Belum Siap Kehilangan

Lita dan Gerry menjalani hubungan tersembunyi sudah hampir setahun, dan tidak ada satupun yang tau tentang hubungan mereka berdua, karena Lita maupun Gerry begitu pandai menutupi hubungan mereka.

Sesampainya di apartemen, Gerry langsung membersikan diri, karena sudah kebiasaan bagi Gerry sehabis dari luar dia akan membersikan diri dulu sebelum beristirahat.

Baru mau membaringkan tubuhnya, tiba-tiba handphonenya berdering, dia melihat nama yang tertera di layar ternyata Evelin..

“Ya... ada apa? tanya Gerry tanpa basah-basi.

“Aku baru tiba di rumah, kalau masalah pertunangan nanti saja di bahas kalau kamu sudah di jakarta, aku mau istirahat, aku sangat lelah,” lanjut Gerry.

Gerry langsung menyimpan handphonenya di atas nakas, setelah selesai mengobrol dengan Evelin, Gerry langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur yang berukuran besar.

***

Pagi ini, Lita sangat malas bangun dari tempat tidurnya, apa lagi hati ini dirinya tidak masuk kantor, sesuai dengan peraturan di perusahaan tempat ia bekerja, hari sabtu mereka tidak masuk kerja.

Namun Lita mengingat kembali, kalau pakaian kotornya sudah menunggu untuk di cuci, dengan terpaksa Lita turun dari tempat tidur, dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan diri sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.

Setelah selesai mandi, dan kini Lita sudah menggunakan baju santai, dia langsung menuju dapur untuk membuat sarapan, karena dia harus mengisi energi dulu sebelum bertempur dengan cucian.

Lita lagi asik membuat sarapan tiba-tiba handphonenya berdering, dan ternyata Emil yang menghubunginya.

“Halo beb... ada apa pagi-pagi banget sudah menghubungi aku?” tanya Lita kepada Emil.

“Ok aku mau, tapi aku mencuci duku ya, soalnya cucian aku sudah terlalu banyak,” lanjut Lita.

Setelah selesai mengobrol dengan Emil, Lita langsung lanjut membuat sarapan, kali ini dia hanya membuat roti bakar dan juga susu coklat.

Setelah selesai sarapan, Lita langsung mencuci dan membersikan apartemennya, karena sore nanti dia kaan jalan bersama Emil dan Agnes.

Apa lagi siang ini Gerry juga tidak datang di apartemennya, karena Gerry akan menghadiri acara keluarga, dan semua itu dia sudah sampaikan kepada Lita.

“Akhirnya beres juga,” ucap Lita sambil merenggangkan otot-ototnya, dia langsung duduk bersandar di sofa yang ada di ruang tamu.

Dia masih mempunyai waktu untuk beristirahat sejenak, sebelum dirinya keluar jalan-jalan bersama Emil dan juga Agnes.

Setelah selesai bersiap-siap, Lita langsung meninggalkan apartemennya, dan menuju sebuah mall tempat mereka akan bertemu, Emil dan Agnes sudah dalam perjalanan.

Sebelum meninggalkan apartemen Lita sudah memberitahukan Gerry terlebih dahulu, namun tidak ada balasan dari Gerry, namun bagi Lita itu sudah biasa.

Akhirnya mereka bertiga sudah bertemu, kali ini mereka akan menonton di bioskop, dan Emil sudah membeli tiket, jadi mereka tidak perlu antri lagi untuk mendapatkan tiket masuk ke dalam bioskop.

Mereka bertiga langsung antri di dapan pintu bioskop, dan tidak lupa mereka membeli cemilan untuk menemani mereka saat nonton nanti.

“Besok kita kemana ya, soalnya aku suntuk di apartemen sendirian,” ucap Agnes kepada Emil dan Lita.

“Habiskan waktu dengan pacar kamu toh, nggak masuk akal kan, cantik-cantik jomblo,” goda Emil kepada Agnes.

Lita hanya tersenyum mendengar obrolan kedua sahabatnya itu.

“Bukannya jomblo tapi pagi LDR, Emangnya kamu yang tiap hari bertemu di kantor,” jawab Agnes kembali.

Ya bukan rahasia lagi bagi Agnes dan lainnya, kalau sekarang ini Emil lagi menjalin kasih dengan sahabatnya sendiri yaitu Anton.

Tidak lama pintu bioskop terbuka, mereka bertiga langsung masuk, dan mencari tempat duduk mereka.

Setelah menonton, mereka bertiga tidak langsung pulang, melainkan mereka makan malam dulu di sebuah care yang ada di sekitaran mall.

