Makan Malam Bersama

kini waktunya istirahat siang, Lita dan Emil sudah janjian mau makan siang bersama di kantin. namun bukan hanya mereka berdua melainkan ada Agnes dan juga Anton.

Kini Emil juga sudah bergabung dengan bertiga, dan sudah memesan makanan dan minuman.

“Hai... boleh gabung di sini nggak?” tanya Luis yang tiba-tiba berdiri di samping Lita.

“Boleh pak, ayo silakan duduk,” ucap Anton dengan dengan ramah,

Yang lainnya hanya mengangguk, dan ikut mempersilahkan Luis untuk duduk, tanpa menunggu lama akhirnya Luis ikut bergabung dengan mereka.

“Emil ternyata kamu bertemu juga dengan mereka?” tanya Luis kepada Emil.

“Ia pak, dari hari pertama aku masuk kerja di sini, aku langsung akrab dengan mereka,” jawab Emil.

Lita hanya tersenyum kepada Luis, karena dia mengingat saat interview, Lita menatap Gerry tanpa berkedip, itu tidak luput dari pandangan Luis, sampai Luis berpura-pura batuk.

Itu bagi Lita sangat memalukan, namun dia berusaha untuk melupakan kejadian itu, ya sebagai wanita normal siapa sih? yang tidak jatuh hati kepada Gerry, yang menurut wanita di luar sana laki-laki sempurna tanpa kekurangan apapun.

Mereka berlima akhirnya menikmati makan siang dengan khidmat, sesekali Luis bercanda membuat suasana semakin akrab. begitu juga Lita sudah tidak terlalu canggung lagi kepada Luis.

“Penampilan kamu tadi sangat bagus, dan menurut aku, kamu pantas mendapat jabatan yang lebih dari sekarang,” ucap Luis kepada Lita.

“Terimakasih pak, tapi posisi sekarang aja aku sudah senang kok, apa lagi aku baru dia hari kerja di sini,” ucap Lita dengan rendah hati.

Memang Luis walaupun jabatannya sebagai manajer HRD tapi dia sering sekali makan di kantin tidak seperti Manajer-manajer lainnya yang lebih suka makan di restoran mewah.

“Jam istirahat udah mau habis, ayo ke ruangan,” ucap Agnes. membuat mereka langsung meninggalkan kantin.

Lita, Agnes dan juga Anton kembali ke ruangannya, begitu juga Emil dan Luis. saat memasuki lift mereka bertemu dengan Gerry dan juga Aiden, namun mereka tidak hanya berdua ada Evelin juga.

Lagi-lagi Evelin memperlihatkan tatapan tidak sukanya kepada Lita, dan langsung memeluk lengan Gerry dengan manja.

“Sayang... kalau aku kembali ke Inggris jangan nakal ya, aku tidak lama kok, aku janji setelah kembali dari sana kita langsung tunangan,” ucap Evelin kepada Gerry. namun Gerry tidak menjawabnya.

Begitu juga dengan Lita dan lainnya, mereka tidak peduli dengan ucapan Evelin, dan langsung masuk ke dalam lift khusus karyawan.

“Pacarnya pak Gerry lebai sekali, aku jijik melihatnya,” ucap Agnes kepada Lita dan Anton, saat menuju ruangan mereka.

“Tapi dia cantik kok, apa lagi model, sering tampil di TV bersama pak Gerry,” lanjut Lita.

“Tapi lebih cantik kamu kok,” jawab Anton kepada Lita dan langsung di setujui oleh Agnes.

Perjodohan Gerry dan Evelin bukan rahasia lagi, sudah banyak orang yang tau, bahkan biasa keluar dari acara gosip atau akun gosip lainnya, selama ini mereka mengira Gerry setuju dengan perjodohan dari orang tuanya, karena tidak pernah sekali pun Gerry membantahnya.

Banyak yang setuju dengan perjodohan Gerry dan Evelin, karena menurut mereka, Gerry dan Evelin pasangan yang sangat cocok, karena sama-sama anak konglomerat.

Gerry yang tampan dan Evelin yang cantik, apa lagi Evelin seorang model terkenal.

Malam ini keluarga Sanjaya dan juga Hartono akan mengadakan makan malam bersama, karena Evelin akan kembali ke Inggris untuk menyelesaikan pemotretannya di sana.

