Zack sengaja meminta Honey ke kamarnya untuk membereskan semua baju yang akan digunakan untuk beberapa hari ke depan.
Sampai di kamar, Honey terkejut melihat kamarnya yang berantakan sekali. Seperti seseorang telah masuk kemudian mengacak-acak kamar itu.
"Tuan yakin kalau aku harus membereskan semua ini? Kenapa jadi berantakan sekali?" protes Honey.
Maafkan aku, Honey. Aku sengaja menurunkan semua bajuku supaya kamu tidak mengurusi sepupuku yang gila itu.
"Maaf, aku berinisiatif mencari baju, tetapi aku belum menemukan yang cocok. Semua kuambil lalu kucoba satu per satu. Jadinya seperti ini karena aku tidak bisa mengembalikan pada posisinya."
Honey berusaha sabar untuk menghadapi Zack. Tidak biasanya pria itu bersikap aneh seperti ini. Dia mulai melipat kembali beberapa baju dan menata ulang. Ini bukan lagi pekerjaan yang ringan, tetapi sangat berat.
Rasanya ingin memarahi majikannya itu dengan segera. Mana mungkin dia tidak sengaja melakukan semua ini. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan pria itu.
Saat sedang fokus menata satu per satu baju majikannya, dari luar kamar, seseorang mengetuk pintu.
Tok tok tok.
"Masuk!" perintah Zack.
Ceklek!
Ernest masuk dengan muka tidak bersalahnya sama sekali. Dia sengaja ke kamar Zack karena mencari pelayan itu. Dia sudah menanyakan kepada seluruh pelayan di rumah ini tentang di mana keberadaan pelayan pribadinya Zack.
"Ada apa?" tanya Zack ketus.
"Aku ke sini untuk mencari pelayanmu itu. Aku butuh dia!" ucapnya sedikit kasar.
"Tidak bisa! Aku masih butuh dia untuk menyelesaikan semua pekerjaan di kamar ini," jawab Zack.
"Ck, jangan curang, Kakak sepupu. Kamu sengaja melakukan semua ini, kan?" tuduh Ernest.
Honey yang mendengar pembicaraan kedua orang aneh itu mulai menarik benang merah masalahnya. Rupanya Zack sengaja membuat kamarnya berantakan agar dirinya tidak disuruh oleh Ernest.
Rupanya dia mulai berubah. Sedikit saja akan jauh lebih baik, Zack.
"Keluar dari kamarku!" bentak Zack. Keberadaan sepupunya itu semakin lama bisa membuatnya gila.
Ernest sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan ucapan Zack. Dia malah maju dan menyeret tangan Honey dari kamar itu. Terjadi tarik menarik antara Ernest dan Zack untuk memperebutkan Honey. Honey merasa kesal dan memberontak supaya bisa lepas dari kedua pria itu.
"Kalian berdua aneh, ya. Aku ini masih sibuk mengerjakan pekerjaan sebanyak ini, malah bermain-main seperti itu. Kalau kamu mau, Tuan Ernest, tolong bersabar. Aku masih menyelesaikan pekerjaan di kamar ini," ucapnya.
"Tidak bisa, Honey! Kamu akan tetap berada di kamarku dan tidak akan ke mana-mana," jelas Zack.
Duda gila itu rupanya mulai menyadari arti penting pelayan pribadinya itu. Dia tidak mau berbagi dengan sepupunya yang kelakuannya bikin Zack tidak nyaman dan bahkan sering sekali memarahi Honey karena melayaninya.
"Oho, mana bisa begitu, brother? Kamu harus adil kepadaku!" balas Ernest. Dia tidak mau kalah.
"Pergilah! Nanti kalau pelayanku sudah selesai, aku akan menyuruhnya ke tempatmu," ucap Zack berbohong.
Rupanya dia belum benar-benar berubah. Honey jadi bingung harus bersikap seperti apa. Baru saja terdengar sebagai pahlawan dan sekarang sudah berubah lagi untuk meminta Honey melayani Ernest.
Ernest langsung keluar, tetapi sebelum itu dia sempat meninggalkan pesan penting.
"Jangan bohongi aku, Kakak sepupu. Aku tahu kalau kamu sangat licik," cibir Ernest. Pria itu kemudian keluar dengan sedikit menggebrak pintu saat menutupnya.
"Tuan, apa Anda yakin akan membiarkanku melayani pria aneh itu? Kalau bisa, tolong aku agar tidak melayaninya, Tuan. Aku tidak suka sikapnya yang terlalu kasar itu," keluh Honey. Terkadang melayani Zack perlu kekuatan penuh dengan pemikiran cerdasnya agar pria itu tidak dengan mudah menekannya. Namun, melayani Ernest seperti melayani pria asing yang sopan santunnya nol persen.
