BAB 4

Jantung Bella berdebat dengan kencang ketika mobilnya menabrak mobil yang berhenti didepannya.

"Mati gua, keluar uang lagi, apes banget" ucap Bella semakin pucat ketika melihat pemilik mobil turun.

Bella melihat yang turun dari mobil putih adalah lelaki yang membuat uang sakunya menipis. Ia adalah Alan Adha.

"Sial, jika ketemu dia pasti sial terus." jawab Bella masih diam didalam mobil.

Alan berjalan kebelakang melihat bagian mobilnya yang ditabrak. Ia berjalan mendekati mobil yang menabraknya karena tidak ada itikad baik pemilik mobil untuk turun meminta maaf.

"Hei turun." ucap Alan sambil menggedor pintu mobilnya.

Bella tetap diam tanpa membuka kaca mobilnya apalagi untuk turun dari mobilnya. Alan tambah kesal dengan pemilik mobil yang menabraknya.

"Turun, ayo selesaikan." ucap Alan mencoba melihat siapa pemilik mobil.

Alan semakin kesal karena mobil dibelakang sudah memberikan klakson untuk segera jalan. Alan masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya. Lalu ia mengejar mobil yang menabraknya ketika mobil itu berusaha kabur. Terjadilah kejar - kejaran antara mobil Alan dengan mobil Bella. Ketika dijalan yang sudah nampak sepi, Alan menyalip mobil Bella. Bella sudah tidak bisa kemana-mana lagi karena mobil Alan sudah didepan mobilnya.

Bella terpaksa turun dari mobilnya dengan kesal sekali. Dia merasa hidupnya akan apes jika bertemu dengan Alan. Alan yang melihat gadis perusak Hpnya waktu itu menjadi tambah geram.

"Ternyata kamu lagi." ucapnya dengan santai.

"Apes banget jika ketemu Lo." ucap Bella kesal.

"Lo sengaja ya nabrak mobil gua, ngaku Lo." ucap Alan menatap Bella dengan serius.

"Hey mana gua tau itu mobil Lo, jika gua sengaja mending nabrak Lo aja sekalian." ucap Bella.

"Apa? Lo ya benar nggak sopan." ucap Alan mulai terpancing emosi.

"Sekarang mari kita ke bengkel, Lo harus ganti rugi." ucap Alan.

"Benarin masing - masing aja kenapa." ucap Bella sewot.

"Jangan lari dari tanggung jawab, Lo yang nabrak ya harus tanggung jawab." ujar Alan.

"Gua udah nggak punya duit lagi." ujar Bella dengan muka masam.

"Kalau gitu sini KTP Lo, atau STNK mobil Lo untuk jaminan." ujar Alan membuat Bella semakin geram.

"Suka kali sih menyita hak milik orang." ucap Bella sewot.

"Jika nggak mau dengan damai, mari kita selesaikan di kantor polisi." kata Alan mengeluarkan hp dari sakunya.

"Ia deh, damai, puas Lo." ucap Bella sambil masuk kedalam mobilnya mengambil KTP dalam dompetnya. Bella menyerahkan KTP nya kepada Alan.

"Bella Tiandra Kusuma." Alan membaca nama gadis yang kedua kalinya merusak propertinya.

"Ok, biar gua benarin sendiri, nanti gua kasih kwitansinya dan silahkan Lo tebus, gua kasih Lo waktu dua hari aja." ucap Alan pergi meninggalkan Bella sambil membawa KTPnya Bella.

"Sial, duit darimana gua dapat dalam 2 hari, pasti biayanya besar lagi." gerutu Bella melihat Alan pergi.

"Semoga ini terakhir ketemu laki - laki sial itu ya Alah." ujar Bella masuk kedalam mobilnya. Bella memacu mobilnya menuju rumahnya dengan selamat.

Sesampainya dirumah, Bella berbarengan datang dengan Amar. Amar melihat bagian depan mobil Bella penyok, ia melihat mobil itu dengan seksama.

"Kenapa mobil Lo kak?" tanya Amar masih penasaran.

"Gua nabrak orang, puas loh." ujar Bella dengan sewot terhadap Amar.

"Lo yang nabrak kenapa sewotnya ke gua, dulu dapat SIM nembak ya makanya nggak bisa bawa mobil." ujar Amar tertawa mengejek.

"Orang kena musibah kok diketawain, karma nanti baru kapok." ujar Bella.

