# 20. Konferensi Pers

Malam harinya.

Kini aula gedung Simeon's Group sudah di penuhi dengan para wartawan, baik wartawan dari media cetak maupun media elektronik, baik dari dalam negri maupun dari luar negri.

Mereka sedang menunggu kedatangan Bams memberikan klarifikasi atas beredar berita tidak sedap tentang Ayahnya dan Belva.

"Apa anda yakin Tuan Muda ingin menghadapi ini sendiri?" Tanya Tuan Adrian, karena sejak tadi Bams kekeh ingin memberikan klarifikasi tanpa pendampingan dari pengacara ataupun Tuan Adrian.

"Iya Paman, Paman tenang saja. Paman suruh saja Papa dan Mama menonton televisi, biar mereka melihat anak kesayangan mereka di televisi." Jawab Bams santai, padahal jantungnya sudah hampir meledak karena gugup. Bukan gugup karena harus berhadapan dengan wartawan, melainkan gugup karena materi klarifikasi yang akan ia katakan di depan publik. Materi yang baru ia dapat beberapa jam yang lalu, materi yang sama sekali Tuan Adrian tidak tau.

"Kalau begitu, setidaknya Tuan Muda kasih beritahu kami, klarifikasi apa yang sebenarnya Tuan Muda ingin sampaikan." Kini pengacara Simeon's Group yang buka suara.

"Nanti kalian juga akan tau." Jawab Bams.

"Tolong beritahu kami Tuan Muda, agar kami bisa segera mengambil tindakan yang selaras dengan klarifikasi yang akan ada berikan." Mohon Tuan Adrian.

Bams tidak menjawab. Ia hanya mengulas senyum tipisnya lalu menghela nafasnya.

"Apa semua sudah siap?" Tanya Bams pada tim yang menyiapkan konferensi pers itu.

"Semua sudah siap Tuan Muda." Jawab salah satu anggota tim.

Bams pun berjalan keluar dari ruang tunggu aula dan membuka pintu yang terhubung dengan tempat dimana para wartawan sudah menunggunya.

Cekrek Cekrek Cekrek Cekrek. Suara blitz kamera para wartawan terdengar nyaring memenuhi seisi aula.

"Siapa anda? Bukan kah Tuan Simeon yang akan memberi klarifikasi malam ini?" Tanya salah seorang wartawan. Belum ada yang mengenal Bams.

"Para wartawan, harap tenang. Dan jangan memberikan pertanyaan apapun sebelum Tuan Muda Simeon mengeluarkan statement nya." Malah Tuan Adrian yang menjawab.

"Oooo... Tuan Muda Simeon." Bisik-bisik para wartawan.

"Apa sudah bisa di mulai? Saya tidak akan mengeluarkan statement apapun kalau para teman-teman wartawan tidak mau duduk dengan tenang." Ucap Bams tegas.

Kata-kata Bams yang tegas dan berkharisma itu membuat semua para wartawan pun terdiam. Mereka pun duduk dengan tenang di tempat duduk yang sudah disediakan.

Setelah para wartawan duduk tenang. Bams pun mulai membuka suaranya.

"Selamat malam para teman-teman wartawan. Terimakasih sudah mau memenuhi undangan kami untuk datang ke tempat ini." Ucap Bams membuka suara.

"Sebelum saya memberi klarifikasi, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu pada kalian." Ucap Bams lagi.

"Perkenalkan, nama saya Bramasta, selaku Presdir Simeon's Group yang baru. Mungkin kalian semua tidak mengetahuinya, karena memang saya di lantik berdasarkan kekeluargaan. Selain sebagai Presdir, saya status saya juga adalah anak tunggal dari Tuan Simeon dan Nyonya Kalina." Ucap basa-basi memperkenalkan dirinya untuk menutupi rasa gugupnya.

"Baik lah kita langsung pada intinya." Ucap Bams lalu menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya kasar.

"Pemberitaan tentang Ayah saya dengan Nona Belvania, itu tidak benar!! Nona Belvania mendapat beasiswa dari Simeon's Group murni hasil dari kepintaran dan attitudenya, bukan seperti pemberitaan yang beredar." Ucap Bams mulai mengklarifikasi.

"Dan satu lagi. Nona Belvania bukan menjadi sekretaris Ayah saya, melainkan menjadi sekretaris saya. Dan kenapa Nona Belvania bisa langsung menjadi sekretaris saya? Itu karena Nona Belvania sebenarnya adalah istri saya." Pengakuan Bams kali ini benar-benar membuat para wartawan heboh. Bukan hanya para wartawan, Tuan Adrian dan tim pengacara Simeon's Group juga kaget dengan pengakuan yang Bams ucapkan barusan.

