# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva

Tiga bulan kemudian.

Tak terasa sudah tiga bulan Belva menjadi sekretaris Bams. Dan selama tiga bulan itu, Bams melihat keakraban mama nya dan Belva lewat video call, karena Nyonya Kalina sudah kembali menemani Tuan Simeon perjalanan bisnis.

Tiap hari bersama, baik pergi bekerja, disaat bekerja dan pulang bekerja, membuat benih-benih cinta Bams mulai bertunas dalam hati. Tapi sayangnya Bams orang yang sangat menjunjung tinggi nilai kegengsian.

Pagi ini seperti pagi biasanya. Belva datang ke unit apartemen Bams untuk membangunkan Bams, menyiapkan pakaian kerja dan menyiapkan sarapan.

Dan setiap pagi juga tekanan darah Belva naik karena membangunkan Bams yang sangat susah di bangunkan.

"Kak Bams banguuuuuun!!!!" Teriak Belva dengan bantuan toa.

Karena Bams yang sangat susah di bangunkan, Belva pun berinisiatif membangunkan Bams memakai toa. Dan itu sangat efektif, buktinya Bams langsung bangun dan terduduk.

"Astaga Belva!!!!! Kamu mau bikin aku sakit jantung, hah?!" Bentak Bams.

"Makanya jangan susah di bangunin!!!" Balas Belva masih dengan memakai toa nya. Sepertinya pagi-pagi Belva sudah ngajak ribut.

"Belvaaaaa!!!" Teriak Bams geram. Bams pun turun dari ranjang dan hendak mengejar Belva. Tau Bams akan mengejarnya, Belva pun cepat-cepat kabur dan keluar dari kamar Bams dan turun ke dapur.

"Haish anak itu, makin lama makin berani saja!!" Dumel Bams. Ia tak melanjutkan mengejar Belva dan memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Di dapur.

"Berguna juga ini toa!" Ucap Belva senang. Mulai sekarang tekanan darah Belva terjaga dengan baik. Tapi sayangnya, tekanan darah Bams lah yang akan naik setiap pagi karena ulah Belva.

Belva pun mulai menyiapkan sarapan untuk Bams dan untuknya, pikir Belva buat apa membuat sarapan di apartemennya toh di apartemen Bams, Belva juga akan membuat sarapan. Sarapan kali ini, Belva membuatkan nasi goreng kesukaan Bams.

Kini nasi goreng kesukaan Bams sudah selesai dan tinggal di hidangkan di meja makan.

"Bel... Belva..." teriak Bams dari lantai dua kamarnya.

"Apa?" Balas Belva tak kalah berteriak.

"Belvaaaaaa!!" Teriak Bams sekali lagi.

"Haish, apaan sih!!!" Geram Belva.

Belva pun meninggalkan nasi goreng yang belum sempat ia pindahkan ke piring dan berjalan keluar dari dapur lalu menapaki anak tangga untuk menuju kamar Bams.

"Apaan sih kak?!" Teriak Belva kesal sambil membuka pintu kamar Bams.

Mata Belva membulat sempurna saat membuka pintu kamar Bams. Karena saat ini Bams hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya dan sedang berdiri di depan cermin. Entah Belva harus bersyukur dengan penampakan Bams yang seperti itu atau malah harus mandi disinfektan agar virus-virus mesum tidak sampai menggerogoti pikirannya.

Belva memutar tubuhnya membelakangi Bams.

"Ada apa panggil-panggil?" Tanya Belva gugup.

"Pakaian kerja aku mana?" Tanya Bams.

"Astaga. Maaf, aku lupa." Jawab Belva.

Belva pun cepat-cepat berlari masuk ke dalam ruang ganti untuk menyiapkan pakaian kerja Bams.

Bams mengernyitkan keningnya bingung melihat tingkah Belva yang aneh. Tak lama Bams tersenyum licik karena ia tau apa yang membuat Belva bertingkah aneh seperti itu.

Bams pun berjalan menuju ruang ganti dan berdiri di depan pintu ruang ganti itu. Dengan satu tangan yang berpegangan di kusen pintu dan satu tangannya lagi ia letakkan di pinggang. Bams sengaja membuat gaya seperti model di majalah pria dewasa yang memamerkan otot lengan, otot dada dan otot perutnya agar Belva semakin grogi.

"Mana?" Tanya Bams dengan suara yang dia buat se eksotis mungkin.

Sontak Belva menoleh.

Baru beberapa detik menoleh, Belva langsung memutar tubuhnya dan membelakangi Bams.

Bams tersenyum senang, akhirnya pagi ini dirinya bisa juga membalas cara Belva yang membangunkannya dengan toa.

Bams berjalan mendekati Belva.

"Ekhem." Belva berdehem untuk menetralkan kegugupannya saat mendengar langkah kaki Bams yang mendekatinya.

