Bella sudah menunggu Siska di kafe yang dijanjikan. Bella sudah memesan coklat panas kali ini. Dia duduk sambil menunggu Siska datang dan sesekali menghisap coklat panasnya.
Bella melihat Siska datang mendekat menuju mejanya. Sesampai Siska didepannya, Siska lansung duduk dihadapan Bella.
"Kakak mau pesan apa?" tanya Bella
"Aku pesan choco late aja, biar ku pesan sendiri aja." Siska berdiri menuju kasir lalu menyebutkan pesanannya.
Siska kembali kemejanya dan duduk ditempat semula. Ia masih penasaran dengan apa tujuan Bella menemui dia disini.
"kak boleh minta tolong ngga?" tanya Bella kepada Siska.
"Minta tolong apa?" tanya Siska.
"Kemaren aku menabrak orang, dia minta ganti rugi sore ini, kakak bantu ngomonglah, aku nggak punya duit lagi." ucap Bella.
"Emang di minta berapa?" tanya Siska lagi.
"Belum tau, kmren aja ganti Hpnya 30 juta, lansung habis yang saku Ku kak." ucap Bella seolah mengadu.
"Orangnya belum datang?" tanya Siska.
"Sudah, tu orangnya menuju sini." ucap Bella menunjuk Alan yang baru datang.
Siska menoleh kebelakang ketika Bella menunjuk seseorang dibelakangnya. Siska begitu terkejut melihat kedatangan Alan. Ia tidak menyangka akan bertemu Alan dengan kondisi ada Bella disini.
"Dia orangnya?" tanya Siska kepada Bella.
"Iya kak." jawab Bella tersenyum kaku.
"Siapa kamu dia Sis?" tanya Alan.
"Dia adik ipar gua, jadi Lo yang udah morotin ipar gua." kata Siska kepada Alan.
"Morotin? dia yang nabrak gua." ujar Alan mulai sewot.
"Tapi kan dia ipar gua, masa Lo tega sama ipar gua." ucap Siska memandang Alan sinis.
"Uang tidak ada hubungan berteman dengan siapapun." ucap Alan.
"Begitu kamu sekarang? perlu gua kumpulin semua teman kita untuk menyidang kamu hari ini? susah senang bersama, itulah janji persahabatan kita." ucap Siska.
"Disini aku yang susah, dia pembuat susah." jawab Alan menunjuk Bella.
"Lo nggak mau berdamai dengan ipar gua berarti Lo nggak mau damai sama gua." ucap Siska tersenyum mematikan dimata Alan.
"Baiklah jika begitu, selamat anda menang." ucap Alan memandang Bella dengan kesal.
"Jangan kesal - kesal, Oke untuk rasa terima kasih gua traktir makan deh." ujar Siska tersenyum kepada Alan.
"Itu Dita kan?" ucap Alan menunjuk gadis yang masuk bersama seorang pria.
Bella dan Siska pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Alan. Mereka juga melihat gadis memakai baju kemeja biru dengan perpaduan celana kain biru dan jilbab senada.
"Udah pakai jilbab sekarang, makin cantik aja." ucap Alan terpesona ketika melihat kecantikan Dita.
" Dita, sini." ucap Siska melambaikan tangannya.
Dita tersenyum melihat mereka yang sedang duduk sambil melambaikan tangan. Dita dan suaminya mendekati meja yang sudah ada teman - temannya.
" Hai apa kabar semua." sapa Dita kepada teman-temannya.
Dita ingin bertanya siapakah gerangan gadis yang duduk diantara Alan dan Siska. Ia merasa bahwa pernah bertemu dengan gadis itu tapi lupa dimana. Sedangkan Abian tersenyum menyapa Bella yang duduk disebelah Siska.
"Pacarmu Lan?" tanya Dita kepada Alan.
Siska yang mendengar pertanyaan Dita tertawa terbahak-bahak. Berbeda dengan Bella dan Alan, mereka tampak kurang senang dengan pertanyaan Dita.
"Dia adik ipar Siska loh yang." ucap Abian yang menarik kursi disebelah Alan.
"Oh adik dokter Galuh, kenalkan Dita temannya Siska." ucap Dita mengenalkan diri kepada Bella.
"Bella." ujar Bella menyambut uluran tangan.
"Mejanya kita gabung aja ya, soalnya ada yang lain juga mau datang." ujar Dita yang juga menarik kursi sebelah suaminya.
Pelayanan membantu menggabungkan beberapa meja menjadi satu. Tidak lama kemudian nampak batang hidung Febby dan Dion berbarengan. Febby duduk sebelah kiri Bella, sedangkan Dion disebelah kanan Alan dan kiri Bella.
"Kok barengan? janjian ya?" pancing Siska.
"Nggak sengaja ketemu didepan." jawab Dion.
"Itu tandanya jodoh." ujar Dita tertawa dan disambut oleh tawa Siska juga. Sedangkan yang lain hanya diam.
"Apaan sih." ucap Feby dengan nada biasa aja.
"Sekarang sok judes nanti termehek-mehek dia Dit." ucap Siswa masih tertawa.
Pelayanan pria datang menghampiri mereka membawa daftar menu. Mereka memesan menu sesuai selera mereka.
