Mereka kembar? ~ Villa Edelweis #9

Setelah berlarian cukup jauh dan bertemu dengan hantu bapak bapak tadi pada akhirnya Tazkia berhasil sampai ke Villa dengan selamat, Tazkia lantas bergegas masuk ke dalam Villa dan menutup semua akses untuk masuk ke dalam Villa kecuali pintu utama.

" Aku akan menunggu mereka di pintu utama, aku yakin mereka pasti selamat." ucap Tazkia sambil duduk bersandar di balik pintu utama menunggu kedatangan teman temannya.

Tazkia lantas bersandar di balik pintu utama dengan perasaan sedikit lega, ia sudah tidak perduli dengan pakaiannya yang basah karena terkena air hujan, Tazkia menatap sekeliling mansion dengan perasaan khawatir dan juga rasa menyesal kepada ketiga sahabatnya karena liburan ke Villa kali ini adalah ide dari dirinya.

" Ini semua salahku, harusnya aku tidak mengajak mereka ke sini, ini semua salahku hiks hiks hiks." ucap Tazkia menyalahkan dirinya sambil menangis tersedu sedu.

Saat Tazkia di landa rasa frustasi dari arah depan Tazkia melihat sesosok nenek nenek dengan membawa kucing hitam nampak berdiri menatap ke arah Tazkia.

" Pergi kamu! aku sudah lelah menghadapi bangsa kalian, pergi jangan ganggu aku!" ucap Tazkia setengah berteriak sambil menatap tajam ke arah nenek nenek tersebut.

"Aku tidak menyukai hal ini, semua yang aku lihat dan ketahui bukanlah kelebihan melainkan hanya sebuah kutukan yang berkedok kelebihan, kutukan yang membuat ku dan teman temanku berada di ambang kematian, aku benci aku benci memiliki semua ini." ucap Tazkia frustasi sambil menangis menunduk dan memeluk lututnya.

Nenek nenek tersebut hanya tersenyum menatap ke arah Tazkia kemudian berubah membentuk gumpalan asap hitam lalu menghilang.

Seiring dengan hilangnya sosok nenek nenek tersebut pintu utama nampak di gedor dari arah luar, mendengar hal itu Tazkia lantas langsung bangkit berdiri dan memasang badan siaga siapa tahu pria bertudung hitam itu yang sedang menggedor pintu.

" Kenapa ini di kunci? Kia, Pras, Sin?" ucap Aditya sambil terus menggedor pintu utama dan berusaha masuk ke dalam namun terkunci.

Mendengar suara Aditya di luar, Tazkia lantas langsung bergegas membukakan pintu utama Villa.

" Dit ayo masuk." ucap Tazkia ketika pintu di buka olehnya.

" Gue kira pintunya di kunci ama pak Burhan." ucap Aditya.

" Enggak gue menahannya sedari tadi, ayo masuk." ucap Tazkia.

Aditya lantas melangkahkan kakinya masuk ke dalam Villa mengikuti Tazkia.

Ketika keduanya sudah masuk ke dalam Villa Tazkia merasakan sesuatu yang aneh pada diri Aditya.

" Dit lo gak papa?" tanya Tazkia ketika sudah berada di dalam Villa.

"........."

" Dit kok elo diem aja sih? biasanya juga nyerocos." ucap Tazkia sambil menatap ke arah Aditya namun Aditya hanya diam duduk bersila sambil menunduk.

Perasaan Tazkia mulai menjadi tidak enak, Tazkia menduga bahwa yang di depannya bukanlah Aditya, Tazkia lantas mundur sedikit demi sedikit menjauh darinya.

" Siapa kamu? apa yang kamu inginkan." teriak Tazkia sambil terus mundur menjauh dari Aditya.

Mendengar hal itu Aditya yang tadinya menunduk langsung menatap ke arah Tazkia dengan senyum menakutkan yang membuat Tazkia bergidik ngeri melihatnya.

Tazkia terus berjalan mundur kebelakang bersiap untuk lari namun tiba tiba saja entah sedari kapan sosok berwujud Aditya sudah melesat dan berdiri tepat di hadapannya.

