# 10. Bams = Bramasta = Presdir

Tuan Adrian pun menoleh kepada lima karyawan yang tadi merundung Belva dengan tatapan tajam sambil berjalan mendekati ke lima karyawan itu.

"Apa yang Nona ini lakukan, sampai-sampai kalian memerintahkan satpam untuk mengusir Nona ini, hah?" Tanya Tuan Adrian pada lima karyawannya itu.

"Maaf Tuan, tadi Nona itu mengatakan bahwa dirinya telah di rekrut menjadi sekretaris Presdir. Tapi saya tidak langsung percaya Tuan, makanya saya menyuruh Nona itu pergi." Jawab resepsionis.

"Apa Nona ini tidak menunjukkan bukti kalau saya memang merekrutnya?" Tanya Tuan Adrian lagi.

"Nona ini menunjukkan bukti pesan Tuan, tapi bukan pesan dari HRD." Jawab resepsionis itu lagi.

"Sudah berapa lama kau bekerja disini?" Tanya Tuan Adrian.

"Baru tiga bulan Tuan."

"Apa kau tidak tahu kalau orang-orang yang mendapat pesan langsung dari saya, itu berarti orang-orang yang akan mendapat jabatan tinggi di perusahaan ini!! Termasuk Nona ini. Hanya karyawan biasa seperti kalian saja yang mendapat pesan dari HRD!!" Kata Tuan Adrian tegas.

"Apa kalian ber lima tidak tau kalau perusahaan ini sangat mengharamkan aksi perundungan dalam jenis apapun?!" Kata Tuan Adrian tegas pada lima orang itu.

Mereka ber lima tak menjawab dan hanya menundukkan wajah mereka.

Tuan Adrian pun mendekati meja resepsionis dan mengangkat gagang telepon lalu menekan angka yang akan menghubungkan panggilan ke meja personalia.

"Ini saya, asisten Tuan Simeon. Cepat datang ke lobi." Perintah Tuan Adrian tanpa basa-basi begitu manajer personalia mengangkat telepon.

Setelah memberi perintah itu, Tuan Adrian pun meletakkan kembali gagang telepon itu.

Tak lama manajer personalia pun datang ke lobi.

"Ada apa ini Tuan Adrian? Kenapa semua berkerumun begini? Apa ada masalah?" Tanya manajer personalia.

"Kau buka saja cctv. Setelah itu urus pesangon ke lima orang ini!!!" Perintah Tuan Adrian.

Mendengar kata pesangon, sontak mata kelima orang itu membelalak sempurna, karena itu sama saja mereka di pecat dari salah satu perusahaan raksasa se ASIA.

"Tuan, jangan pecat saya Tuan, saya mohon." Kata resepsionis itu sambil berlutut di hadapan Tuan Adrian.

Lalu diikuti ketiga karyawan yang lainnya, sedangkan Aura tetap berdiri dengan kepala tertunduk. Ingin ikut berlutut memohon pengampunan, tapi ia gengsi apalagi masih ada Belva disana.

"Buat yang lain, jadi kan ini pelajaran. Perusahaan ini tidak akan pernah memberi ampunan pada pelaku perundungan, karena Tuan Simeon selaku pemilik perusahaan ini sangat mengharamkan tindak perundungan. Apa kalian paham semua??" Teriak Tuan Adrian pada semua karyawan yang sedang berkerumun, ia tidak memperdulikan permohonan maaf keempat karyawan yang tadi merundung Belva.

"Paham Tuan." Jawab para karyawan.

"Sudah sana kembali bekerja." Perintah Tuan Adrian.

Para karyawan yang berkerumun pun membubarkan diri dan kembali bekerja.

Begitu pun dengan Tuan Adrian, ia langsung mengajak Belva untuk ikut bersamanya.

"Tuan, nasib kami bagaimana Tuan? Tuan tolong jangan pecat kami. Kami mohon Tuan." Teriak empat karyawan yang nasibnya di ujung tanduk.

Tapi tetap saja Tuan Adrian tidak memperdulikan teriakan mereka dan terus melangkah menuju lift khusus dengan Belva.

