Aditya benar benar kesal karena sahabatnya lebih percaya kepada hal hal yang berbau mistis ketimbang logika, itulah mengapa ia memilih melipir ke kamar meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih membahas masalah horor.
"Horor horor horor mulu, bosen gue dengernya, yang lebih realistis kek katanya mau liburan, mau seneng seneng, lah balik lagi horor mending gue tidur daripada harus denger cerita halu mereka." ucap Aditya dengan kesal kemudian bersiap untuk pergi tidur.
**
Cukup lama Aditya tertidur sampai pada tengah malam tiba tiba saja Aditya terbangun karena tenggorokannya yang terasa kering, sedangkan di atas nakas tempat tidurnya sama sekali tidak ada air minum di sana.
"Iss pakai acara haus lagi males banget gue turun." ucap Aditya mengomel namun tetap turun dari ranjangnya dan melangkah keluar menuju dapur untuk mengambil air minum.
Aditya melangkah kakinya dengan malas turun ke bawah menuju dapur, suasana di sepanjang jalan menuju dapur begitu gelap dan sunyi, karena memang waktu sudah menunjukkan tengah malam, sedangkan ketiga sahabatnya sudah pada terlelap berlayar ke pulau impian masing masing sehingga lampu di semua ruangan di matikan.
"Sunyi banget nih Villa, mereka sudah pada tidur semua ya?" ucap Aditya pada diri sendiri sambil melihat sekeliling Villa.
Ketika sampai di dapur ia cukup terkejut karena di sana Aditya melihat Tazkia yang tengah berada di dapur tepat di depan mini bar membelakanginya, tanpa tahu apa yang tengah Tazkia lakukan di sana .
"Belum tidur lo ki?" ucap Aditya namun tidak ada jawaban apapun dari Tazkia. "Lo kenapa sih ki? sakit gigi? diem bae ngomong sesuatu napa sepi nih." ucap Aditya kemudian meminum air putih di gelasnya.
Aditya yang penasaran karena Tazkia tak kunjung menanggapinya lantas kemudian berjalan mendekat ke arah Tazkia yang masih berdiri membelakanginya sedari tadi.
Saat jarak Aditya dan Tazkia sudah semakin dekat tiba tiba saja dari arah kamar mandi di sebelah dapur, nampak pintu kamar mandi terbuka yang lantas membuat Aditya sedikit terkejut dan kaget.
"Ngapain lo dit?" tanya Tazkia dari arah pintu kamar mandi.
Mendengar suara yang sangat di kenal oleh Aditya, lantas membuatnya langsung diam mematung dengan jarak hanya tinggal selangkah lagi dengan Kia yang tengah berdiri di mini bar.
"Kia? jika itu Kia lalu siapa yang di depan gue?" ucap Aditya dalam hati sambil mulai mengeluarkan keringat dingin.
"Dit apa itu lo?" tanya Tazkia lagi masih dari arah kamar mandi karena Aditya tidak kunjung menanggapinya.
Saat Aditya tengah bingung mana Tazkia yang asli dan mana yang palsu, tiba tiba saja Tazkia yang di depannya berbalik menatap ke arah Aditya dengan senyum yang tidak bisa diartikan sambil meletakkan tangannya di depan mulutnya seakan mengisyaratkan Aditya untuk diam.
Melihat apa yang dilakukan Kia yang di depan mini bar lantas membuatnya bingung akan apa maksud dari Tazkia barusan.
Sampai kemudian...
"Hei dit!" ucap Tazkia yang berjalan mendekat ke arah Aditya sambil menepuk bahunya cukup keras hingga mengejutkan Aditya yang tengah terbengong menatap ke arah mini bar.
"Kenapa sih lo dit? lagian ngapain lo malam malam berdiri di sini sendirian?" tanya Kia sambil menatap bingung ke arah Aditya yang hanya memandangnya seperti tengah kebingungan.
"Kia ini beneran lo? gue gak halu kan?" tanya Aditya sambil membolak-balikkan tubuh Tazkia.
"Apaan sih lo dit? gabut banget lo ya" ucap Kia dengan bingung.
"Kiaaaaaaaa ini beneran lo syukurlah." ucap Aditya sambil memeluk Tazkia kemudian melepaskannya dan memeluknya lagi kemudian melepaskannya lagi.
"Apaan sih lo najis tahu." ucap Kia sambil mendorong tubuh Aditya agar tidak bisa kembali memeluknya.
"Gue, gue lihat sesuatu." ucap Aditya kemudian.
"Stttt besok aja ya ceritanya, jangan sekarang pamali mending lo balik tidur gih." ucap Kia yang tahu Aditya akan mengatakan apa.
