Zack baru saja keluar dari kamar mandi. Dia mengambil jam tangan di mejanya. Dilihatnya jam yang hendak dipakainya itu.
"Lihat, aku sudah sangat terlambat. Kamu tahu, drama dengan relasi bisnis jauh lebih panjang daripada denganmu," gerutu Zack.
Honey tidak peduli. Dia langsung keluar dari kamar pria itu. Zack juga langsung berangkat ke kantor. Relasi bisnisnya pasti sangat marah padanya.
Sepanjang jalan, Zack memikirkan cara yang elegan untuk meminta maaf pada mereka. Gara-gara mencari perlengkapan yang berpindah tempat itu bukan menjadi alasan logis yang bisa diterima relasi bisnisnya.
Hemm, aku harus bagaimana menghadapi mereka? Tidak mungkin kan aku mengatakan kalau beberapa barangku berpindah tempat dan aku sangat kesulitan untuk mencarinya. Mereka pasti akan langsung menertawakanku. Hari ini pelayan jelek itu benar-benar membuatku kesal. Tumben sekali dia tidak peka untuk menyiapkan perlengkapanku. Biasanya dia paling rajin. Hemm, atau jangan-jangan dia memang sengaja membuatku kacau seperti ini. Awas saja jika dia berani padaku!
Benar saja, sampai di kantor sudah terlambat setengah jam dari waktu yang sudah ditentukan. Zack langsung memarkirkan mobilnya. Setelah itu, dia tidak langsung masuk ke ruangannya melainkan ke ruang rapat terlebih dahulu.
Sampai di sana, bukan penyambutan yang didapatkan, melainkan makian dari relasi bisnisnya.
"Bagaimana bisnis ini bisa berlanjut, Tuan Zack? Anda saja sudah terlambat setengah jam dan membuang waktu rapat saya. Saya tidak hanya menjalin bisnis dengan Anda, melainkan dengan banyak orang. Baru kali ini seorang pebisnis tidak tepat waktu," maki relasi bisnisnya.
Relasi bisnis Zack itu kebetulan orangnya sangat disiplin. Tidak ada toleransi lagi untuk kata terlambat. Tak heran jika langsung memaki Zack seperti itu.
Zack tidak tinggal diam. Dia berusaha memperbaiki keadaan dengan meminta maaf padanya.
"Maafkan saya, Tuan. Ada masalah kecil yang harus saya selesaikan di rumah. Sekali lagi maaf telah membuat Anda menunggu," ucapnya penuh permohonan.
Agaknya permintaan maaf Zack seperti angin lalu. Relasi bisnisnya itu tersenyum kecut ke arahnya. Dia sudah keburu kesal dengan penundaan rapat selama setengah jam lebih. Emosinya meledak.
"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa melanjutkan bisnis dengan orang yang tidak tepat waktu seperti Anda. Menjadi pemimpin saja bisa telat, apalagi menjalani kontrak kerja. Yang ada perusahaan saya bisa rugi karena waktu pengerjaan yang lamban." Kemarahannya sangat beralasan. Datang terlambat ke dalam rapat itu sangat tidak baik dan sangat mengganggu kinerja orang lain.
Relasi bisnisnya langsung keluar dari ruang rapat. Dia memutuskan secara sepihak karena keterlambatan rekan bisnisnya itu. Zack tidak bisa mencegah kepergian relasi bisnisnya secara tiba-tiba. Bahkan permintaan maafnya juga diabaikan. Rasanya sangat sakit sekali.
Zack memandangi satu per satu karyawannya. Jelas dia tidak bisa memarahi mereka karena keterlambatannya sepenuhnya salahnya sendiri. Andai saja dia tidak ribut terlebih dahulu dengan pelayan jelek itu. Mungkin tidak akan kehilangan relasi bisnisnya secepat ini.
Zack keluar dari ruang rapat untuk menuju ke ruangannya. Dia mengepalkan tangan karena kesal pada pelayan jeleknya itu. Dia juga teringat wanita yang pernah dihinanya di Mal kala itu. Sepertinya Zack merasakan adanya karma yang harus diterimanya.
Zack teringat semuanya. Bahkan dia juga tega padanya. Dia sudah mempermalukan orang itu di depan umum. Teringat dengan Honey malah membuat amarahnya kembali memuncak.
"Apa ini karma untukku?" ucapnya. "Ah, ini karma karena wanita jelek itu. Kalau keterlambatanku tadi memang murni kesalahan pelayan jelek itu. Dia sudah tidak becus bekerja di rumahku. Sepulang kerja aku harus memberikan pelajaran padanya. Dia tidak boleh dibiarkan begitu saja."
