Sudah sewajarnya jika pelayan selalu melayani majikannya. Bagaimana jika pelayan itu terlalu kesal pada majikannya? Boleh kan sekali-kali memberikan pelajaran berharga pada pria berjuluk duda gila versi Honey itu.
Kekesalannya pada Zack tidak berhenti sampai di situ saja. Semakin hari kelakuannya tidak terkontrol. Sikapnya tidak sama dengan ketampanannya yang nyaris sempurna itu. Tidak heran jika Zack banyak digilai wanita dan belum termasuk Honey yang berada di dalam jajaran wanita itu. Dia selalu berusaha untuk tidak melibatkan cinta di dalam kebenciannya. Padahal sebenarnya cinta dan benci berjarak tipis sekali. Bisa saja sewaktu-waktu Honey jatuh cinta pada pria itu, tetapi entahlah. Mungkin tidak ada dalam catatan hidup Honey untuk mengejar cinta duda gila sepertinya.
Kemarahan demi kemarahan pria itu terus saja berlanjut. Mungkin disebabkan efek mendudanya itu. Honey sendiri kurang paham mengenai kegagalan rumah tangga pria itu. Yang pasti dari sikapnya sehari-hari sudah menunjukkan bahwa mantan istrinya tidak betah dengan kelakuannya. Sangat sulit sekali mengendalikan pria itu.
Honey hampir kehabisan akal. Dia gadis cerdas dan tidak boleh kalah dengan Zack. Pagi ini, Honey sengaja bermalas-malasan di kamarnya. Dia sengaja memindahkan beberapa perlengkapan Zack yang biasanya akan digunakan untuk pergi ke kantornya. Honey tahu jika hari ini ada rapat penting dengan Relasi bisnisnya.
"Mengerjai Zack itu hanya dengan menukar tempat beberapa barangnya, maka akan terjadi gempa bumi dadakan di rumah ini," ujar Honey. Gadis itu sengaja memberikan pelajaran berharga dengan apa yang dilakukannya. Jika kali ini gagal lagi, entah apa yang akan dilakukannya untuk hari esok.
Melihat jam dinding, sebentar lagi akan terjadi keributan antara dia dengan Zack. Sudah bisa ditebak karena Mamanya Zack sudah sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab mengurus putranya kepada Honey.
"Lihat saja. Sebentar lagi dia akan berteriak," kata Honey dengan wajah gembiranya.
"Pelayan jelek, keluarlah!" teriak Zack.
Nah, benar dugaan gadis itu. Teriakan yang sengaja tidak didengarnya itu akan membawa Zack untuk menggedor pintu kamarnya.
Brak brak brak.
Honey dengan santainya membuka pintu kamarnya. Dia sudah tidak takut lagi dengan suara Tuannya itu.
"Dasar pemalas! Kamu sengaja ya menukar beberapa barangku dan memindahkan tempatnya, hah?" hardik Zack.
"Maaf, Tuan. Aku tidak melakukan apapun pada barang-barang Anda. Mungkin Anda yang lupa meletakkannya," ucapnya beralasan. Padahal dia sengaja.
"Kamu menuduhku melakukan semua itu?" tunjuk Zack pada dirinya sendiri.
Honey mengangguk.
"Tuduhanmu sangat tidak bermutu. Pelayan di rumah ini itu kamu, bukan aku. Jangan mengulur waktuku yang hampir terlambat," gerutunya.
Honey cuman bisa diam mendengarkan semua ocehan Tuannya.
"Cepat ke kamarku! Aku bisa terlambat kalau cara kerjamu seperti ini. Lama-lama aku bisa gila menghadapi pelayan jelek yang sangat tidak berdedikasi dalam urusan pekerjaan. Aku bisa memecatmu sekarang juga. Ingat itu!" maki Zack pada Honey.
Zack berbalik arah. Honey mengekor di belakangnya. Sampai di kamarnya, Zack sengaja melempar beberapa barang yang tidak dibutuhkannya itu.
"Siapkan semua perlengkapanku selama lima menit! Awas saja jika aku sampai terlambat ke kantor."
Honey langsung mengerjakannya. Dia menerima jas dan perlengkapan lain yang sudah dilemparkan padanya. Dia juga tidak langsung mengambilkan beberapa barang itu.
Aku masih ingin bermain-main denganmu, Tuan. Bagaimana jadinya jika seorang Zack Leoline dibuat datang terlambat ke kantornya? Apakah relasi bisnisnya akan marah? Atau malah memutuskan kerja sama sepihak? Wah, aku sudah tidak sabar untuk memberikan pelajaran padanya.
