# 6. Pulang

Empat tahun kemudian.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat bagi Belva, mungkin karena orang-orang yang du Negara P tidak se sarkas orang-orang yang di Negara nya sendiri yang melihat orang dari penampilan saja. Justru orang-orang di Negara P semua merangkul Belva.

Selama empat tahun di Negara P, penampilan Belva juga sudah banyak berubah. Kulitnya lebih glowing, cara berpakaiannya juga tidak lagi bentrok karena disana banyak orang-orang baik yang ada di kampus Belva yang mengajari dirinya cara berpakaian. Bukan hanya berpakaian tapi Belva juga di ajari cara duduk, cara berjalan dan table manner. Teman-teman Belva itu mengajari Belva karena Belva menceritakan pada mereka tentang perundungan yang Belva alami.

Karena empat tahun sudah berlalu dan Belva pun juga sudah menyelesaikan studinya, itu berarti Belva harus pulang ke Negaranya.

Dan kini Belva sudah berada di Negaranya.

Sesampainya di Negara I, Belva tak langsung pergi ke perusahaan Simeon's Group, karena hari ini adalah hari Sabtu.

Orang yang menjemput Belva pun langsung mengantar Belva ke rumah Om Tora.

Om Tora yang mengetahui keponakannya itu sudah kembali ke negara itu pun senang, sangking senangnya, ia sampai menyuruh istrinya untuk menyiapkan berbagai menu masakan untuk menyambut kepulangan Belva.

"Om Tora." Teriak Belva begitu turun dari mobil saat melihat Om nya sedang menunggu kedatangannya di teras rumah.

Belva pun berlari mendekati Om Tora dan memeluk Om nya itu untuk melampiaskan rasa rindunya.

Setelah lima menit berpelukan, Belva pun melepas pelukannya, lalu berjalan ke arah Tante Monika untuk menyalim tangan sang Tante, setelah menyalim tangan Tante Monika, Belva pun mendekati Cellia, Belva berniat memeluk sepupu nya itu tapi sayangnya Cellia langsung cepat-cepat menjauhkan tubuhnya agar tidak di peluk Belva. Meski penampilan sudah banyak berubah, tetap saja di mata Cellia, Belva adalah gadis kampung yang udik.

"Kamu gemukan. Penampilan mu juga banyak berubah." Kata Om Tora saat melihat perubahan Belva.

"Iya Om, disana kan orang-orangnya baik." Jawab Belva sambil melirik Cellia seolah sedang menyindir Cellia dan Tante Monika.

"Memangnya orang-orang yang disini gak baik?" Tanya Tante Monika sambil merangkul pundak Belva lalu mere•mas pundak Belva tapi dengan senyum kepalsuan di bibirnya karena tau kalau Belva sedang menyindir dirinya dan sang anak.

Belva melipat bibirnya saat pundaknya dire•mas Tante Monika agar tidak mengeluarkan suara ringisan.

Tak ingin kalah dari Tante Monika, Belva pun menarik tangan Tante Monika dari pundaknya dan mere•mas balik pundak Tante Monika.

"Baik kok Tante, apalagi Tante Monika dan Cellia." Jawab Belva dengan senyum kepalsuan juga.

"Ya sudah ayo masuk. Tante mu sudah menyiapkan berbagai menu untuk menyambut kepulangan mu." Kata Om Tora yang tidak menyadari perang dingin antara istri dan keponakannya itu.

Belva pun melepaskan re•masannya dari pundak Tante Monika dan beralih menggandeng tangan Om Tora dengan manjanya. Lalu Om Tora dan Belva pun masuk terlebih dahulu ke dalam rumah meninggalkan Tante Monika dan Cellia di belakang.

"Sialan anak itu, sudah makin berani dia!!!" Geram Tante Monika.

"Iya Mi, kayaknya anak itu udah gak bisa kita perbudak kayak dulu." Timpal Cellia.

"Tapi Mami tenang aja, Cellia akan cari cara untuk membuat dia seperti hidup di neraka." Kata Cellia lagi.

"Kamu memang anak Mami yang paling bisa Mami andalkan. Jangan mentang-mentang dia baru pulang dari luar negri, terus dia bisa mendapat perlakuan spesial dari kita. Big No!!!" Balas Tante Monika.

"Kamu mau makan dulu atau istirahat dulu?" Tanya Om Tora sambil memasuki rumah.

"Makan dulu deh Om, Belva udah laper. Di pesawat Belva tidur terus soalnya." Jawab Belva.

"Ya udah ayo kita ke ruang makan. Nanti habis kamu makan Om pamit kerja yah, soalnya tadi Om izin masuk kantor habis jam makan siang." Kata Om Tora.