"Astaga Tuan Muda...." geram Tuan Adrian dalam hati.

"Tuan Bramasta..." teriak salah satu wartawan sambil mengacungkan tangannya ingin mengajukan pertanyaan.

"Maaf, saya belum selesai." Jawab Bams yang tau maksud si wartawan itu.

"Pasti kalian semua bertanya, kapan saya menikah dan kenapa tidak ada pemberitaannya. Jadi, saya menikah dengan Nona Belva sebelum istri saya itu mendapat beasiswa kuliah di luar negri dan kami menikah masih secara agama, untuk menghindari zi•na. Dan setelah istri saya berhasil menyelesaikan pendidikannya di Negara P, saya sendiri yang meminta istri saya langsung menjadi sekretaris saya." Ucap Bams.

"Baik lah, sekarang saya membuka pertanyaan untuk para wartawan. Silahkan."

Para wartawan pun berlomba-lomba menaikkan tangan mereka ke udara.

"Ya. Yang disana." Tunjuk Bams pada salah satu wartawan.

"Apa anda bisa membuktikan kata-kata anda yang barusan Tuan?" Tanya wartawan yang di tunjuk tadi.

"Saya hanya akan menunjukkan bukti-bukti mulai dari Nona Belva yang menerima beasiswa karena kepintaran dan attitudenya sampai bukti pernikahan secara agama saya dengan Nona Belva, di pengadilan. Karena setelah ini, tim kuasa hukum Simeon's Group akan langsung memproses orang yang menyebarkan fitnah ini dan juga memproses media cetak dan media elektronik yang sampai jam dua belas malam nanti tidak menghapus artikel tentang istri saya itu." Jawab Bams tegas.

"Ada lagi yang ingin bertanya?"

Salah satu wartawan pun mengangkat tangannya ke udara lagi.

"Ya silahkan."

"Jadi kapan anda akan membuat resepsi pernikahan dengan istri anda?"

Bams menghela nafasnya sebelum menjawab.

"Secepatnya, setelah masalah ini selesai." Jawab Bams.

"Baik lah, saya rasa sudah cukup klarifikasi dari saya. Dan ingat para wartawan, untuk menghapus artikel kalian tentang istri saya sebelum jam dua belas malam, kalau tidak, saya membawa ke jalur hukum dan tidak akan memberi ampunan." Ucap Bams menutup konferensi pers malam itu.

Bams pun keluar dari aula dan kembali masuk ke ruang tunggu.

Sesampainya di ruang tunggu, Bams langsung mendaratkan bokongnya kasar sambil menghela nafasnya kasar.

"Tuan Muda, apa-apaan yang tadi itu. Bagaimana..."

"Ssst... jangan ribut Paman. Tolong ambilkan aku minum." Kata Bams memotong kata-kata Tuan Adrian.

Tuan Adrian pun memberikan segelas air putih pada Bams.

Glegek... glegek... glegek. Bams memindahkan air yang ada di gelas ke kerongkongannya dengan satu nafas.

"Tuan..." Tuan Adrian kembali ingin melayangkan protesnya pada Bams setelah melihat air yang ada di dalam gelas tandas.

"Ssst. Dari pada Paman menghabiskan tenaga Paman untuk ngomel, lebih baik Paman segera membuatkan akte pernikahan palsu dari agama. Biar nanti masalah ini aku bicarakan dengan Belva."

"Tapi Tuan..."

"Sudahlah Paman, hanya ini satu-satu nya cara menyelamatkan nama baik Papa, perusahaan dan Belva. Kalau aku tidak mengatakan itu, segala jenis bukti yang kita berikan tidak akan bisa membungkam para penyebar fitnah. Jadi lebih baik kita langsung membuat klarifikasi yang ekstrim." Ucap Bams.

"Terserah anda lah Tuan Muda." Jawab Tuan Adrian pasrah.

KRIIIING... Tiba-tiba saja ponsel Tuan Adrian berbunyi dengan sangat nyaring.

Tuan Adrian pun melihat nama si pemanggil di layar ponselnya.

Tuan Besar Simeon. Itu lah nama yang terpampang nyata di layar ponsel Tuan Adrian

"Habis lah aku." Gumam Tuan Adrian sambil menghela nafasnya, pasrah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

wuih mantap bams 🤣🤣🤣

2022-10-05

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😲😁😁👍👍

2022-07-07

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

wow,,, cara Bams buat nutup mulut media keren banget,,

jgn bikin akta nikah palsu bikin yg asli aja ,,,
kalo perlu langsung nikahin aja Bams sm Belva....😂😂😂

2022-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!