# 13. Game Online

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, tapi belum ada tanda-tanda dari Bams ingin menyudahi pekerjaannya.

"Hoaaaam.." Entah sudah berapa kali Belva menguap karena sudah mengantuk.

"Kamu ngantuk?" Tanya Bams.

Belva memutar bola matanya malas. Entah sudah berapa kali juga Bams bertanya seperti itu dan Belva selalu menjawab 'iya' dan merengek minta pulang duluan. Tapi Bams si Penggila Kerja itu tetap saja asyik dengan pekerjaannya.

"Ngapain nanya kalau ujung-ujungnya lanjutin kerja terus!!" Dumel Belva dalam hati.

"Hei, kamu ngantuk?" Tanya Bams sekali lagi.

"Kan tadi saya udah bilang dari tadi Tuan kalau saya ngantuk, laper." Jawab Belva geram.

Bams melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Astaga, jam sembilan." Pekik Bams.

"Kok kamu gak bilang sih kalau sekarang udah jam sembilan?" Malah Bams balik mengomeli Belva.

"Ish!!! Dari satu jam yang lalu saya sudah mengingatkan anda, Tuan. Tapi dasar Tuan nya saja gila kerja!!" Balas Belva tak mau kalah.

"Ya sudah, ayo beresi." Tak ingin berdebat lagi, Bams pun membereskan meja kerjanya dan di bantu Belva.

Berkas-berkas yang ada di meja kerja Bams pun sudah tersusun rapi dan mereka pun buru-buru keluar dari ruang kerja Bams.

Kini mereka sudah berada di lobi.

TRILILIT... TRILILIT... TRILILIT. Bunyi nada dering di ponsel Bams.

Bams merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya.

Tanpa melihat nama si penelpon, Bams pun menggeser tombol hijau.

"Iya, sebentar lagi." Ucap Bams pada si penelpon. Sepertinya Bams sudah tau siapa yang menelpon.

Setelah mengatakan itu, Bams pun mengakhiri panggilan si penelpon lalu memasukkan kembali ke dalam saku celananya.

Sedangkan Belva yang ada disamping Bams mengernyitkan keningnya, menerka-nerka siapa yang menghubungi Bams.

"Apa yang menelpon pacarnya kak Bams? Makanya kak Bams buru-buru kayak gini?" Gumam Belva dalam hati menerka-nerka.

Meski mulut berkata tidak memiliki perasaan apapun pada Bams dan masih membenci Bams, tapi sepertinya hati nya tidak bisa di bohongi perasaan itu masih ada, buktinya saat memikirkan si penelpon adalah kekasih Bams, ada rasa ngilu di hati Belva.

"Oh.. hati tenang lah!! Tenang!!! Lupakan kak Bams!!! Ayo benci dia!!!" Ucap Belva dalam hati untuk menguatkan hatinya sendiri.

Bams menengok kesebelahnya, ternyata Belva tertinggal di belakangnya.

"Haish anak ini!!" Geram Bams sambil berjalan ke arah Belva yang ada beberapa langkah di belakangnya.

"Ayo cepat!!!" Geram Bams sambil menarik tangan Belva.

KRAAAK. Karena Bams menarik Belva terlalu cepat, membuat kaki Belva tidak berjalan seimbang dan sepatu heels Belva pun patah sebelah dan itu membuat pergelangan kakinya terkilir.

"Aaauw.." ringis Belva saat kakinya terkilir.

"Astaga!!! Kamu ini ceroboh sekali sih!!" Dumel Bams.

"Kan anda Tuan yang menarik tangan saya!!! Coba anda tidak menarik tangan saya, mana mungkin heels saya sampai patah begini!!!" Balas Belva.

"Lepas saja sepatu mu biar bisa lari!!" Ucap Bams.

"Gimana mau lari kalau kaki saya terkilir Tuan!!" Geram Belva.

"Huuuh!!! Merepotkan!!" Dumel Bams. Meski ngedumel, tapi Bams tetap menunjukkan rasa prikemanusiaannya. Ia menggendong Belva.

"Eekh... Tuan." Belva terkejut saat Bams tiba-tiba menggendongnya.

"Sudah diam jangan protes!! Aku ada urusan penting, jadi harus cepat sampai apartemen." Kata Bams.

"Urusan penting apa Tuan? Kok di agenda yang sebelumnya, saya tidak melihat ada jadwal penting anda hari ini." Kata Bams.

"Ini urusan pribadi. Jadi mana mungkin ada di agenda, gimana sih kamu!!" Jawab Bams.

"Urusan penting? Urusan pribadi? Harus cepat-cepat ke apartemen? Tuh kan, pasti pacarnya kak Bams sudah nunggu di apartemennya kak Bams." Kata Belva dalam hatinya.

"Gak usah akting muka jelek, muka mu emang udah jelek." Seloroh Bams saat melihat wajah Belva yang cemberut.

"Ish!!!" Kesal Belva sambil memukul dada Bams.

"Becanda. Gitu aja marah." Balas Bams.

***

Kini mereka sudah berada di dalam unit apartemen Bams.

"Apa ini apartemen ku, Tuan?" Tanya Belva saat Bams mendudukkannya di sofa ruang tengah.

"Bukan. Ini apartemen ku." Jawab Bams.

"Kenapa tidak langsung ke apartemen ku, Tuan?"

"Sudah lah jangan banyak protes dulu, nanti aku antar ke apartemen mu. Dan satu lagi, kita sudah tidak di kantor, jadi jangan panggil aku Tuan. Panggil saja seperti kamu dulu memanggil ku. Kak Bams atau Kakak Ganteng atau..."

"Atau Mang Bams!!" Sela Belva kesal mendengar kenarsisan Bams.