"Kalian ber lima ikut saya ke ruangan saya!!" Kata manajer personalia pada lima orang yang tadi merundung Belva.

Manajer personalia pun berjalan lebih dulu menuju ruangannya lalu disusul ke lima orang itu.

***

"Apa anda benar-benar tidak pa-pa Nona Belva?" Tanya Tuan Adrian. Mereka kini sedang berada dalam lift.

"Tidak pa-pa Tuan." Jawab Belva.

"Kenapa anda tidak menghubungi saya terlebih dahulu tadi?" Tanya Tuan Adrian.

"Maaf Tuan, saya pikir resepsionis yang sekarang sama dengan resepsionis empat tahun lalu." Jawab Belva lirih.

"Semua karyawan disini berganti-berganti. Jika performa kerjanya bagus, maka mereka akan di tempat kan di anak perusahaan dengan jabatan yang tinggi. Jika jelek seperti ke lima orang tadi, maka mereka akan langsung kena pecat." Balas Tuan Adrian.

"Karena Tuan Simeon sangat tidak suka dengan yang namanya perundungan, korupsi, penca8bulan, perselingkuhan, jadi jika ada karyawan yang melakukan hal-hal itu maka mereka akan langsung di pecat. Tanpa di keluarkannya surat rekomendasi. Jika tidak ada surat rekomendasi dari perusahaan lama, bisa di pastikan mereka akan kesulitan mencari pekerjaan." Kata Tuan Adrian lagi.

"Ooo." Belva hanya membulatkan mulutnya merespon kata-kata Tuan Adrian.

Ting. Pintu lift terbuka.

Tuan Adrian dan Belva pun keluar dari dalam lift.

Mereka berjalan beriringan menuju ruangan Presdir.

"Apa anda sudah siap Nona?" Tanya Tuan Adrian saat mereka sudah sampai di depan pintu ruangan Presdir.

Belva menganggukkan kepalanya mantap.

Melihat Belva mengangguk, Tuan Adrian pun membuka pintu ruangan Presdir itu lalu masuk ke dalam ruangan dan diikuti Belva dari belakang.

Mendengar suara pintu ruangannya terbuka, Presdir Muda yang baru beberapa bulan di angkat itu pun mengalihkan pandangannya dari layar laptop ke pintu.

"Tuan Muda, ini sekretaris baru anda." Ucap Tuan Adrian sambil menunjuk Belva.

Belva yang baru sampai tepat di meja kerja Presdir menganga melihat laki-laki yang duduk di singgasana ke Presdir an. Karena laki-laki itu adalah Bams.

Ya, Bams adalah anak tunggal Tuan Simeon dan Nyonya Kalina. Bams adalah singkatan dari nama Bramasta Simeon. Sejak jaman sekolah sampai Bams lulus S2 di Negara J, tidak ada satu pun yang tau kalau Bams adalah Bramasta Simeon, karena Bams meminta pada sang Ayah agar identitasnya di rahasiakan. Sangking ingin dirahasiakan, Bams sampai tidak pernah sekalipun ikut ke acara jamuan makan malam dengan klien-klien sang Ayah. Bukan itu saja, berfoto keluarga untuk keperluan majalah bisnis saja Bams tidak mau.

Bukan tanpa sebab Bams ingin dirinya di rahasiakan. Itu semua karena ia merasa tidak akan memiliki privasi jika orang-orang tau identitasnya. Belum lagi para pesaing bisnis, pasti akan memanfaatkan Bams untuk menghancurkan kerajaan bisnis sang Ayah.

"Kak Bams." Lirih Belva.

"Belva." Lirih Bams.

"Apa anda mengenal Nona Belva, Tuan Muda?" Tanya Tuan Adrian pura-pura tidak tahu. Padahal sebenarnya ini semua sudah di setting matang-matang oleh dirinya dan Tuan Simeon.

"Ya, dia junior ku waktu di perguruan tinggi." Jawab Bams.