"Tetaplah di sini. Biarkan dia berbuat sesuka hatinya. Aku tidak suka kalau kamu melayaninya. Biarkan dia meminta tolong pelayan yang lain."
Rupanya Zack mulai peduli pada Honey. Walaupun dengan perhatian sekecil itu, Honey rasanya merindukan dirinya yang menjadi Aquarabella itu. Dia ingin memberikan kesempatan Zack untuk mengenal Aquarabella dengan baik, tetapi itu harus menunggu waktu yang tepat.
"Baiklah, Tuan. Terima kasih."
Honey fokus pada banyak baju yang berantakan itu. Sementara Zack terlihat sangat kesal karena kehadiran Ernest yang masuk ke kamarnya itu. Dia mulai berpikir untuk menyelamatkan pelayan pribadinya itu.
"Honey, sebaiknya malam ini kamu tidur di kamarku," perintah Zack.
Deg!
Tentu saja ini aneh menurutnya. Mana mungkin pelayan dan majikan akan tidur di kamar yang sama. Apalagi dia dan Zack lawan jenis. Honey takut terjadi sesuatu padanya.
"Maaf, Tuan. Aku kan punya kamar sendiri. Jadi, aku akan tidur di kamarku saja," tolaknya secara halus.
"Tidak bisa, Honey. Kamu harus menuruti semua perintahku!" seru Zack.
Tuan Zack ini gila atau bagaimana?
"Maaf, Tuan. Menurutku antara pria dan wanita yang tidur dalam satu kamar tanpa ikatan pernikahan itu sangat tidak baik. Maaf, aku takut terjadi sesuatu antara kita, Tuan," ucapnya beralasan.
"Memanganya aku mau menikahimu, hah? Kamu pikir aku akan tertarik padamu? Aku juga tidak akan sudi tidur denganmu dalam satu kamar jika bukan karena terpaksa."
Honey rasanya hancur mendengar penuturan pria itu. Dia bahkan dengan tegas menolak dirinya.
"Itu karena aku jelek, Tuan. Seandainya aku cantik, apakah Anda akan menolakku?" Pertanyaan konyol Honey lolos begitu saja dari mulutnya. Dia langsung menutup mulutnya sendiri karena merasa keceplosan.
Zack menatap tidak percaya pada penuturan pelayannya.
"Ck, kalau mimpi jangan ketinggian. Mana ada pelayan sejelek kamu bisa berubah menjadi cantik. Bangun yuk bangun. Jangan mimpi saja kerjanya!" tegur Zack.
Baru kali ini Honey merasa kecewa disakiti dengan ucapan gamblang seperti itu. Andai Zack tahu kenyataannya bahwa dialah gadis cantik yang menyamar sebagai temannya. Apakah masih bisa menolak atau malah mendekat dengan caranya? Apalagi Zack tipe pria yang sepertinya memang tidak gampang tertarik kepada wanita.
"Oh ya, aku hanya menyelamatkanmu dari pria gila itu. Kalau kamu mau, setelah pekerjaan ini selesai. Tidurlah di sofa dan temani aku. Catat dengan baik di otak dan telingamu. Jika bukan karena terpaksa, aku juga tidak sudi tidur sekamar denganmu. Sofa indahku itu tidak pantas untuk menerima pelayan sepertimu." Zack menambahkan. Pria itu masih saja suka merendahkan dan mencaci Honey.
Honey tidak bisa untuk menolaknya. Bukan dia tidak tegas, tetapi berada di luar kamar Zack akan membuat Ernest sesuka hatinya untuk menyuruhnya. Bahkan pria itu lebih mengerikan dari majikannya sendiri.
Mungkin sebaiknya Honey harus memutuskannya. Walaupun berada di dalam satu kamar, Zack juga tidak akan tertarik padanya. Itu membuat Honey semakin yakin bahwa malam ini berada di kamar majikannya akan benar-benar aman.
...🍉🍉🍉...
Hai hai hai Kakak Readers di mana pun berada. Emak mau rekomendasikan karya teman Emak yang keren ini. Yuk kepoin. Jangan lupa kasih bintang, favoritkan, terus baca, dan tinggalkan jejak berupa like dan komentar.
Mantan Terindah by Author rini sya
Terima kasih. Luv yu All... 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Fayyat Junior
nggak sabar kelanjutan sepert ap
2022-03-07
1
atull0310
lnjut
2022-03-07
0
Sumardi
aq suka
2022-03-07
0