Sepanjang jalan keluar Mal, semua orang masih memandang sinis ke arahnya. Pria itu sangat keterlaluan telah menghinanya sampai semua harga diri Aqua dipertaruhkan. Walaupun tidak ada yang mengenali penyamarannya tetap saja Aqua merasa pria itu sengaja membuatnya tertekan.
Semua orang yang melihat gadis yang sengaja dipermalukan di depan umum karena kesalahan tidak sengajanya itu, jangan dikira mereka diam saja. Tidak sama sekali! Mereka malah mencemooh gadis itu yang katanya persis seperti seorang pengemis. Banyak dari mereka yang melemparkan uang koin padanya, tetapi tak satupun yang diambilnya.
"Ambil saja uangnya dan pergilah dari sini!" teriak beberapa orang kepadanya.
Aqua seperti kotoran yang pantas untuk diinjak dan dilemparkan sesuka hati mereka. Bahkan semua orang yang melihatnya tak satu pun berani membelanya. Dia tidak saja dipermalukan lelaki Arogan itu, tetapi juga hampir keseluruhan pengunjung Mal ikut merendahkannya.
"Wah, ini mungkin pengemis yang mencari sensasi biar viral," teriak salah satu pengunjung.
Aqua harus berjalan kaki sejauh beberapa meter demi mencari angkot atau ojek yang bisa ditumpanginya. Setelah kejadian yang menyakitkan itu, banyak pasang mata yang terlihat jijik kepadanya. Sayang sekali, tak ada satu pun angkot atau tukang ojek yang mau mengantarkannya.
"Maaf, kami tidak mau mengantar pengemis seperti Anda. Pengemis saja masuk Mal Elite. Tidak tahu malu!" ucap tukang ojek tersebut.
Semua orang ikut mempermalukan dirinya. Andai saja dia berani membuka siapa sebenarnya dirinya, tidak mungkin akan terjadi hal seperti itu. Tetapi, apa yang mereka lihat tidaklah selalu benar dan Aqua berusaha untuk tetap menutupi jati dirinya yang sebenarnya.
***
Melupakan kejadian beberapa hari yang lalu, Aqua selalu saja mengurung diri di dalam kamarnya. Perasaannya terguncang dan sangat syok dengan perlakuan pria misterius itu. Dia harus berjalan ratusan meter untuk menjauh dari orang yang menghinanya.
Aku tidak tau kamu siapa? Tetapi, secara langsung kamu sudah menyakiti dan membuatku tidak layak di hadapan orang banyak. Aku tidak berniat mengganggumu, tetapi kamu dengan sengaja menyakiti hati dan perasaanku. Aku sudah meminta maaf padamu, tetapi kamu tidak pernah memaafkanku. Siapa sebenarnya dirimu?
Lamunan Aqua yang sedang berada di kamarnya. Mengingat kejadian beberapa waktu lalu yang membuatnya seperti sampah. Dia tidak berani menceritakan kejadian buruk itu pada orang tuanya. Dia masih syok dan tidak ingin menampakkan dirinya pada siapapun.
Aqua membayangkan bagaimana jika itu terjadi pada orang lain? Terjadi pada dirinya saja membuatnya tidak bisa memandang orang lain dengan baik. Seperti ada rasa trauma yang sangat dalam.
"Aku sakit, Tuan. Kamu telah menyakitiku. Walaupun aku menutupi identitasku, tetapi kamu tidak berhak memperlakukan aku seperti itu. Aku harus mencium semua kaki pengunjung Mal itu dan kamu tidak memaafkanku? Kamu sangat kejam, Tuan. Aku sangat membenci kelakuanmu itu!"
Aqua memeluk guling di ranjangnya. Dia bahkan harus membuang baju dan semua yang dipakainya pada waktu itu. Dia langsung membakarnya mengingat semua kejadian yang dialaminya.
Tok tok tok.
"Masuk!" Aqua mengusap air matanya.
Ceklek!
"Sayang, sejak beberapa hari ini kenapa kamu tidak keluar sama sekali?" tanya Mamanya.
"A-aku tidak apa-apa, Mom. Aku baik-baik saja."
Callista curiga, putrinya itu lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Semua makanan yang di kirim ke kamar putrinya hanya di makan sedikit saja. Itulah yang membuat Callista khawatir.
"Kalau ada masalah, ceritakan ke Mommy."
"Iya, Mom. Aku baik-baik saja," ucapnya.
"Baiklah, Mommy keluar dulu. Kamu jangan mengurung diri terus di kamar. Tidak baik untuk kesehatan," ucap Mommynya mengingatkan.
