Setelah lima hari bekerja, akhirnya akhir pekan pun tiba.
Setelah tiga bulan lebih tidak mengunjungi rumah Om Tora, entah kenapa hari ini Belva sangat ingin pergi kerumah Om nya itu. Selain karena ingin, Belva juga sekalian ingin mengambil barang-barangnya yang belum sempat ia ambil di rumah Om nya itu.
Kini Belva sudah berada di depan rumah Om Tora.
Begitu membuka gerbang, Belva merasa aneh karena biasanya ada satpam yang berjaga di depan rumah Om nya itu, tapi kali ini tidak ada satu pun orang yang berjaga di pos satpam. Belva juga tidak melihat mobil Cellia di halaman maupun garasi, itu tandanya Cellia sedang tidak ada di rumah.
"Berarti yang di rumah sekarang hanya Tante Monika." Begitu lah pikir Belva.
Kalau Om Tora, Belva tau Om nya itu sedang dinas keluar kota. Meski Belva sudah tiga bulan lebih tak menginjakkan kaki di rumah Om nya, tapi Belva tidak pernah putus komunikasi dengan Om Tora.
Meski merasa aneh, Belva tidak menghiraukan perasaan anehnya, ia tetap berjalan memasuki rumah Om nya itu.
Ceklek. Belva membuka pintu depan rumah Om Tora yang tidak terkunci.
Sesampainya di dalam rumah, Belva juga tidak menemukan penghuni di dalam rumah.
"Tante... Cellia.." panggil Belva. Tapi tak ada satu pun yang menjawab panggilan Belva.
Belva pun meneruskan langkah kakinya menuju tangga dan menapaki anak tangga menuju lantai atas, menuju kamarnya dulu.
Baru sampai di depan pintu kamarnya, Belva mengernyitkan keningnya saat mendengar suara aneh dari dalam kamarnya. Ia makin mendekatkan telinganya ke pintu dan menempelkannya di daun pintu, menajamkan pendengarannya untuk memastikan suara apa dan suara siapa yang ada di dalam kamarnya.
Maya Belva membulat saat menyadari suara apa yang ia sedang dengar itu. Itu suara yang keluar karena rasa nikmat.
"Suara siapa itu? Apa jangan-jangan itu suara Cellia?" Gumam Belva bertanya-tanya dalam hati.
"Akh sepertinya bukan. Apa itu suara Mbak Siska?" Gumam Belva lagi. Tanda tanya besar masih menghantui dirinya
Tak ingin di hantui rasa penasaran, Belva pun memutar handle pintu dengan sangat perlahan dan hati-hati agar tidak mengeluarkan suara.
Setelah pintu berhasil terbuka sedikit, Belva pun mengintip.
Mata Belva makin membelalak saat melihat orang yang sedang bergulat di atas ranjangnya itu. Bukan Cellia dan juga bukan Siska melainkan, Tante Monika dengan pria paruh baya.
Belajar dari pengalamannya saat memergoki Cellia dan kekasihnya saat bergulat ranjang, dan ilmu kelicikan yang ia dapatkan dari Nyonya Kalina, Belva tak langsung menyergap Tante Monika dan selingkuhannya itu. Tapi yang Belva lakukan, ia mengeluarkan ponselnya dan merekam adegan ranjang Tante Monika dengan pria paruh baya itu.
Untuk apa Belva merekam adegan itu kalau bukan untuk memeras dan membalas semua kekejian Tante Monika.
"Saat nya kalian yang jadi budak ku!!" Gumam Belva sambil tersenyum licik.
Setelah merekam kurang lebih lima menit, Belva pun menutup kembali pintu kamar dengan perlahan dan turun ke lantai bawah. Belva tidak langsung pulang, melainkan menunggu Tante Monika dan selingkuhannya selesai melakukan aktifitas terlarang mereka di ruang tamu.
***
Sepuluh menit kemudian.
Akhirnya dua pemeran utama adegan yang berdurasi lima menit yang ada di ponsel Belva itu pun turun dari lantai dua.
Mata Tante Monika membulat saat melihat Belva sedang duduk manis di ruang tamu.
"Hai Tante, lama yah gak ketemu. Tante makin hot aja." Sapa Belva menyindir.
Tante Monika menelan salivanya susah payah.
"Siapa dia?" Tanya pria paruh baya yang menjadi teman duet Tante Monika, berbisik.
"Keponakanya Tora." Jawab Tante Monika.
"Apa dia tau?"
"Sepertinya tidak. Sekalipun dia tau, aku bisa membungkam mulutnya." Jawab Tante Monika.
