Kini saatnya pulang, jam kantor sudah habis, Lita dan lainnya sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Lita kau pulang naik apa?” tanya Agnes kepadanya.
“Biasa naik motor,” jawab Lita dengan senyuman manisnya.
Mereka berdua langsung meninggalkan ruangan dan menuju halaman parkir khusus motor, karena Agnes juga pulang dengan mengendarai sepeda motor.
Namun saat di lobby, mereka berdua melihat seorang wanita cantik menurut Lita, wanita itu menatap Lita dengan tatapan tidak suka, padahal ini baru pertama kalinya mereka bertemu.
“Wanita itu kok segitunya menatap aku, sepertinya dirinya tidak suka dengan ku, padahal aku tidak mengenalnya,” ucap Lita kepada Agnes.
“Wanita aneh memang, atau dia iri dengan kecantikan mu,” jawab Agnes, membuat Lita tertawa.
“Aku itu tidak cantik kok, semuanya wanita di dunia ini cantik kalau menurut aku,” lanjut Lita.
Agnes langsung memeluk sahabatnya itu, dia sangat yakin kalau Lita memang orangnya sangat baik.
Kali ini Lita tidak bertemu dengan Emil, karena Emil masih lembur, hari pertama kerja bagi Emil namun sudah di ajak lembur oleh Luis.
“Sampai ketemu besok ya,” ucap Lita saat sudah di pintu gerbang perusahaan, karena dirinya dan Agnes berbeda arah.
“Ok...sampai ketemu besok, hati-hati di jalan,” jawab Agnes.
Mereka langsung meninggalkan perusahaan dan segera menuju rumah masing-masing.
“Sayang... kau belum pulang? ucap Evelin kepada Gerry.
“Kenapa kau ke sini, dan ingat aku bukan pacarmu jadi jangan panggil aku sayang,” ucap Gerry dengan tegas.
“Tapi orang tua kita sudah setuju kalau kita menikah, dan mereka memang sudah menjodohkan kita,” jawab Evelin sedikit kesal.
Gerry hanya menatap Evelin dengan malas, karena Evelin tidak sabar untuk makan malam dengan Gerry, dia terus mengajak Gerry agar meninggalkan pekerjaannya.
“Sayang, ini sudah malam, ayo kita makan malam dulu, aku sudah lapar,” rengek Evelin kepada Gerry.
“Aku masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, kalau sudah lapar silakan pergi makan sendirian,” bentak Gerry.
Namun Evelin tetap bertahan, hingga akhirnya Gerry menyerah dan terpaksa mengikuti kemauan Evelin.
“Aiden kau pulang sendirian ya, aku dan Gerry mau makan malam bersama,” ucap Evelin kepada Aiden.
Aiden hanya mengangguk, karena dirinya juga malas melihat wanita yang berada di depannya itu, Aiden sangat mengenal Evelin, karena mereka dulu satu kampus, dan dari bangku kuliah memang Evelin selalu mengejar-ngejar Gerry.
Apalagi orang tua mereka sama-sama pebisnis yang andal, makanya orang tua Evelin dan Gerry, menjodohkan mereka berdua, namun Gerry selalu menolak karena Evelin seorang model.
Gerry menganggap kalau model, pasti dia tidak bisa mengurus rumah tangga, dan Gerry ingin mendapatkan wanita yang betul-betul dia cintai, bukan di jodohkan.
Gerry dan Evelin langsung meninggalkan perusahaan, dan langsung menuju sebuah restoran mewah untuk makan malam bersama, Evelin sangat bahagia karena berhasil mengajak Gerry untuk makan malam bersama.
Setibanya di rumah, Lita merasa tubuhnya sangat lelah, dia langsung menuju kamar mandi untuk membersikan dirinya. setelah selesai mandi tubuh Lita serasa segar, rasa lelah sepertinya langsung menghilang.
“Malam ini aku mau makan apa ya?” ucap Lita sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Tidak lama akhirnya dia mengambil handphonenya, dia ingin memesan makanan lewat online saja, karena dirinya sudah malas untuk ke dapur, padahal Lita paling rajin namanya memasak, namun kali ini dia merasa sangat malas.