"Tuan Adrian, bukan kah saya akan bekerja sebagai sekretaris Presdir, tapi kenapa saya malah menjadi sekretaris orang ini." Tanya Belva. Ia tak terima jika dirinya harus menjadi sekretaris Bams, ia masih dendam pada Bams. Dendam karena salah paham.

"Jaga ucapan anda Nona. Tuan Bramasta adalah Presdir Simeon's Group saat ini." Jawab Tuan Adrian.

Mata Belva membelalak, mulutnya menganga. Ia masih tak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapannya. Selama empat tahun dirinya susah payah berusaha melupakan Bams dan tragedi rekaman video itu yang membuatnya mengambil keputusan untuk menerima beasiswa dari Simeon's Group. Tapi begitu pulang ke negaranya, ia malah harus bekerja menjadi sekretaris pribadi Bams.

Karena masih dendam dengan Bams, Belva pun mengajukan pengunduran dirinya sebagai sekretaris Presdir.

"Tuan Adrian, sepertinya saya tidak bisa menerima pekerjaan ini. Tolong tempatkan saya dibagian lain saja." Kata Belva dengan raut wajah memohon.

Seperti sudah tau kalau hal ini akan terjadi, Tuan Adrian pun menunjukkan surat perjanjian yang Belva tanda tangani sebelum berangkat ke Negara P.

"Apa anda melupakan perjanjian ini Nona?" Tuan Adrian mengeluarkan surat perjanjian itu.

"Disini jelas tertulis bahwa setelah anda berhasil menyelesaikan studi anda di Negara P, maka anda wajib bekerja minimal tiga tahun sebagai sekretaris Presdir yang menjabat saat itu." Kata Tuan Adrian lagi.

"Jika anda menolak, maka anda harus mengembalikan semua biaya yang sudah Simeon's Group keluarkan untuk anda selama anda ada di Negara P." Katanya lagi.

"Hah..." mulut Belva menganga mendengar sangsi yang harus ia terima jika menolak menjadi sekretaris Presdir.

"Ini Nona, silahkan di baca lagi." Kata Tuan Adrian sambil menyerahkan surat itu pada Belva.

Sedangkan Bams yang sejak tadi hanya menjadi penonton, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Belva yang kekeh tidak ingin menjadi sekretarisnya.

Belva pun membaca surat perjanjian itu. Kali ini ia membaca surat perjanjian itu dengan seksama. Tidak seperti empat tahun lalu yang asal baca dan asal tanda tangan tanpa memikirkan jangka panjangnya. Belva juga tidak pernah kepikiran kalau Presdir yang menjabat saat dirinya telah lulus kuliah adalah Bams, ia pikir ia akan bekerja menjadi sekretaris Tuan Simeon.

Setelah membaca surat perjanjian itu dengan seksama, Belva hanya bisa menghela nafasnya lemas. Mau tak mau, suka tak suka, terima tak terima Belva harus bersedia menjadi sekretaris Bams minimal dalam wakti tiga tahun.

"Belva, apa kamu sudah bisa bekerja sekarang? Pekerjaan ku menumpuk sekarang." Kata Bams yang sudah tidak sabaran ada orang yang membantu pekerjaannya.

Belva tak menjawab, ia masih merenungi nasibnya yang menurutnya itu sial.

"Nona Belva, Tuan Bramasta memanggil anda."

"Hah.. iya.. kenapa?" Tanya Belva kaget.

"Apa kamu sudah bisa bekerja sekarang? Cepat sini bantu aku memilah berkas-berkas ini." Perintah Bams.

"Baik Tuan." Jawab Belva pasrah. Dan Belva pun mengembalikan surat perjanjian itu pada Tuan Adrian lalu berjalan mendekati meja kerja Bams.

Melihat kepasrahan Belva, Tuan Adrian tersenyum penuh arti.

"Saatnya memberi laporan." Gumam Tuan Adrian dalam hati.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

Belva tunjukkan kemampuan mu...

2023-02-18

0

Lala Pricilla

Lala Pricilla

jauh jauh kuliah k luar negeri masih bodoh aja belva..masih bisa d injak injak

2022-10-16

0

Ney maniez

Ney maniez

🙄

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!