"Maaf, Tuan Zack. Namaku ini pemberian orang tua. Anda tidak bisa seenaknya memecatku hanya karena sebuah nama," ucapnya seraya tertunduk. Honey enggan untuk menatap wajah duda iblis yang sikap dan kelakuannya bertolak belakang dengan ketampanannya. Mungkin, Nyonya Beatrix salah makan pada saat kehamilannya waktu itu.
Nyonya Beatrix yang mendengar keributan antara pelayan baru dan putranya itu tidak mau ikut campur. Biarkan Zack yang menyelesaikan. Toh dia bukan anak kecil lagi yang harus dibimbing.
"Zack, Mama keluar dulu. Silakan lanjutkan ributnya. Mama tidak mau pusing mendengar ocehanmu."
Bayangkan saja, Mamanya malas mendengar putranya apalagi orang lain. Tak heran, pelayan yang menjadi asistennya hanya ada yang mampu bertahan minimal satu jam dan maksimal delapan jam, karena Honey baru delapan jam berada di sana. Bertemu dengan duda iblis itu baru satu jam yang lalu. Masih belum kelihatan reaksinya.
"Ganti nama atau aku akan memecatmu detik ini juga!" bentak Zack.
"Tuan, Anda sangat kejam sekali. Lihat, bagaimana Mama Anda memberikan nama yang sangat baik itu? Maukah Anda berganti nama menjadi Jack, Joni atau apapun itu?" Honey sengaja membuat Zack untuk berpikir ulang mengenai permintaannya itu.
Zack mendekati Honey dan menekan kuat rahang gadis itu, tetapi dia enggan untuk memandang wajahnya. Kacamata Honey sempat bergeser. Untung saja Zack tidak terlalu melihatnya. Honey sangat khawatir penyamarannya akan ketahuan lebih cepat. Padahal dia masih ingin berlama-lama membuat perasaan Zack kacau balau.
Untung saja dia tidak melihat mataku. Bisa gawat dan penyamaranku akan segera terbongkar.
"Jangan ajari aku atau aku akan memusnahkanmu dari muka bumi ini. Ini rumahku! Kamu harus menaatinya jika ingin tetap bertahan di sini. Tunggu, tapi itu tidak akan mungkin. Aku akan membuat kehidupanmu seperti di neraka. Semua pelayan yang bersamaku tidak akan bertahan lama." Zack berusaha mengintimidasi agar Honey secepatnya keluar dari rumahnya. Dia merasa tidak nyaman berada di samping pelayan jelek dan kampungan itu.
"Lepaskan aku, Tuan! Anda tidak bisa seenaknya memperlakukan orang seperti itu. Aku tidak akan pernah keluar dari rumah ini. Aku ke sini untuk bekerja." Honey berusaha melepaskan cengkeraman tangan Zack. Pria itu terlalu kuat mencengkeram. Untung saja Honey tipe gadis yang sangat kuat seperti Callista, Mommynya.
Zack mengibaskan tangannya. "Aku merasa jijik telah memegangmu. Sudah kukatakan berulang kali. Ganti namamu dan jangan melawanku!"
Zack selalu saja membentak Honey. Gadis itu makin lama kewalahan menghadapi sikapnya.
"Dasar duda gila!" gerutu Honey yang masih bisa didengar oleh Zack. Pria itu lantas memegang tangan Honey dan mencengkeram dengan sangat kuat. Zack berada dalam mode marah level tertinggi.
"Ulangi perkataanmu dengan sangat keras! Jangan menggerutu di belakangku."
Honey terdiam dan tidak berani menatap pria gila itu. Dia berusaha mengulangi ucapannya agar pria itu semakin marah.
"Dasar duda gila!" ucap Honey dengan lantang.
Zack langsung mendorong Honey dan tersungkur ke lantai. Kacamata gadis itu terlepas. Untung saja Honey dengan sigap mengambilnya.
"Jangan bicara buruk tentangku! Pergi dari rumahku sekarang juga!" teriak Zack.
Honey bangkit dan keluar dari kamar itu. Zack pikir, pelayan itu sudah menyerah. Ternyata dugaannya salah. Dia malah kembali lagi ke kamar itu tanpa mengetuk pintu ketika Zack hampir membuka kemejanya yang baru saja terbuka dua kancing bagian atas. Nampak dada bidang yang kekar dan sangat menarik di mata wanita normal. Sayangnya, kebencian Honey atau Aqua pada pria itu masih mendarah daging sehingga dia belum bisa melihat kesempurnaan yang dimiliki pria itu.
