Setelah berlarian cukup jauh dan bertemu dengan hantu bapak bapak tadi pada akhirnya Tazkia berhasil sampai ke Villa dengan selamat, Tazkia lantas bergegas masuk ke dalam Villa dan menutup semua akses untuk masuk ke dalam Villa kecuali pintu utama.
" Aku akan menunggu mereka di pintu utama, aku yakin mereka pasti selamat." ucap Tazkia sambil duduk bersandar di balik pintu utama menunggu kedatangan teman temannya.
Tazkia lantas bersandar di balik pintu utama dengan perasaan sedikit lega, ia sudah tidak perduli dengan pakaiannya yang basah karena terkena air hujan, Tazkia menatap sekeliling mansion dengan perasaan khawatir dan juga rasa menyesal kepada ketiga sahabatnya karena liburan ke Villa kali ini adalah ide dari dirinya.
" Ini semua salahku, harusnya aku tidak mengajak mereka ke sini, ini semua salahku hiks hiks hiks." ucap Tazkia menyalahkan dirinya sambil menangis tersedu sedu.
Saat Tazkia di landa rasa frustasi dari arah depan Tazkia melihat sesosok nenek nenek dengan membawa kucing hitam nampak berdiri menatap ke arah Tazkia.
" Pergi kamu! aku sudah lelah menghadapi bangsa kalian, pergi jangan ganggu aku!" ucap Tazkia setengah berteriak sambil menatap tajam ke arah nenek nenek tersebut.
"Aku tidak menyukai hal ini, semua yang aku lihat dan ketahui bukanlah kelebihan melainkan hanya sebuah kutukan yang berkedok kelebihan, kutukan yang membuat ku dan teman temanku berada di ambang kematian, aku benci aku benci memiliki semua ini." ucap Tazkia frustasi sambil menangis menunduk dan memeluk lututnya.
Nenek nenek tersebut hanya tersenyum menatap ke arah Tazkia kemudian berubah membentuk gumpalan asap hitam lalu menghilang.
Seiring dengan hilangnya sosok nenek nenek tersebut pintu utama nampak di gedor dari arah luar, mendengar hal itu Tazkia lantas langsung bangkit berdiri dan memasang badan siaga siapa tahu pria bertudung hitam itu yang sedang menggedor pintu.
" Kenapa ini di kunci? Kia, Pras, Sin?" ucap Aditya sambil terus menggedor pintu utama dan berusaha masuk ke dalam namun terkunci.
Mendengar suara Aditya di luar, Tazkia lantas langsung bergegas membukakan pintu utama Villa.
" Dit ayo masuk." ucap Tazkia ketika pintu di buka olehnya.
" Gue kira pintunya di kunci ama pak Burhan." ucap Aditya.
" Enggak gue menahannya sedari tadi, ayo masuk." ucap Tazkia.
Aditya lantas melangkahkan kakinya masuk ke dalam Villa mengikuti Tazkia.
Ketika keduanya sudah masuk ke dalam Villa Tazkia merasakan sesuatu yang aneh pada diri Aditya.
" Dit lo gak papa?" tanya Tazkia ketika sudah berada di dalam Villa.
"........."
" Dit kok elo diem aja sih? biasanya juga nyerocos." ucap Tazkia sambil menatap ke arah Aditya namun Aditya hanya diam duduk bersila sambil menunduk.
Perasaan Tazkia mulai menjadi tidak enak, Tazkia menduga bahwa yang di depannya bukanlah Aditya, Tazkia lantas mundur sedikit demi sedikit menjauh darinya.
" Siapa kamu? apa yang kamu inginkan." teriak Tazkia sambil terus mundur menjauh dari Aditya.
Mendengar hal itu Aditya yang tadinya menunduk langsung menatap ke arah Tazkia dengan senyum menakutkan yang membuat Tazkia bergidik ngeri melihatnya.
Tazkia terus berjalan mundur kebelakang bersiap untuk lari namun tiba tiba saja entah sedari kapan sosok berwujud Aditya sudah melesat dan berdiri tepat di hadapannya.
Sosok itu lantas mencengkram leher Kia dengan erat, Tazkia yang tidak siap akan serangan yang mendadak tersebut lantas terhuyung dan jatuh terlentang dengan posisi sosok tersebut tepat berada di atasnya.
Tazkia lantas memberontak namun semakin melawan sosok itu malah semakin jadi sampai kemudian sosok tersebut tiba tiba berteriak dan sekita itu pula pandangan Kia menjadi kabur lalu menggelap.
