Mila Hilang

Sherlyn merasa kecewa dan sangat marah, berkali-kali gagal mencelakai Kristina.

"Kenapa dewa keberuntungan selalu berpihak pada Kristin!" batin Sherlyn mendengus kesal.

"Aku nggak akan menyerah, pokoknya bagaimana pun caranya aku harus bisa menyingkirkan Kristin!" Sherlyn menjalankan mobilnya pergi dari pesta tersebut.

Sementara Kristin juga telah pergi sedari tadi untuk kembali ke rumah.

*******

Situasi berbeda di kontrakan Mamah Elsa, saat ini Willdan sedang pergi untuk mencari pekerjaan kembali.

Willdan sudah pasrah dan menyerah, hingga dirinya menerima pekerjaan yang tak biasa dia kerjakan yakni sebagai cleaning servis di sebuah perusahaan.

"Terpaksa aku terima kerjaan ini, dari pada aku nggak ada kerjaan malah lebih bingung. Sementara setiap hari harus selalu makan, tidak bisa libur." batin Willdan.

"Hey, bro. Nggak salah nech, masa dari seorang pemilik perusahaan jadi seorang cleaning servis?" sindir salah satu karyawan di perusahaan tersebut.

"Makanya, bro. Jangan suka nyakitin bini, adanya kita sukses itu karena bini. Apa lagi sampai selingkuh, padahal bini loe wanita yang sangat mandiri." sindir karyawan lainnya.

"Eh, sudah. Jangan seperti itu, kasihan juga dia lebih baik kita fokus kerja saja." kata karyawan lainnya lagi.

Willdan sangat geram saat dirinya di hina dan di ejek oleh para karyawan dimana tempatnya dia bekerja jadi cleaning servis. Namun dia juga sadar apa yang mereka katakan ada benarnya, hingga dia hanya diam saja tak membalas sindiran mereka.

"Memang aku salah, harusnya saat istriku terpuruk aku tak menghianatinya. Apalagi saat itu dia sedang berusaha untuk merubah dirinya kembali menjadi sediakala, aku saja yang kurang bersabar. Aku terlalu bodoh, adanya dia lumpuh dan jelek juga karena menyelamatkan nyawaku, huh nasi sudah menjadi bubur tak bisa di rubah lagi," penyesalan Willdan dibatin seraya menjalankan pekerjaannya sebagai cleaning servis.

"Biarlah sekarang aku jalani hidupku seperti ini, karena juga karmaku sendiri. Untuk apa pula di sesali sesuatu yang telah terjadi. Aku harus membayar mahal semua yang pernah aku perbuat," batin Willdan kembali.

Waktu tak terasa begitu cepatnya, tak terasa telah sore. Saatnya semua karyawan kantor dan para pekerja lain pulang dari kerjanya. Begitu pula dengan Willdan yang saat ini sedang berkemas dan berganti pakaian.

Setelah itu Willdan lekas pulang kekontrakan yang jaraknya tidaklah jauh, hanya beberapa menit saja telah sampai.

"Mah, mamah lagi dimana?" Willdan masuk dalam kontrakan mencari Mamah Elsa.

"Ada apa sih, mamah lagi di dapur memasak buat makan sore. Tapi nggak ada lauk apa pun, ini aja mie instan hutang di warung sebelah," jawab Mamah Elsa dari arah dapur.

"Maaf ya, mah. Karena Willdan baru bekerja hari ini, cuma jadi cleaning servis pula," Willdan mengusap pundak Mamah Elsa.

"Ya mau bagaimana lagi, itu juga bukan murni kesalahanmu. Tapi mamah juga bersalah dalam hal ini, apa yang dulu Kristin katakan memang benar. Harusnya mamah mengingatkanmu, bukan membuatmu tambah berbuat salah," ucap Mamah Elsa dengan mata berkaca-kaca.

"Sudahlah,mah. Semua sudah terjadi mau bagaimana lagi?" Willdan menghela napas panjang.