Sosok itu lantas mencengkram leher Kia dengan erat, Tazkia yang tidak siap akan serangan yang mendadak tersebut lantas terhuyung dan jatuh terlentang dengan posisi sosok tersebut tepat berada di atasnya.

Tazkia lantas memberontak namun semakin melawan sosok itu malah semakin jadi sampai kemudian sosok tersebut tiba tiba berteriak dan sekita itu pula pandangan Kia menjadi kabur lalu menggelap.

Diantara sadar dan tidak sadar ketika Tazkia mengerjapkan matanya secara tiba tiba dan entah bagaimana caranya Tazkia sudah berada di tengah hutan, Tazkia lantas menoleh ke kanan dan ke kiri dengan tatapan bingung tak mengerti dengan apa yang tengah terjadi pada dirinya.

Ketika Tazkia sibuk memikirkan bagaimana ia bisa berada di tengah hutan, dari arah depan Tazkia lantas melihat pria bertudung hitam tersebut tengah berjalan menuju ke arahnya dengan menyeret sebuah karung goni di tangannya.

Tazkia yang sedang panik lantas langsung bersembunyi di balik pohon, namun di saat Tazkia baru saja bersandar tubuhnya lantas langsung menembus ke dalam pohon secara tiba tiba dan langsung berhenti tepat beberapa langkah di depan pria bertudung tersebut.

" Apa ? bagaimana bisa? aku harus pergi sebelum pria itu melihatku." ucap Tazkia kemudian ingin berbalik hendak pergi namun tiba tiba pria bertudung itu langsung berjalan lurus menembus tubuh Tazkia.

Tazkia yang baru mengetahui fakta tersebut lantas hanya terbengong kebingungan.

Di saat pikiran Tazkia penuh dengan tanda tanya tentang apa yang terjadi, ia lantas mendengar teriakan minta tolong yang berasal dari dalam karung goni yang di seret oleh pria tersebut.

" Jangan bilang di dalam karung tersebut adalah manusia?" ucap Tazkia yang nampak terkejut dengan fakta yang ia dapatkan.

Tazkia lantas mengikuti kemana arah langkah kaki pria bertudung tadi hingga sampai di sebuah rumah seperti gudang penyimpanan yang terletak di tengah hutan.

Pria bertudung itu terus menyeret karung di tangannya, kemudian membawanya masuk ke dalam rumah, Tazkia lantas terus mengikuti pria tersebut hingga masuk ke dalam rumah.

Setelah sampai di dalam, pria bertudung hitam tersebut lantas menyobek paksa karung yang di bawanya, ketika karung berhasil di sobek dari dalam karung tersebut nampak seorang laki laki yang sudah bersimbah darah tengah berada di ambang kematian.

" Kau masih belum mati rupanya?" ucap pria bertudung tersebut sambil bangkit berdiri dan langsung menendang perut laki laki tersebut berkali kali hingga meregang nyawa dan tewas.

Bau anyir darah menyebar luas memenuhi ruangan tersebut, Tazkia benar benar tidak habis pikir dengan manusia keji di hadapannya saat ini.

" Apakah dia bukan manusia? kenapa dia begitu keji dengan sesama?" ucap Tazkia menatap tak percaya sambil menutup erat mulutnya menyaksikan semua kelakuan bejat pria tersebut.

Perlahan pria tersebut berjalan dan mengambil selang air dari dalam rumah kemudian menyemprot badan pria malang tersebut dengan selang air yang di bawanya hingga noda darah di lantai dan tubuh pria malang tersebut menghilang.

Setelah di rasa selesai pria bertudung tersebut lantas perlahan membuka tudung yang ia kenakan kemudian melempar topeng di wajahnya ke sembarang arah.

" Kemari lah, kita punya barang baru! lihatlah dia sangat cocok untuk di jadikan koleksi baru kita?" ucap pria tersebut memanggil seseorang dari tempatnya berdiri.