Diantara sadar dan tidak sadar ketika Tazkia mengerjapkan matanya secara tiba tiba dan entah bagaimana caranya Tazkia sudah berada di tengah hutan, Tazkia lantas menoleh ke kanan dan ke kiri dengan tatapan bingung tak mengerti dengan apa yang tengah terjadi pada dirinya.
Ketika Tazkia sibuk memikirkan bagaimana ia bisa berada di tengah hutan, dari arah depan Tazkia lantas melihat pria bertudung hitam tersebut tengah berjalan menuju ke arahnya dengan menyeret sebuah karung goni di tangannya.
Tazkia yang sedang panik lantas langsung bersembunyi di balik pohon, namun di saat Tazkia baru saja bersandar tubuhnya lantas langsung menembus ke dalam pohon secara tiba tiba dan langsung berhenti tepat beberapa langkah di depan pria bertudung tersebut.
" Apa ? bagaimana bisa? aku harus pergi sebelum pria itu melihatku." ucap Tazkia kemudian ingin berbalik hendak pergi namun tiba tiba pria bertudung itu langsung berjalan lurus menembus tubuh Tazkia.
Tazkia yang baru mengetahui fakta tersebut lantas hanya terbengong kebingungan.
Di saat pikiran Tazkia penuh dengan tanda tanya tentang apa yang terjadi, ia lantas mendengar teriakan minta tolong yang berasal dari dalam karung goni yang di seret oleh pria tersebut.
" Jangan bilang di dalam karung tersebut adalah manusia?" ucap Tazkia yang nampak terkejut dengan fakta yang ia dapatkan.
Tazkia lantas mengikuti kemana arah langkah kaki pria bertudung tadi hingga sampai di sebuah rumah seperti gudang penyimpanan yang terletak di tengah hutan.
Pria bertudung itu terus menyeret karung di tangannya, kemudian membawanya masuk ke dalam rumah, Tazkia lantas terus mengikuti pria tersebut hingga masuk ke dalam rumah.
Setelah sampai di dalam, pria bertudung hitam tersebut lantas menyobek paksa karung yang di bawanya, ketika karung berhasil di sobek dari dalam karung tersebut nampak seorang laki laki yang sudah bersimbah darah tengah berada di ambang kematian.
" Kau masih belum mati rupanya?" ucap pria bertudung tersebut sambil bangkit berdiri dan langsung menendang perut laki laki tersebut berkali kali hingga meregang nyawa dan tewas.
Bau anyir darah menyebar luas memenuhi ruangan tersebut, Tazkia benar benar tidak habis pikir dengan manusia keji di hadapannya saat ini.
" Apakah dia bukan manusia? kenapa dia begitu keji dengan sesama?" ucap Tazkia menatap tak percaya sambil menutup erat mulutnya menyaksikan semua kelakuan bejat pria tersebut.
Perlahan pria tersebut berjalan dan mengambil selang air dari dalam rumah kemudian menyemprot badan pria malang tersebut dengan selang air yang di bawanya hingga noda darah di lantai dan tubuh pria malang tersebut menghilang.
Setelah di rasa selesai pria bertudung tersebut lantas perlahan membuka tudung yang ia kenakan kemudian melempar topeng di wajahnya ke sembarang arah.
" Kemari lah, kita punya barang baru! lihatlah dia sangat cocok untuk di jadikan koleksi baru kita?" ucap pria tersebut memanggil seseorang dari tempatnya berdiri.
" Ferdi?" ucap Tazkia seakan tak percaya bahwa penglihatannya kemarin nyata.
Belum hilang keterkejutannya dari arah dalam rumah muncul seseorang dengan wajah yang mirip persis seperti Ferdi berjalan mendekat ke arah mereka.
" Apa? mereka kembar?" ucap Tazkia lagi dengan setengah berteriak karena terkejut.
Entah Ferdi yang baru datang mendengar teriakan Tazkia atau bahkan tau keberadaannya, tepat pada saat Tazkia berteriak Ferdi yang baru datang langsung menatap tajam ke arah Tazkia kemudian melempar pisau ke arahnya dan langsung menembus tubuh Tazkia, detik selanjutnya pandangan Tazkia langsung menggelap dan pingsan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
나의 햇살
itu manusia yg udah menjadi Psikopat mungkin karena ada kejadian yg membuatnya jadi kyk gitu
2022-06-16
0
senja
Pras atau orang lain itu?
2022-04-14
0