Lita yang mendapat pesan dari Gerry, yang mempertanyakan dirinya di mana, karena Gerry ingin menjemputnya.

Tanpa menunggu lama, Lita membalas dan memberitahukan kalau dirinya berada di sebuah. mall bersama dengan Emil dan Agnes.

“Lita... kami mengantar mu pulang ya, karena ini sudah malam,” ucap Emil menawarkan tumpangan kepada Lita.

“Tidak usah, aku pulang naik taksi saja, ini juga belum tengah malam kok,” tolak Lita dengan sopan.

“Ya terserah dari kamu saja, atau jangan-jangan ada yang mau menjemputmu?” tanya Agnes penuh selidik.

“Nggak kok, aku pulang naik taksi,” lanjut Lita.

Setelah selesai makan, mereka langsung bergegas pulang, Lita langsung menuju lobby mall, sedangkan Emil dan Agnes menuju parkiran mobil. sebenarnya Emil dan Agnes ingin menemani Lita sampai dia mendapatkan taksi, namun di tolak oleh Lita.

Karena Lita tidak ingin mereka melihat Gerry, apa lagi Gerry sudah dalam perjalanan menuju mall. tidak menunggu lama akhirnya Gerry tiba di depan lobby mall, Lita langsung menuju mobil dan segera masuk.

“Maafkan aku, telah membuat kamu menunggu lama,” ucap Gerry kepada Lita.

“Tidak apa-apa kok, aku juga menunggu Emil dan Agnes dulu pergi, aku takut mereka melihat kita,” jawab Lita.

Gerry hanya tersenyum dan langsung mengusap lembut kepala kekasihnya itu. Lita langsung bahagia mendapatkan perlakuan romantis dari Gerry. itu yang membuat Lita lupa kalau laki-laki yang ada di sampingnya itu akan menjadi milik orang lain.

“Apa kamu sudah makan?” tanya Lita kepada Gerry.

“Ia aku sudah makan, tadi aku makan di rumah orang tua aku, karena aku tau kau sudah makan bersama dengan teman-temanmu,” jawab Gerry.

Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di apartemen milik Lita, namun seperti biasa, Lita yang akan turun duluan, kemudian di susul Gerry setelah beberapa menit kemudian, mereka tidak ingin ada yang melihatnya, apa lagi Gerry selalu menjadi incaran paparazi.

“Besok aku akan ke sini lagi, kita akan menghabiskan waktu berdua, karena hari ini kita menghabiskan waktu masing-masing,” ucap Gerry kepda Lita.

“Baiklah, dari kamu saja, aku ikut saja yang penting itu membuat kita bahagia,” jawab Lita, dan langsung mendapatkan pelukan dari Gerry.

“Ok... aku pulang dulu, sampai ketemu besok,” ucap Gerry. namun sebelum meninggalkan Lita, seperti biasa dia kan menghadiahkan kekasihnya itu kecupan manis di kening Lita.

“Hanya kecupan dulu, karena belum waktunya,” ucap Gerry sambil mengedipkan matanya kepada Lita.

Lita langsung mencubit pinggang Gerry, mukanya sudah merah mendengar ucapan kekasihnya barusan. Gerry hanya tertawa melihat Lita yang masih malu-malu kepadanya.

Gerry langsung pamit dan kembali ke apartemennya, sedangkan Lita langsung menutup pintu dan segera menuju kamar untuk membersikan diri, karena seharian dia di luar dan badannya sangat lengket karena keringat.

Setelah selesai ritual mandinya, dan sudah memakai cream malam, dia langsung naik ke tempat tidur ingin beristirahat, dia menatap fotonya bersama Gerry yang ada di layar handphonenya.

“Bagai mana aku bisa pisah dari kamu, kalau kamu selalu memperlakukan aku seperti ratu mu, dan aku tidak bisa melihat kamu bahagia dengan wanita pilihan orang tuamu, aku tidak sanggup,” ucap Lita sambil mengusap layar handphonenya.

Lita betul-betul di buat gila oleh Gerry, apa lagi perlakuan Gerry yang begitu romantis kepadanya, namun dirinya kembali sadar kalau kelak dia harus mengiklankan Gerry hidup dengan wanita pilihan orang tuanya, wanita yang sederajat dengannya, Sama-sama dari kalangan konglomerat, tidak seperti dirinya yang hanya rakyat biasa. yang tidak mampu bersaing dengan mereka.

💞💞

Sampai di sini dulu ya kak, jangan lupa di like dan komentar ya ka, dan juga love dan votenya, terimakasih 🙏🙏

BERSAMBUNG 💞💞

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!