Setelah melewati perjalanan yang tidak gampang menuju air terjun akhirnya mereka berempat sampai di lokasi air terjun tersebut, selain medan yang ternyata cukup sulit untuk di lalui, karena memang lokasinya terletak hampir masuk ke dalam hutan dan jarang di jamah manusia, sehingga membuat perjalanan lumayan lama dan harus beberapa kali membuka jalan dengan memangkas rerumputan yang tumbuh liar di sana, di tambah lagi dengan adegan Sinta yang tiba tiba saja kesurupan membuat perjalanan keempatnya seperti penuh dengan lika liku namun berakhir manis.
" Yuhu akhirnya kita sampai juga." ucap Aditya sambil merentangkan kedua tangannya menikmati udara sejuk yang menerpanya.
" Benar benar gak sia sia perjalanan kita, ini indah banget." ucap Tazkia dengan gembira.
" Tidak akan ada usaha yang mengkhianati hasil geis." ucap Prasetia dengan senyum yang lebar.
" Kau benar Pras." ucap Sinta.
" Sini geis kita abadikan momen penting kita 1, 2, 3 cheese." ucap Aditya sambil menarik ketiga sahabatnya untuk mendekat dan mengambil foto berlatarkan air terjun.
" Sekali lagi dit." ucap Tazkia yang tak puas.
" Baiklah bersiap cheese." ucap Aditya kemudian mulai berfoto kembali.
" Sini pinjam kameranya dit." ucap Tazkia.
Mendengar hal tersebut Aditya lantas memberikan kameranya kepada Tazkia.
Tazkia mulai memfoto setiap sudut air terjun yang menurutnya indah untuk di abadikan, tidak hanya air terjun Tazkia juga mengambil beberapa foto ketiga sahabatnya dimana Prasetia yang sedang membasuh wajah, Sinta yang tengah tertawa riang, dan juga Aditya yang hampir saja terpleset karena tidak hati hati ketika berjalan.
Setelah puas mengambil beberapa jepretan momen yang menurutnya indah, Tazkia kemudian lantas membuka galeri untuk melihat hasil jepretannya.
" Adit pasti sangat marah nih kalau melihat pose jeleknya ketika hampir jatuh." ucap Tazkia dengan di selingi tawa receh kala melihat foto Aditya yang hampir terjatuh tadi.
Tazkia terus menggeser satu persatu foto dengan senyuman yang mengembang saat melihatnya, sampai tiba tiba tubuhnya menjadi kaku dengan senyuman yang mulai menghilang dari wajahnya.
" Siapa pria bertudung ini." ucap Tazkia menerka-nerka saat melihat jepretannya menangkap sosok laki laki bertudung hitam tengah mengintai mereka berempat dari balik pohon besar.
Saat Tazkia tengah fokus menatapi kameranya tiba tiba terdengar suara Sinta menjerit membuat Tazkia sedikit terkejut akan suara Sinta.
Tazkia lantas langsung berlari mendekat ke arah Sinta yang tengah berjongkok sambil memegangi kakinya seorang diri, jika Sinta seorang diri lalu di mana Aditya dan juga Prasetia?
" Sin lo kenapa ha? ke mana yang lain?" tanya Tazkia dengan nada yang khawatir karena ia takut Sinta kembali kesurupan seperti tadi.
" Aku aku." ucap Sinta dengan terbata.
" Ada apa sin? jangan membuatku takut." ucap Tazkia dengan nada yang khawatir.
Saat Kia di landa kepanikan tiba tiba saja.
" HAPPY BIRTHDAY!" teriak Sinta tiba tiba sambil mengusapkan tepung yang sudah di campur air ke wajah Tazkia.
Tazkia yang mendapat serangan mendadak lantas terkejut dengan tatapan melongo tanpa berkedip menatap ke arah Sinta yang sudah tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Tazkia.
Happy birthday to you.
Happy birthday to you.
Happy birthday, Happy birthday.
Happy birthday to you.
" Happy birthday Tazkia Adelia Maharani." teriak Prasetia, Sinta dan juga Aditya secara bersama sama sambil meniup terompet khusus ulang tahun.
" Kaliannnnnnnnnnn apa hari ini ulang tahunku? apa kalian yakin?" tanya Tazkia masih dengan pelonga pelongo karena memang hari ulang tahunnya yang sebenarnya adalah kemarin, bukankah jika mereka merayakan hari ini sudah telat?
" Hehehehe sorry kemaren kita lelah banget karena perjalanan jauh, jadi pada molor." ucap Sinta dengan tawa garing.
" Eh itu mah elo, gue bangun ya sorry." ucap Aditya menyanggah ucapan Sinta.