" Ferdi?" ucap Tazkia seakan tak percaya bahwa penglihatannya kemarin nyata.

Belum hilang keterkejutannya dari arah dalam rumah muncul seseorang dengan wajah yang mirip persis seperti Ferdi berjalan mendekat ke arah mereka.

" Apa? mereka kembar?" ucap Tazkia lagi dengan setengah berteriak karena terkejut.

Entah Ferdi yang baru datang mendengar teriakan Tazkia atau bahkan tau keberadaannya, tepat pada saat Tazkia berteriak Ferdi yang baru datang langsung menatap tajam ke arah Tazkia kemudian melempar pisau ke arahnya dan langsung menembus tubuh Tazkia, detik selanjutnya pandangan Tazkia langsung menggelap dan pingsan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

나의 햇살

나의 햇살

itu manusia yg udah menjadi Psikopat mungkin karena ada kejadian yg membuatnya jadi kyk gitu

2022-06-16

0

senja

senja

Pras atau orang lain itu?

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Apa yang terjadi denganku?
2 Penglihatan yang datang tiba tiba
3 Jika bukan mbok Ratmi lalu dia siapa?
4 Apakah takdir masih bisa di rubah? Villa Edelweis #1
5 Manekin manusia ~Villa Edelweis #2
6 Jika dia Kia lalu dia siapa? ~ Villa Edelweis #3
7 Mereka bukan manusia ~ Villa Edelweis #4
8 Ada apa dengan Sinta? ~ Villa Edelweis #5
9 Lelaki bertudung hitam ~ Villa Edelweis #6
10 Aku tidak ingin mati ~ Villa Edelweis #7
11 Mencari jalan kembali ke Villa ~ Villa Edelweis #8
12 Mereka kembar? ~ Villa Edelweis #9
13 Sosok penuh lumpur ~ Villa Edelweis #10
14 Ku mohon lepaskan aku~ Villa Edelweis #11
15 Tenanglah semua akan baik baik saja ~ Villa Edelweis #12
16 Mulutmu itu benar benar biadab ~ Villa Edelweis #13
17 Kita pulang gais... ~ Villa Edelweis #14
18 End ~ Villa Edelweis #15
19 Good news or bad news?
20 Ada yang berbeda dari gadis di lukisan itu ~ Lukisan berdarah #1
21 Teman mu dalam bahaya ~ Lukisan berdarah #2
22 Cekikan itu nyata? ~ Lukisan berdarah #3
23 Luka lebam di leher ~ Lukisan berdarah#4
24 Makhluk halus itu menyukai Aditya? ~ Lukisan berdarah #5
25 Lukisan itu hilang? ~ Lukisan berdarah #6
26 Semoga tidak terjadi hal buruk pada mereka ~ Lukisan berdarah #7
27 Ada yang tidak beres dengan pak Waluyo ~ Lukisan berdarah #8
28 Kamu harus ikut denganku ~ Lukisan berdarah #9
29 Lentera penunjuk jalan ~ Lukisan berdarah#10
30 Sesuatu yang menjijikkan ~ Lukisan berdarah #11
31 Kita harus membawa pak Waluyo juga ~ Lukisan berdarah #12
32 Apakah ini wajar menurutmu?~ Lukisan berdarah #13
33 Mimpi apaan ini? ~ Lukisan berdarah #14
34 Sebuah keajaiban ~ Lukisan berdarah #15
35 Kamu berhasil membawa Aditya pulang ~ Lukisan berdarah #16
36 Kalian harus segera membakar lukisan itu~Lukisan berdarah #17
37 Kita berhasil (end)~ Lukisan berdarah #18
38 Liontin kompas yang unik
39 Senyuman itu hanya sebuah kepalsuan?
40 Hubungan yang penuh kepalsuan
41 Konsekuensi dari perbuatannya
42 Menjadi pusat perhatian