Belva pun menganggukkan kepalanya. Dan mereka pun masuk ke ruang makan. Walau sebenarnya belum jam makan siang, tapi mereka sudah duduk bersama di meja makan menyantap makan siang mereka demi menyambut kepulangan Belva.

***

Setelah selesai makan siang, Om Tora dan Belva saling mengobrol sebentar untuk melepas kangen setelah itu Om Tora pun berangkat bekerja. Sepeninggal Om nya, Belva pun hendak naik ke lantai atas menuju kamar nya, tapi baru di anak tangga ke dua, Cellia langsung menarik rambut Belva sampai membuat Belva terjungkal ke belakang.

"Aaaakh..." teriak Belva.

"Kamu apa-apaan sih Cell!!!" Bentak Belva.

"Makanya jadi orang gak usah sok kecantikan!! Mentang-mentang baru pulang dari luar negri, jadi belagu loe!!! Sekali upik abu tetap upik abu, jangan mimpi bisa jadi cinderella!!" Balas Cellia dengan nada bentakan lebih keras dari Belva.

"Eh.. benalu!! Tau diri kamu yah, habis makan cuci piring, bersihin rumah sama cuciin mobil Cellia!!" Timpal Tante Monika sambil menendang Belva.

"Tapi Belva capek Tan, mau istirahat!!" Tolak Belva dengan suara meninggi.

"Oh... udah pinter ngelawan kamu yah sekarang!! Kamu pikir rumah saya ini tempat penampungan anak yatim piatu apa!! Makan tidur gratis!!! Cepaaaaat kerjaaaaa!!!! Teriak Tante Monika.

Belva bersikeras tidak mau mengerjakan perintah Tante Monika dan malah memberikan tatapan tajam pada Tante Monika.

"Bener-bener anak ini yah!!!" Geram Tante Monika karena mendapat tatapan tajam dari Belva.

Tante Monika menarik rambut Belva dan menyeretnya ke dapur.

"Aaakh Tante lepas, sakit!!" Jerit kesakitan Belva.

"Makanya kalau gak mau di kasarin, langsung kerjain apa yang tante suruh!!" Teriak Tante Monika.

Begitu sampai di dapur, Tante Cellia baru melepaskan jambakan rambut Belva.

"Sana cuci piring, bersihin ini dapur, habis itu bersihin seisi rumah, setelah itu cuci mobil Cellia. Kalau semua udah beres baru kamu bisa istirahat!! Paham kamu!!" Perintah Tante Monika.

"Siska, kamu istirahat aja di kamar kamu dan jangan bantuin si upik abu ini!!!" Kata Tante Monika lagi pada Mbak Siska, asisten rumah tangga di rumah Om Tora.

"Baik Nyonya." Jawab Siska. Siska pun keluar dari dalam dapur menuju kamarnya.

Setelah Siska pergi, Tante Monika dan Cellia pun ikut keluar dari dapur meninggalkan Belva.

Setelah semua orang pergi dari dapur, barulah Belva mengerjakan apa yang di perintahkan Tantenya.

***

Setelah hampir tiga jam mengerjakan semua yang di perintahkan Tante Monika, Belva yang sudah tidak kuat lagi langsung masuk ke kamarnya yang ada di lantai atas.

Ceklek. Belva membuka pintu kamarnya.

Betapa terkejutnya Belva saat melihat kondisi kamarnya yang sudah seperti kapal pecah, semua pakaian lama Belva di keluarkan dari dalam lemari dan di hambur di atas ranjang, sprei belum terpasang, dan sampah-sampah berserakkan mengotori kamar, dan yang paling menjijikkan ada sampah kon•dom bekas di antara sampah-sampah itu.

Belva menghela nafasnya panjang, siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan Cellia.

Mau tak mau Belva pun membereskan terlebih dulu kamarnya itu sebelum mengistirahatkan tubuhnya. Padahal tadi sebelum Belva masuk ke dalam kamarnya, dia sudah berangan-angan ingin langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang karena tubuhnya yang sudah sangat lelah. Tapi ternyata untuk sekedar merebahkan tubuh saja masih butuh perjuangan lagi.

Semua ini di luar ekspektasi Belva. Belva pikir, semua tidak akan lagi memandang remeh dirinya setelah dirinya sukses meraih pendidikan di luar negri. Apalagi Belva lulus dengan predikat Cum Laude.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

knp tinggal disana lg, hrs balik dr luar negri dan masuk kerja di perusahan Simone Trus tinggal di apartemen, sama aja ini mah dibully juga balik dr LN

2023-08-26

0

Firgi Septia

Firgi Septia

mustinya Belva kalau tau pernah di bully belajar bela diri biar bisa melawan 😑

2023-08-07

0

ILal Patuli Jr.

ILal Patuli Jr.

Msi aja goblok Belva

2023-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!