Zack rasanya ingin segera pulang ke rumah. Secepatnya dia harus bertemu dengan pelayan jelek demi mendapatkan informasi mengenai temannya yang cantik itu.
"Aku rasa pelayan jelek itu tidak akan mau mengatakan apapun. Dia termasuk pelayan tipe yang paling ribet. Aku tidak habis pikir dengan Mama. Bisa-bisanya menemukan pelayan jelek sepertinya. Selain jelek, dia juga sangat menyebalkan. Sangat berbeda dengan temannya yang cantik tadi," gerutunya ketika berada di dalam mobil.
Setelah bertemu dengan gadis cantik itu, jam kerjanya terasa sangat lama sekali. Ketika sudah waktunya pulang, secepatnya dia masuk ke dalam mobil. Zack sedang dalam perjalanan pulang.
Sepanjang jalan, dia sedang memikirkan cara yang tepat untuk menggali informasi tentang gadis cantik itu.
Tak terasa mobilnya mulai memasuki halaman rumah. Zack bergegas turun dan mencari pelayan jelek itu. Dia mengabaikan beberapa pelayan yang menanyakan kedatangannya.
"Tuan, tumben datang lebih cepat daripada biasanya," ucap salah seorang pelayan.
"Di mana pelayan jelek itu?" tanya Zack yang sudah mulai hilang kesabaran.
"Entahlah, Tuan. Sejak tadi tidak ada yang melihatnya. Bukankah Nyonya memintanya mengantarkan makanan untuk Tuan?"
"Dia tidak datang ke kantor, tetapi meminta orang lain mengantarkannya. Dia sangat licik sekali." Kekesalan Zack semakin memuncak.
Zack hendak masuk ke kamarnya, dari arah kamar pelayan muncul orang yang sejak tadi dicarinya.
"Hei, pelayan jelek. Kemarilah! Aku ada perlu denganmu," teriak Zack.
Honey menoleh ke kiri dan ke kanan. Dia pikir ada orang lain yang sedang dipanggil duda gila itu.
"Ck, dasar bodoh! Aku memanggilmu!" bentak Zack.
Honey dengan langkahnya yang sengaja dibuat-buat, membuat Zack semakin marah. Zack langsung menyeret tangan pelayan jelek itu untuk masuk ke kamarnya. Kesabarannya sudah habis.
Brak!
Zack sengaja melepaskan Honey di atas ranjangnya. Saat ini dia tidak bisa berpikir secara normal.
Kacamata Honey terlepas. Gadis itu buru-buru menyelamatkan hidupnya.
Jangan sampai aku ketahuan. Misi balas dendamku baru di mulai. Ini akan sangat seru jika duda gila ini mulai merespon kedatanganku ke kantor siang tadi. Kita lihat saja, siapa yang akan kalah di sini, Tuan Zack?
"Kamu tahu untuk apa aku membawamu ke kamarku?" tanya Zack.
Deg!
Pikiran Honey sudah melayang kemana-mana. Dia takut kalau Zack akan merenggut kesuciannya. Dia berusaha berdiri dan menjauh dari ranjang duda gila itu. Kalah, dia kalah cepat dengan tangan Zack yang lebih dulu menyambarnya. Zack mendorongnya ke ranjang. Kali ini, kacamata Honey aman pada tempatnya.
"Jangan kamu pikir akan lolos dengan mudah. Pikirkan lagi untuk bermain-main denganku," gertak Zack.
Deg!
Apakah Zack sudah mengendus penyamaranku? Kalau dia tahu, bisa gawat ini. Aku harus bagaimana? Aku sudah memikirkan untuk tetap bertahan di rumah ini.
"Ma-maaf, aku tidak mengerti apa maksudmu, Tuan?" tanya Honey. Dia berusaha bertanya setenang mungkin. Dia tidak boleh gugup.
"Kamu menyembunyikan rahasia dariku? Katakan!" teriak Zack.
Pikiran Honey mulai kalut. Zack sudah tahu penyamarannya. Dia tidak bisa berbohong lagi. Nasibnya bergantung pada jawabannya setelah ini.
"A-aku benar-benar tidak mengerti, Tuan," kilahnya. Memang kenyataannya Honey tidak paham apa yang dimaksud.
"Jangan bekerja dengan gaji buta. Aku tidak suka! Aku bekerja keras hanya untuk menggaji pelayan sepertimu, tetapi kamu malah meminta orang lain untuk datang ke kantorku. Apa seperti itu pekerjaanmu?" cecar Zack.
Huft.
Honey bisa bernafas lega sekarang. Rupanya Zack mulai masuk dalam jebakannya. Untung saja dia bisa menjalaninya dengan sangat rapi. Kalau ketahuan Zack bisa tamat riwayatnya.