43 Memutar kembali waktu
44 Kembali lagi!
45 Time traveler!
46 Perbedaan antara indigo dan indra keenam
47 Bagaimana jika aku bisa membuktikannya?
48 24 kali putaran
49 Tidak bisa mengubah takdir
50 Mencari bukti
51 Aku sudah mengikhlaskan mama pergi
52 Ucapan terima kasih
53 Tugas dari pak Reno
54 Suka menyendiri
55 Beberapa hal yang harus kalian patuhi
56 Perjalanan yang memakan waktu lama ~ Desa tanjung tari #1
57 Suara misterius yang terdengar ~ Desa tanjung tari #2
58 Selamat datang di Desa Tanjung Tari ~ Desa tanjung tari #3
59 Ada yang aneh dengan perjalanan kita ~ Desa tanjung tari #4
60 Seruan malam hari ~ Desa tanjung tari #5
61 Suara gamelan itu sungguhan? ~ Desa tanjung tari #6
62 Sudah terlalu jauh untuk berhenti ~ Desa tanjung tari #7
63 Tas branded berisi segepok uang ~ Desa tanjung tari #8
64 Kematian yang tragis ~ Desa tanjung sari #9
65 Predestination Paradox ~ Desa tanjung tari #10
66 Apa yang mau kau perbaiki? ~Desa tanjung tari #11
67 Kenyataan pahit yang terkuak dari masa lalu~ Desa tanjung tari #12
68 Suara siulan pukul 2 dini hari ~ Desa tanjung tari #13
69 Seperti mengurai benang yang kusut ~ Desa tanjung tari #14
70 Ritual ~ Desa tanjung tari #15
71 Apa Doni menipuku? ~ Desa tanjung tari #16
72 Membutuhkan bantuan ~ Desa tanjung tari #17
73 Kau tidak akan bisa lari dariku ~ Desa tanjung tari #18
74 Bisa mengubah segalanya ~ Desa tanjung tari #19
75 Semua sudah direncanakan ~ Desa tanjung tari #20
76 Kenangan masa lalu
77 Tidak ada yang bisa kita rubah
78 Kecupan penyemangat
79 Barter yang sama sama menguntungkan
80 Kita akan pulang sama sama
81 Aku sudah membereskan semuanya
82 Pria misterius berbaju serba hitam
83 Kabur dari penjara dengan cara yang aneh
84 Kau sudah melihatnya sendiri
85 Toko antik penjual cermin ~ Cermin bertuah #1
86 Mimpi dalam mimpi ~ Cermin bertuah #2
87 Mungkin hanya sebuah kebetulan ~ Cermin bertuah #3
88 Suara sosok itu menghipnotis jiwa ~ Cermin bertuah #4
89 Ada yang aneh dengan Sinta ~ Cermin bertuah #5
90 Manik mata berwarna merah ~ Cermin bertuah #6
91 Penemuan mayat seperti tengkorak ~ Cermin bertuah #7
92 Sudah ku duga ~ Cermin bertuah #8
93 Apa hubungannya dengan Lingsir wengi?~ Cermin bertuah #9
94 Gunakan mata yang lain untuk melihat ~Cermin bertuah #10
95 Perjanjian yang tidak bisa ditarik kembali ~ Cermin bertuah #11
96 Aku seorang pembunuh ~ Cermin bertuah #12
97 Kini aku tahu alasannya ~Cermin bertuah #13
98 Seperti prajurit yang tengah berperang
99 Mungkin hanya firasatku ~ Misteri villa nenek #1
100 Sesajen ~ Misteri villa nenek #2
101 Sosok besar bermata merah menyala ~ Misteri villa nenek #3
102 Sosok menyerupai Faris ~ Misteri villa nenek #4
103 Ban serep hilang? ~ Misteri villa nenek #5
104 Apa kamu sekarang mempercayainya? ~ Misteri villa nenek #6
105 Gubuk di tengah hutan ~ Misteri villa nenek #7
106 Kakek itu bukanlah manusia ~ Misteri villa nenek #8