"Honey!" bentaknya. "Kenapa malah melamun? Ini hampir lima menit, tetapi kamu juga belum menemukan jas dan perlengkapan yang kubutuhkan. Aku bisa sangat terlambat."
Honey pura-pura tidak mendengarnya. Dia tetap fokus untuk mencarinya. Dia memang sengaja melakukannya. Tak perlu buru-buru untuk menemukan barang itu.
Zack sudah mondar-mandir di dalam kamarnya. Sepertinya dia benar akan terlambat ke kantornya. Relasi bisnisnya itu pasti akan sangat marah kepadanya.
Kemarahan Zack semakin memuncak manakala selama lima menit Honey tak kunjung menyerahkan barang-barang yang dimaksud.
"Kamu sudah keterlaluan!" teriaknya. Zack sudah mengangkat tangan hendak memukul Honey. Beruntung Mamanya lekas datang karena pintu kamar itu tidak ditutup.
"Ada apa ini, Zack? Kenapa ribut sekali? Kamu juga kenapa mau main tangan pada Honey? Apa dia salah padamu?" cecar Mamanya.
Zack menurunkan tangannya. Dia tidak melanjutkan niatnya untuk memukul Honey.
"Pelayan jelek ini sengaja memindahkan beberapa barangku, Ma. Dia juga tidak menyiapkan keperluanku pagi ini. Sebaiknya dia harus pergi dari sini kalau sudah tidak becus untuk bekerja. Kita bisa mencari pelayan lain yang lebih cocok untuk melayaniku. Bukan sepertinya, Ma. Aku bisa gila kalau berhubungan dengannya seperti ini. Mama lihat! Sekarang sudah jam berapa. Aku terlambat datang ke kantor karena ulah__" Zack menghentikan ucapannya karena dia sangat lelah sajak pagi mengomel terus.
"Honey, jelaskan padaku. Apa benar ucapan Zack barusan?" tanya Nyonya Beatrix.
Honey tidak sepenuhnya salah karena memang dia sengaja melakukannya.
"Itu tidak benar, Nyonya. Setiap pagi saya selalu menyiapkan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan Tuan Zack. Saya juga tidak memindahkan apapun dari tempatnya. Lihatlah kalau Anda tidak percaya," ucap Honey beralasan.
Ketika Zack marah-marah, Honey sengaja mengembalikan beberapa barang itu ke tempatnya semula. Dia harus lebih pandai daripada Zack yang kerjanya hanya marah-marah dan berniat memecat orang.
Zack berusaha mengecek kebenarannya. Ternyata benar, sudah rapi dan tidak seperti sebelumnya. Apa dia memang salah lihat atau karena terburu-buru.
"Bagaimana, Zack?" tanya Mamanya.
Zack terdiam. Dia masih memikirkan sesuatu yang sangat mustahil itu.
Mana mungkin kembali seperti semula? Bukankah tadi jas itu tidak ada di sini? Dan, sepatu itu juga. Dasinya juga ada. Ah, aku benar-benar gila. Aku terlalu bergantung pada pelayan itu sampai aku melupakan di mana tempat barang-barangku berada.
"Zack?" panggil Mamanya.
"Eh, iya Ma. Semuanya sudah sesuai," ucapnya.
Kena kau! Sebentar lagi akan ada drama terlambat yang sangat luar biasa. Aku akan menjadi penonton yang baik. Batin Honey.
"Zack, lain kali jangan gunakan kekerasan. Kurangi sifat pemarahmu itu. Jangan sampai kamu melakukan kekerasan kepada Honey. Untung saja Mama cepat datang, jika tidak Honey sudah memerah pipinya karena ulahmu," tegur Mamanya.
"Iya, Ma. Terima kasih," ucapnya.
Setelah itu, Mamanya keluar kamar. Honey segera menyerahkan beberapa barang yang diperlukan. Zack langsung menerimanya dan masuk ke kamar mandi dengan segera. Tidak mungkin dia ganti baju di kamarnya yang masih ada Honey berdiri di sana.
Honey merasa sangat puas telah berhasil mengerjai pria itu. Ini masih belum seberapa dibanding rasa sakit hatinya dipermalukan di Mal kala itu. Masih akan ada pembalasan selanjutnya yang lebih luar biasa lagi.
🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿🐿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yani Suryani
semangat honey 🔥
2024-08-05
0
guntur 1609
dasar jack bodoh
2024-04-09
1
Nadia
orang tua Aqua gak kecaria. kah nginap berlama-lama di luar,dan lagi Aqua gak kuliah atau kerja gitu
2022-07-20
0