"Dit, kamu bukannya cari karyawan?" tanya Alan membuka pembicaraan setelah memesan makanan.
"Iya, mas Abi cari sekretaris untuk bantu dia, karena sekretaris lama papa mengundurkan diri." ucap Dita.
"Udah dapat mas Bian?" tanya Alan serius.
"Emang kamu mau lamar jadi sekretaris?" ucap Siska tertawa.
"Belum dapat sih, karena yang melamar kebanyakan perempuan, Dita maunya laki-laki." ujar Abian.
"Gimana dengan Dion, dia kan bagus dan lagian dia juga bisa jadi mata - mata kamu Dit." ucap Alan sambil tersenyum mengejek.
"Loh maksudnya?" ujar Dion yang masih bingung kenapa namanya main didaftarkan si Alan.
"Bagus juga sih, Dion orangnya rajin dan cekatan loh mas, dia apa aja bisa." ujar Dita mempromosikan sahabatnya kepada suaminya.
"Boleh, coba aja datang besok bawa lamaran ya." ujar Abian tersenyum.
"Benaran nih mas?" tanya Dion masih tidak percaya.
Abian hanya senyum sambil menganggukkan kepalanya. Dita juga senang bisa membantu Dion yang juga sering membantunya ketika kuliah dulu.
"Selain Dion punya kabar gembira, Dita juga punya kabar gembira loh." ujar Siska.
"Apaan?" tanya Feby bersuara kali ini.
"Biar Dita aja yang bicara." ujar Siska tersenyum.
"Alhamdulillah aku udah hamil, doain semoga aku dan bayiku sehat sampai melahirkan." ujar Dita sambil mengelus perutnya.
Semua yang ada disana tertawa gembira kecuali Bella yang merasa terasingkan diantara kelompok ini. Ingin rasanya Bella menghilang saja dari kelompok ini. Alan memandang wanita yang ada dihadapannya sedang diam saja. Ia paham bahwa wanita itu sedang bosan berada diantara dia dan kawan - kawannya.
"Kok kamu bisa kesini Dit? nggak ada janjian kan?" tanya Alan.
"Tadi sebenarnya sudah janji dengan Siska, Feby dan Dion." ucap Dita senyum mengandung arti.
"Trus gua kok nggak diundang?" tanya Alan.
"Yang punya kafe ngapain diundang, kami mau makan gratis disini karena dari dulu kami pelanggan tetap disini." ujar Dita masih tersenyum.
"Maksudnya?" tanya Alan masih tidak paham dengan perkataan Dita.
"Nggak usah pura - pura lagi, kami dah tau ini kafe anda tuan Alan Adha." ucap Siska dengan nada agak sedikit penekanan setiap katanya.
"Kok bisa tau?" tanya Alan.
"Kamu lupa siapa suamiku?" tanya Dita membanggakan diri.
Alan lansung menghela nafas. Ia lupa dengan suami Dita yang bernama Muhammad Abian Alfaiz Arkarna. Dia juga tau bahwa Abian akan dengan mudanya mendapatkan informasi apapun dengan posisinya sekarang.
Siska dan Bella nampak kaget ketika munculnya Galuh diantara mereka. Galuh yang memakai baju kaos putih dengan jeans hitam menambah gagahnya dokter muda itu.
"Kok tau aku disini?" tanya Siska kepada Galuh.
"Tadi mau ke kampus jemput, cuma tadi Dita kabarin lewat Bian bahwa kalian disini, jadi Abang kesini." Ucap Galuh yang duduk disebelah kanan Siska.
"Kok ada Bella disini?" tanya Galuh penasaran ketika melihat Bella.
"Tadi barengan aku disini bang." jawab Siska.
Makanan sudah terhidang di depan mereka. Mereka lansung menyantap dengan lahap makanan yang ada didepannya. Setelah makan dan berbincang-bincang sebentar, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
"Lan tolong antar adik ipar gua ya, dia nggak bawa mobil." ucap Siska kepada Alan membuat Alan tidak percaya.
"Bella bisa sama kita yang." ucap Galuh yang tidak suka adiknya barengan dengan laki-laki lain.
"Yang kita nggak searah, lagian aku ada mau ke suatu tempat berduaan dengan mu." kode Siska kepada Galuh.
"Aku naik taksi online aja kak." ujar Bella yang juga tidak mau semobil dengan Alan.
"Nggak aman Bel, dah kamu ikut kata Siska aja." ucap Galuh.
"Oke, kami duluan ya." ucap Siska pamit dan Galuh.
Dita dan Abian juga pamit pulang, lalu Dion pun pulang. Feby nampak murung ketika meninggalkan meja kafe itu. Ia tidak suka dengan Alan mengantarkan wanita itu. Supaya tidak nampak cemburu Feby meninggalkan Alan dengan Bella dengan diam. Bella melihat ekspresi wanita terakhir yang meninggalkan mereka.
"Tunggu disini ya, aku mau ambil sesuatu dulu." ucap Alan meninggalkan Bella menuju ruangan kerjanya.
Bella hanya mengangguk dengan diam tanpa menjawab ucapan Alan yang berjalan meninggalkan dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
pensi
banyak banget
2022-02-28
0
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
aku mampir di karyamu...
semangat ya☺️💪
2022-02-10
0