107 Jangan tinggalkan aku Faris ~ Misteri villa nenek #9
108 Kalau kita mati, aku akan menghantui Kia ~ Misteri villa nenek #10
109 Masa lalu terulang kembali ~ Misteri villa nenek #11
110 Terjebak 4 hari 3 malam ~Misteri villa nenek #12
111 Memberikan bantuan ~ Misteri villa nenek #13
112 Bukanlah takdir buruk bagi mereka
113 Perlahan semua mulai terjawab
114 Bedakan mana candaan mana bukan!
115 Makhluk apa sebenarnya barusan?
116 Hanya bunga tidur
117 Siapa kesayangan makhluk itu?
118 Bangunan dengan makam di dalamnya
119 Aku masih hidup
120 Kamu siapa?
121 Cemburu?
122 Makhluk itu membawa Kia!
123 Aku tidak akan melepaskan mu
124 Misteri villa nenek ~End
125 Dia tidak bunuh diri ~ Teror hantu bisu
126 Hantu di kampus ~ Teror hantu bisu #2
127 Kau sedang mencari sosok itu kan? ~ Teror hantu bisu #3
128 Katakanlah! ~ Teror hantu bisu #4
129 Dia hamil! ~ Teror hantu bisu #5
130 Haruskah aku terlibat? ~ Teror hantu bisu #6
131 Icha
132 Pembunuh Dona ~Teror hantu bisu #7
133 Fakta baru ~Teror hantu bisu #8
134 Lakukan apa yang membuat mu bahagia ~Teror hantu bisu #9
135 Gigi di balas gigi ~Teror hantu bisu #10
136 Belajar dari kesalahan ~ Teror hantu bisu end
137 Persiapan pembukaan Rumah Baca Faris
138 Aku tidak sengaja ~ Ular tangga keramat
139 Ekor ular ~Ular tangga keramat #2
140 Apa kalian baik baik saja? ~Ular tangga keramat #3
141 Lanjut ~ Ular tangga keramat #4
142 Istirahat ~ Ular tangga keramat #5
143 Maaf ~Ular tangga keramat #6
144 Apa kita akan mati? ~Ular tangga keramat #7
145 Tolong kami~ Ular tangga keramat #8
146 Kau yang mulai, kau juga yang mengakhiri~ Ular tangga #9
147 Semuanya akan kembali ke awal~ Ular tangga keramat #10
148 End ~Ular tangga keramat #11
149 Kedatangan Melisa
150 Potongan puzzle yang acak ~Boneka arwah penuntut balas#1
151 Tidak! ~Boneka arwah penuntut balas #2
152 Mimpi ~Boneka arwah penuntut balas #3
153 Caki! ~Boneka arwah penuntut balas #4
154 Wanita itu keluarganya? ~Boneka arwah penuntut balas #5
155 Dikendalikan ~Boneka arwah penuntut balas #6
156 End ~ Boneka arwah penuntut balas #7
157 Semua sudah berakhir
158 Icha melakukannya?
159 Suara sirine #Tugas terakhir (Ambulans) #1
160 Bayangan ~Tugas terakhir (Ambulans) #2
161 Tidak hanya sekali ~Tugas terakhir (Ambulans) #3
162 Mimpi ~Tugas terakhir (Ambulans) #4
163 Beri aku alamatnya ~Tugas terakhir (Ambulans) #5
164 Kampung yang masih asri ~Tugas terakhir (Ambulans) #6
165 Bukan pembawa sial ~Tugas terakhir (Ambulans) #7
166 Isyarat ~ Tugas terakhir (Ambulans) #8
167 Di bodohi ~Tugas terakhir (Ambulans) #9
168 End ~Tugas terakhir (Ambulans) #10
169 Bukan orang tapi nyamuk!
170 Suara tawa yang samar
171 Ada yang aneh ~ Mengapa aku dilahirkan #1
172 Sosok hantu anak kecil ~Mengapa aku dilahirkan #2
173 Kerasukan ~Mengapa aku dilahirkan #3
174 Aku suka kakak ini ~ Mengapa aku dilahirkan #4
