Setiap ruangan di cek oleh Kristina melalui ponselnya. Kristina merasa terkejut saat cek CCTV di halaman depan tepatnya di taman.
"Ya Tuhan, ternyata kecurigaanku selama ini benar. Tega sekali kamu mas, berhianat dengan seorang perawatku yang tak beda dengan seorang asisten rumah tangga "gerutu Kristina seraya mengepalkan tangannya karena geram.
"Ini sudah kelewatan aku nggak akan tinggal diam, lancang kamu Menik, menggoda suamiku!" gerutunya kembali.
"Aku juga merasa aneh, kenapa akhir-akhir ini badanku sering lemas dan gampang sekali tidur. Aku juga akan menyelidiki hal ini " gerutunya kembali.
"Aku baru dapat satu bukti, belum cukup untuk membongkar kebejadan Menik dan Mas Willdan " gerutunya lagi.
Esok harinya di waktu yang sama, Kristina mengecek CCTV di ruang makan.
"Ini saatnya aku beraksi, hhaaa ini obat yang asli aku buang, dan aku ganti dengan obat palsu supaya si lumpuh itu nggak bisa sembuh. Dengan begitu pelan tapi pasti aku bisa menggantikan si lumpuh jadi nyonya Willdan " ucap Menik di ruang makan.
"Oohh..jadi selama ini obatku di ganti dengan obat palsu, pantes akhir-akhir ini aku sering lemas dan gampang tidur.Awas kamu ya Menik!" gerutu Kristina saat melihat rekaman CCTV di dalam kamarnya.
Kristina segera mematikan ponselnya, karena tahu saat ini Menik sedang melangkah ke kamarnya.
"Bu, ini obatnya di minum dulu, biar ibu cepat pulih " kata Menik seraya memberikan obat palsu pada Kristina.
"Baik,terima kasih. Keluarlah, karena aku ingin beristirahat " perintah Kristina pada Menik.
"Tapi itu obat belum ibu minum, kenapa masih di pegang saja bu, apa perlu saya bantu?" kata Menik seraya sok perhatian.
"Nggak perlu, kamu nggak usah khawatir, saya akan minum obat ini.Tolong lekas keluar, karena saya sudah mengantuk sekali " kata Kristina ketus.
"Baik bu" Menik lekas keluar dengan wajah murung karena obat yang dia berikan belum di minum oleh Kristina.
Seperginya Menik, Kristina menyimpan obat pemberian Menik.
"Besok pagi, aku akan menelfon dokter Billy untuk kemari memeriksa obat yang telah di berikan oleh Menik padaku.
Kini Kristina mengecek CCTV kembali, kali ini dia melihat kebersamaan Willdan dan Menik di taman samping rumah.
"Hem..sudah cukup bukti untuk aku mengusir Menik, tapi tunggu setelah dokter memeriksa obat yang Menik berikan padaku " gerutu Kristina geram seraya memukul-mukul tinjunya ke kasur.
Pagi menjelang, kebetulan hari libur hingga Willdan tak berangkat ke kantor.
Sementara saat ini, Kristina sedang berada di teras depan sedang menunggu kedatangan dokter Billy.
Tak berapa lama kemudian, datanglah dokter Billy untuk memeriksa kondisi Kristina.
"Pagi dok" sapa Willdan seraya tersenyum ramah dan menyalami dokter Billy.
Dokter Billy memeriksa kondisi kaki Kristina, dan juga obat yang Kristina maksud.
"Loh, ini bukan obat yang aku berikan setiap bulannya, ini obat sangatlah berbahaya " kata dokter Billy seraya mengamati pil yang di berikan oleh Kristina.
"Maksudnya apa ya dok, bukannya cuma dokter yang memberikan obat ke istri saya?" tanya Willdan seraya mengernyitkan alis.
"Tolong panggil Menik kemari, mas!" ucap Kristina memerintah Willdan.
Tak berapa lama kemudian, datanglah Willdan bersama Menik.
"Ada apa ya bu?" tanya Menik seraya panik dan gemetaran.
"Dok, tolong jelaskan apa efek dari obat itu, jika saya mengkonsumsinya?" ucap Kristina seraya menatap tajam Menik.
"Jika seseorang mengkonsumsi obat ini dalam jangka waktu berkepanjangan, akan mengakibatkan otot tubuh semakin hari semakin melemah dan lambat laun bisa struk tak bisa menggerakkan badan sama sekali, awal mula peminum obat ini merasakan lemas dan inginnya tidur terus "ucap sang dokter panjang lebar.