Sementara saat ini Sherlyn sedang menyelidiki dimana tempat tinggal Kristin yang baru, karena dirinya ingin melancarkan ide barunya.

📱" Bagaimana, apakah kamu telah berhasil mengetahui dimana tempat tinggalnya yang baru?"

📱" Sudah, boz. Sekarang tarjet tinggal di apartement letaknya di puncak."

📱" Bagus, lancarkan aksimu. Culik anak balita berumur empat belas bulan."

📱" Baik, bos. Siap laksanakan."

Setelah sejenak Sherlyn berkomunikasi dengan anak buahnya lewat telpon, dia langsung menutup panggilan telponnya.

Sementara anak buahnya langsung beraksi menculik anak Kristin, saat baby sitternya lengah.

Apalagi saat ini Kristin belum sampai rumah, dalam perjalan pulang.

******

"Aduh, bagaimana ini? aku harus ngomong apa ke Bu Kristin?" baby sitter mondar mandir seraya garuk-garuk kepala yang tak gatal.

"Is, kamu tenang saja. Pasti Bu Kristin bisa memahamimu, dia nggak akan marah." bibi mencoba menghibur Iis.

"Tapi, bi. Iis bener-bener takut akan terjadi sesuatu dengan Non Mila yang masih sangat kecil hiks hiks," Iis menangis ketakutan.

Tak berapa lama, pulanglah Kristin.

"Bu, tolong maafkan saya yang telah teledor," tiba-tiba Iis bersimpuh di hadapan Kristin seraya menangis.

Kristin yang baru keluar dari mobil merasa kaget dan bingung akan tinggkah IIS.

"Mba Iis, tolong bangun jangan seperti ini. Sebenarnya ada apa?" Kristin perlahan mengangkat tubuh Iis yang sedari tadi bersimpuh di kakinya.

"Mila hilang, bu. Tadi memang pintu gerbang terbuka sedikit, niatku ingin mengajak Mila jalan-jalan sebentar. Tapi Mila nangis minta susu, saya tinggal Mila di depan pintu gerbang dan saya buat susu. Begitu saya kembali, Mila sudah tidak ada di strolleernya," Iis tertunduk ketakutan.

"Apa! anakku hilang! aduh bagaimana ini. kejadiannya jam berapa, ayo kita cari, barangkali penculiknya masih di sekitar sini!" Kristin menarik Iis untuk masuk dalam mobil.

Kristin memutar balik arah mobilnya, menjalankannya mengitari jalan-jalan setapak di sekitar apartement, namun tidak di ketemukan jejak penculiknya.

Hingga menjelang maghrib, tak di temukan juga jejak penculiknya. Hingga Kristin memutuskan untuk pulang.

"Bu, maafkan saya." Iis kembali lagi bersimpuh di kaki Kristina.

"Sudahlah, tak perlu kamu meminta maaf. Mungkin sudah jalannya seperti ini, pesan saya lain kali jangan teledor." Kristina berusaha tersenyum pada Iis walaupun sebenarnya hati sangat hancur dan bingung.

Namun Kristina sadar, ini bukanlah waktunya untuk menyalahkan Iis.

"Aku belum bisa melapor pada polisi, jika belum 48 jam. Apa aku bicara pada Mas Willdan juga ya, mengenai hal ini? tapi aku nggak mau kembali lagi berhubungan dengannya. Aku khawatir, dia salah paham. Padahal aku menghubunginya karena bagaimanapun dia adalah Papahnya Mila, ntar malah dia berharap lain padaku." batin Kristina.

"Lebih baik aku menelpon Rere saja, siapa tahu dia bisa membantuku menemuksn keberadaan penculik Mila," batin Kristina seraya memencet nomor ponsel Rere.

Hanya beberapa menit saja, Rere telah ada di apartement milik Kristina.

"Bagaimana ceritanya kok Mila bisa hilang begitu saja?" tanya Rere menatap tajam Kristina.

Kristina menceritakan apa yang tadi di ceritakan Iis padanya.