Makin Bams mendekat ke arahnya, Belva semakin pura-pura sibuk memilah-milih kemeja yang akan dipakai Bams.

"Kayaknya aku pengen make yang ini deh." Ucap Bams tepat di belakang Belva dengan satu tangan yang memegang daun pintu dan tangan lainnya mengambil kemeja yang tergantung di dalam lemari.

Degup jantung Belva makin tak beraturan karena aroma maskulin yang menguar dari tubuh Bams begitu menusuk di indra penciumannya dan membuat indra perasanya makin bergelora.

Belva mendorong tubuh Bams agar bisa keluar dari lingkaran aroma maskulin yang menguar dari tubuh Bams.

"Kalau mau pilih sendiri, kenapa harus teriak-teriak manggil aku sih!!" Omel Belva dengan wajah ketus.

"Habisnya kamu lama." Jawab Bams.

"Cih...!!" Decih Belva sambil memutar bola matanya malas.

"Pilih aja sendiri pakaiannya kalau gitu!!!" Ucap Belva lagi, lalu berjalan keluar dari ruang ganti dengan terburu-buru.

BRAK. Belva menutup pintu kamar Bams kasar.

"Huh.. huh.. huh.." Belva mengatur nafasnya di depan pintu kamar Bams.

"Ayo jantung kembali normal, kembali normal." Ucap Belva lagi pada jantungnya yang berdegup tidak normal.

Sedangkan di dalam kamar, begitu mendengar Belva menutup pintu kamarnya kasar, Bams langsung tertawa terbahak-bahak sampai handuk yang melilit di pinggangnya melorot. Untung saja Belva sudah keluar dari ruang ganti itu, kalau tidak sudah di pastikan Belva akan merendam matanya dengan cairan disinfektan.

Puas tertawa sampai handuk melorot, Bams pun memakai pakaian kerjanya.

Setelah kemeja dan celana formal sudah menempel di tubuhnya, Bams pun memilih dasi dan jam tangan untuk dia pakai.

Saat sedang memilih jam tangan, tiba-tiba Bams teringat akan jam tangan yang Belva berikan padanya empat tahun lalu. Jam tangan yang tidak sempat ia kembalikan pada Belva karena waktu itu Belva langsung pergi meninggalkannya.

Bams berjalan keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju nakas yang ada disamping tempat tidurnya. Ia membuka laci nakas itu dan mengambil kotak jam tangan yang Belva berikan. Jam tangan beserta kotaknya masih terpita dengan rapih dan masih Bams simpan dengan baik. Dulu Bams terpaksa menyimpan jam tangan pemberian Belva karena Belva terlanjur pergi ke luar negri dan niatnya akan mengembalikan jam tangan itu jika ia bertemu lagi dengan Belva.

Tapi niat itu entah kemana perginya, sekarang malah Bams ingin mengenakan jam tangan pemberian Belva itu.

***

Setelah selesai memakai pakaian kerjanya, Bams pun keluar dari dalam kamarnya dan turun ke lantai bawah dan melangkahkan kakinya menuju ruang makan dimana Belva sudah menunggunya disana.

"Apa sarapan hari ini?" Tanya Bams.

"Nasi goreng." Jawab Belva datar.

"Cepat makan, nanti kita telat." Kata Belva lagi ketus.

"Cih..." decih Bams.

"Disini yang bos nya siapa, kenapa jadi kamu yang kasih perintah." Balas Bams.

"Kalau di kantor, anda bos saya, tapi kalau masih di apartemen, saya yang atur anda!!" Balas Belva tak mau kalah.

Bams memutar bola matanya malas.

Tak ingin berdebat karena nasi goreng buatan Belva sudah meronta-ronta minta di lahap, Bams pun menyendok kan sesendok nasi goreng yang sudah Belva sajikan di piring ke dalam mulutnya.

Mata Belva salah fokus saat melihat Bams menyendok kan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Jam tangan itu...." gumam Belva dalam hati.

"Kenapa, kok bengong? Tadi nyuruh cepet makan, sekarang malah kamu yang bengong." Tegur Bams.

Belva pun tersadar dari lamunannya saat Bams menegurnya. Ia pun memulai sarapannya dengan mata yang tak henti memperhatikan jam tangan yang Bams kenakan. Antara percaya tidak percaya dengan jam tangan yang Bams kenakan, apakah itu jam tangan pemberiannya dulu atau memang hanya mirip saja.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🙄🙄💪

2022-07-07

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

akhirnya dipakai jg itu jam tangan nya sm Bams ga jd di balikin sm Belva....
🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣

2022-06-21

0

SitiNur20969975

SitiNur20969975

akhir nya dipake juga tuch jam tangan,ga jdi dibalikin bang😂😂😂😂

2022-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!