Apa mungkin itu Dia.

🌸

🌸

"Nggak papa zie,ntar kamu kalo udah ketemu pak Raga pasti juga bakal naksir"Cerocos Rani tiada henti.

Deg...

Tiba-tiba jantung Zivanna berdegup kencang,saat mendengar nama Raga , yang batu diucapkan oleh Rani.

"Raga..?"guman Zivanna.

" Iya,pak Raga..."

Zivanna terdiam,dia seperti tidak asing dengan nama itu,nama yang bertahun-tahun yang lalu pernah dia sakiti.

Entah ada dimana dia sekarang,kalo bisa bertemu,dia ingin meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu.

"Dia CEO sekaligus pemilik gedung lima lantai ini Zie..."Rani kembali menjelaskan.seprtinya dia semangat sekali kalo membicarakan bosnya.

"Oh..."

"Cakepnya Zie...kelewatan tau nggak?"

"Nggak .."jawab Zivanna polos.

"Ish,nggak usah dijawab juga kali"Rani mencubit tangan Zivanna gemas.

Zivanna terkekeh,melihat ekspresi Rani yang manyun,sangat lucu menurutnya.

"Kamu kok kelihatannya semangat sekali saat menceritakan si bos.."Alis Zivanna naik turun.menggoda temannya.

"Iya Zie,aku naksir banget dari pertama aku gabung di DIRGANTARA GRUP INI"Rani memegang kedua pipinya sok imut.

"Emang pak Raga belum punya istri?"

"Katanya sih belum,kalo tunangan sudah ada.."Rani membuat ekspresi seperti orang menangis"Aku patah hati Zie..."

"Dih,ya sudah.berarti dia bukan jodohmu.."

"Tapi aku cinta mati sama dia Zie.gimana dong.."mengerjabkan mata,memandang Zivanna.

"Ya aku nggak tau Ran..."Zivanna mengedikkan bahu.

"Dasar teman nggak ada Akhlaq..."

"Waduh ..."

"Pak Raga itu orangnya baik, cuma terlalu cuek,kalo kita papasan nih,bisa ngeliat senyumnya aja udah beruntung banget.."

"Segitunya Ran.."

"Iya,konon katanya tunangannya itu dulu teman semasa SMA .."

"Wah ..lama juga ya pacarannya?"Zivanna terkagum-kagum,mendengar kisah cinta yang so sweat itu.

"Beruntung ya jang jadi tunangannya?"Kata Zivanna.

"Iya,cantik sih tunangannya,tapi songong.."tambah Rani lagi.

"Namanya orang kaya,biasa mah kalo gitu.."Zivanna tersenyum kecut.

"Pak Raga kaya,nggak songong.."terus saja kau puji dan kau bela pak Ragamu itu.batin Zivanna.

"Beda orang beda sifat ,say..."Zivanna sampai gemas sendiri dengan Rani.sampai segitunya dia mengagumi bosnya.Zivanna jadi penasaran,kayak gimana sebenarnya wajah sang bos mereka.

"Dan yang bikin penasaran ya?tiap kali pidato acara ulang tahun perusahaan ini,pak Raga selalu mengucapkan terima kasih kepada seseorang,yang telah memotivasinya,hingga dia sukses seperti sekarang ini..."lanjut Rani.

Zivanna hanya terdiam.karena memang dia tidak tau apa-apa,dia aja baru setengah hari kerja disini.

"Mungkin tunangannya itu Ran,yang dimaksud.."

"Ya nggak lah, kalo tunangannya kan tinggal sebut aja namanya,kan setiap ada acara kantor, selalu mengikuti pak Raga,seakan dia takut kalo pan Raga lari kepelukan wanita lain.."Rani tergelak akhirnya.

"Ck, dasar.."Zivanna memukul lengan Rani yang ad di atas meja.

"Ahh..pak Raga...."Rani memejamkan matanya,sambil senyam-senyum nggak jelas gitu.

"Sadar Ran....istiqfar..."

"Yee.."Rani merengut.

"Zie...kamu kost atau gimana?"Rani bertanya,karena tadi belum sempat nanya-nanya pribadi Zivanna.

"Aku kost Ran,di jalan xx.."jawab Zivanna.

"Oh,aku juga kost Zie, cuma di belakang gedung ini...ntar kalo ada yang kosong,mau nggak pindah ke kost aku?"

"Sebulan kena berapa Ran?"tanya Zivanna cemas,karena tempat kostnya sudah sangat murah.

