Bertemu Sandra.

🌸

🌸

Dua haru hari sejak Raga mengantarkan Zivanna pulang.Zivanna selalu berusaha menjaga jarak dengan Raga.dia tidak mau masuk ke dalam hubungan atasannya dan Sandra.

Jangan sampai mendapatkan gelar pelakor,itu pasti sangat memalukan sekali seperti sudah tidak ada laki-laki lain saja didunia ini.

Bila Raga menyuruhnya mengantar kopi seperti biasa, Zivanna pun bersikap seperti seorang office girl selayaknya.walaupun Raga selalu berusaha menarik perhatiannya dan selalu bersikap manis kepada dirinya.

Seperti pagi ini,Raga tampak sedikit uring-uringan,sedari tadi sudah ada dua staf yang dia omeli.masalah sepele,bisa memancing amarahnya.semenjak Zivanna menjaga jarak dengannya,dia jadi kelimpungan.

Segala cara sudah dia lakukan untuk menarik perhatian pujaan hatinya, tapi tak mendapat sambutan yang baik.

Zivanna semakin menjauhinya.

Argghh.....Raga berteriak sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.sudah hampir jam sembilan,Zivanna belum juga datang mengantar kopi.

Klek..

"Wah,kenapa bos.."Danu masuk dengan membawa beberapa berkas di tangannya.wajahnya memandang penuh keheranan pada atasannya yang tiba-tiba berteriak.

"Pusing aku Dan.."keluh Raga.dia menyandarkan punggungnya ke belakang.beberapa kali tampak mengusap wajahnya.

"Ada apa bos?Zivanna atau Sandra?"Danu Menghempaskan bokong di kursi.kemudian dia menyodorkan beberapa berkas yang dibawanya tadi.

"Dua duanya.."geram Raga.

"Hah..."Danu melongo.

"Zivanna menjauhi aku,karena sudah ada Sandra,dia tidak mau merusak hubungan orang"lirih Raga.

"Yang dilakukan Zivanna memang sudah seharusnya bos,itu nunjukin kalo dia benar-benar gadis yang baik,karena tidak mau menyakiti hati wanita lain"ucap Danu.

"Tapi aku tidak cinta sama Sandra..."ujar Raga.

"Yang jelas,dia tunangan bos, siapapun juga tau itu.kalo menginginkannya Zivanna,bos harus mau memutuskan Sandra."

"Kamu benar,aku juga tidak mungkin menjalani pernikahan tanpa cinta seperti ini,itu hanya akan menyakiti Sandra saja.."Raga berguman.

Dia dulu berpikir,mungkin cinta bisa datang seiring berjalannya waktu dan kebersamaan mereka.Tapi hingga detik ini, perasaannya kepada Sandra tidak juga tumbuh.

Semua tempat di dalam hatinya sudah dipenuhi nama Zivanna.

"Ya...harusnya seperti itu bos,itu berkas-berkas dari PT LAKSANA grup,tolong diperiksa bos."Danu berdiri,bersiap pamit kepada atasannya yang masih saja betah melamun.

"Aku keluar dulu bos"

"Hemm."

Danu bergegas keluar, meninggalkan Raga yang tampak memejamkan mata,sambil bersandar di sandaran kursi.

Klek...

Terdengar bunyi pintu terbuka lagi,tapi Raga tetap saja memejamkan matanya.

"Ada apa lagi Dan?"tanya Raga.dan kemudian dia tersentak saat merasakan dua lengan yang melingkari lehernya.

"Kamu..."Raga menoleh kebelakang dengan cepat,dan dia melihat Sandra tengah tersenyum manis.

"Hai sayang.."tanpa malu dan canggung Sandra mengecup pipi tunangannya itu.

"Ada apa ke sini?"tanya Raga datar.

"Aku kangen sama kamu,sudah dua hari kita nggak ketemu.."dengan manja Sandra duduk di pangkuan Raga.membuat pria dua puluh delapan taun itu melotot.

"Apa-apaan kamu San.."geram Raga.dia berusaha menepis tubuh Sandra yang sudah duduk di pahanya tanpa permisi itu.

"Sudahlah sayang,sebentar lagi kita akan menikah.jangan terlalu dingin dan datar.."Sandra menangkup rahang kokoh Raga,lalu mencium bibir yang tengah cemberut itu tanpa aba-aba, menyesap dan ******* nya tanpa memberikan kesempatan Raga buat menolak.

"Maaf pak permisi.."suara merdu yang mendayu, yang sejak pagi ditunggu Raga, malah datang di waktu yang tidak tepat.