"Kamu pelayan yang paling kurang ajar! Harusnya kamu sudah keluar dari rumahku. Kenapa kembali lagi?" Zack berdiri dan berkacak pinggang melihat Honey.
"Maaf, Tuan. Saya hanya ingin menyerahkan bukti kontrak kerja yang telah saya sepakati dengan Nyonya Beatrix. Anda tidak bisa seenaknya memecat saya atau memperlakukan saya dengan sangat buruk."
Honey menyerahkan selembar kertas dan ingin melihat reaksi pria itu. Honey pikir, pria itu akan mengalah dan mengikuti apa yang menjadi keputusan Mamanya.
Zack membaca sekilas dan merenungkan sejenak apa yang ingin diperbuat dengan kertas tersebut.
Tumben, Mama membuat surat perjanjian seperti ini? Apa Mama sudah menyerah dengan sikapku dan berusaha menyerahkan orang untuk menjadi korban kekejamanku. Kita lihat saja, apa reaksimu kali ini? Pelayan ini berusaha bertahan, tetapi aku sangat malas sekali. Rasanya aku ingin mencekiknya kali ini dan melemparkan ke jalanan.
Zack langsung merobek kertas itu menjadi sangat kecil dan melemparkannya ke wajah Honey.
"Pergilah dan jangan kembali lagi ke rumahku! Aku memecatmu saat ini juga," ucapnya dengan suara sedikit lembut.
Honey sangat terkejut. Kelakuan Zack memang sangat luar biasa. Terkadang berada di luar nalar gadis itu. Seperti saat ini, gadis itu berharap dengan menunjukkan bukti kontrak kerja, dirinya akan tetap aman di rumah keluarga Leoline. Kenyataannya pria itu malah merobeknya. Honey tidak khawatir. Dia akan terus bertahan karena salinan surat kontraknya masih ada satu ditangan Nyonya Beatrix.
"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa melanggar kontrak kerja yang telah saya sepakati dengan Nyonya Beatrix. Suka atau tidak, saya akan tetap bekerja di sini," ucapnya sembari memunguti sampah kertas yang dilemparkan Zack padanya. Honey tidak suka karena pria itu malah menambah pekerjaannya seperti ini.
"Kamu ini benar-benar tuli, ya? Surat kontrak itu sudah kurobek. Anggap saja perjanjianmu dengan Mama telah berakhir. Pergi dari sini dan jangan tampakkan lagi wajahmu di hadapanku! Aku muak melihat penampilanmu yang kampungan dan menjijikkan itu." Zack berbalik arah. Dia sengaja menghindari pelayan barunya itu. Rasanya sangat tidak nyaman dengan keberadaannya.
"Sekali lagi saya minta maaf, Tuan. Saya akan tetap bekerja di sini. Salinan surat kontrak itu sudah berada di tangan Nyonya Beatrix. Saya ke sini untuk bekerja dan bukan untuk mencari ribut. Suka ataupun tidak, Nyonya Beatrix memerintahkan kepada saya untuk tetap melayani Anda."
Usaha Aqua atau Honey demi membalaskan kelakuan pria itu baru berjalan satu persen. Masih butuh waktu yang sangat lama untuk membuat pria itu berubah.
Zack sangat lelah menghadapi sikap pelayan barunya. Dia tidak mudah ditindas dan tidak menyerah dengan perlakuan kasarnya.
Kita lihat saja. Seberapa kuat kamu bertahan di sini, Honey. Rasanya menyebut namanya dalam batin saja sudah jijik. Apalagi memanggilnya. Seperti menjilat kotoran hewan, menjijikkan dan aku tidak suka.
Zack sudah berusaha membuat pelayan itu pergi dari rumahnya. Nampaknya sangat sulit sekali. Pelayan jelek dan kampungan itu yang akan dilihat Zack setiap hari. Rasanya harinya sangat buruk dan akan berada dalam amarahnya setiap hari.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Mbak Rin
dasar duda gila
2022-02-21
1
Pertiwi Tiwi
dasar duda edan alias gila dan tidak waras
2022-02-20
0
Fayyat Junior
up lgi dong thor
2022-02-19
0