" Halah bangun cuman buat merecoki orang lain aja bangga." ucap Prasetia dengan nada yang menyindir.
" Ya ela Pras semalam urgen tau, coba lo di posisi gue pasti lo juga takut." ucap Aditya.
" Udah udah kok malah ribut, biar Tazkia make a wish dulu dong gimana sih kalian ini." ucap Sinta menengahi keduanya.
" Oh iya sorry." ucap Aditya kemudian membawa kue muffin yang berbentuk karakter lucu dengan tulisan happy birthday Tazkia di atasnya.
" Ini beneran ganti hari nih ceritanya." ucap Tazkia dengan nada bercanda.
" Udahlah Kia anggap aja hari ini tanggal 14 Februari bukankah itu sama aja." ucap Sinta.
" Ayo make a wish dulu Ki." ucap Prasetia.
Tazkia kemudian lantas menuruti ucapan sahabatnya itu dan memulai permohonannya. Cukup lama Tazkia membuat permohonan sampai beberapa menit kemudian ia mulai membuka matanya dan meniup lilin ala ala dadakan dari korek api namun tetap saja terasa khidmat bagi Tazkia.
" Yuk cicipi kuenya." ucap Tazkia.
" Ini nih yang udah gue tunggu tunggu dari tadi." ucap Aditya kemudian mencomot satu kue muffin yang tertata rapi di kotak.
" Ih dasar lo, makan aja cepet." sindir Sinta sambil ikut mengambil kue muffin di kotak.
" Udah udah!" ucap Prasetia kemudian ikut mengambil kue muffin.
Melihat semua teman temannya sudah mengambil kue tersebut Tazkia kemudian lantas mengambil satu juga dan berjalan ke arah depan sambil memanggil manggil seseorang yang lantas langsung membuat Aditya, Sinta dan Prasetia saling pandang satu sama lain karena kelakuan aneh Tazkia.
" Adik sini kakak punya kue, sini yuk gabung sama kakak, teman kakak baik semua kok." ucap Kia sambil menjulurkan kue yang di pegang nya ke arah depan.
" Si Kia kenapa ?" tanya Aditya yang melihat kelakuan absurd Tazkia.
" Gak tau." ucap Sinta sambil mengangkat kedua bahunya singkat.
" Samperin sana dit." ucap Prasetia.
" Ha kok gue." protes Aditya.
" Udah sana tinggal samperin aja, mudah kan?" ucap Prasetia sambil mendorong sedikit tubuh Aditya agar segera berjalan.
" Iya iya gue jalan, kalian benar benar ya." ucap Aditya dengan cemberut kemudian berjalan ke arah Tazkia.
Entah mengapa bulu kuduk Aditya tiba tiba saja langsung berdiri kala jarak antara Aditya dan Tazkia semakin dekat.
" Ada ada aja kelakuan nih anak, masak ia die juga kesurupan? Sinta aja die yang ngobatin lah kalo Kia ikutan kesurupan siapa yang ngobatin dong?" ucap Aditya pada diri sendiri sambil bergidik ngeri.
" Ki lo ngapain?" tanya Aditya.
Mendengar suara Aditya lantas langsung membuat Tazkia menoleh ke arah Aditya.
" Mau kasih kue ini ke adik itu." ucap Tazkia sambil menunjuk ke arah depan.
" Ki lo jangan aneh aneh di mari nih, hanya ada kita berempat, udah deh gak usah halu." ucap Aditya menjelaskan namun dengan nada lirih.
" Apaan sih lo dit itu dia di sana." ucap Tazkia sambil menunjuk ke arah depan.
" Eh adik jangan lari ini kakak cuman mau kasih kue." teriak Tazkia yang lantas tambah membuat Aditya semakin menatap Tazkia dengan tatapan yang aneh sekaligus ngeri.
" Ki sepertinya lo capek deh, yuk kita ke sana istirahat dulu." ucap Aditya sambil menarik tangan Kia.
" Aditttttttt gara gara lo ni adik itu pergi, kasian tahu badannya kurus gitu." ucap Tazkia dengan sebal kemudian berjalan meninggalkan Aditya di sana sendirian.
" Lah kok jadi gue yang salah tunggu gue ki hei tunggu." ucap Aditya kemudian menyusul langkah kaki Tazkia karena ia merasa merinding sedari tadi ketika berada di sana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
나의 햇살
dia lahir di hari Valentine
2022-06-16
0
senja
karna sebelumnya pake "Loe Gue", pas pake " kau", aku mikir itu karna mereka punya perasaan romantis
2022-04-14
0