"Aku percayakan pada mu. Kalau sampai ada yang tau hubungan kita, maka aku akan memecat suami mu dan mengambil aset yang sudah ku berikan untuk mu!" Ancam pria paruh baya itu.
Ya, pria paruh baya itu adalah atasan Om Tora. Pria paruh baya itu sengaja selalu menugaskan Om Tora ke luar kota bahkan kadang ke luar negri, agar dirinya bisa bebas bercinta dengan istri bawahannya itu.
Perselingkuhan Tante Monika dan pria paruh baya itu sudah terjalin selama kurang lebih setahun, tepatnya saat acara gathering yang di adakan perusahaan Om Tora. Pria paruh baya itu tergoda dengan bentuk tubuh dan kulit Tante Monika yang masih terlihat kencang, tidak seperti istrinya yang sudah kendur sana-sini.
Pria paruh baya itu pun menggoda Tante Monika dengan berbagai macam barang branded dan uang yang banyak agar Tante Monika mau menjadi teman ranjangnya. Merasa tergoda dengan barang branded dan uang yang di janjikan, Tante Monika pun tergiur dan akhirnya merelakan tubuhnya untuk di cicipi oleh atasan suaminya.
Ternyata pria paruh baya itu ketagihan dengan pelayanan ranjang yang Tante Monika berikan. Dan akhirnya mereka pun menjalin hubungan terlarang dengan berbagai kesepakatan.
Kembali ke Belva, Tante Monika dan pria paruh baya yang sedang ada di ruang tamu.
Setelah memberi peringatan pada Tante Monika, pria paruh baya itu pun keluar dari rumah Om Tora tanpa satu patah kata pun menyapa Belva atau pun melirik Belva.
"Mau apa kamu kesini?" Tanya Tante Monika begitu selingkuhannya keluar dari dalam rumah.
"Emangnya gak boleh kalau Belva dateng ke rumah Om Belva?" Tanya Belva dengan nada songongnya.
"Om kamu gak ada!! Sana pergi!!" Usir Tante Monika.
"Ya udah." Jawab Belva santai.
Belva pun mengangkat bokongnya dari sofa sambil membuka video yang ia rekam tadi lalu mengeraskan volume suaranya dan berjalan perlahan menuju pintu.
"Aaah... Uuuh... Aaah... Uuuh.." suara desa•han yang sangat Tante Monika kenal. Karena itu adalah suaranya.
Sadar kalau Belva telah merekam adegan ranjangnya dengan atasan suaminya, cepat-cepat Tante Monika menghampiri Belva dan hendak merampas ponsel Belva.
Tapi sayang, belum juga tangan Tante Monika sampai menyentuh ponselnya, Belva sudah lebih dulu menangkap tangan Tante nya itu lalu memelintirnya.
"Aaakh.... lepas anak sia•lan!!! Sakit!!!" Jerit Tante Monika.
"Apa? Lepas? Sakit? Terus waktu dulu aku menjerit kesakitan saat Tante dan Cellia memperlakukan ku seperti ini, apa Tante dan Cellia melepasnya? Gak kan? Jadi sekarang giliran aku yang ngelakuin ini ke Tante dan Cellia!!" Balas Belva.
"Tante aduin kamu nanti sama Om mu!!" Ancam Tante Monika.
"Aduin aja, siapa takut!!! Aku juga akan menunjukkan rekaman ini pada Om Tora. Jadi kita lihat saja, pada siapa murka Om Tora!!!" Ancam Belva balik sambil menghempaskan tangan Tante Monika sampai Tante Monika terjatuh di lantai.
"BELVAAAA!!!" Teriak Cellia saat melihat Belva mendorong mami nya.
"Berani loe yah ngasarin nyokap gue!!!" Teriak Cellia emosi sambil berjalan mendekati Belva dan hendak membalas perbuatan kasar Belva pada mami nya.
Tapi dengan cepat Belva menangkap tangan Cellia.
"Apa? Emang kenapa kalau aku ngasarin mami kamu? Bukannya kamu dan mami kamu juga sering ngasarin aku!!!" Balas Belva dengan tatapan membunuhnya lalu menarik tangan Cellia dan mendorong Cellia ke lantai tepat dimana Tante Monika berada.
"Gak anaknya, gak mami nya sama aja!!!! Sama-sama murahan!!!" Ejek Belva.
"Kurang ajar loe!!!" Teriak Cellia tidak terima. Cepat-cepat ia berdiri dan berjalan mendekati Belva, hendak menampar Belva.
PLAAAAK.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
R_3DHE 💪('ω'💪)
dihhh
2022-11-17
0
Ney Maniez
👍
2022-07-07
0
SitiNur20969975
bagus begitu donk belva belajar dri yg sudah terjadi kamu harus pintar👍👌
2022-05-28
1