Antara rindu dan dendam.

🌸

🌸

Raga menyandarkan punggungnya kebelakang,raut wajahnya terlihat resah.sementara sang asisten Danu, memandangnya keheranan.

"Ada apa bos?"

"Tolong cari tau semua info tentang office girl itu?"titah Raga.

"Zivanna maksud bos?"

"Iya, siapa lagi memangnya?"Raga berkata dengan kesal.

"Tapi,ada apa sebenarnya,bos kenal sama Zivanna?"Danu terus saja bertanya.membuat raga jadi tambah kesal.

"Kamu mau aku pecat!"gertak Raga sambil melotot.membuat sang asisten terkekeh geli.

"Siap bos,gitu aja marah."

"Cepet Dan,nggak pake lama!"

"Iya bos.."Kemudian Danu pun sibuk dengan ponselnya,dan Raga sibuk dengan lamunannya.terkadang senyum tipis muncul di tengah lamunannya.

"Bos kenal dengan Zivanna?"

"Hemm.."guman Raga.

"Mantan pacar bos?"Danu masih saja terus bertanya.tanpa melepas pandangannya dari layar ponselnya.

"Dia cinta pertama aku"jawab Raga lirih.taknada salahnya jujur dengan Danu,toh hubungan keduanya akrab ini.Danu bisa jadi asisten,jadi teman..jadi apapun yang dibutuhkan Raga.

"jangan bilang kalo Zivanna adalah gadis yang bos ceritakan itu"mata Danu memicing,menatap laki-laki yang nampak memegangi pelipisnya itu.

"Iya..itu dia"

"What,jadi Zivanna adalah gadis yang dulu menolah dan menghina bos!"

Raga hanya mengangguk,kemudian dia terlihat menghela nafas.dipijitnya pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut.

"Jadi,apa kabar dendam itu bos.yang aku tangkap,bos malah terlihat merindukannya,mungkin kalo tadi aku nggak ikut satu lift, Zivanna pasti sudah bos terkam"Danu tergelak.

Walau sudut hatinya ada sedikit rasa kecewa,dia menyukai office girl cantik itu, tapi sekarang dia mengetahui kenyataan,bila gadis itu adalah cinta pertama sang bos.

"Aku nggak tau Dan,kebencian yang aku pupuk setiap detik,setiap menit selama sepuluh thun ini,lenyap tak berbekas,tepat disaat aku melihatnya lagi pagi ini"Raga memajukan badannya,lalu menopang dagu dengan dua punggung tangannya yang bertautan.

Danu hanya terdiam,dia siap jadi pendengar curahan hati teman sekaligus atasannya itu.

"Apalagi melihat keadaannya,yang berubah 180 derajat,lebih sederhana,lebih lembut dan lebih manusiawi.."tambah Raga.

"Well....well,jadi Sandra..."Danu menaikkan kedua alisnya.

"Kamu juga tau,gimana perasaan aku ke sandra sebenarnya,bahkan dia tahun bersama,tak mampu membuatku memalingkan hati dari Zivanna"

Aarrhhhh....Raga berteriak, seraya memegang kepalanya,dan tepat pada saat itu muncul sesosok gadis yang tengah menjadi topik pembicaraan kedua pria itu.

Raga terperangah, melihat Zivanna yang berdiri di tengah pintu yang memang tidak tertutup itu.

"Permisi pak,saya mau mengantarkan kopi anda"suara lembut mendayu,bagaikan tembang syair cinta,begitu kira-kira yang ada di hati Raga.

"Hai Zie,bawa masuk"sambut Danu ramah.menolehkan kepalanya ke arah belakang.

"Baik pak"dengan langkah santai,Zivanna masuk,dengan membawa sebuah nampan yang berisi satu cangkir kopi, buat sang bos.

"Mau di letakkan di mana pak?"tanya Zivanna lembut,menatap Raga yang masih terkesima melihatnya.

" Di Hatimu Zie.."Danu meledek Raga yang masih saja bengong,dan spontan Raga melemparnya dengan sebuah pena,dan tepat mendarat di kening asistennya itu.

"Hemm,letakkan di sini saja"jawab Raga gugup,dia menyingkirkan beberapa berkas yang memenuhi meja kerjanya,memberi tempat gadis itu meletakkan kopi.

