Aqua sudah memutuskan untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada duda iblis itu, tetapi tidak mudah baginya untuk keluar dari rumah utama. Dia harus pandai memainkan peran demi rencana kaburnya yang sudah disusun dengan sangat rapi.
Aqua membawa tas ransel. Dia berharap usahanya untuk kabur berjalan dengan mulus. Di dalam ranselnya sudah siap semua persiapan yang akan digunakan di tempat barunya.
"Hai, Mom, Dad, tumben sekali sudah berada di meja makan sepagi ini," ucap Aqua.
"Hai, baby. Ucapkan selamat pagi pada Daddymu," rayu Sean.
Aqua mendekati daddynya kemudian memberikan kecupan pipi padanya.
"Hemm, hanya Daddy saja?" protes Callista.
"Enggaklah, Mom. Mommy juga akan mendapatkan jatah yang sama." Aqua melakukan hal yang sama pada Mommynya.
Aqua langsung duduk di kursinya dan mulai memakan masakan Mommynya. Dia tidak ingin terlambat datang ke rumah keluarga Leoline.
Aqua sudah mencari alamat rumah itu melalui iklan lowongan pekerjaan yang sedang mencari pelayan untuk duda iblis itu. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Walaupun dia harus jauh dari keluarganya.
"Sayang, tumben sepagi ini sudah rapi? Kenapa membawa ransel juga? Memangnya kamu mau pergi kemana?" berondong Mommynya.
"Oh iya, Aqua lupa, Mom. Ada acara penting di rumah teman. Aqua juga mau menginap di sana. Boleh kan, Mom?"
"Daddy tidak setuju! Kamu boleh pergi, tetapi tidak boleh menginap di sana. Kamu anak gadis Daddy satu-satunya. Bagaimana kalau Grandma menanyakan tentangmu?" ucap Sean.
"Oh ayolah, Daddy. Aku bisa jaga diri dengan baik. Please, Daddy izinkan, tau?" rayu Aqua.
Perdebatan di meja makan sepagi ini membuat Callista turun tangan.
"Izinkan saja, sayang. Lagipula beberapa hari terakhir ini dia selalu mengurung diri di kamarnya. Aku semakin khawatir," ucap Callista.
Callista selalu bisa memenangkan putrinya jika berdebat dengan suaminya.
"Baiklah, dengan satu syarat. Jangan sampai Aqua ikut dalam pergaulan bebas dan aku tidak suka," ucap Sean.
"Bagaimana, Aqua? Apa kamu sanggup?" tanya Callista.
"Iya, Mom," jawabnya.
Setelah sarapan pagi selesai, secepatnya Aqua naik taksi dan turun di terminal bus. Di sana, dengan mudah dia bisa berganti kostum sesuai apa yang diinginkannya. Dia meninggalkan ponsel, dompet, dan kunci mobilnya di rumah. Dia tidak lupa melepaskan perhiasan yang selalu dipakainya. Dia murni melepaskan identitasnya sebagai seorang putri Sean Armstrong yang digadang-gadang akan menjadi CEO perempuan pertama di keluarganya.
Penampilannya sudah berubah. Sekarang, dia lebih memilih untuk memakai kacamata agar duda iblis itu tidak bisa mengenali dirinya.
Aqua mencari ojek yang bisa digunakan untuk menuju rumah keluarga Leoline. Sebuah perumahan elite yang letaknya lumayan jauh dari rumah keluarga Armstrong. Dia harus bersembunyi beberapa lama di sana sampai berhasil membuat duda iblis itu mau berubah.
Perjalanan yang sangat melelahkan. Sampai di sana, dia menemui penjaga rumah dan menyampaikan tujuannya.
"Pak, saya ingin melamar menjadi pelayan Tuan Zack," ucap Aqua. Padahal dirinya enggan untuk menyebut nama duda gila itu.
"Apa Non yakin akan melamar menjadi pelayan Tuan? Beberapa dari mereka hanya bertahan maksimal satu hari, loh. Daripada nanti menyesal, lebih baik mundur saja," ucap penjaga itu.
Aqua tidak akan menyerah. Dia akan berjuang dan masuk ke keluarga Leoline dengan mudah.
"Saya yakin, Pak. Tolong izinkan saya bertemu dengan Nyonya rumah ini," ucapnya dengan sangat memohon. Dia tidak boleh gagal dalam misi ini.
"Tunggu sebentar!"
Penjaga itu menelepon ke dalam rumah dan meminta seseorang untuk ke depan menjemput calon pelayan Tuan Duda.
Tak menunggu lama, seorang wanita paruh baya yang berseragam sebagai pelayan rumah ini menghampiri Aqua.
