Ucapan mamanya membuat Zack kelabakan. Dia sampai tidak memikirkan ke arah sana. Padahal Honey sudah bekerja dengan baik menurutnya, tetapi Zack terlalu suka untuk mempersulit pelayan jelek yang sangat kampungan itu. Penampilannya jauh dari kata menarik. Memang seperti itu pembawaan pelayan anehnya itu.
Beberapa hari kepergian Honey, Zack semakin uring-uringan. Tak ada lagi pelampiasan amarah semenarik melawan Honey. Pelayan itu terkadang menurut dan terkadang lebih dari pembangkang.
Kejutan untuk Zack tidak hanya di situ saja. Pasca Honey meminta izin cuti, kedatangan seseorang membuatnya semakin kesal. Hari ini, sepupunya mendadak datang. Ya, dia adalah Ernest Xavier. Dia biasanya dipanggil Ernest, usianya tiga puluh tahun dan belum menikah.
"Halo, brother," sapa Ernest. Dia baru saja datang dan pelayan rumah yang membukanya.
Ernest membawa satu koper dan ransel yang cukup lumayan besar. Itu artinya dia tidak akan menginap sebentar saja, tetapi entah sampai kapan.
"Kenapa ke sini?" tanya Zack ketus. Kedatangan Ernest bukan malah membuat hidupnya tenteram dan damai, melainkan akan menambah biang rusuh di rumahnya.
"Hanya berlibur, Kakak Sepupu. Aku sudah izin sama tante dan boleh menginap di sini sepuasnya," jawab Ernest yang tak kalah ketusnya.
Oh ya ampun, kalau seperti ini aku bisa semakin gila. Aku saja setiap hari harus marah-marah kepada Honey. Sekarang tambah lagi satu spesies langka model Ernest ini. Ah, kepalaku bisa meledak.
Zack secepatnya ingin terbebas dari pria itu. Secepatnya dia harus menyuruhnya untuk masuk ke kamar. Jika berlama-lama bersamanya bisa meningkatkan tekanan darahnya.
"Sudah tahu di mana letak kamarmu, kan? Jalan sendiri dan carilah. Jangan merepotkan semua orang. Ingat itu!" ancam Zack.
Kebiasaan buruk Ernest ketika menginap di rumah Zack adalah permintaannya selalu aneh-aneh. Dia suka sekali membuat heboh semua orang termasuk pemilik rumah yaitu tante Beatrix dan putranya, Zack. Beberapa kali juga pelayan diributkan dengan kelakuan Ernest. Intinya dia itu biang rusuh.
Selain kelakuannya yang rusuh, dia selalu berlagak seperti tuan rumahnya yang selalu minta diperlakukan sama. Mulai dari kamar, makanan, dan semuanya. Semua harus sama dengan apa yang diberikan rumah itu kepada Zack. Gila, bukan?
"Oh ya, Kak Zack. Jangan lupa pelayanan VVIP untukku, ya? Mau menginap di Hotel, biayanya lumayan buat jalan-jalan. Makanya aku menginap di sini saja. Irit, bukan?" ledek Ernest.
Zack sudah mulai mengepalkan tangannya. Jika bukan masih sepupunya, pria itu jelas bisa remuk di hadapannya. Tidak di masa lalu, bahkan sampai hari ini merupakan biang rusuh sejati.
Kalaupun dilawan, ujung-ujungnya dia akan melaporkan pada mamanya. Akhirnya terjadi keributan antara Mama Beatrix dan mamanya Ernest. Mama Beatrix akhirnya mengalah dan membiarkan keponakannya itu berbuat sesuka hatinya.
Itulah yang paling tidak disukai oleh Zack. Selain harus selalu marah kepada pelayannya yang tak kunjung kembali itu, sekarang lawannya bertambah satu lagi. Bisa kalian bayangkan rumahnya akan seramai apa? Zack yang hobi marah bertemu Ernest biang rusuh. Semua pasti akan berimbas pada Honey, pelayan jelek yang selalu menjadi pelampiasan amarahnya.
Kali ini permintaan Zack cuman dua, yaitu berharap agar pelayan itu lekas kembali dan membuat Ernest pergi dari rumahnya detik ini juga. Kedua permintaan mendadak itu tentu tidak akan mudah terkabul karena Zack sendiri tidak tahu kapan Honey akan kembali. Sementara sepupunya baru saja datang. Lengkap sudah cobaan hidup Zack.
Ernest sudah masuk ke kamarnya. Untuk sesaat, Zack merasa aman. Belum ada kejadian yang menghebohkan. Zack hendak masuk ke kamarnya, dikejutkan kedatangan Honey yang baru saja kembali.
Honey terlihat sedikit berbeda kali ini. Walaupun penampilannya sama, tetapi terlihat lebih segar dan siap untuk dimaki setiap hari.
"Sudah pulang, hah?" bentak Zack.
Honey datang bukannya diberikan penyambutan yang baik, malah disambut dengan omelan.
"Tuan, bisa tidak untuk menahan marah walau sejenak?" balas Honey dengan suaranya yang dibuat-buat.
"Hemm, oh ya. Aku sudah membuatmu susah, tetapi ada satu lagi makhluk yang akan menyusahkanmu lebih dari apapun. Di situ, kamu akan memohon padaku untuk membebaskanmu dari jeratannya," goda Zack.
Honey tidak mengerti ucapan Zack. Baru beberapa hari meninggalkan rumah ini, sepertinya banyak perubahan yang signifikan. Entah hanya perasaan Honey saja atau memang seperti itu kenyataannya.
"Maksud, Tuan?" tanya Honey.
"Halo, hai perkenalkan namaku Ernest. Tamu spesial di rumah ini," ucapnya. Pria yang tidak diharapkan kehadirannya itu tiba-tiba keluar dari kamarnya. Entah karena mendengar pembicaraannya atau memang sengaja keluar.
Telinganya itu terbuat dari apa? Bisa dengan mudah membaca situasi seperti ini. Padahal aku sudah diam-diam berbicara dengan pelayan jelek ini.
Honey akhirnya mengerti apa yang dimaksud Zack. Rupanya di rumah ini ada orang lain lagi yang akan membuatnya kewalahan seperti teka-teki ucapan Zack barusan.
"Aku pelayannya Tuan Zack," balas Honey.
"Wah, Kak Zack. Setelah lama aku tidak pernah ke sini, rupanya ada yang betah menjadi pelayanmu juga, ya? Memangnya kamu bayar berapa pelayan yang penampilannya ini jauh dari kata wow. Sepertinya seleramu tentang pelayan mulai turun, yah. Tidak seperti yang kamu gembor-gemborkan tempo hari. Mencari pelayan yang cantik dan bisa memenuhi segala keinginanmu," cerocos Ernest.
Itulah yang tidak disukai dari Ernest. Selain kelakuannya, dia juga terlalu banyak bicara dan membuat orang lain menjadi kesal padanya.
"Jaga bicaramu! Ini rumahku bukan rumahmu. Sebisa mungkin taati peraturan pemilik rumah atau kalau tidak, silakan keluar. Itu ada pintu keluar di sana!" tunjuk Zack.
Zack kesal sekali pada sepupunya itu. Dia brengsek, tetapi sepupunya lebih brengsek lagi. Walaupun Honey pelayan jeleknya, semoga Ernest selalu bersikap baik padanya. Jika tidak, kata-kata resign terngiang-ngiang di telinganya.
"Oh ayolah, Kak Zack. Sudah kubilang, bukan? Aku datang ke sini untuk berlibur dan bukan mencari ribut. Tahulah pelayanannya harus seperti pemilik rumah. Ingat jangan dibedakan!" pesannya.
Honey mulai memikirkan keadaannya yang semakin kacau karena kedatangan sepupunya Zack. Misinya untuk balas dendam akan jauh lebih lama karena kedatangan pria itu.
Oh ya ampun, menghadapi Zack sudah cukup membuatku hampir gila. Sekarang malah kedatangan sepupunya yang lebih gila lagi. Semoga aku kuat menghadapinya. Please, jangan lemah Aquarabella. Kamu harus kuat. Mommy dan Daddymu orang yang kuat. Kamu juga pasti kuat.
Zack tidak peduli lagi. Dia berusaha menjauhkan Honey dari pria sepertinya.
"Masuk ke kamarmu! Nanti aku akan memanggil kalau ada perlu. Urusan kita belum selesai," ucap Zack pada Honey.
Rupanya Zack belum bisa melupakan masalahnya beberapa hari yang lalu. Ditambah urusannya dengan Ernest yang pasti akan berbuntut panjang itu. Dia berusaha memahami situasi yang sedang tidak bagus itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Syalalala~
ketinggalan jauhh😅
2022-04-02
1
Riena El Fairuz
Zack ingatannya kuat amat ya,
2022-03-07
0
Tatang Samsung A52
pusing sekali ,zack suatu saat nanti kau pasti menyesal dan semenyesal nya
2022-03-04
0