"Tidak, Tuan. Saya tidak meminta siapapun untuk mengantarkan makanan ke kantor Anda. Mana mungkin saya berani menyuruh orang lain. Saya takut dipecat oleh Nyonya Beatrix," ucapnya beralasan. Dia sengaja membuat Zack semakin bingung.
Memang kenyataannya aku yang mengantarkannya, bukan?
"Jangan bohong kamu!" teriak Zack. Dia bisa saja membuat Honey menjadi kepingan puzzle karena rasa kesalnya pada pelayan jelek itu.
Honey tertunduk. Ini jalan satu-satunya untuk mengamankan pandangannya. Jangan sampai dia terjebak cinta karena terbiasa memandang duda gila itu.
Amit-amit. Mendengar suaranya, bisa jantungan setiap hari. Daddyku saja sangat baik dan tidak pernah berbicara kasar seperti itu.
"Honey ... JAWAB!" teriak Zack. Untuk pertama kalinya, duda gila itu memanggil namanya dengan benar.
Honey masih terdiam. Dia menunggu clue pertanyaan selanjutnya. Dia tidak boleh gegabah.
Tahan Aqua, tahan. Jangan sampai kalah.
"Baiklah. Mungkin kamu lupa. Predikatmu bertambah lagi. Selain pelayan jelek, tuli, dan sekarang pelupa juga. Sepertinya Mama harus melakukan observasi lagi kepada pelayan sepertimu. Dengar__" Zack mengatur nafasnya terlebih dahulu. Sejak tadi amarahnya sulit sekali dikendalikan. Bertemu dengan Honey, amarahnya bisa memuncak beberapa tingkat lebih tinggi.
"Seorang gadis cantik yang mengaku sebagai temanmu yang mengantarkan makanan ke kantorku. Siapa temanmu itu?"
Ini saatnya permainan di mulai, Tuan.
"Mungkin Anda salah lihat, Tuan. Aku tidak punya teman yang cantik. Itu mungkin halusinasi Anda saja. Seharian ini aku datang ke kantor Anda dan mengantar makanan atas perintah Nyonya. Mana mungkin saya berani memakan gaji buta," jelas Honey.
Ck, dia menuduhku berhalusinasi. Kurang ajar sekali mulutnya.
"Katakan dengan jujur atau aku akan__"
"Memecatku!" sahut Honey. Dia sudah hafal betul dengan kata-kata yang sering diucapkan duda gila itu.
Zack melotot ke arah Honey. Pelayan itu sepertinya ketakutan telah menyambar ucapannya. Dia menundukkan wajahnya.
"Kamu sudah tahu. Katakan siapa gadis itu?" Zack harus mendapatkan jawabannya dengan cepat kali ini.
"Ma-maaf, Tuan. Aku tidak mengenal siapapun di kota ini. Mana mungkin saya kenal sama orang. Tuan tahu kan, aku baru saja keluar siang ini. Itupun hanya ke kantor Tuan. Jadi, mana mungkin aku punya teman gadis cantik atau siapapun itu. Saya jadi bingung, Tuan," ucapnya beralasan.
Zack semakin frustrasi mendengar jawaban pelayan jeleknya itu. Mana mungkin dia berhalusinasi ketika sedang bekerja. Paper bag makanan itu sangat nyata. Begitu juga dengan gadis itu. Terlihat nyata dan suaranya juga sangat lembut.
"Pergilah. Aku memecatmu!" pangkas Zack.
"Maaf, Tuan. Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Anda tidak bisa memecat saya secara sepihak. Surat perjanjian saya masih belum habis dan saya tidak akan pernah pergi dari sini," jawab Honey.
"Kamu malah membuatku pusing saja. Hari ini sangat aneh sekali. Berbicara denganmu malah jauh lebih aneh dan membuatku semakin pusing," keluhnya.
Rupanya kemunculan Aquarabella Armstrong dengan wujud aslinya membuat Zack frustrasi. Dia mulai salah tingkah dan berusaha menggali informasi sebanyak mungkin dari Honey. Honey terus saja berkilah. Jangan sampai Zack tahu secepat ini. Bisa mengancam keberadaannya di rumah keluarga Leoline. Honey atau Aquarabella harus lebih berhati-hati lagi.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Pertiwi Tiwi
lier lier de Lo duda gila
tiap menit kerjanya marah marah dan menghina org lain.tambah gila de itu duda.gila akut
2022-02-28
2
Riena El Fairuz
sukaaa banget ceritamu kak,
2022-02-26
1
Pia Palinrungi
nambah satu panggilan lg thor duda gila🤣🤣🤣🤣🤣
2022-02-26
0