"Sebulan cuma lima ratus ribu Zie..."

"Beda tipis sama kost aku,disana aku kena cuma empat ratus, tapi ya gitu sih keadaannya.."

"Ya udah,ntar pindah ke tempatku ya,kalo ada yang kosong.."Rani menawarkan lagi,sudah seperti calo kost aja.

"Ayo kita balik kerja lagi, ntar kena omel bu Cindy.."Rani kemudian beranjak,dan berjalan meninggalkan kantin yang mulai agak sepi,karena masa istirahat hampir habis.

"Iya.. tapi bu Cindy ngomel kan karena dia sayang sama kita.."

"Cih,sayang apa?kan dia perawan tua tuh,jadinya agak sensi kalo ngeliat yang bening kayak kita.."Rani mencebik.

Zivanna hanya bisa terkekeh geli, alhamdulillah,akhirnya aku punya teman yang baik.semoga persahabatan ini bisa langgeng.Aamiin.

🌸

🌸

Sementara itu,di restoran xx nampak empat orang pria,sedang terlibat dalam pembicaraan dialah Raga Dirgantara,dan asisten Danu.dan dua laki-laki yang ada adalah klien DIRAGANTARA GRUP.

Setelah melalui proses dan penawaran yang alot, dicapai juga kesepakatan kerja sama mereka.

Tak lama kemudian dua klien mereka segera pergi, meninggalkan Raga dan Danu asistennya.

"Akhirnya deal juga ga bos.."Danu tersenyum sumringah.

"Hemm...."Raga menyeruput capuccino latte nya.terasa hangat di dalam dada.

"Berarti dua minggu lagi,kita harus meninjau tempatnya, sebelum mulai tanda tangan kontrak.."kata Danu lagi.

"Iya,bawel..."omel Raga.

Kedua klien mereka tadi akan membangun HIPER MART berlantai lima.dan mereka mempercayakan pembangunannya kepada DIRGANTARA GRUP.

"Bos,nggak pesan makan.ini udah lewat jam makan siang lho..?"Danu bertanya, sedari tadi perutnya berbunyi terus.

"Hemm..boleh..."Raga berguman, menumpangkan kaki kanannya,diatas paha kiri.

sementara kepalanya menunduk,dengan ponsel canggih keluaran terbaru ditangannya.

"Bos makan apa?"

"Spageti boleh..."jawab Raga, tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.

"Siap bos.."Danu menjentikkan tangan kepada pelayan.

"Mau pesan apa pak ?"tanya gadis muda, pelayan restoran ini.

"Pesan spageti dua ya, sama jus jeruk dua.."Danu menjawab,karena sang bos sibuk dengan benda pipih yang menakjubkan itu.

"Baik pak, sebentar lagi pesanan datang"pelayan itu mengangguk hormat,setelah itu bergegas meninggalkan dua sahabat itu.

"Bos.."

"Kenapa Dan...?"Kali ini Raga mengangkat kepalanya,kemudian meletakkan ponsel di atas meja.

Menyimak dengan seksama,apa kira-kira yang yang ditanyakan oleh sahabatnya itu.

"Kelanjutan hubungan bos dengan Sandra gimana?"Tanya Danu.Sandra adalah wanita sebaya Raga,dan konon adalah teman baik sewaktu di SMA.sandra baik dan sabar,terbukti mencintai Raga diam-diam sejak sekolah,hingga sekarang.

Raga menerima Sandra saat wanita itu mengatakan dengan jujur tentang perasaannya kepada Raga selama ini.

Menurut Raga Sandra baik, penyayang,lembut,mungkin semua kriteria wanita idaman,ada pada diri Sandra.

Hingga sekarang keduanya bersama,hampir satu tahun sudah,kedua orang tua Raga juga Sandra sudah sama-sama setuju.tapi,Raga merasa masih belum begitu yakin,jika mesti me nikahi Sandra.

Raga masih punya satu keinginan,dia ingin bertemu dengan seseorang,dan mengatakan padanya,bahwa RAGA DIRGANTARA sekarang adalah orang yang sukses.

Entah kapan bisa menemukan orang itu.

"Kelanjutan gimana?"

"Ya kawin bos,kawin .."Danu mulai kesal..

"Huss,nikah dulu.."Raga tergelak.

"Ya itulah bos..serah deh,bos mau bilang apa"Danu tambah kesal."gimana bos..?"

"Berisik.."

bersambung..

jangan lupa,klik like,love juga komen..

makasih 😘😍

🌸

🌸

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!