Raga tersentak, secepat kilat dia mendorong tubuh Sandra yang masih ada di pangkuannya dengan kasar,bahkan nyaris terjungkal.

"Sayang, apa-apaan sih?"Sandra memekik kesal.

"Masuk Zie.."kata Raga dengan lembut, kepada gadis yang masih mematung di ambang pintu.dengan nampan yang dia bawa.

Raga nampak salah tingkah.dalam hati dia mengutuki Sandra yang tak tau malu,menciumnya dengan panas.

Dengan wajah pias Zivanna masuk,dan meletakkannya cangkir kopi dihadapan Raga.

Pertunjukan live tadi tak urung membuat hatinya tercubit,ada rasa cemburu dan kesal yang mendominasi hatinya.

"Wow...bukankah ini ZIVANNA ARNETA,sang bintang sekolah.."kata Sandra dengan nada penuh keterkejutan.dia menghampiri gadis yang memakai seragam office girl itu.

Sandra berdiri didepan Zivanna,memindai penampilan Zivanna secara keseluruhan.dari atas hingga ke bawah.

"Ternyata seperti ini sekarang penampilan sang bintang kelas kita dulu sayang, yang dulu arogan,egois mulutnya pedas.."Sandra tersenyum sinis.

"Sandra, jangan buat keributan disini.."geram Raga,dia tidak rela, melihat orang yang dicintainya di intimidasi oleh Sandra.

Zivanna mendekap nampan yang sudah kosong ke dadanya"maafkan kau, bila dulu pernah menyakiti kamu San.."ucap Zivanna dengan tulus.

"Hei, berani-beraninya kamu manggil dengan tidak sopan kamu tau kan,aku tunangan bos kamu.dan sebentar lagi kami akan menikah.."

"Sandra"Raga membentak dengan suara cukup keras.

"Apa?jangan bilang kamu masih mencintai gadis gembel ini Raga"Sandra memekik.

Plak.... dengan muka memerah Raga menampar pipi mulus tunangannya,selama ini dia tidak pernah main tangan,dan kali ini dia tidak bisa tinggal diam saat melihat ada yang menghina Zivanna,dia tidak bisa menerima.

"Raga, berani-beraninya kamu menamparku didepan gadis ja*ang ini.."Bentak Sandra sambil memegang pipinya yang memerah.

"Kenapa tidak,kamu sudah keterlaluan San, dari tadi bukankah Zivanna hanya diam saja,kamu malah mengoceh tidak karuan,aku sudah muak dengan kamu San.dimana Sandra yang dulu baik,pengertian,lembut... kenapa kamu begitu berubah San,aku sungguh kecewa sama kamu.."Raga menumpahkan kekesalan hatinya.

"Maaf,saya permisi.."Zivanna memilih pergi meninggalkan pasangan yang sedang bertengkar itu.

"Dasar ja*ang,jangan pergi kamu puas melihat kami bertengkar"Sandra berteriak seperti orang gila,saat melihat Zivanna keluar dari ruangan Raga.

"Tutup mulutmu San,mulai detik ini,aku mau kita pisah saja.aku sudah capek dengan semua sifat kamu ."Raga menjatuhkan tubuhnya dikursi kebesarannya.dia memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut.

"Tidak,aku tidak mau pisah sama kamu sayang.."Sandra mendekati Raga,dan memegang lengan pria itu dengan memelas.

"Aku sudah tidak sanggup lagi San..."ucap Raga.

"Karena Gadis itu kan,?"Sandra meradang.dia menatap tajam pada Raga.matanya melotot seakan mau keluar dari tempatnya.

"Tidak ada hubungannya dengan Zivanna, biarpun dia tidak hadir lagi disini,aku tetap tidak bisa menikahi kamu.aku tidak pernah bisa mencintai kamu.."kata Raga.

"Itu karena hati kamu sudah tertutup dengan nama dia saja,kamu tidak pernah memberi kesempatan buat aku bisa masuk ke dalam hatimu.."Sandra menangis,sungguh dia tidak sanggup bila harus berpisah dengan Raga.

Dia tidak pernah mempermasalahkan, bila Raga tidak pernah bisa mencintai dirinya,asal bisa memiliki pria yang sudah dia cintai sejak lama.

sejak Raga mulai mencintai Zivanna,gadis yang dulu adalah sahabat Sandra.

"Maaf.."

*bersambung..

Mohon dukungannya ya,klik like,love dan komen .

makasih..😘😍

🌸

🌸*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!