"Non mau melamar menjadi pelayan Tuan Duda? Apa Non sanggup? Banyak yang bertahan hanya satu hari. Itupun maksimal satu kali dua puluh empat jam. Selebihnya hanya bertahan dalam hitungan jam." Pelayan ini orang kedua yang mengatakan hal yang sama dengan penjaga rumah.
Kepalang tanggung. Sudah masuk rencana sembilan puluh sembilan persen. Yang satu persen, aku tidak boleh kalah dengan Tuan Duda iblis itu.
"Iya, Bi. Saya yakin sekali dan saya pasti bisa bertahan." Aqua harus kuat dan yakin demi misinya.
Pelayan itu mengajaknya masuk dan mempertemukan calon pelayan Tuan Duda kepada Nyonya rumah. Ini untuk pertama kalinya Aqua bertemu dengan Mamanya Zack.
"Nyonya, ini calon pelayan untuk Tuan Duda," ucap pelayan itu.
"Tuan Muda, Bi. Kalau Zack mendengarnya pasti akan sangat marah sekali."
Wanita paruh baya itu duduk di kursi ruang tamu sedangkan Aqua ingin duduk di lantai. Namun, Nyonya rumah itu melarangnya.
"Jangan duduk di lantai. Pelayan juga manusia. Duduklah di kursi ini," ucap wanita itu.
Pelayan yang mengantarkannya tadi sudah kembali untuk bekerja.
"Baik, Nyonya." Aqua duduk di hadapannya.
"Siapa namamu? Kamu pasti sudah mendengar semua cerita tentang putraku, kan? Kali ini aku mau mencari pelayan yang mampu bertahan saja."
"Nama saya Honey, Nyonya. Saya sudah mendengarnya. Saya siap untuk bertahan menjadi pelayan Tuan Muda," ucap Aqua dengan sangat yakin.
"Bagus. Perkenalkan Beatrix Leoline, Mamanya Zack. Apa yang ingin kamu minta jika kamu bisa bertahan menjadi pelayan putraku? Ini semacam sayembara untuk membuat salah satu pelayan bisa bertahan," ucap Beatrix.
Sebaiknya aku minta perjanjian kontrak tertulis. Terserah mamanya mau kasih aku apa, yang penting balas dendam berjalan sempurna.
"Surat perjanjian kontrak yang tidak berbatas waktu, Nyonya. Kalau untuk bonus, terserah Nyonya. Yang penting niat saya bekerja," ucap Aqua yakin.
Pelayan ini sepertinya sangat cerdas sekali, tetapi dia berasal dari kampung. Lihat saja penampilannya. Zack pasti tidak suka padanya, tetapi melihat keyakinannya yang luar biasa. Sebaiknya aku terima saja dia. Kalau dia bisa bertahan, itu akan lebih bagus untukku. Aku sudah lelah mencarikan pelayan untuknya.
"Baiklah. Berikan surat lamaran kerjamu. Aku akan membuatkan surat perjanjian kerjanya."
Aqua menyerahkan surat lamaran kerja lengkap pada Nyonya Beatrix.
"Tunggu sebentar, aku akan membuatnya." Wanita paruh baya itu masuk ke dalam.
Aqua menunggunya dengan perasaan yang sangat aneh. Dia mulai masuk ke kandang singa. Itu artinya dia harus bisa lolos tanpa cacat sedikitpun.
Lima menit, Nyonya Beatrix kembali ke ruang tamu dan membawa surat perjanjian kerja. Dia memberikannya pada Honey.
"Bagaimana menurutmu?"
Isinya berupa kontrak kerja yang bisa dijalani Honey selama mungkin dan apabila dia mampu mengatasi putranya yang sangat Arogan itu, Nyonya Beatrix akan memberikan bonus tambahan selain gaji yang menurut Aqua sudah lumayan besar itu.
"Baiklah, Nyonya. Akan saya tanda tangani," ucap Aqua.
Beatrix merasa bahagia karena sebentar lagi putranya akan ada yang mengurusnya. Wanita paruh baya itu sudah lelah mengikuti keinginan putranya yang terkadang tidak masuk akal. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kegagalan pernikahannya.
Tuan Duda berhati iblis, aku sudah masuk ke dalam rumah keluargamu. Jangan harap kamu akan hidup dengan mudah karena aku bersiap untuk membalaskan sakit hati ini. Bersiaplah!
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nadia
Aqua gak kuliah kah,
2022-07-19
1
Nur Cahya
namanya aja udah pangilan sayang... entar juga bucin..
kejadian dong kutukan si dizon🤭🤭
2022-06-11
0
Annisa Nisa
awas ntar Aqua jdi bucin
2022-03-13
0