# 11. Bams Menjengkelkan

Di Negara J.

"Bagus kalau begitu. Dan jangan lupa Adrian, berikan kunci apartemen untuk Belva." Kata Tuan Simeon pada Tuan Adrian melalui panggilan seluler.

"Baik Tuan." Jawab Tuan Adrian.

Panggilan pun berakhir.

Tuan Simeon dan istri tidak tinggal di Negara I. Mereka tinggal berpindah-pindah, sebulan di Negara S, sebulan di Negara J, sebulan di Negara A, dan begitu terus mereka pindah ke tempat dimana ada anak perusahaannya.

Apalagi semenjak Bams diangkat menjadi Presdir di Simeon's Group yang ada di Negara I, Tuan Simeon makin jarang menginjakkan kakinya di Negara I. Tuan Simeon hanya mengandalkan asisten pribadinya dan Bams untuk mengurus perusahaannya disana.

Seperti saat ini mereka sedang berada di Negara J.

"Dengan siapa tadi kau bicara sayang?" Tanya Nyonya Kalina, istri Tuan Simeon yang baru keluar dari dalam kamar mandi sambil berjalan mendekati suaminya yang masih duduk di atas ranjang.

Sekarang di Negara J masih pukul tujuh pagi.

"Adrian, sayang." Jawab Tuan Simeon.

"Apa gadis itu sudah bekerja dengan Bams?" Tanya Nyonya Kalina.

Nyonya Kalina tau tentang Belva dari cerita Tuan Simeon, tapi belum sekalipun bertemu langsung dengan Belva. Wajah Belva pun Nyonya Kalina hanya melihat dari foto.

Tuan Simeon menganggukkan kepalanya.

"Aku harus bertemu dengannya. Aku ingin mengenalnya langsung." Kata Nyonya Kalina.

"Apa kau ingin pulang ke Negara I, sayang?"

Nyonya Kalina menganggukkan kepalanya.

"Kau tega meninggalkan aku sendirian disini?"

"Hish... jangan kayak anak bayi, Sim!! Aku pulang paling hanya beberapa hari saja." Protes Nyonya Kalina.

"Lagian semua kebutuhan mu kan ada yang mengurus, jadi tidak mungkin kau akan terlantar." Kata Nyonya Kalina lagi.

"Tapi kebutuhan ranjang ku?"

"Aku akan memberi mu bekal yang cukup sampai aku kembali lagi kesini." Jawab Nyonya Kalina dengan kerlingan mata genit.

"Kalau begitu, aku ijinkan kau pergi, tapi hanya tiga hari. Karena sebanyak apapun bekal yang kau berikan akan habis dalam tiga hari." Kata Tuan Simeon.

"Baik lah sayang."

Tuan Simeon pun langsung berjalan mendekati istrinya. Tanpa basa-basi Tuan Simeon langsung membuka bathrobe sang istri. Dan pagi itu demi bisa bertemu Belva di Negara I, Nyonya Kalina pun memberikan empat ronde bekal ranjang untuk suaminya.

***

Di ruang kerja Bams.

Karena begitu banyak berkas yang menumpuk yang segera minta di periksa, maka Bams meminta Belva untuk bekerja di dalam ruang kerjanya.

Belva memilah-milih berkas sesuai tanggal yang tertera, lalu menyerahkannya pada Bams.

"Apa saya boleh kembali ke meja saya, Tuan?" Tanya Belva pelan.

"Hah... kamu ngomong apa?" Tanya Bams karena memang tidak mendengar apa yang Belva ucapkan.

"Apa saya boleh kembali ke meja saya, Tuan? Kan berkas-berkasnya sudah saya urutkan." Kata Belva lagi dengan nada yang sedikit ia tinggikan.

"Apa pekerjaan sekretaris hanya mengurutkan berkas sesuai tanggal aja, hah?" Tanya Bams dengan tatapan mengintimidasi.

Belva menghela nafasnya kasar.

"Lalu apalagi yang harus saya lakukan Tuan? Bukan kah seharusnya ada orang yang memberitahu saya apa yang harus saya lakukan di hari pertama saya bekerja?"

Benar kata Belva, seharusnya memang ada orang yang memberitahunya apa yang harus ia lakukan di hari pertama bekerja. Dan itu adalah tugas sekretaris sebelum Belva. Tapi karena sekretaris itu tidak bekerja lagi sebelum Belva datang, maka mau tak mau Bams lah yang memberitahu apa saja yang harus Belva lakukan.