"Hahahaha... Mang, boleh juga. Belum pernah ada yang memanggil ku seperti itu. Rasanya unik kalau laki-laki setengah bule kayak aku di panggil Mang." Balas Bams. Ia malah senang di panggil Mang. Bams tidak tau saja kalau Belva biasa memanggil pedagang di pasar dengan panggilan Mang.

"Kok setengah bule? Kakak kan emang bule!"

"Mama ku asli dari Negara ini, sedangkan Papa ku, dia setengah dari Negara B dan setengah lagi dari Negara ini." Jawab Bams.

"Oh..." Belva membulatkan mulutnya.

"Kamu tunggu disini, aku ambil kompres dulu." Ucap Bams.

Bams pun berjalan menuju dapur untuk mengambil es batu dan kantong kompres untuk mengompres kaki Belva.

"Kalau ini apartemennya kak Bams, terus dimana pacarnya kak Bams?" Gumam Belva dalam hati sambil matanya clingak-clinguk melihat sekeliling.

Dengan kantong kompres yang sudah ia isi es batu, Bams kembali ke ruang tengah.

TRILILIT... TRILILIT... TRILILIT. Bunyi nada dering ponsel Bams.

Bams pun mengambil ponselnya dari saku celananya dan memberikan kantong kompres pada Belva.

Bams pun menggeser tombol hijau.

"Ia sabar, ini baru sampai!!" Jawab Bams pada si penelpon dengan nada yang sedikit meninggi.

Setelah mengatakan itu, Bams pun mengakhiri panggilan si penelpon.

"Kamu laper? Mau makan apa?"

"Emang disini ada makanan?"

"Gak ada. Tapi biar aku pesan lewat aplikasi." Jawab Bams.

"Apa aja deh." Jawab Belva.

Bams pun memesan makanan untuk mereka berdua lewat aplikasi.

"Kamu tunggu disini yah, aku ganti baju dulu." Ucap Bams, lalu berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas kamarnya.

Setelah Bams pergi, Belva mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia ingin memberi tahu Om Tora kalau mulai hari ini dirinya tinggal di apartemen yang di berikan Simeon's Group.

Tak sampai lima belas menit Bams pun turun dan kembali menghampiri Belva di ruang tengah. Ternyata Bams tidak hanya ganti baju, melainkan sekalian mandi.

Dengan rambut yang masih basah dan kaos kebesaran dan celana jogger panjang, Bams berjalan mendekati Belva.

Mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya, sontak Belva menoleh.

Belva menganga melihat penampilan Bams yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Penampilan Bams ini berhasil membuat jantung Belva kembali berdegup kencang.

"Hei.. kenapa bengong?" Tanya Bams.

"Siapa yang bengong. Orang aku lagi mikir kok. Kamu bilang, ada urusan pribadi yang penting, tapi kok penampilan kamu kayak gitu?" Tanya Belva dengan raut wajah sedatar mungkin agar bisa menutupi rasa gugupnya.

"Oh itu. Ini juga baru mau mulai." Jawab Bams sambil mendaratkan bokongnya di sofa.

"Heh, maksudnya?" Tanya Belva tidak mengerti.

WELCOME TO MOBILE LEGEND.

Dan tiba-tiba suara game online yang biasa kita dengar sehari-hari pun menjawab semuanya.

"Oh, urusan pribadi yang sangat penting itu main game online?" Tanya Belva dengan mulut ternganga.

"Iya. Emang kamu pikir apa?" Tanya Bams dengan tatapan mengintimidasi.

"Gak ada. Gak mikir apa-apa." Jawab Belva sambil memalingkan pandangannya dari Bams.

"Aku tuh setiap jam sembilan malam udah mabar sama temen-temen waktu kuliah. Makanya ini udah telat banget." Kata Bams.

"Oooo." Belva membulatkan mulutnya.

"Kenapa harus jam sembilan?" Tanya Belva.

"Ya kan semua udah pada kerja. Jadi kita baru bisa main habis pulang kerja."

"Kenapa gak weekend aja sekalian, biar puas main seharian."

"Banyak yang gak bisa kalau weekend, karena udah ada yang berkeluarga kan. Jadi weekend mereka gunakan untuk keluarga atau pasangan mereka."

"Memangnya kamu gak punya pasangan?"

"Kenapa kamu nanya gitu? Mau ngumpulin duit lagi buat beli jam tangan, terus nembak aku gitu?" Tanya Bams.

"Ish. Apaan sih!!! Gak lucu!!" Kesal Belva.

Bukannya merasa bersalah, Bams malah tertawa terbahak-bahak.

Kesal mendengar tawa Bams, Belva pun mengangkat bokongnya, hendak keluar dari apartemen Bams.

"Aaauw." Ringis Belva. Dia lupa kalau sekarang kakinya sedang terkilir.

"Kamu gak pa-pa?" Tanya Bams sambil mendekati Belva.

"Sakit." Lirih Belva.

"Makanya diem." Omel Bams sambil kembali mendudukkan Belva di sofa.

"Habisnya kamu nyebelin, udah di bilang jangan ungkit itu lagi, malah di ungkit terus!!" Omel Belva.

"Iya deh, iya, aku gak ungkit lagi." Jawab Bams mengalah. Dia pun kembali meletakkan kantong kompres di atas kaki Belva yang sedikit membengkak karena terkilir.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

kirain ada acara penting apa,,, ternyata Mabar game online...😂😂😂😂

2023-02-18

1

R_3DHE (sugar_babby)

R_3DHE (sugar_babby)

pikiran nya dh kemana"

2022-11-17

0

Ney maniez

Ney maniez

🙄😁

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!