"Aduh, berarti ada yang menculik Mila. Tapi siapa dan apa motif penculikan ini?" Rere garuk-garuk kepala yang tak gatal.

"Begini saja, aku akan mencoba mencari tahu keberadaan Mila. Tapi coba kamu cek CCTV yang ada di dekat pintu gerbang. Siapa tahu ada petunjuk yang kuat untuk kita bisa mencari tahu keberadaan Mila saat ini," kata Rere menyarankan.

"Ya, Tuhan. Kenapa aku nggak terpikirkan untuk cek CCTV." Kristina segera membuka dari ponsel mengecek CCTV di bagian depan pintu gerbang.

🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯

Mohon dukungan like, vote, favorit..

Terpopuler

Comments

El_Tien

El_Tien

orang kayak Sherin itu, harus di kasih tahu kalo orang baik ada peri yang selalu menjaganya

2022-03-23

2

Nonny

Nonny

siap ka😘😘

2022-03-03

0

Saipul Amin

Saipul Amin

lanjutt kak

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Willdan Berubah
3 Berobat Ke Luar Negeri
4 Usaha Sherlyn
5 Dukungan Elsa
6 Pembalasan Kristina
7 Surat Cerai
8 Pembalasan Untuk Melvin Dan Sherlyn
9 Terbakar Cemburu
10 Usaha Willdan
11 Kejahatan Willdan
12 Pencobaan Bunuh Diri
13 Willdan Bangkrut
14 Kedatangan Elsa
15 Kedengkian Sherlyn pada Kristina
16 Usaha Sherlyn Gagal
17 Mila Hilang
18 Kekasih Masa Kecil
19 Mila Di Ketemukan
20 Berubah Jadi Monster
21 Yesi Dan Orang Tua Alberto
22 Penolakan Alberto
23 Yesi Tidak Terima
24 Kristina Keracunan
25 Penyelidikan
26 Willdan Di Pecat
27 Willdan Di Usir
28 Sherlyn Kepergok
29 Sherlyn Di Tangkap Polisi
30 Hukuman Sherlyn
31 Perubahan Pada Yesi
32 Kerjasama Yesi& Willdan
33 Infentaris Kantor
34 Usaha Willdan Gagal
35 Kelicikan Willdan& Yesi
36 Tipu Daya Yesi
37 Salah Paham
38 Clear
39 Terbongkar Juga
40 Permintaan Maaf
41 Karma
42 Tak Di Restui
43 Datang Ke Indo
44 Usaha Mickel
45 Keras Kepala
46 Usaha Mickel Gagal
47 Bodoh
48 Gagal
49 Saingan Mr X
50 Terjebak
51 Penyelidikan
52 Berhasil
53 Rencana Baru
54 Sebuah Pesta
55 Malu
56 Terbongkar
57 Aksi Kristina
58 Tak Tahu Diri
59 Ke LA
60 Kebaikan Kristina
61 Peraturan Untuk Yesi
62 Sikap Yesi
63 Mencoba Kabur
64 Gagal Kabur
65 Di Restui
66 Pertikaian
67 Berita Hoax
68 Jumpa Pers
69 Penyelidikan
70 Sebuah Teka Teki
71 Tindakan Rony
72 Rony Gagal
73 Terjebak
74 Sendy
75 Akal Licik Sendy
76 Adu Mulut
77 Di Tolak
78 Kembali Ke Indonesia
79 Kecewa
80 Sendy VS Yesi
81 Di Tolak
82 Alberto Terjebak
83 Teror Dari Yesi 1
84 Penasaran
85 Terpojok
86 Emosi
87 Menjebak Sendy
88 Penyelesaian Masalah
89 Usaha Yang Sia-Sia
90 Penangkapan Sendy
91 Elsa Merendahkan Dirinya
92 Masa Bodoh
93 Alberto Senang, Yesi Kecewa
94 Nasehat Leni
95 Kebersamaan