Setelah kepergian Mommynya, Aqua mengingat jika dirinya pernah punya teman. Dia seseorang yang bisa diandalkan untuk mencari informasi tentang orang lain.
Baiklah, Tuan Arogan. Sebenarnya aku tidak ingin berurusan denganmu, tetapi mengingat kelakuan burukmu kepadaku, aku ingin membuat perhitungan. Kamu terlalu sombong dan tidak punya hati!
Aqua mengambil ponselnya di atas nakas. Dia mengirimkan pesan pada seorang temannya.
[Tolong carikan informasi mengenai pria yang mempermalukan seseorang di Mal X beberapa hari yang lalu. Aku butuh data pria itu!]
Pesan itu telah terkirim. Temannya juga sudah membacanya, tetapi belum membalasnya. Mungkin beberapa menit lagi karena temannya itu sangat bisa diandalkan.
Aqua mengembalikan ponselnya ke atas nakas. Dia bermaksud ingin berendam untuk beberapa saat. Dia ingin sejenak merilekskan pikirannya sebelum mendapatkan kabar mengenai pria itu.
Sayang sekali, niatnya berendam tertahan dengan bunyi pesan masuk ke ponselnya.
Tring.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya secara beruntun.
[Namanya Zack Leoline, CEO, umur tiga puluh lima tahun, duda cerai.]
Deg!
Pikiran Aqua mulai tidak beraturan. Dia yang selalu mengucapkan slogan anti duda mengingatkan kisah Mommynya dengan Daddynya. Malah sekarang harus berurusan dengan duda.
Aqua melanjutkan membaca pesan dari temannya.
[Dia memang pria yang sangat Arogan, sombong, dan selalu kasar.]
"Pantas saja," ucap Aqua. Dia melanjutkan membaca pesan berikutnya.
[Karena kesombongannya, pelayan di rumahnya selalu keluar masuk karena tidak cocok dengan kelakuan Zack yang suka semena-mena. Hanya itu informasi yang kudapatkan.]
Benar saja, kelakuannya seperti iblis dan tidak punya hati. Dia memperlakukanku seperti itu, bagaimana dengan pelayan yang mengurusnya? Itu pasti akan sangat sulit.
"Apa rencanaku selanjutnya? Keluar dari rumah utama akan sangat sulit. Daddy pasti akan mengawasiku. Dia selalu saja bersikap posesif padaku. Dan, tingkat protektifnya juga luar biasa. Ah, bagaimana caraku kabur demi membalas pria Arogan itu?"
Aqua harus meyakinkan dirinya untuk siap membalaskan rasa sakit hatinya. Pria itu tidak bisa dibiarkan untuk bertindak sesuka hatinya.
Aqua masuk ke kamar mandinya. Dia berniat untuk memikirkan cara masuk ke rumah keluarga pria iblis itu. Dia mulai menyalakan shower untuk mengguyur badannya yang masih memakai baju.
"Aku harus apa? Aku tidak bisa membiarkan pria iblis itu bebas begitu saja," ucapnya.
Sejenak dia mengurai rambut panjangnya yang masih terikat. Dia sedang memikirkan cara yang tepat untuk membalas dendamnya secara cantik.
Tunggu! Aku perlu mengganti identitas baru dan membuat kontrak kerja dengan keluarga Leoline. Mereka pasti mau menerimaku untuk membuat duda iblisnya itu bertekuk lutut padaku. Walaupun ini tidak akan mudah.
Aqua sedang memikirkan nama yang cocok untuk identitas barunya. Dia terpikirkan sebuah nama yang akan membuat duda iblis itu akan semakin kesal padanya. Itu juga bagian dari rencananya.
"Kita lihat saja, Tuan. Kamu atau aku yang kalah. Aku akan menyiapkan semua perlawanan yang sangat detail untuk melawan kesombonganmu itu. Jangan harap kamu bisa terlepas dari pembalasan yang akan aku lakukan padamu. Aku akan membuatmu lelah dan menyerah dengan keadaan." Aqua masih berlama-lama berada di guyuran shower untuk memantapkan niatnya membalas semua perbuatan duda iblis itu.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Wanti Suswanti
balas aja Aqua dan semoga bukan Aqua dulu yg jatuh cinta sama pria sombong itu..
2023-11-21
1
Syalalala~
gak kebayang nyeseknya kaya apa😢
2022-03-09
0
Riena El Fairuz
keren ,,,,🌹🌹🌹🥰
2022-02-19
0