175 Sofa ~ Mengapa aku dilahirkan #5
176 Mama... papa... ~ Mengapa aku dilahirkan #6
177 Belum dikirim? ~ Mengapa aku dilahirkan #7
178 Salah satu daerah di Jawa Barat ~Mengapa aku dilahirkan #8
179 Faris? ~Mengapa aku dilahirkan #9
180 Pergi dari sini! ~Mengapa aku dilahirkan #10
181 Adik
182 Bukan mimpi?
183 Kenyataan pahit
184 Aku mencintaimu
185 Lenyap seutuhnya
186 Ending
187 Promo karya baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Apa yang terjadi denganku?
2
Penglihatan yang datang tiba tiba
3
Jika bukan mbok Ratmi lalu dia siapa?
4
Apakah takdir masih bisa di rubah? Villa Edelweis #1
5
Manekin manusia ~Villa Edelweis #2
6
Jika dia Kia lalu dia siapa? ~ Villa Edelweis #3
7
Mereka bukan manusia ~ Villa Edelweis #4
8
Ada apa dengan Sinta? ~ Villa Edelweis #5
9
Lelaki bertudung hitam ~ Villa Edelweis #6
10
Aku tidak ingin mati ~ Villa Edelweis #7
11
Mencari jalan kembali ke Villa ~ Villa Edelweis #8
12
Mereka kembar? ~ Villa Edelweis #9
13
Sosok penuh lumpur ~ Villa Edelweis #10
14
Ku mohon lepaskan aku~ Villa Edelweis #11
15
Tenanglah semua akan baik baik saja ~ Villa Edelweis #12
16
Mulutmu itu benar benar biadab ~ Villa Edelweis #13
17
Kita pulang gais... ~ Villa Edelweis #14
18
End ~ Villa Edelweis #15
19
Good news or bad news?
20
Ada yang berbeda dari gadis di lukisan itu ~ Lukisan berdarah #1
21
Teman mu dalam bahaya ~ Lukisan berdarah #2
22
Cekikan itu nyata? ~ Lukisan berdarah #3
23
Luka lebam di leher ~ Lukisan berdarah#4
24
Makhluk halus itu menyukai Aditya? ~ Lukisan berdarah #5
25
Lukisan itu hilang? ~ Lukisan berdarah #6
26
Semoga tidak terjadi hal buruk pada mereka ~ Lukisan berdarah #7
27
Ada yang tidak beres dengan pak Waluyo ~ Lukisan berdarah #8
28
Kamu harus ikut denganku ~ Lukisan berdarah #9
29
Lentera penunjuk jalan ~ Lukisan berdarah#10
30
Sesuatu yang menjijikkan ~ Lukisan berdarah #11
31
Kita harus membawa pak Waluyo juga ~ Lukisan berdarah #12
32
Apakah ini wajar menurutmu?~ Lukisan berdarah #13
33
Mimpi apaan ini? ~ Lukisan berdarah #14
34
Sebuah keajaiban ~ Lukisan berdarah #15
35
Kamu berhasil membawa Aditya pulang ~ Lukisan berdarah #16
36
Kalian harus segera membakar lukisan itu~Lukisan berdarah #17
37
Kita berhasil (end)~ Lukisan berdarah #18
38
Liontin kompas yang unik
39
Senyuman itu hanya sebuah kepalsuan?
40
Hubungan yang penuh kepalsuan
41
Konsekuensi dari perbuatannya
42
Menjadi pusat perhatian
43
Memutar kembali waktu
44
Kembali lagi!
45
Time traveler!
46
Perbedaan antara indigo dan indra keenam
47
Bagaimana jika aku bisa membuktikannya?
48
24 kali putaran
49
Tidak bisa mengubah takdir
50
Mencari bukti
51
Aku sudah mengikhlaskan mama pergi
52
Ucapan terima kasih
53
Tugas dari pak Reno
54
Suka menyendiri
55
Beberapa hal yang harus kalian patuhi
56
Perjalanan yang memakan waktu lama ~ Desa tanjung tari #1
57
Suara misterius yang terdengar ~ Desa tanjung tari #2
