Percayakan semua kepadaku.

🌸

🌸

Suasana hening menyelimuti kedua pasangan itu, larut dalam pikiran masing-masing.

"Zie.."

"Iya..." Zivanna menatap wajah Raga, terlihat begitu letih, tentu saja hampir seharian dia bekerja hari ini. Raga memandangnya penuh rasa kasian.Bu Cindy perlu di beri peringatan. Kenapa harus Zivanna yang harus kena lembur.

"Kamu capek?"tanya Raga lembut. Menggenggam jemari lentik yang mulai terasa kasar itu.

"Hemm"

"Lain kali, kalo bu Cindy menyuruhmu lembur, jangan mau"titah Raga.

"Mana aku berani, bisa-bisa aku dipecat" Zivanna terkekeh.

"Kamu lupa siapa yang punya perusahaan?" Raga menaikkan sebelah alisnya.

"Pak Raga yang terhormat" ketus Zivanna, dia memalingkan wajahnya dan menarik tangannya.

Pria itu tergelak, sungguh merasa gemas sekali dia melihat pujaan hatinya.

"Besok biar bu Cindy aku kasih tau"

"Eh,kasih tau apa?"tanya Zivanna cemas.

"Biar nggak kamu terus yang lembut sayang? memang kamu berharap aku ngomong apa ke bu Cindy?"Raga tertawa keras.

Membuat wajah Zivanna merona karena malu, menepuk keningnya yang berani-beraninya berharap sesuatu yang diluar jangkauan tangannya.

"Nggak.."

"Kalo kamu mau, aku justru senang mengumumkan hubungan kita.Gimana?"alis Raga naik turun, menggoda Zivanna.

Obrolan mereka terjeda sejenak oleh kehadiran pemilik warung, yang mengantarkan pesanan mereka.

"Selamat makan, mas, mbak"ucap pemilik warung ramah.

"Makasih pak"

Keduanya lantas menyantap makanan masing-masing dalam diam. Zivanna ingin cepat menyelesaikan makan malamnya, dan segera pulang ke kosnya. Tubuhnya terasa begitu lelah..Mungkin juga karena mendekati hari PMS, jadi tubuhnya cepat lelah.

Raga terus memandang wanita cantik yang khusyuk makan itu. kenapa semua yang ada pada dirinya begitu mempesona. Bahkan setelah seharian bekerja, aura kecantikannya tidak luntur sama sekali. Batin Raga.

"Mau tambah Zie?" tanya Raga saat melihat makanan Zivanna sudah habis tak tersisa.

Zivanna menggelengkan kepala" aku sudah kenyang, bisakah kita langsung pulang aja? aku benar-benar capek" ucap Zivanna lemah.

"Iya, tunggu di depan ya, biar aku bayar dulu"titah Raga, dan Zivanna mengikuti titah sang atasan.

Seusai membayar makananmu, Raga dan Zivanna masuk mobil, dan segera melakukan perjalanan pulang ke tempat kos Zivanna.

"Zie...sayang..."kata Raga.

Hening.....tak ada sahutan.

"Sayang.." kali ini Raga menoleh sekilas ke samping, dan senyumnya muncul saat melihat wanitanya tengah terlelap. Begitu damai dan tenang.

Baiknya aku bawa ke apartemen aku saja, aku benar-benar nggak tega melihat dia tinggal di tempat seperti itu. guman Raga dalam hati.

🌸

🌸

Kurang dari satu jam, Raga sampai di apartemen miliknya. Karena Zivanna begitu lelap tertidur, dia berinisiatif untuk menggendong wanita itu ke unitnya.

Setelah sampai di kamar apartemen, Raga segera membaringkan tubuh Zivanna dengan lembut. Dan menyelimutinya.

Raga duduk di bibir ranjang, matanya tak bosan-bosannya terus memandang wajah Zivanna. Sepuluh tahun yang lalu, dia pernah sangat menginginkan bisa dekat dengan wanita yang begitu dia cintai.

Aku mencintaimu Zie, berjanjilah untuk tidak menolak aku lagi.Aku bisa gila Zie, kamu tidak perlu takut, hanya perlu percaya saja kepadaku. Biar aku yang memikirkan semua. Tugasmu hanya membalas cinta aku.

Raga meraih jemari Zivanna, dan mengecupnye dengan lembut dan penuh perasaan. Raga mendekatkan wajahnya dan melabuhkan kecupan singkat, dibibir tipis yang sekarang menjadi candu baginya.

Derrt....dertt...

Tiba-tiba ponsel yang ada dikantongnya berdering. Raga segera mengankatnya begitu melihat ibunya yang ternyata menghubunginya.