Zack sedang memikirkan cara untuk menghukum Honey. Dia tidak boleh membiarkan pelayan itu mengulang kesalahan yang sama. Dia akan membuat Honey jera dengan hukuman yang diberikan. Ini harus setimpal dengan kehilangan relasi bisnisnya.
Bayangan keuntungan yang pernah dikalkulasi Zack lenyap tak tersisa. Itu hanya karena sebuah kata terlambat dan semuanya hilang.
Kedatangan pelayan jelek itu dirumahnya bukan malah membuat Zack semakin nyaman, tetapi malah membuat emosinya gampang sekali meledak-ledak. Rasanya tidak memarahi pelayan jelek itu ada yang hilang dari hidupnya.
Brak!
"Argh, kamu mengacaukan segalanya. Dasar pelayan jelek!" gerutunya. Zack sempat menggebrak meja kerjanya karena kesal.
Berkali-kali Zack harus menahan amarahnya ketika berada di kantor. Dia juga harus mengembalikan moodnya untuk mencari relasi bisnis yang baru. Semangatnya untuk melanjutkan pekerjaannya hilang begitu saja.
Ingatannya bukan malah mencari klien. Dia fokus bagaimana cara menghukum pelayan jelek itu dan sesegera mungkin mendepaknya dari rumah keluarga Leoline.
Misteri tentang bayangan gadis cantik itu datang bersamaan dengan kemarahannya pada Honey. Hanya pelayan itu yang mampu memberikan jawaban atas gadis cantik yang selama ini dicarinya. Dia ingin informasi lengkap dari mulut pelayan itu. Wajahnya sangat asing.
Tahan Zack, tahan! Carilah informasi dulu tentang gadis itu. Aku harus memaksanya untuk mengaku. Setelah itu baru hempaskan jauh-jauh.
Aquarabella Armstrong tidak pernah menunjukkan wajahnya ke publik. Walaupun Daddynya adalah pengusaha sukses, tetapi identitas Aquarabella tersimpan dengan rapi. Itulah sebabnya walaupun Honey muncul dengan wajah aslinya, Zack tidak mudah mengenalinya.
Waktu yang ditunggu telah tiba. Ini saatnya pulang dan menghukum pelayan jelek itu. Bergegas Zack mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Beberapa mobil harus rela mengalah demi klakson yang memekakkan telinga itu.
Sesampainya di rumah, Zack tidak langsung masuk ke kamarnya melainkan mencari keberadaan pelayan jelek itu.
"Di mana pelayan jelek itu? Suruh dia menghadap padaku," teriaknya.
Beberapa pelayan yang mendengar teriakan Tuannya bergegas untuk menghampirinya.
"Ada apa, Tuan? Apakah Anda mencari keberadaan pelayan Honey?" tanya salah seorang pelayan.
"Ehm, tolong jangan sebut namanya di hadapanku. Aku langsung mual dan ingin muntah karena mendengarnya. Di mana dia?" tanyanya lagi.
"Maaf, Tuan. Setelah keributan pagi tadi, kami tidak melihatnya lagi."
Deg!
Rasanya tidak mungkin untuk menyalurkan kemarahan tanpa adanya pelayan jelek itu.
"Cari keberadaannya dan suruh secepatnya menghadap padaku. Dia sudah kurang ajar kali ini. Aku akan menghukumnya," teriak Zack.
Mereka semua ketakutan mendengar ucapan Tuannya. Beberapa dari mereka berusaha mencari keberadaan Honey.
Zack meninggalkan semua pelayannya. Setelah bertemu Honey, mereka pasti akan meminta pelayan jelek itu untuk menghadap padanya.
Sampai di kamarnya, Zack langsung duduk di ranjang. Ingatannya kembali pada Honey. Dia ingin membuat pelayan itu bertekuk lutut padanya. Kemarahannya seperti dianggap angin lalu olehnya.
Dasar pelayan gila. Bisanya membuat orang susah saja. Andaikan kamu tahu mencari relasi bisnis tak segampang mencari pelayan jelek sepertimu. Ah, pelayan itu selalu saja membuatku emosi. Awas saja kalau bertemu!
🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
☘️anita🌺
sekarang bilang pelayan jelek ,,nanti bilang cantik 🤭
2022-02-27
2
Fayyat Junior
benci tpi rindu nantiy
2022-02-26
1
Dian septian
lnjut thor
2022-02-26
0