58
Selamat datang di Desa Tanjung Tari ~ Desa tanjung tari #3
59
Ada yang aneh dengan perjalanan kita ~ Desa tanjung tari #4
60
Seruan malam hari ~ Desa tanjung tari #5
61
Suara gamelan itu sungguhan? ~ Desa tanjung tari #6
62
Sudah terlalu jauh untuk berhenti ~ Desa tanjung tari #7
63
Tas branded berisi segepok uang ~ Desa tanjung tari #8
64
Kematian yang tragis ~ Desa tanjung sari #9
65
Predestination Paradox ~ Desa tanjung tari #10
66
Apa yang mau kau perbaiki? ~Desa tanjung tari #11
67
Kenyataan pahit yang terkuak dari masa lalu~ Desa tanjung tari #12
68
Suara siulan pukul 2 dini hari ~ Desa tanjung tari #13
69
Seperti mengurai benang yang kusut ~ Desa tanjung tari #14
70
Ritual ~ Desa tanjung tari #15
71
Apa Doni menipuku? ~ Desa tanjung tari #16
72
Membutuhkan bantuan ~ Desa tanjung tari #17
73
Kau tidak akan bisa lari dariku ~ Desa tanjung tari #18
74
Bisa mengubah segalanya ~ Desa tanjung tari #19
75
Semua sudah direncanakan ~ Desa tanjung tari #20
76
Kenangan masa lalu
77
Tidak ada yang bisa kita rubah
78
Kecupan penyemangat
79
Barter yang sama sama menguntungkan
80
Kita akan pulang sama sama
81
Aku sudah membereskan semuanya
82
Pria misterius berbaju serba hitam
83
Kabur dari penjara dengan cara yang aneh
84
Kau sudah melihatnya sendiri
85
Toko antik penjual cermin ~ Cermin bertuah #1
86
Mimpi dalam mimpi ~ Cermin bertuah #2
87
Mungkin hanya sebuah kebetulan ~ Cermin bertuah #3
88
Suara sosok itu menghipnotis jiwa ~ Cermin bertuah #4
89
Ada yang aneh dengan Sinta ~ Cermin bertuah #5
90
Manik mata berwarna merah ~ Cermin bertuah #6
91
Penemuan mayat seperti tengkorak ~ Cermin bertuah #7
92
Sudah ku duga ~ Cermin bertuah #8
93
Apa hubungannya dengan Lingsir wengi?~ Cermin bertuah #9
94
Gunakan mata yang lain untuk melihat ~Cermin bertuah #10
95
Perjanjian yang tidak bisa ditarik kembali ~ Cermin bertuah #11
96
Aku seorang pembunuh ~ Cermin bertuah #12
97
Kini aku tahu alasannya ~Cermin bertuah #13
98
Seperti prajurit yang tengah berperang
99
Mungkin hanya firasatku ~ Misteri villa nenek #1
100
Sesajen ~ Misteri villa nenek #2
101
Sosok besar bermata merah menyala ~ Misteri villa nenek #3
102
Sosok menyerupai Faris ~ Misteri villa nenek #4
103
Ban serep hilang? ~ Misteri villa nenek #5
104
Apa kamu sekarang mempercayainya? ~ Misteri villa nenek #6
105
Gubuk di tengah hutan ~ Misteri villa nenek #7
106
Kakek itu bukanlah manusia ~ Misteri villa nenek #8
107
Jangan tinggalkan aku Faris ~ Misteri villa nenek #9
108
Kalau kita mati, aku akan menghantui Kia ~ Misteri villa nenek #10
109
Masa lalu terulang kembali ~ Misteri villa nenek #11
110
Terjebak 4 hari 3 malam ~Misteri villa nenek #12
111
Memberikan bantuan ~ Misteri villa nenek #13
112
Bukanlah takdir buruk bagi mereka
113
Perlahan semua mulai terjawab
114
Bedakan mana candaan mana bukan!
115
Makhluk apa sebenarnya barusan?
