembali ke Lita.

“Ia. semoga kita bisa lolos ya,” jawab Lita.

Mereka berdua akhirnya kenalan dan langsung akrab walaupun mereka baru pertama kali bertemu, mereka berdua mengobrol sambil menunggu giliran saat interview.

“Lita Anggraini,” ucap salah seorang pria di depan pintu.

“Ia saya pak,” jawab Lita dan langsung berdiri.

“Ayo masuk untuk interview,” jawab pria itu.

Lita langsung mengikuti pria itu ke dalam ruangan, dia sangat gugup apa lagi di hadapannya sudah ada sosok pria yang begitu tampan namun tidak pernah mengangkat kepalanya dia terus menunduk menatap CV Lita.

Lita terpesona dengan kegantengan pria terpesona, biasanya Lita hanya bisa melihat dirinya melalui majalah atau televisi, namun sekarang dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang Gerry Sanjaya.

Asik memperhatikan Gerry tiba-tiba sang HRD memanggil namanya, Lita langsung salah tingkat karena kedapatan menatap Gerry sambil tersenyum-senyum sendiri.

“Baik mbak Lita, nanti kami hubungi kembali bilah mbak lolos interview,” ucap Luis manajer HRD Sanjaya grup.

“Terimakasih pak,” jawab Lita sedikit malu karena tidak fokus sama interview namun malah fokus menatap CEO-nya yang memang titisan dewa.

Lita langsung meninggalkan ruangan CEO dan langsung memberikan semangat kepada Emil teman barunya, karena setelah giliran Lita langsung giliran Emil.

“Semangat ya, semoga kita berhasil bersama,” ucap Lita kepada Emil.

Emil hanya mengangguk dan mengangkat tangannya semangat, dan langsung masuk ke dalam ruangan CEO, sedangkan Lita masih menunggu Emil karena mereka berdua janjian akan makan siang bersama setelah selesai interview.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Emil selesai Interview juga, dia segera menghampiri Lita “Hai... maaf ya sudah menunggu lama,” ucap Emil kepada Lita.

“Tidak apa-apa say, bagai mana? apa semuanya berjalan dengan lancar?” tanya Lita kepada Emil.

“Ia semuanya berjalan dengan lancar, semoga kita berdua bisa lolos dan bisa bergabung di perusahaan ini,” lanjut Emil bahagia.

Mereka berdua langsung meninggalkan kantor Sanjaya grup, dan menuju sebuah cafe untuk makan siang, mereka memakai motor masing-masing.

cafe yang mereka pilih tidak jauh dari kantor Sanjaya grup, setelah selesai makan siang, mereka tidak langsung meninggalkan cafe, mereka berdua masih asik mengobrol, mereka langsung nyambung walaupun baru kenal.

Setelah puas mereka berdua akhirnya meninggalkan cafe dan kembali ke rumah masing-masing, sesampainya di rumah, Lita merasa sangat lelah, dia segera menuju kamar mandi untuk membersikan diri karena tubuhnya sudah sangat lengket, setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Lita langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.

“Lelah sekali hari ini, tapi semoga aku lolos bersama dengan Emil,” batin Lita.

Tidak lama handphone Lita berbunyi, dan segera Lita mengeceknya ternyata ada e-mail masuk, dengan spontan Lita teriak kegirangan karena dirinya lolos masuk bergabung di Sanjaya grup, dan besok dirinya di minta langsung masuk kerja.

Lita lompat di atas kasur karena kegirangan, rasa lelahnya langsung hilang seketika saat dirinya menerima e-mail dari Sanjaya grup.

Tidak lama ia langsung menghubungi Emil untuk menanyakan apakah dirinya juga lolos interview.

“Emil apa kamu udah dapat e-mail dari Sanjaya grup?” tanya Lita antusias.

“Bisa nggak kasih salam dulu,” jawab Emil dan di balas tawa dari Lita.

“Selamat sore neng, aku mau tanya apa kau sudah dapat e-mail dari Sanjaya grup?” tanya Lita kembali.

“Selamat sore juga say... ia sudah ini baru aku mau menghubungimu tapi kau sudah menghubungi diriku duluan,” jawab Emil.

Mereka berdua merasa bahagia karena akhirnya bisa bergabung dengan Sanjaya grup.

“Ok beb... sampai bertemu besok ya, aku mau istirahat dulu,” pamit Lita kepada Emil.

“Ia beb, aku juga mau istirahat, sampai jumpa besok,” jawab Emil.

Setelah memutuskan sambungan teleponnya, Lita langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, tidak menunggu lama akhirnya dirinya tertidur.

Gerry langsung meninggalkan kantornya dan segera menuju apartemennya, dirinya sudah sangat lelah, namun setibanya di apartemen dirinya dikagetkan dengan kedatangan mama dan Evelin.

“Mama kok ada di sini?” tanya gerri dengan muka dinginnya.

“Hai Gerry... kau baru pulang ya? aku buatkan kopi ya,” ucap Evelin kepada Gerry.

“Ia nak, kau buatkan Gerry kopi ya, dan kau nak segeralah mandi, biar kopinya nanti tidak dingin,” ucap Rita mamanya Gerry.

Tanpa menjawab Gerry langsung menuju kamarnya, dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan dirinya, karena hari ini dia sangat lelah, apa lagi habis menyeleksi calon karyawan yang baru, Gerry tidak ingin asal menerima karyawan, namun dirinya mencari orang yang betul-betul ingin bekerja.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, dia memakai baju santai, Gerry langsung menemui mamanya di ruang tamu.

“Nak... ini kopinya sudah di buatkan Evelin, menurut mama Evelin memang cocok untuk menjadi istrimu, karena dia sangat perhatian padamu,” ucap Rita memuji Evelin.

Evelin hanya tersenyum bahagia, namun gerry hanya diam, mendengar mamanya memuji Evelin.

🌷🌷 yuk di dukung kak, lewat like dan komentar ya, terimakasih 🌷🌷

*********Bersambung************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!