Tuan Adrian memang sengaja memindahkan sekretaris lama Bams mendadak seminggu sebelum Belva masuk bekerja. Tujuannya, agar pekerjaan Bams menumpuk dan disaat Belva masuk, Bams dan Belva memiliki waktu yang sangat banyak berdua.

Ternyata selain menjadi asisten Tuan Simeon, Sang Pengusaha Sukses, Tuan Adrian sangat berbakat menjadi Mak Comblang.

Kembali ke Bams dan Belva.

"Ya sudah, kamu buatkan aku kopi dulu, setelah itu, atur ulang jadwal yang ada di agenda ini." Kata Bams sambil menunjukkan buku agenda milik sekretarisnya yang lama.

"Apa membuatkan kopi juga pekerjaan sekretaris? Bukankah anda bisa menyuruh OB?"

"Apa kamu sedang menggurui ku sekarang, hah!! Aku ini Presdir, terserah aku lah mau memberi mu tugas apa! Sudah sana kerjakan!" Perintah Bams.

"Haish!!!" Geram Belva sambil memutar bola matanya malas. Tapi mau tak mau Belva pun keluar dari dalam ruang kerja Bams. Ia hendak pergi ke pantry untuk membuatkan kopi untuk Bams.

"Hey, apa kamu tau kopi apa yang ku inginkan?" Tanya Bams saat Belva sudah memutar handle pintu dan hendak keluar.

"Kopi hitam kan Tuan?" Tanya Belva sambil memundurkan langkahnya.

"Sok tau!! Aku ingin kopi tanpa gula tapi ganti gulanya dengan susu. Susunya cukup dua sendok saja." Jawab Bams.

"Baik Tuan." Belva pun hendak melangkahkan kakinya keluar lagi.

"Hey tunggu." Teriak Bams lagi.

Belva menghela nafasnya kasar.

"Apalagi Tuan Presdir?"

"Bikin kopinya gak usah ke pantry, di ujung sana dekat ruang fotocopy ada mesin kopi. Kamu buatlah disana saja." Kata Bams lagi.

"Baik Tuan." Balas Belva malas.

Belva pun menutup pintu ruang kerja Bams.

"Menjengkelkan!!!" Gerutu Belva sambil berjalan menuju tempat mesin kopi yang di tunjuk Bams.

Sedangkan di dalam ruang kerjanya, Bams tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Belva.

"Lama tidak ketemu, dia makin menggemaskan." Lirih Bams.

Lima menit kemudian, Belva pun masuk ke dalam ruang kerja Bams dengan membawa nampan yang berisi secangkir kopi susu pesanan Bams.

"Ini kopinya Tuan." Kata Belva sambil meletakkan kopi susu itu di meja kerja Bams.

"Apa kamu tidak bisa memberikannya dengan senyum? Perasaan dari tadi aku gak lihat kamu senyum." Kata Bams.

Belva tidak menjawab dan hanya memutar bola matanya malas.

"Mana agendanya Tuan, biar saya pelajari agar bisa saya mengatur ulang jadwal anda." Kata Belva mengalihkan pembicaraan.

"Apa begitu cara mu bicara dengan atasan mu? Atasan ngomong apa, kamu jawab apa!" Dumel Bams.

"Saya rasa pertanyaan anda yang tadi tidak perlu saya jawab."

"Apa kamu masih marah gara-gara saya...."

"Stop!!! Jangan mengungkit itu lagi!!" Cepat-cepat Belva menyela kata-kata Bams karena tidak ingin Bams kembali mengungkit kejadian yang memalukan itu.

"Kalau memang tidak mau aku ungkit, seharusnya kamu bersikap biasa saja. Bukan malah jutek begitu. Kalau kamu jutek begitu, itu sama saja kamu masih marah sama ku karena kejadian itu." Kata Bams.

Sampai saat ini Bams tidak tau kalau Belva marah padanya bukan karena Bams menolaknya, melainkan karena Belva beranggapan kalau Bams dan teman-temannya lah yang dengan sengaja merekam dan menyebarkan video saat Belva menyatakan cinta pada Bams.

Belva menghela nafas panjangnya. Lalu mengeluarkan senyum kepalsuan dari bibirnya.

"Apa begini Tuan?" Tanya Belva sambil tersenyum.

"Ya begitu." Jawab Bams.

"Nah agenda nya. Pelajari, lalu atur ulang jadwal ku. Minggu ini aku tidak ingin ada perjalanan keluar kota, jadi kalau ada jadwal perjalanan keluar kota, atur ulang di minggu berikutnya. Kamu paham kan?" Tanya Bams.

"Iya Tuan, saya paham." Jawab Belva dengan tersenyum.

"Apa saya bisa mengerjakannya di meja saya Tuan?" Tanya Belva.