"Gue takut gue nebeng tidur di kamar lo ya." ucap Aditya.
"Eh dasar somplak lo, kagak ada! kamar gue sempit udah ada Sinta jadi jangan tambahin lagi bisa sakit semua badanku." ucap Tazkia sambil menggelengkan kepalanya dengan keras.
"Ayolah Ki plis." ucap Aditya sambil memohon kembali.
"Kan masih ada Pras, ke kamar Pras sono jangan ganggu gue."ucap Tazkia sambil melangkah pergi meninggalkan Aditya di sana.
"Ki jangan tinggalin gue." ucap Aditya setengah berteriak mengikuti langkah Tazkia membuat Tazkia lantas menghentikan langkah kakinya. "Seenggaknya kasih tahu gue di mana kamar Pras, jangan main tinggal gitu aja." ucap Aditya dengan cengengesan.
Mendengar hal itu Tazkia hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan Aditya, Tazkia kemudian menunjuk sebuah kamar di dekat tangga yang di tempati oleh Prasetia. Setelah menunjukkan kamar Prasetia, Tazkia lantas melangkahkan kakinya berniat kembali ke kamarnya, namun lagi lagi panggilan Aditya membuat langkah kakinya kembali terhenti.
"Temenin gue sampai di bukain pintu dong." ucap Aditya dengan nada memelas.
"Ih ogah banget ngantuk gue, sono pergi aja sendiri." ucap Tazkia sambil melangkah pergi meninggalkan Aditya sendiri dan langsung masuk ke kamarnya.
Melihat Tazkia yang meninggalkannya sendiri, membuat Aditya mengambil langkah seribu menuju ke arah kamar Prasetia kemudian mengetuknya dengan cukup keras.
Tok tok tok
"Pras bukain pintunya." ucap Aditya sambil menggedor pintu kamar Prasetia namun tidak kunjung di buka juga oleh Prasetia.
Tok tok tok
"Aduh pakai acara di kunci lagi ngapain sih Pras kunci kamar? tinggal tidur doang aja di kunci." gerutu Aditya karena Prasetia tidak kunjung membukakan pintu untuknya.
Tok tok tok
Aditya terus menggedor pintu kamar Prasetia sambil melihat ke sekeliling ruangan, berharap tidak akan ada yang muncul di salah satu sudut ruangan sebelum Prasetia membuka pintu kamarnya.
"Jangan ada yang keluar, jangan ada yang keluar plis." ucap Aditya sambil terus menggedor pintu kamar.
Baru saja Aditya mengatakan hal tersebut tiba tiba saja pandangannya terhenti pada sudut ruangan di dekat ruang tamu, Aditya seperti menangkap sebuah bayangan tengah berdiri di sana sambil melihat ke arahnya.
"Mati gue! Pras cepetan buka Pras urgen urgen ini." ucap Aditya sambil merengek.
"Apaan sih lo dit berisik banget." ucap Prasetia dari dalam kamar.
"Cepetan bukain pintunya!" ucap Aditya namun tidak berani menoleh ke arah belakang karena takut sosok tersebut akan datang menghampirinya.
"Ogah gue mau tidur." ucap Prasetia tidak mau membukakan pintu kamarnya.
"Prasetia Adi Wijaya cepetan dikit buka pintunya." ucap Aditya lagi.
"Iya iya iya gue dateng." ucap Prasetia.
Baru saja Aditya merasa lega mendengar jawaban dari Prasetia, tiba tiba saja di telinganya terasa hembusan angin yang menggelitik dengan diiringi suara yang membuat bulu kuduk Aditya langsung berdiri mendengarnya.
"Apa mau aku temani hihihi."
Glek
Mendengar suara tersebut Aditya lantas langsung menelan saliva nya kasar, untungnya tidak beberapa lama pintu kamar Prasetia tampak terbuka lebar, tanpa pikir panjang lagi Aditya langsung menyerobot masuk ke dalam kemudian langsung menguncinya dari dalam.
"Ada apa sih lo? aneh tau gak" ucap Prasetia sambil menatap bingung ke arah Aditya.
"Jangan sekarang pamali! gue nebeng tidur di sini ok." ucap Aditya kemudian langsung melangkah mendekati ranjang dan tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Dasar aneh." ucap Prasetia saat melihat kelakuan Aditya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Ricka Monika
laaa td aja sok sok an gak percaya begitu nampak langsung kabur🤣
2025-02-12
0
Sartini Dimitri Mah
😀😀😀 tadi katanya ga percaya sekarang kena batunya kan
2023-05-22
0
Herry Ruslim
mantap sambil baca sekaligus denger nightmare side Ardan pas malam'
2022-07-25
0