Mendapatkan Perhatian Penuh

Setibanya di apartemen Lita, Gerry langsung menuju lift untuk mengantarnya ke lantai di mana Lita berada.

Gerry langsung menekan pasword pintu apartemen milik Lita, setelah pintu terbuka dan segera masuk mencari Lita, dan dia mendapati Lita lagi berbaring di tempat tidur.

“Sayang, kamu sakit apa? kok nggak kabarin aku sih, aku cuma dengar dari Dea kalau kamu lagi sakit,” tanya Gerry sambil mengusap kepala Lita.

“Aku tidak tau, kepalaku tiba-tiba saja sakit dan aku tidak kuat untuk bangun,” jawab Lita.

Gerry langsung keluar kamar, dia ingin membuat susu hangat untuk Lita, karena dia tau dari pagi pasti kekasihnya itu belum minum apa-apa.

Tidak lama Gerry kembali masuk kamar dengan membawa secangkir susu di bawah nampan. “Bangun dulu dan minum ini, pasti kamu belum minum apa-apa kan?” ucap Gerry kepada Lita.

Gerry langsung membantu Lita bangun dan langsung menyodorkan cangkir berisi susu hangat, Lita langsung mengambilnya dan segera meminumnya.

“Pelan-pelan nanti kamu tersendat,” ucap Gerry memperingati.

“Terimakasih sayang,” ucap Lita.

“Ia kamu istirahat ya, biar aku buatkan kamu bubur,” lanjut Gerry dan langsung bangkit berdiri untuk kembali ke dapur.

Lita langsung mencegahnya, “Tidak usah repot-repot, nanti kita pesan saja, apa lagi di kulkas tidak ada bahan makanan,” ucap Lita.

Gerry langsung setuju, dia langsung mengambil handphonenya dan segera mengorder makanan, tidak lupa bubur ayam buat Lita.

“Aku sudah memesannya, tidak lama lagi akan datang,” ucap Gerry sambil memijit jari-jari Lita.

“Kamu tidak kembali ke kantor?” tanya Lita kembali pada Gerry.

“Tidak... aku akan menemani kamu siang ini, sampai kamu sehat, soal pekerjaan aku sudah serahkan kepada Aiden,” jawab Gerry.

Lita merasa bahagia, karena mendapatkan perhatian penuh dari kekasihnya, bahkan dia telah meninggalkan pekerjaannya demi menemani dirinya yang lagi sakit.

“Tapi aku tidak apa-apa, cuma sakit kepala saja,” lanjut Lita.

“Tetap aku akan menemani kamu, tidak usah pikirkan masalah kantor, aku sudah bilang ada Aiden di sana,” ucap Gerry yang seolah-olah tau kekhawatiran kekasihnya itu.

Lita tidak ingin berdebat lagi, karena kepalanya betul-betul sangat sakit, tidak lama bell berbunyi, Gerry segera bangkit dari duduknya.

“Itu pasti pak kurir, datang mengantar pesanan kita, aku mengeceknya dulu,” ucap Gerry dan langsung keluar dari kamar.

Tidak lama dia kembali dengan satu mangkok bubur di tangannya. “Ayo bangun sarapan dulu, baru kamu minum obat,” lanjut Gerry dan langsung menyimpan bubur di atas meja.

Lita langsung bangun dari tidurnya, dia segera menuju sofa yang ada di dalam kamarnya, di bantu oleh Gerry.

Gerry menyuapi Lita dengan telaten, walaupun Lita menolaknya dan meminta untuk makan sendiri, namun Gerry menolaknya dengan alasan kalau Lita sedang sakit.

“Kamu lagi sakit, dan biarkan aku yang menyuapi mu,” ucap Gerry, Lita langsung diam dan menurut saja, dia tidak ingin berdebat yang membuat kepalanya semakin sakit.

Setelah selesai sarapan, Lita langsung minum obat, dan langsung kembali beristirahat di tempat tidur. “Kamu istirahat agar cepat sembuh, aku akan duduk di sana sambil melanjutkan pekerjaan ku yang tertunda,” ucap Gerry.

