Hari Itu Akan Tiba

Di kantor Lita dan Gerry biasa-biasa saja, layaknya seorang karyawan dan atasannya, seperti pagi ini, Lita bertemu dengan Gerry di lobby, namun Lita hanya menunduk memberi hormat kepadanya, seperti karyawan lainnya.

Gerry berlalu begitu saja, Tanpa ada senyuman atau apa, Lita hanya bisa menangis dalam hati, tapi inilah resikonya yang harus ia tanggung, mungkin juga karena cintanya kepada Gerry begitu besar makanya dia tidak mikir panjang dan langsung menerima cinta Gerry.

Awal-awal Lita bisa menerima semua itu, namun dengan berjalannya waktu, Lita tidak bisa menerima semua ini, dia ingin sekali berteriak kepada orang di luar sana kalau Gerry itu kekasihnya.

“Aku lihat gosip pagi tadi, kalau pak CEO kita tidak lama lagi bertunangan, katanya kekasihnya Evelin tidak akan melanjutkan lagi kontraknya di Inggris,” ucap Agnes si biang gosip.

“Pak Gerry dan Kekasihnya memang sangat cocok, apa lagi sama-sama orang terpandang,” lanjut Emil.

Lita hanya tersenyum mendengar apa yang di cerita oleh sahabatnya, walaupun dalam hati kecilnya sangat sakit.

“Kamu kenapa Lita, kok muka kamu kayak pucat?” tanya dea kepadanya.

“Oh tidak, aku tidak apa-apa kok,” jawab Lita sedikit berbohong.

Rasanya Lita ingin berteriak, memberitahukan kepada mereka, kalau Gerry itu adalah kekasihnya, namun dia tidak berhak untuk menyampaikan hal itu, karena dia dan Gerry sudah ada perjanjian tidak boleh ada yang mengetahui tentang hubungan mereka.

Saat kerja Lita sepertinya tidak ada semangat kerja, pikirannya hanya di penuhi pertunangan Gerry dengan wanita lain, wanita pilihan orang tuanya.

Wanita yang setara dengan Gerry, wanita yanng di banggakan banyak orang, berbeda dengan dirinya yang hanya sebagai wanita rahasia Gerry, yang suatu saat nanti akan mendapatkan cibiran dari orang banyak, di cap sebagai wanita perebut kekasih orang.

Dengan berjalannya waktu, kini waktunya pulang kerja, Lita tersenyum saat mendapatkan pesan dari Gerry.

“Aku akan ke apartemen untuk makan malam bersamamu,” isi pesan Gerry kepada Lita.

Ya sekarang Lita sudah tinggal di apartemen milik Gerry, walaupun awalnya dia menolak, namun Gerry memaksanya, dan akhirnya Lita menerima tinggal di apartemen tersebut.

Lita hanya tersenyum setelah membaca pesan dari Gerry, dengan buru-buru ia meninggalkan ruangannya, saat di lobby ia bertemu dengan Gerry yang lagi bersama dengan kliennya, namun Lita hanya berpura-pura tidak melihatnya, dia sengaja melihat ke arah yang lain sambil mengobrol dengan Agnes.

Gerry menatap Lita yang kini sudah meninggalkan lobby, dia tau kalau kekasihnya itu hanya berpura-pura tidak melihatnya. Gerry selalu memberikan perhatian kecil kepadanya, walaupun semua hanya melalui pesan singkat, namun dia juga tau pemberitaan diluar sana tentang rencana pertunangannya dengan Evelin.

Setibanya di apartemen Lita langsung membersikan diri, setelah selesai mandi dan berganti pakaian, dia segera menuju dapur untuk masak makan malam, karena tidak lama lagi Gerry akan tiba. kali ini Lita membuat ayam bakar bumbu rujak dan juga tumis brokoli.

Terdengar suara pintu terbuka, dia yakin kalau itu Gerry, karena hanya mereka berdua yang tau kode apartemennya.

“Harum sekali, membuat aku tambah lapar,” ucap Gerry dan langsung mengecup kening Lita.

Keromantisan Gerry yang membuat Lita tidak bisa berpisah darinya, dia selalu memperlakukan Lita bagaikan ratu dalam hidupnya, membuat Lita melupakan kehadiran Evelin wanita yang akan menjadi pendamping Gerry kelak.