"Habislah duit mu ganti mobil orang kak." ujar Amar mengejek lagi sambil berjalan menuju kamarnya.

Mendengar kata uang, Bella lansung teringat bahwa dia akan membutuhkan uang yang banyak. Ia segera berlari mengejar Amar ketika menuju kamarnya.

"Mar, kakak pinjam duit dong." ucap Bella kepada Amar.

"Ah tadi sewot, sekarang aja manis karena mau pinjam duit." ujar Amar pura - pura ngambek.

"Benaran dek, bulan lalu duitku melayang 30 juta ganti hp tu cowok karena gua jatuin, bulan ini masak kakak harus ganti mobilnya lagi, mana kakak butuh uang untuk beli buku skripsi." ujar Bella sedikit curhat.

"Jadi ini cowok yang sama?" tanya Amar menatap kakaknya dengan tatapan serius.

"Iya dek, makanya gua harus mandi kembang tujuh rupa kayaknya biar nggak ketemu dia lagi." ucap Bella kepada Amar.

"Ketemu tiga kali kalian jodoh." ucap Amar ketawa masuk kekamarnya.

"Ih najislah, tapi kan dua hari lagi emang ketemu lagi." ujar Bella.

"Udah, aku mau mandi kak, sana keluar." usir Amar.

"Ayolah mar, pinjam aku duit, please." ucap Bella memohon.

"Aku nggak punya duit, aku mau praktikum Minggu depan dan harus bayar, uang saku ku juga menipis." jawab Amar mendorong kakak perempuannya keluar lalu menutup pintu kamarnya dan tidak lupa menguncinya.

Bella beranjak dari kamar Amar dengan muka bersungut-sungut. Ia bingung harus minta siapa duitnya.

"Apa minta papa aja, tapi nanti pasti kena marah deh." ujarnya sambil berjalan menuju kamar.

"Jika minta mama, dapat ceramah sampai sebulan." ucap Bella lagi.

"Minta bang Galuh bisa nggak ya?" tanya pada diri sendiri.

Lalu Bella duduk di ranjang yang ada dikamarnya sambil memikirkan uang untuk dua hari lagi. Tiba-tiba ia tersenyum ketika mengingat nama kakak iparnya.

"Cowok itu pasti kenalan kak Siska, ah gua minta bantu aja sama dia ah." ujar Bella tersenyum bahagia lalu berjalan menuju kamar mandi.

...****************...

Dua hari setelah kejadian itu, Bella mencoba mendatangi apartemen abangnya Galuh. Ketika sampai disana ia agak kecewa karena apartemen itu kosong menandakan bahwa penghuninya sedang berada diluar. Bella mencoba menghubungi nomor Siswa. Pertama tidak diangkat oleh Siska. Lalu dia mencoba menghubungi Siska sekali lagi.

"Halo, Assalamualaikum." terdengar suara diseberang sana membuat hati Bella agak tenang.

"Halo, waalaikumsalam kak, dimana kak?" tanya Bella kepada Siska.

"Ini di kampus lagi kuliah, kenapa Bel?" tanya Siska.

"Kuliah kakak selesai jam berapa? bisa ketemu nggak?" tanya Bella.

"Ada apa? penting kali kayaknya nih." ujar Siska yang heran ketika adik suaminya yang seumuran dengannya menghubungi dirinya.

"Nanti aja ceritanya, aku butuh bantuan kakak, nanti aku tunggu di kafe xx ya kak." ujar Bella memohon dalam hatinya.

"Baik, nanti aku selesai jam 3 an, lansung ketemu ditempat aja ya." ujar Siska kepada Bella.

"Baik pak, terimakasih,maaf ganggu waktunya, Assalamualaikum." ucap Bella senyum senang.

"Waalaikumsalam." ucap Siska dari seberang sana.

"Pas waktunya sama janjian ketemu cowok sial itu." ucap Bella tersenyum sambil melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen milik Abangnya. Karena masih jam 11 siang, bella memutuskan untuk pergi kepustakaan kampusnya untuk mencari buku referensi skripsinya. Ia ingin sekali cepat - cepat menyelesaikan skripsi agar lulus dan bisa bekerja.

Terpopuler

Comments

pensi

pensi

sudah like dan favoritkan juga 🙏🙏

2022-02-28

0

pensi

pensi

sabar bela

2022-02-28

0

pensi

pensi

😱

2022-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!