96 Fitting Baju Pengantin
97 Mendaftarkan Pernikahan
98 Restoran Mr X
99 Cemburu
100 Bertemu Melvin
101 Niat Yang Terselubung
102 Jenguk Sherlyn
103 Licik
104 Melvin Menjadi Direktur Utama
105 Elsa Menyesali Perbuatannya
106 Yesi Hamil
107 Yesi Kecelakaan
108 Tuan Exl
109 Sepenggal Masa Lalu Exl
110 Meninggalnya Orang Tua Alberto
111 Panik
112 Gelisah
113 Kembali Normal
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kecelakaan
2
Willdan Berubah
3
Berobat Ke Luar Negeri
4
Usaha Sherlyn
5
Dukungan Elsa
6
Pembalasan Kristina
7
Surat Cerai
8
Pembalasan Untuk Melvin Dan Sherlyn
9
Terbakar Cemburu
10
Usaha Willdan
11
Kejahatan Willdan
12
Pencobaan Bunuh Diri
13
Willdan Bangkrut
14
Kedatangan Elsa
15
Kedengkian Sherlyn pada Kristina
16
Usaha Sherlyn Gagal
17
Mila Hilang
18
Kekasih Masa Kecil
19
Mila Di Ketemukan
20
Berubah Jadi Monster
21
Yesi Dan Orang Tua Alberto
22
Penolakan Alberto
23
Yesi Tidak Terima
24
Kristina Keracunan
25
Penyelidikan
26
Willdan Di Pecat
27
Willdan Di Usir
28
Sherlyn Kepergok
29
Sherlyn Di Tangkap Polisi
30
Hukuman Sherlyn
31
Perubahan Pada Yesi
32
Kerjasama Yesi& Willdan
33
Infentaris Kantor
34
Usaha Willdan Gagal
35
Kelicikan Willdan& Yesi
36
Tipu Daya Yesi
37
Salah Paham
38
Clear
39
Terbongkar Juga
40
Permintaan Maaf
41
Karma
42
Tak Di Restui
43
Datang Ke Indo
44
Usaha Mickel
45
Keras Kepala
46
Usaha Mickel Gagal
47
Bodoh
48
Gagal
49
Saingan Mr X
50
Terjebak
51
Penyelidikan
52
Berhasil
53
Rencana Baru
54
Sebuah Pesta
55
Malu
56
Terbongkar
57
Aksi Kristina
58
Tak Tahu Diri
59
Ke LA
60
Kebaikan Kristina
61
Peraturan Untuk Yesi
62
Sikap Yesi
63
Mencoba Kabur
64
Gagal Kabur
65
Di Restui
66
Pertikaian
67
Berita Hoax
68
Jumpa Pers
69
Penyelidikan
70
Sebuah Teka Teki
71
Tindakan Rony
72
Rony Gagal
73
Terjebak
74
Sendy
75
Akal Licik Sendy
76
Adu Mulut
77
Di Tolak
78
Kembali Ke Indonesia
79
Kecewa
80
Sendy VS Yesi
81
Di Tolak
82
Alberto Terjebak
83
Teror Dari Yesi 1
84
Penasaran
85
Terpojok
86
Emosi
87
Menjebak Sendy
88
Penyelesaian Masalah
89
Usaha Yang Sia-Sia
90
Penangkapan Sendy
91
Elsa Merendahkan Dirinya
92
Masa Bodoh
93
Alberto Senang, Yesi Kecewa
94
Nasehat Leni
95
Kebersamaan
96
Fitting Baju Pengantin
97
Mendaftarkan Pernikahan
98
Restoran Mr X
99
Cemburu
100
Bertemu Melvin
101
Niat Yang Terselubung
102
Jenguk Sherlyn
103
Licik
104
Melvin Menjadi Direktur Utama
105
Elsa Menyesali Perbuatannya
106
Yesi Hamil
107
Yesi Kecelakaan
108
Tuan Exl
109
Sepenggal Masa Lalu Exl
110
Meninggalnya Orang Tua Alberto
111
Panik
112
Gelisah
113
Kembali Normal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!