“Kamu duduk di sana, aku buatkan kopi dulu,”ucap Lita kepada Gerry.

Gerry langsung melepaskan pelukannya kepada Lita dan segera menuju meja makan, sedangkan Lita langsung membuatkan kopi untuknya. mata Gerry tidak berkedip menatap Lita, dia yakin kalau Lita akan menjadi miliknya walaupun harus kehilangan hak pewaris tunggal Sanjaya grup. namun itu Gerry sudah mempersiapkan semua yanga kan terjadi nantinya, dia juga tidak ingin anak istri nya kelak hidup dalam kesusahan.

“Minum dulu kopinya, sebentar lagi aku kan selesai masak,” ucap Lita sambil meletakkan secangkir kopi di atas meja.

“Terimakasih sayang, calon istri yang baik,” jawab Gerry disertai gombalan.

Lita hanya tersenyum mendengan gombalan dari Gerry, karena bagi Lita itu sudah biasa dirinya mendapatkan pujian dari sang kekasih, namun semua itu dia dapatkan saat dirinya sudah berada di apartemen.

Tidak lama akhirnya semua masakan Lita sudah siap, semuanya sudah tertata rapih di atas meja makan.

“Ayo kita makan, aku sudah sangat lapar,” ucap Gerry kepadanya.

Lita dengan sigap mengambil nasi serta lauk dan sayur untuk Gerry, dia melayani Gerry bagaikan melayani suaminya, walaupun mereka masih dalam status pacaran.

“Kamu memang pandai memasak sayang, dan semua masakan kamu aku suka,” puji Gerry kepada Lita.

“Terimakasih kalau kamu menyukainya,” jawab Lita dan langsung duduk di hadapan Gerry, mereka berdua langsung makan tanpa ada yang bersuara, hanya bunyi garpu dan sendok yang saling beradu di bawah piring.

Setelah selesai makan malam, Lita langsung membersikan meja makan dan mencuci piring kotor, sedangkan Gerry langsung menuju balkon untuk menikmati sisa kopinya dan juga sebatang rokok, ya Gerry memang laki-laki penikmat rokok, namun itu tidak di permasalahan oleh Lita.

Selama tinggal di apartemen, Gerry selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Lita, nanti saat mau istirahat baru ia kembali ke apartemennya untuk beristirahat.

Tidak lama Lita ikut bergabung dengannya, dan langsung duduk di kursi kosong yang ada di samping Gerry, dan ikut menikmati indahnya, apa lagi langit sangat cerah di hiasi bintang-bintang.

“Tidak lama lagi waktu itu akan tiba,” ucap Lita membuka suaranya.

Gerry langsung menatap Lita, “apa maksud ucapan kamu barusan?” tanya Gerry kepada Lita.

“Tidak lama lagi, kalian akan bertunangan dan di situ juga kamu akan melupakan aku,” ucap Lita sambil menatap lurus.

Gerry langsung berdiri dan memeluk Lita dengan erat, “dengarkan aku, tidak akan ada pertunangan, kecuali aku bertunangan dengan kamu, percaya sama aku,” ucap Gerry kepada Lita.

“Dan aku harap, ini yang terakhir kamu mempertanyakan itu, karena aku akan membereskan semuanya, dan tidak ada pertunangan aku dan Evelin,” lanjut Gerry.

Lita langsung tersenyum dan membalas pelukan Gerry, karena dia takut kehilangan laki-laki yang berapa bulan ini menghiasi hari-harinya, walaupun semuanya harus secara sembunyi-sembunyi.

“Kamu istirahat, jangan banyak pikiran, aku mau pulang istirahat juga,” ucap Gerry melepaskan pelukannya kepada Lita.

“Ia... kamu hati-hati di jalan,” jawab Lita, dan langsung berdiri mengantar Gerry sampai didepan pintu.

Gerry langsung mengecup kening Lita, dan langsung

meninggal apartemen Lita, tiap malam selalu begitu, apa lagi weekend, Gerry pasti menghabiskan waktunya bersama Lita, dia jarang berkunjung ke rumah orang tuanya.

💞💞

Maaf baru up, karena lagi tidak enak badan, Jangan lupa tinggalkan jejak, lewat like dan komentar nya ya kak, Terima🙏💕 dan salam sehat semuanya.

**********Bersambung**************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!