"Jangan, disini saja. Biar kamu tidak capek kalau saya bolak-balik manggil kamu." Jawab Bams.

Belva memutar bola matanya malas. Ia pun duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Bams. Belva dan Bams pun duduk berhadapan dan mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Lala Ripss

Lala Ripss

cerita nya konyol nga jelas, tokoh perempuan nya oon dah nga bisa bela diri

2023-10-23

0

Ney maniez

Ney maniez

😒

2022-07-06

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

semoga sukses ya Adrian jd Mak comblang buat Belva dan Bams....🤣🤣🤣

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 # 1. Pindah Ke Kota
2 # 2. Selalu Terbully
3 # 3. Ditolak
4 # 4. Menerima Beasiswa
5 # 5. Tiba di Negara P
6 # 6. Pulang
7 # 7. Kostum Cat Women
8 # 8. Maling
9 # 9. Tidak Ada Yang Percaya
10 # 10. Bams = Bramasta = Presdir
11 # 11. Bams Menjengkelkan
12 # 12. Pasrah
13 # 13. Game Online
14 # 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15 # 15. Mulai Suka
16 # 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17 # 17. Merekam
18 # 18. Berita Lambe Mu
19 # 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20 # 20. Konferensi Pers
21 # 21. Mengulang Kisah
22 # 22. Bertemu Tuan Simeon
23 # 23. Lamaran Bukan Permintaan
24 # 24. Pernikahan
25 # 25. Malam Pertama
26 # 26. Permintaan Belva
27 # 27. Bams Marah
28 # 28. Rencana Balas Dendam
29 # 29. Cellia Mengamuk
30 # 30. Terbongkar
31 # 31. Pembalasan
32 # 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33 # 33. Menyusul
34 # 34. Generasi Penerus
35 # 35. Amora
36 # 36. Banana Smoothies
37 # 37. Amora Geram
38 # 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39 # 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40 # 40. Mengaku
41 # 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42 # 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43 # 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44 # 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45 # 45. Menuju Launching
46 # 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47 # 47. Copyan Bams
48 # 48. Biantara Simeon
49 # 49. Bams Tidak Sabaran
50 # 50. TAMAT
51 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52 Novel Baru
53 Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 54 Episodes

1
# 1. Pindah Ke Kota
2
# 2. Selalu Terbully
3
# 3. Ditolak
4
# 4. Menerima Beasiswa
5
# 5. Tiba di Negara P
6
# 6. Pulang
7
# 7. Kostum Cat Women
8
# 8. Maling
9
# 9. Tidak Ada Yang Percaya
10
# 10. Bams = Bramasta = Presdir
11
# 11. Bams Menjengkelkan
12
# 12. Pasrah
13
# 13. Game Online
14
# 14. Kedatangan Nyonya Kalina
15
# 15. Mulai Suka
16
# 16. Otot Bams Mengalihkan Dunia Belva
17
# 17. Merekam
18
# 18. Berita Lambe Mu
19
# 19. Belva Terpuruk, Bams Turun Tangan
20
# 20. Konferensi Pers
21
# 21. Mengulang Kisah
22
# 22. Bertemu Tuan Simeon
23
# 23. Lamaran Bukan Permintaan
24
# 24. Pernikahan
25
# 25. Malam Pertama
26
# 26. Permintaan Belva
27
# 27. Bams Marah
28
# 28. Rencana Balas Dendam
29
# 29. Cellia Mengamuk
30
# 30. Terbongkar
31
# 31. Pembalasan
32
# 32. Menyimpan Dendam Yang Salah
33
# 33. Menyusul
34
# 34. Generasi Penerus
35
# 35. Amora
36
# 36. Banana Smoothies
37
# 37. Amora Geram
38
# 38. Kelicikan Amora vs Kelicikan Tuan Adrian
39
# 39. Diam Pura-Pura Tidak Tahu, Bergerak Mencari Bukti
40
# 40. Mengaku
41
# 41. Ayah Siaga Membuat Peraturan Baru
42
# 42. Senam dan Kelas Ibu Hamil
43
# 43. Bapak-Bapak Yang Posesif
44
# 44. Ibu-ibu Julid, Jangan Atur Rahim Orang!!
45
# 45. Menuju Launching
46
# 46. Gara-Gara Kepala, Bams Pingsan
47
# 47. Copyan Bams
48
# 48. Biantara Simeon
49
# 49. Bams Tidak Sabaran
50
# 50. TAMAT
51
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
52
Novel Baru
53
Promo : Perjodohan Berkedok Taruhan, karya Na_Les
54
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!