"Assalamualaikum, ada apa bu?"dengan sopan Raga bertanya.

"Waalaikumsalam, Raga, apa kamu sedang sibuk? ibu pengen bicara sesuatu dengan kamu" kata sang ibu di seberang sana.

Raga melirik jam di tangan kirinya, jarum menunjuk pada angka sembilan, yang artinya saat ini sudah pukul sembilan.

"Harus sekarang, bu?"

"Besok saja, pada jam makan siang,mampirlah ke rumah ibu. Ada yang ingin ibu bicarakan"

"Baiklah bu, besok Raga ke sana"

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat ya. Jangan bekerja terlalu lelah, ingat kesehatan kamu" pesan ibu Raga.

"Iya bu, assalamualaikum"

Setelah panggilan terputus,Raga berniat membersihakan diri,sebelum akhirnya beristirahat.

🌸

🌸

Zivanna terjaga saat kandung kemih nya terasa penuh,dan nyaris bocor. Dia tersentak saat merasakan ada tangan yang menindih perutnya. Zivanna menoleh dengan cepat, dan hampir saja dia berteriak saking kagetnya.

"Raga...apa yang kamu lakukan!"pekik Zivanna, dia tak peduli orang-orang bisa mendengar teriakannya.

Zivanna segera menjauhkan tubuhnya dari pria yang masih tertidur itu.

"Raga....!"teriak Zivanna lagi.

"Hah..."Raga berjengkit, dia tergeragap. Kemudian terduduk dengan memijat keningnya, karena tiba-tiba terbangun.

"Ada apa sayang?" tanya Raga setengah bingung.

"Kenapa aku ada di sini? ini di mana?" Zivanna mulai terisak, entah mengapa dia merasa ketakutan.

"Hey...jangan menangis..." dengan panik Raga mendekati Zivanna. Kemudian membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Dan tak mengizinkan gadis itu melepas diri.

"Kenapa aku kamu bawa ke sini Raga?" tanya Zivanna di sela Isak tangisnya.

"Kamu tadi ketiduran sayang, aku nggak tega membawa kamu ke tempat kos, dan mungkin saja juga sudah ditutup gerbangnya.

"Tapi kenapa kamu ikut tidur denganku?" Zivanna melepaskan pelukan Raga, bibirnya mengerucut, membuat Raga gemas, dan tanpa permisi mengecupnya.

"Raga..!"pekik Zivanna, dia memukul dada Raga dengan kesal.

"Aku mau ke kamar mandi"lirih Zivanna.

"Mau aku antar?" goda Raga.

"Dasar, mesum" Zivanna bergegas masuk kamar mandi yang ada dikamar itu.

Raga hanya terkekeh, kemudian dia berganti tempat tidur di sofa bed berukuran lumayan besar. Membaringkan tubuh tingginya di sofa, sebenarnya tidak nyaman sih, tapi tidak mungkin dia memaksa Zivanna agar mau berbagi tempat dengannya.

Bisa-bisa aku digorok sama dia, butuh waktu hampir sepuluh tahun untuk bisa meluluhkan hatinya yang keras dan arogan.

Semoga kita bisa menikah secepatnya Zie, aku sudah tidak sabar ingin menjadi suami kamu.

"Raga..."

"Hemm"Raga menoleh pada Zivanna yang berdiri dengan ragu-ragu di ambang pintu.

"Ng....aku...bolehkah aku minta tolong?" tanya Zivanna dengan raut gelisah.

"Kenapa sayang?"

"Di bawah ada minimarket 24 jam nggak?"

"Ada, kenapa? kamu butuh sesuatu?"

Raga beranjak bangun, dan mendekati Zivanna yang masih betah berdiri didepan pintu kamar mandi.

"Aku.."Zivanna menggigit bibir bawahnya dengan gelisah.

"Kenapa? aku akan kebawah kalo kamu butuh sesuatu" ucap Raga lembut. Pria tampan yang memakai kaos polo putih dan celana pendek itu menatap Zivanna.

"Ng...gimana ngomongnya, aku takut kamu nggak mau beliin"

"Katakan saja sayang, aku pasti carikan buat kamu" kata Raga dengan gemas.

"Beneran?"

"Iya"

"Jangan menertawakan aku ya?"

"Tidak sayang?" Raga sedikit gemas, ingin mencubit bibir gadis itu.

"Aku....aku sedang datang bulan" lirih Zivanna.

"Hah..."

*bersambung.

Jangan lupa klik like, love dan komen.

makasih 😍😍

🌸

🌸*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!