"Sudah tahu kenapa saya memanggilmu , Menik, kamu menginginkan saya mati pelan-pelan supaya bisa hidup bebas berkeliaran di rumah saya, kamu mengincar suami saya kan?" sindir Kristina seraya menatap tajam pada Menik.
"Bu, kenapa ibu menuduh saya melakukan hal sekeji itu pada ibu?" kata Menik seraya tertunduk lesu.
"Kamu lihat ini, bukti ini cukup untuk menyeretmu ke kantor polisi !" Kristina menunjukkan bukti rekaman CCTV di mana Menik mengganti obat yang asli dengan yang palsu.
Tak berselang lama, aparat polisi datang membawa Menik ke kantor polisi. Karena sebelumnya Kristina telah menelpon ke kantor polisi untuk segera datang ke rumah.
Seperginya aparat polisi membawa Menik, dan seperginya dokter Billy. Kristina mengajak Willdan berbicara.
"Mas, kenapa kamu tega hianati aku?" tiba-tiba Kristina berkata.
"Kapan aku hianati kamu? kalau ngomong itu di pikir dulu" cebik Willdan ketus.
"Kemarilah, dan lihatlah siapa yang ada di rekaman CCTV ini" Kristina menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan Willdan.
"Sejak kapan kamu pasang CCTV di tempat-tempat itu" kata Willdan menutupi rasa gugupnya.
"Sejak beberapa kali aku memergokimu berduaan dengan Menik " jawab Kristina singkat.
Willdan hanya diam saja, tak bisa berkata-kata karena sudah terbongkar kelakuannya.
"Maafkan aku, Kristin. Aku khilaf karena Menik yang terus saja merayuku "tiba-tiba Willdan tersungkur sujud di depan Kristina.
"Sudahlah mas, aku telah memaafkanmu. Tapi jika kamu ulangi lagi, aku tidak akan memaafkanmu "kata Kristina.
"Aku nggak ingin kejadian ini terulang lagi, aku akan merubah diriku untuk cantik kembali. Aku akan ke luar negeri untuk menjalani operasi plastik dan terapi kelenturan otot kaki, supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi " gerutunya dalam hati.
Beberapa hari kemudian, Kristina berpamitan pada Willdan dan Elsa untuk menjalani pengobatan ke luar negeri dalam kurun waktu beberapa bulan.
Serta berpamitan pada Sherlyn dan Melvin.
"Sherlyn, aku akan pergi dalam kurun waktu yang lumayan lama yakni untuk menjalani pengobatan di luar negeri, aku titip anak dan suamiku ya. Tolong sesekali kamu jengukin mereka " kata Kristina.
Sherlyn adalah sepupu dari Kristina, anak dari Melvin. Yang ternyata Melvin juga salah satu rekan bisnis Willdan.
"Baiklah, Kristin. Kamu tenang saja, aku pasti akan sering-sering jengukin anakmu" kata Sherlyn seraya mengusap bahu Kristina.
"Ya, kamu nggak usah khawatir, Kristin. Fokus saja jalani pengobatanmu di luar negeri, supaya kamu cantik kembali dan bisa berjalan lagi "kata Melvin.
"Terima kasih ya Om, Sherlyn. Cuma kalian berdua saudara yang aku punya " kata Kristina.
"Sudahlah Kristin, kamu nggak boleh bersedih, lagi pula semua demi untuk kebaikanmu bukan?" kata Melvin menghibur Kristina.
"Ya, yang di katakan Om Melvin benar adanya, kamu tak perlu mengkhawatirkan aku dan Mila. Kami pastikan akan baik-baik saja. Pergilah dengan hati gembira jangan resah gelisah, supaya pengobatanmu lancar " kata Willdan sekenanya.
"Iya nak, mamah juga akan menjaga Mila untukmu, kamu juga jaga diri baik-baik selama berobat di sana. Jangan lupa sering kasih kabar ya, nak " kata Mamah Elsa seraya mengusap surai hitam Kristina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
_zainwushi
Semangat Kristina, semoga beneran bisa berubah 👍👍👍
2022-03-24
1
delissaa
ish kenapa dimaafin sih Kristin aq greget loh sama suami mu itu sok minta maaf tp yakin deh pasti berulah lagi 😏
2022-03-23
0
brbundarifa
semoga benar Wildan mau berubah, kasihan Kristina
2022-03-23
2