"Maaf pak Danu,saya hanya membawa satu kopi saja,apa anda ingin memesan sesuatu.?"setelah meletakkan minuman big bos,Zivanna bertanya pada Danu.membuat Raga cemburu,ingin sekali mengusir Asisten yang nggak ada Akhlaq itu.

"Ah,tidak perlu Zie,terima kasih.mungkin pak bos ingin sesuatu lagi?"Alis Danu naik turun, menggoda Raga.

Zivanna hanya menatap Raga,dengan nampan yang dia dekap didada.

"Eh,tidak perlu.kalo aku butuh sesuatu,aku akan panggil kamu lagi."ujar Raga.

"Baik pak,saya permisi dulu kalo begitu"Zivanna mengangguk hormat,sebelum berlalu pergi,meninggalkan kedua pria yang saling berpandangan itu.

"Gimana bos?"

"Kamu sudah menemukan yang aku butuhkan Da?"Raga meraih cangkir kopinya,menghidu aroma kopi yang begitu harum,apalagi yang membawanya adalah sang pujaan hatinya.

Raga menyesapnya pelan-pelan dan penuh perasaan, disamping karena masih cukup panas,juga karena dia ingin benar-benar menikmati di setiap tetesnya.

"Kayaknya enak bos?"suara Danu mengganggu konsentrasinya menikmati kopinya.

"Jangan meledekku kamu Dan.."sergah Raga,dia menatap sang lawan bicara dengan sinis.

"aku cuma bertanya bos,tidak meledek"

"Pergi saja kamu Dan,kamu ingin aku pecat,karena makan gaji buta!"omel Raga.

Danu tergelak, namun dia berdiri juga,sebelum pergi dia menyempatkan diri meledek Raga lagi."Bos,kalo kopinya nggak habis,aku juga mau kok"

Danu berlari secepat kilat,begitu menyelesaikan bicaranya,sebelum terkena lemparan barang dari Raga.

Raga hanya menggelengkan kepalanya, untung teman.batin Raga.

🌸

🌸

"Gimana Zie?"tanya Rani,begitu temannya kembali dari ruangan sang bos.

"Nggak gimana-gimana"jawab Zivanna,dia meletakkan nampan di mini bar yang ada di dalam pantry.

"Ganteng kan?"

"Ganteng lah Ran,kan emang laki-laki.."Zivanna terkekeh.dia berdiri menyandar di badan meja.memandang Rani yang sedang mengelap beberapa gelas, yang baru saja dia cuci.

"Ck.. tapi sayang,dia sudah punya tunangan,coba kalo belum"Rani terlihat manyun.

"Kalo belum punya tunangan,kamu mau apa?"Zivanna terbahak.

"Ya berjuang dong, buat ngedapetin big bos,siapa tau aku berjodoh dengan pak Raga,biar kayak di cerita novel-novel online itu"

"Yang mana?"

"Office girl,kesayangan CEO TAMPAN"

Zivanna tergelak mendengar ucapan Rani yang terlalu menghalu itu,kalo Rani tau,dia dulu pernah menolak dan menghina bos mereka,entah apa yang akan dia katakan.

"Sebelum ada janur kuning melengkung, kesempatan masih ada Ran"Zivanna memberi semangat.

"Hish,minder aku.rivalku terlalu sempurna,ntar kalo kamu liat bi Sandra,kamu pasti sependapat sama aku"

"Sandra?"guman Zivanna lirih,dahinya berkerut.seperti tak asing dengan nama Sandra.

"Iya, katanya sih dulu dia teman sekelas bos Raga"

Deg...

Zivanna terperangah,Sandra teman dekat aku dulu,jadi dia sudah bertunangan dengan Raga.memang cocok,Sandra cantik,juga baik pantas mendapatkan pria baik seperti Raga.monolog Zivanna dalam hati.

Dulu dia Raga dan Sandra memang satu kelas,sandra anak orang kaya,jadi Zivanna tentu saja mau berteman dengan dia.sedang Raga, Zivanna bahkan tak pernah meliriknya sama sekali,bahkan dia juga tak pernah ingat kalo punya teman sekelas bernama Raga.

"Hahh..."Zivanna menarik nafas,setidaknya dia senang,Raga akhirnya bisa sukses seperti sekarang,dan dia juga sudah punya calon pendamping hidupnya.

Bersambung..

Klik like, love dan komen ya bila suka,

makasih...😘😘

🌸

🌸

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!