Evelin sudah meninggalkan kantor Gerry, karena dirinya mau ke salon untuk mempercantik diri, soalnya nanti malam dia tidak mau tampil biasa-biasa saja, apa lagi ini makan malam bersama dengan Gerry dan kedua orang tua Gerry.

“Aku sempat lihat sepintas di TV, kalau nanti malam kalian ada makan malam keluarga?” tanya Luis kepada Gerry.

“Itu acaranya mama dan papa, aku cuma ikut saja,” jawab Gerry malas.

“Mau gimana lagi, semua sudah tau kalau kalian sudah di jodohkan, dan tidak mungkin kau mempermalukan om Sanjaya dan tante Rita,” lanjut Aiden.

Gerry hanya diam, di sisi lain dia tidak mencintai Evelin, namun dia juga tidak ingin mempermalukan kedua orang tuanya, apalagi hubungannya dengan Evelin sudah tersebar luas.

Tidak lama akhirnya Gerry pamit pulang duluan, karena mama Rita sudah berapa kali menelponnya, dan memintanya pulang ke rumah utama.

“Aku pulang duluan, mama sudah. menghubungi aku terus, aku serahkan urusan kantor kepada kalian berdua,” pamit Gerry.

“Siap, semoga acara makan malamnya berjalan lancar,” jawab Luis.

Gerry tidak menjawab dan langsung meninggalkan ruangannya, Aiden dan Luis malah duduk bergosip di dalam ruangan Gerry.

“Menurut kau, apa Gerry menerima perjodohan itu?” tanya Luis kepada Aiden.

“Pasti. karena kalau tidak Gerry akan di coret dari kartu keluarga Sanjaya, dan kehilangan perusahaan ini,” jawab Aiden.

Luis sedikit merasa kasihan kepada sahabatnya itu, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena dirinya di sini hanya sebagai karyawan.

“Kasian juga ya, tapi itulah resikonya jadi konglomerat, harus menikah dengan yang sama-sama sepadan,” lanjut Luis.

“Sudahlah ayo kerja, ngapain juga kita membahas dia,” jawab Aiden.

Mereka langsung melanjutkan pekerjaan mereka, karena sebentar lagi jam kerja habis, dan bisa-bisa besok Gerry marah besar kalau pekerjaannya tidak selesai.

“Kau sudah datang nak? kau siap-siap ya, jangan sampai kita telat nanti,” ucap Rita kepada Gerry saat tiba di rumah besar.

Gerry hanya menganggukkan kepalanya, dan langsung naik ke lantai dua, tepatnya ke kamarnya. sesampainya di kamar, Gerry tidak langsung mandi, namun dia masih duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

Menunggu berapa saat akhirnya dirinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan diri, karena dia tidak ingin mama dan papanya menunggu lama.

“Kamu sudah siap? ayo kita jalan,” ucap mama Rita antusias.

Kali ini Gerry sendiri yang menyetir mobil, di dalam mobil, Gerry banyak diam.

“Setelah Evelin kembali dari Inggris, kalian akan langsung bertunangan,” ucap Sanjaya kepada Gerry.

“Ia nak, seandainya Evelin tidak ada pemotretan mendadak, lebih baik kalau kalian tunangan dulu, tapi ternyata besok Evelin akan kembali ke sana,” lanjut Rita.

“Terserah kalian saja,” jawab Gerry singkat.

Mendengar jawaban Gerry, mama Rita langsung tersenyum bahagia, karena mama Rita merasa Gerry setuju dengan perjodohan ini. tidak lama akhirnya mereka tiba di salah satu restoran mewah yang sudah di pesan Rita sebelumnya.

Di sana Evelin dan kedua orang tuanya sudah menunggu.

Selamat malam jeng, maaf kami sedikit telat,” ucap Rita kepada Ana ibunya Evelin.

“Tidak apa-apa jeng, kami juga baru tiba,” jawab Ana sambil cipika-cipiki berdua. begitu juga dengan Sanjaya dan Hartono, Evelin dan Gerry duduk berdampingan, mereka berdua shalat serasi.

Evelin sangat bahagia namun tidak dengan Gerry, dia banyak diam, hanya menjawab saat di tanya saja, rasanya Gerry segera pergi dari sini, karena dia sedikit terganggu dengan kehadiran parah paparazi yang mengambil gambar mereka dari jauh.

💞💞

Jangan lupa dukungannya, lewat like, komentar love dan juga votenya ya kak, terimakasih.

BERSAMBUNG 💞💞

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!