116
Hanya bunga tidur
117
Siapa kesayangan makhluk itu?
118
Bangunan dengan makam di dalamnya
119
Aku masih hidup
120
Kamu siapa?
121
Cemburu?
122
Makhluk itu membawa Kia!
123
Aku tidak akan melepaskan mu
124
Misteri villa nenek ~End
125
Dia tidak bunuh diri ~ Teror hantu bisu
126
Hantu di kampus ~ Teror hantu bisu #2
127
Kau sedang mencari sosok itu kan? ~ Teror hantu bisu #3
128
Katakanlah! ~ Teror hantu bisu #4
129
Dia hamil! ~ Teror hantu bisu #5
130
Haruskah aku terlibat? ~ Teror hantu bisu #6
131
Icha
132
Pembunuh Dona ~Teror hantu bisu #7
133
Fakta baru ~Teror hantu bisu #8
134
Lakukan apa yang membuat mu bahagia ~Teror hantu bisu #9
135
Gigi di balas gigi ~Teror hantu bisu #10
136
Belajar dari kesalahan ~ Teror hantu bisu end
137
Persiapan pembukaan Rumah Baca Faris
138
Aku tidak sengaja ~ Ular tangga keramat
139
Ekor ular ~Ular tangga keramat #2
140
Apa kalian baik baik saja? ~Ular tangga keramat #3
141
Lanjut ~ Ular tangga keramat #4
142
Istirahat ~ Ular tangga keramat #5
143
Maaf ~Ular tangga keramat #6
144
Apa kita akan mati? ~Ular tangga keramat #7
145
Tolong kami~ Ular tangga keramat #8
146
Kau yang mulai, kau juga yang mengakhiri~ Ular tangga #9
147
Semuanya akan kembali ke awal~ Ular tangga keramat #10
148
End ~Ular tangga keramat #11
149
Kedatangan Melisa
150
Potongan puzzle yang acak ~Boneka arwah penuntut balas#1
151
Tidak! ~Boneka arwah penuntut balas #2
152
Mimpi ~Boneka arwah penuntut balas #3
153
Caki! ~Boneka arwah penuntut balas #4
154
Wanita itu keluarganya? ~Boneka arwah penuntut balas #5
155
Dikendalikan ~Boneka arwah penuntut balas #6
156
End ~ Boneka arwah penuntut balas #7
157
Semua sudah berakhir
158
Icha melakukannya?
159
Suara sirine #Tugas terakhir (Ambulans) #1
160
Bayangan ~Tugas terakhir (Ambulans) #2
161
Tidak hanya sekali ~Tugas terakhir (Ambulans) #3
162
Mimpi ~Tugas terakhir (Ambulans) #4
163
Beri aku alamatnya ~Tugas terakhir (Ambulans) #5
164
Kampung yang masih asri ~Tugas terakhir (Ambulans) #6
165
Bukan pembawa sial ~Tugas terakhir (Ambulans) #7
166
Isyarat ~ Tugas terakhir (Ambulans) #8
167
Di bodohi ~Tugas terakhir (Ambulans) #9
168
End ~Tugas terakhir (Ambulans) #10
169
Bukan orang tapi nyamuk!
170
Suara tawa yang samar
171
Ada yang aneh ~ Mengapa aku dilahirkan #1
172
Sosok hantu anak kecil ~Mengapa aku dilahirkan #2
173
Kerasukan ~Mengapa aku dilahirkan #3
174
Aku suka kakak ini ~ Mengapa aku dilahirkan #4
175
Sofa ~ Mengapa aku dilahirkan #5
176
Mama... papa... ~ Mengapa aku dilahirkan #6
177
Belum dikirim? ~ Mengapa aku dilahirkan #7
178
Salah satu daerah di Jawa Barat ~Mengapa aku dilahirkan #8
179
Faris? ~Mengapa aku dilahirkan #9
180
Pergi dari sini! ~Mengapa aku dilahirkan #10
181
Adik
182
Bukan mimpi?
183
Kenyataan pahit
184
Aku mencintaimu
185
Lenyap seutuhnya
186
Ending
187
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!