Tidak lama pesanan Lita akhirnya datang, “ terimakasih pak,”ucap Lita setelah membayar pesanannya.
Pak kurir langsung pamit pergi, setelah pergi Lita langsung kembali masuk ke dalam rumah, Lita langsung menikmati makanan yang ia pesan, kali ini memesan nasi dan ayam goreng sambal hijau, makanan kesukaannya.
Setelah selesai makan malam, Lita kembali masuk kembali ke kamarnya, namun dirinya tidak langsung tidur melainkan menonton film kesukaannya.
Kini Gerry baru tiba di apartemennya, dirinya sangat lelah, mana pekerjaan di kantor sudah menguras tenaga di tambah lagi menemani Evelin untuk makan malam.
Tiba-tiba handphone Gerry berbunyi, ternyata mama Rita menelponnya.
“Halo ma...,” ucap Gerry sedikit malas.
“Halo sayang, kau di mana? apa tadi kau dan Evelin makan malam bersama?” tanya Rita dengan antusias.
Mendengar pertanyaan mamanya, Gerry hanya menarik nafas panjangnya, dirinya sebenarnya malas membahas itu.
“Ia ma, ini aku baru tiba di apartemen,” jawab Gerry malas.
“Baguslah nak, mama berharap kalian semakin dekat, apa lagi kalian memang di jodohkan, Evelin memang cocok denganmu,” lanjut Rita dengan semangat.
“Entahlah ma nanti di lihat, aku capek ingin istirahat,” jawab Gerry kepada mamanya.
Gerry malas membahas itu, dan langsung pamit kepada mamanya untuk memutuskan sambungan telepon dengan mama Rita.
Rita langsung menarik nafas panjangnya, karena sifat dingin Gerry.
“Ada apa ma,” tanya Sanjaya kepada istrinya.
“Gerry pa, menurut mama Evelin itu wanita yang sempurna, tapi dia masih saja menolaknya,” jawab Rita kepada suaminya.
“Tidak usah di pikirkan, papa yakin Gerry akan menerimanya, apa lagi kita sudah menjodohkan mereka berdua, dan tidak mungkin Gerry akan mempermalukan keluarga kita,” jelas Sanjaya.
Mendengar ucapan suaminya, Rita sedikit lega, dia langsung tersenyum kepada suaminya. betul yang di katakan suaminya tidak mungkin Gerry mempermalukan mereka.
Cepat atau lambat Gerry akan mencintai Evelin, dan mereka juga tidak akan menerima perempuan lain untuk menjadi menantunya selain Evelin.
****
Lita melirik jam yang ada di atas nakas tempat tidurnya, ternyata sudah larut malam, dia langsung mematikan televisi dan segera beristirahat, karena dia tidak ingin telat bangun untuk ke kantor.
Namun sebelum betul-betul tertidur Lita masih menyempatkan diri membalas pesan dari Agnes udan juga Emil.
Lita juga lupa memberitahukan tantenya di kampung kalau dirinya sudah bekerja, “Ini sudah larut malam, besok saja baru aku menelfon tante, kalau sekarang aku sudah mendapatkan pekerjaan, agar dia tidak terlalu mencemaskan aku,” batin Lita.
Lita langsung menyimpan handphonenya di atas nakas dan langsung menutupi dirinya dengan selimut dan langsung tertidur.
Begitu juga dengan Gerry, setelah menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda, gara-gara menemani Evelin makan malam serta berbelanja keperluan Evelin. Gerry langsung mematikan laptopnya dan segera naik ke tempat tidur untuk beristirahat.
Namun dirinya sedikit terganggu karena handphonenya berdering, dan ternyata Evelin menghubungi dirinya, “Ada apa lagi, apa dia tidak tau kalau ini sudah larut malam,” batin Gerry dan langsung menonaktifkan handphonenya. dia tidak ingin menerima panggilan dari Evelin.
Gerry langsung membaringkan tubuhnya dan beristirahat, karena besok dia akan kembali beraktivitas dan di sibukkan pekerjaannya yang masih menunggu untuk di selesaikan.
Jangan lupa dukungannya
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments