Mila Di Ketemukan

Kristina memutuskan untuk menemui Tuan Alberto di temani oleh Rere.

"Re, temani aku ke kantornya Tuan Alberto. Aku ingin tanya banyak hal padanya." Kristina melangkah menuju ke mobil di ikuti oleh Rere.

"Memang kamu tahu dimana kantornya?" tanya Rere seraya melajukan mobilnya.

"Tadi aku sempat meminta kartu nama Tuan Alberto pada aparat polisi," Kristina menyerahkan kartu nama tersebut pada Rere.

"Gila, ini kan pengusaha muda yang sangat terkenal itu. Tapi aku belum sempat bertemu dengannya, hanya dengar dari kabar burung saja," Rere berkata seraya fokus melajukan mobilnya.

Tak berapa lama kemudian, sampailah Rere dan Kristina di sebuah perusahaan yang sangat besar di kota tersebut.

Kristina segera melangkah menemui resepsionist dan bertanya dimana ruangan Tuan Alberto.

"Maaf, nona. Bisa saya bertemu dengan Tuan Alberto, karena ini sangat penting." kata Kristina pada sang resepsionist.

"Apa sebelumnya anda telah mengadakan janji dengan Tuan Alberto?" tanya resepsionist menyelidik.

"Sudah, bilang saja Kristina ingin bertemu," jawabnya singkat.

Kemudian sang resepsionist menelpon ke bagian ruang kerja Tuan Alberto.

"Sembarangan kamu, Kristin. Janjian saja nggak, bilang seperti itu," bisik Rere pada Kristina.

"Hust, diam saja kamu ntar malah ketahuan kita berbohong." Kristina balik berbisik pada Rere.

"Silahkan, bu. Tuan Alberto telah menunggu anda." Kata resepsionist mempersilahkan Kristina dan Rere ke ruangan Tuan Alberto.

"Tok tok tok." Kristina mengetuk pintu ruangan Tuan Alberto.

"Silahkan masuk saja." Jawab Tuan Alberto dari balik pintu.

"Maaf, Tuan. Saya mengganggu waktu anda, apa yang telah anda katakan pada aparat polisi?" tanya Kristina ketus menatap tajam Tuan Alberto.

"Apa kamu benar-benar tidak ingat denganku?" Tuan Alberto bangkit dari duduknya dan menghampiri Kristina.

"Tuan, saya kemari bukan untuk bercanda." Kristina membalas tatapan Tuan Alberto.

"Aku sedang tidak bercanda, Titin." Tuan Alberto menyentuh kalung Kristina.

"Jadi, kamu..Ka Albe.." Kristina menatap sendu Tuan Malik.

"Ya, ternyata kamu tidak melupakanku." Tuan Alberto menatap lekat Kristina.

"Kamu jahat, ka! kamu yang telah melupakanku! aku menunggumu lama, tapi tak jua datang," perlahan air mata Kristina meleleh di pipi.

"Hey, kenapa kamu menangis? dimana gadis ceriaku dulu yang suka sekali bernyanyi riang dan selalu menghiburku," Tuan Alberto mengusap air mata Kristina.

"Aku sudah bukan gadis lagi, tapi...

Belum juga Kristina berucap, Tuan Alberto telah berkata kembali.

"Hust, tak perlu kau katakan aku telah tahu. Tapi itu tidak masalah buatku, bagiku kamu tetaplah gadis kecilku yang lucu dan periang," Tuan Alberto menempelkan jari telunjuknya ke bibir Kristina.

Pemandangan ini tak lepas dari tatapan Rere.

"Hadeh, bikin iri diriku saja," batin Rere.

"Duduklah, kita kan lama sekali nggak bertemu." Tuan Alberto menuntun Kristina ke sofa untuk duduk.

"Titin, kamu nggak usah khawatir tentang anakmu. Karena aku juga sedang ikut mencari keberadaan anakmu yang hilang karena di culik. Karena menurutku polisi terlalu lama dalam bertindak, jadi aku bekerja sendiri dengan mengerahkan seluruh anak buahku," kata Tuan Alberto seraya tersenyum ramah.

"Terima kasih, Ka Albe. Kau telah membantuku mencari anakku," Kristina mengusap lengan Tuan Alberto.

"Sama-sama, aku yakin hari ini juga anakmu akan di ketemukan," Tuan Alberto berkata sangat antusias.

"Maaf, dari tadi saya ingin bertanya. Apakah kalian telah saling kenal?" tanya Rere menyela pembicaraan Kristina dan Tuan Alberto.

"Ya, bos kamu ini adalah kekasih masa kecilku. Sampai sekarang saja, dia masih memakai kalung pemberianku, berarti aku masih ada di hatinya." Tuan Alberto menaik turunkan alisnya seraya menatap Kristina.

Kristina hanya tertunduk malu, wajahnya bersemu merah bak tomat merekah.

"Kami memang saling kenal, tapi sejak dulu aku tak tahu jika nama panjangnya Alberto. Yang aku tahu cuma Albe." kata Kristina terkekeh.

"Eh, untuk mengenang nostalgia. Bagaimana kalau kita keluar yuk, jalan-jalan sejenak. Dan kamu Re, nggak usah khawatir karena ada asistenku Rony. Jadi nggak usah ngerasa seperti obat nyamuk," tiba-tiba Tuan Alberto meraih tangan Kristina dan menuntunnya ke luar.

Sementara tangan yang satu memencet nomor ponsel Rony.

Segera mereka berempat pergi dengan memakai mobil milik Tuan Alberto.

"Ka, aku nggak bisa bersenang-senang selama anakku belum di ketemukan," Kristina berkata seraya menatap sendu Tuan Alberto.

"Sudah berapa kali aku bilang, kamu nggak usah khawatir karena saat ini anakmu baik-baik saja," Tuan Alberto mencoba meyakinkan Kristina.

"Ka, kita mau kemana? ini kok jalur ke luar kota?" Kristina merasa curiga seraya mengerutkan kening.

"Rahasia donk," jawabnya seraya terkekeh.

3 Jam perjalanan, sampailah di suatu panti asuhan. Tuan Alberto mengajak Kristina turun dari mobil dan mengajak ke panti asuhan tersebut.

"Ka, kenapa kita kemari?" Kristina semakin di buat bingung.

"Entar kamu juga tahu, untuk apa kita kemari." Tuan Alberto menggandeng Kristina melangkah ke panti asuhan tersebut.

Setelah sampai, salah satu pengasuh menggendong Mila membawanya mendekat pada Kristina.

"Mila, sayang. Mamah kangen sekali padamu, terima kasih ya Tuhan. Kau telah pertemukanku dengan anakku. Terima kasih, Ka Albe." tak terasa air mata Kristina tertumpah seraya terus menciumi Mila dan memeluknya erat.

"Ka, bagaimana kamu bisa menemukan Mila di sini?" Kristina penasaran.

"Kamu nggak perlu tahu, Titin. Semua karena kerja keras para anak buahku," Tuan Alberto sumringah.

"Sekali lagi, terima kasih Ka Albe." Kristina tersenyum.

"Kamu tahu siapa yang melakukan semua ini padamu?" tanya Tuan Alberto menyelidik.

"Aku nggak tahu, ka." jawab Kristina singkat.

"Sayangnya aku juga nggak berhasil mengorek keterangan dari saksi kunci, yang ternyata adalah bayaran orang. Saat anak buahku bertanya padanya, tiba-tiba dia bunuh diri dengan menembakkan pistol di kepalanya sendiri. Maafkan aku, Titin. Tidak bisa menangkap dalang dari penculikan anakmu." kata Tuan Alberto panjang lebar.

"Nggak apa-apa kok, ka. Yang terpenting Mila saat ini dalam kondisi sehat, itu sudah cukup buatku. Biarlah Tuhan yang menghukum penjahat itu kelak," kata Kristina tersenyum riang.

"Ya, sudah. Tapi pesanku, mulai sekarang kamu harus mawas diri karena ada saja orang yang tak suka padamu. Dan ingin kamu celaka," pesan Tuan Alberto.

"Iya, ka." jawabnya singkat.

Sementara di rumah Sherlyn, dirinya saat ini sedang bersantai menonton acara televisi, dan tak sengaja melihat sosok Tuan Alberto.

"Loh, bukannya itu pria yang menolong Kristin waktu itu. Jadi pria itu adalah Tuan Alberto yang sangat kaya itu, selama ini aku belum pernah melihatnya. Hanya mendengar desas desusnya saja, ternyata ganteng juga. Aku harus bertindak cepat, jangan sampai pria itu di gaet oleh Kristina." gumam Sherlyn senyum-senyum sendiri.

"Aku harus meminta tolong papah, supaya dia pura-pura meminta bekerja sama dengan Tuan Alberto, dengan begitu aku akan sering bisa bertemu dengan si ganteng Alberto," gumamnya kembali.

**********

Mohon dukungan like, vote, favorit...

Terpopuler

Comments

El_Tien

El_Tien

hadir buat kristina

2022-05-07

1

Riena El Fairuz

Riena El Fairuz

sherlyn orangnya nggak tahu malu ya kak🤭

2022-03-10

1

Nila Suteja

Nila Suteja

hadir kak,,, semangat up ya kak 😍

2022-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Willdan Berubah
3 Berobat Ke Luar Negeri
4 Usaha Sherlyn
5 Dukungan Elsa
6 Pembalasan Kristina
7 Surat Cerai
8 Pembalasan Untuk Melvin Dan Sherlyn
9 Terbakar Cemburu
10 Usaha Willdan
11 Kejahatan Willdan
12 Pencobaan Bunuh Diri
13 Willdan Bangkrut
14 Kedatangan Elsa
15 Kedengkian Sherlyn pada Kristina
16 Usaha Sherlyn Gagal
17 Mila Hilang
18 Kekasih Masa Kecil
19 Mila Di Ketemukan
20 Berubah Jadi Monster
21 Yesi Dan Orang Tua Alberto
22 Penolakan Alberto
23 Yesi Tidak Terima
24 Kristina Keracunan
25 Penyelidikan
26 Willdan Di Pecat
27 Willdan Di Usir
28 Sherlyn Kepergok
29 Sherlyn Di Tangkap Polisi
30 Hukuman Sherlyn
31 Perubahan Pada Yesi
32 Kerjasama Yesi& Willdan
33 Infentaris Kantor
34 Usaha Willdan Gagal
35 Kelicikan Willdan& Yesi
36 Tipu Daya Yesi
37 Salah Paham
38 Clear
39 Terbongkar Juga
40 Permintaan Maaf
41 Karma
42 Tak Di Restui
43 Datang Ke Indo
44 Usaha Mickel
45 Keras Kepala
46 Usaha Mickel Gagal
47 Bodoh
48 Gagal
49 Saingan Mr X
50 Terjebak
51 Penyelidikan
52 Berhasil
53 Rencana Baru
54 Sebuah Pesta
55 Malu
56 Terbongkar
57 Aksi Kristina
58 Tak Tahu Diri
59 Ke LA
60 Kebaikan Kristina
61 Peraturan Untuk Yesi
62 Sikap Yesi
63 Mencoba Kabur
64 Gagal Kabur
65 Di Restui
66 Pertikaian
67 Berita Hoax
68 Jumpa Pers
69 Penyelidikan
70 Sebuah Teka Teki
71 Tindakan Rony
72 Rony Gagal
73 Terjebak
74 Sendy
75 Akal Licik Sendy
76 Adu Mulut
77 Di Tolak
78 Kembali Ke Indonesia
79 Kecewa
80 Sendy VS Yesi
81 Di Tolak
82 Alberto Terjebak
83 Teror Dari Yesi 1
84 Penasaran
85 Terpojok
86 Emosi
87 Menjebak Sendy
88 Penyelesaian Masalah
89 Usaha Yang Sia-Sia
90 Penangkapan Sendy
91 Elsa Merendahkan Dirinya
92 Masa Bodoh
93 Alberto Senang, Yesi Kecewa
94 Nasehat Leni
95 Kebersamaan
96 Fitting Baju Pengantin
97 Mendaftarkan Pernikahan
98 Restoran Mr X
99 Cemburu
100 Bertemu Melvin
101 Niat Yang Terselubung
102 Jenguk Sherlyn
103 Licik
104 Melvin Menjadi Direktur Utama
105 Elsa Menyesali Perbuatannya
106 Yesi Hamil
107 Yesi Kecelakaan
108 Tuan Exl
109 Sepenggal Masa Lalu Exl
110 Meninggalnya Orang Tua Alberto
111 Panik
112 Gelisah
113 Kembali Normal
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kecelakaan
2
Willdan Berubah
3
Berobat Ke Luar Negeri
4
Usaha Sherlyn
5
Dukungan Elsa
6
Pembalasan Kristina
7
Surat Cerai
8
Pembalasan Untuk Melvin Dan Sherlyn
9
Terbakar Cemburu
10
Usaha Willdan
11
Kejahatan Willdan
12
Pencobaan Bunuh Diri
13
Willdan Bangkrut
14
Kedatangan Elsa
15
Kedengkian Sherlyn pada Kristina
16
Usaha Sherlyn Gagal
17
Mila Hilang
18
Kekasih Masa Kecil
19
Mila Di Ketemukan
20
Berubah Jadi Monster
21
Yesi Dan Orang Tua Alberto
22
Penolakan Alberto
23
Yesi Tidak Terima
24
Kristina Keracunan
25
Penyelidikan
26
Willdan Di Pecat
27
Willdan Di Usir
28
Sherlyn Kepergok
29
Sherlyn Di Tangkap Polisi
30
Hukuman Sherlyn
31
Perubahan Pada Yesi
32
Kerjasama Yesi& Willdan
33
Infentaris Kantor
34
Usaha Willdan Gagal
35
Kelicikan Willdan& Yesi
36
Tipu Daya Yesi
37
Salah Paham
38
Clear
39
Terbongkar Juga
40
Permintaan Maaf
41
Karma
42
Tak Di Restui
43
Datang Ke Indo
44
Usaha Mickel
45
Keras Kepala
46
Usaha Mickel Gagal
47
Bodoh
48
Gagal
49
Saingan Mr X
50
Terjebak
51
Penyelidikan
52
Berhasil
53
Rencana Baru
54
Sebuah Pesta
55
Malu
56
Terbongkar
57
Aksi Kristina
58
Tak Tahu Diri
59
Ke LA
60
Kebaikan Kristina
61
Peraturan Untuk Yesi
62
Sikap Yesi
63
Mencoba Kabur
64
Gagal Kabur
65
Di Restui
66
Pertikaian
67
Berita Hoax
68
Jumpa Pers
69
Penyelidikan
70
Sebuah Teka Teki
71
Tindakan Rony
72
Rony Gagal
73
Terjebak
74
Sendy
75
Akal Licik Sendy
76
Adu Mulut
77
Di Tolak
78
Kembali Ke Indonesia
79
Kecewa
80
Sendy VS Yesi
81
Di Tolak
82
Alberto Terjebak
83
Teror Dari Yesi 1
84
Penasaran
85
Terpojok
86
Emosi
87
Menjebak Sendy
88
Penyelesaian Masalah
89
Usaha Yang Sia-Sia
90
Penangkapan Sendy
91
Elsa Merendahkan Dirinya
92
Masa Bodoh
93
Alberto Senang, Yesi Kecewa
94
Nasehat Leni
95
Kebersamaan
96
Fitting Baju Pengantin
97
Mendaftarkan Pernikahan
98
Restoran Mr X
99
Cemburu
100
Bertemu Melvin
101
Niat Yang Terselubung
102
Jenguk Sherlyn
103
Licik
104
Melvin Menjadi Direktur Utama
105
Elsa Menyesali Perbuatannya
106
Yesi Hamil
107
Yesi Kecelakaan
108
Tuan Exl
109
Sepenggal Masa Lalu Exl
110
Meninggalnya Orang Tua Alberto
111
Panik
112
Gelisah
113
Kembali Normal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!