Lita mengikuti saja, agar dirinya juga cepat sembuh, agar besok dia bisa kembali masuk kerja, dia sudah rindu dengan rekan satu divisinya yang menurutnya semua kocak.

Gerry langsung duduk di sofa yang ada di dalam kamar Lita, dan segera menyalakan laptopnya, dia sudah meminta Aiden mengirim berkas-berkas lewat e-mailnya, agar dia bisa kerja dari rumah saja.

Lita hanya menatap Gerry sambil berbaring di atas tempat tidur, dia bahagia karena di saat dirinya sakit begini, Gerry tetap perhatian kepadanya.

“Jangan menatapku begitu terus, aku tau kalau aku memang ganteng,” ucap Gerry sambil menatap laptopnya.

Lita langsung terkesima, dan secara menutup mukanya dengan selimut, karena dia malu kedapatan sedang menatap Gerry.

Gerry hanya tersenyum melihat kekasihnya yang masih malu-malu, padahal mereka sudah menjalin hubungan sudah hampir setahun.

Tidak lama akhirnya lita kembali tertidur, mungkin karena pengaruh habis minum obat, sedangkan Gerry masih sibuk dengan laptop yang ada di hadapannya.

Karena merasa haus, Gerry langsung keluar mengambil air minum, dan sekalian membuat kopi agar dirinya tidak ngantuk, dan sudah kebiasaan bagi Gerry minum kopi siang hari.

Saat masuk kembali ke kamar, dia melihat tempat tidur lagi kosong, dia mengetuk pintu kamar mandi mencari Lita.

“Sayang... kamu ada di dalam?” teriak Gerry.

“Ia... sabar sebentar lagi,” jawab Lita dari dalam kamar mandi.

Tidak lama Lita keluar dari kamar mandi, dan mendapati Gerry berdiri di depan pintu menunggunya.

“Kenapa kamu di sini?” tanya Lita sedikit kaget.

“Nunggu kamu, aku takut kamu nanti kenapa-kenapa,” jawab Gerry tersenyum.

Lita langsung memukul lengan Gerry, karena menurut Lita, Gerry terlalu lebay, apa lagi dirinya sudah tidak terlalu pusing, sehabis menumbuhkan obat tadi. Lita langsung duduk di sofa di susul oleh Gerry.

“Kamu sudah tidak sakit?” tanya Gerry sambil mengusap rambut Lita.

“Sudah tidak terlalu pusing, makanya aku duduk karena takutnya nanti tambah pusing kalau tidur terus,” jawab Lita.

“Kamu mau makan di man, di sini atau di meja makan?” tanya Gerry kembali.

Gerry juga sudah memanaskan makanan yang dia beli lewat online, dan menatanya di atas meja.

“Makan di meja makan saja,” ucap Lita.

Gerry langsung menuntun Lita keluar kamar, karena dia takut Lita terjatuh, karena belum sembuh betul.

“Kamu yang siapkan semua ini?” tanya Lita dengan heran.

“Ia...jangan heran, aku bisa ngurus dapur kok,” jawab Gerry dan langsung mempersilahkan Lita untuk duduk.

Mereka makan berdua, setelah selesai makan Gerry langsung membersihkan meja dan cuci piring, sebenarnya Lita ingin membantunya, namun Gerry melarangnya. terpaksa Lita duduk manis melihat kekasihnya beres-beres dapur.

Lita tidak menyangka kalau Gerry bisa mengerjakan pekerjaan rumah, dia kira Gerry hanya jago mengurus perusahaan, namun pikirannya salah, mengurus rumah juga dia sangat jago.

“Mengapa menatapku begitu, jangan heran aku juga bisa urus rumah, jadi aku ini calon suami yang sempurna,” ucap Gerry membanggakan diri.

Lita hanya menganggukkan kepalanya, dia bangga mempunyai kekasih yang bisa mengerjakan segalanya.

💞💞💞

Jangan lupa like dan komentar ya kak, terimakasih🙏

BERSAMBUNG💞💞

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!