Mengantar pulang.

🌸

🌸

Danu menelan salivanya,matanya berkedip menatap sang bos yang juga menatapnya tajam.bahkan saking tajamnya mampu merobek jantung Danu.

"Ayo bacakan.."titah bos lagi.dia menyandarkan punggungnya ke belakang,kedua tangan bersidekap,siap mendengar laporan dari Asistennya.

"Zivanna Arneta,umur 27 tahun,tepatnya pada dua minggu lagi.anak satu-satunya,dan papa seorang anggota dewan.tapi,sepuluh tahun yang lalu,sang ayah tersandung kasus korupsi milyaran rupiah, dan mengakibatkan dia harus mendekam dipenjara"Danu menjeda laporannya, memberi kesempatan sang bos yang nampak terpana.

"Ko....rupsi"guman Raga lirih.

"Gimana bos,lanjut atau.."

"Lanjut Dan.."

"Dua bulan mendekam di tahanan,terkena serangan jantung dan meninggal.."

Deg ...Raga terkejut,jadi..

"Setelah meninggalnya sang papa,mama Zivanna konon depresi dan tak lama menyusul suaminya bos.."

Raga mengusap wajahnya kasar,dia tak menyangka,jika kehidupan Zivanna bisa tragis itu akhirnya.bukankah harusnya dia bisa tertawa puas,gadis yang dulu menghinakan sekarang sudah terpuruk dan menderita.

Tapi,mengapa dadanya terasa sesak, membayangkan betapa menderitanya Zivanna sepeninggal orang tuanya.dia pasti kesulitan menyambung hidupnya,karena selama ini hidupnya terbiasa mewah.

Zie,maafkan aku.tiba-tiba netra Raga berembun,membuat Danu terpana,ada apa dengan sang bos.kenapa dia malah menangis.

Akhirnya Danu hanya diam,dia membiarkan sang bos larut dalam kesedihannya.

🌸

🌸

Raga memasuki mobil mewahnya dengan gontai, tubuhnya terasa remuk, setelah aktivitas seharian ini.jadi staf biasa capek, bahkan sudah jadi bos seperti ini juga, malah dobel capeknya.

Ya..ya...ya..namanya orang hidup,harus mau kerja keras,kalo mau dipandang dengan kedua mata.

Setelah menghidupkan mesin,mobil itu segera melesat,meninggalkan area parkir.malambsudah mulai beranjak.Raga keluar dari kantor hampir setengah sembilan malam.suasananya juga sudah sepi,di depan hanya ada beberapa petugas keamanan yang mendapat jatah shift malam.

Raga sempat mampir sebentar tadi,sekedar memberikan orang rokok buat mereka.karena pada malam hari,tugas mereka bertambah berat.jadi tak ada salahnya memberi sedikit uang buat mereka.

Deg ..

Mata Raga membeliak saat menangkap sosok gadis yang sedang duduk sendirian di halte,dengan sebuah tas yang didekapnya ke dada.

Raga memundurkan mobilnya,dan berhenti tepat di depan gadis itu.sesaat Raga bisa menangkap ada rona ketakutan dari gadis itu,saat melihat mobil yang berhenti didepannya.

Raga menurunkan kaca mobilnya,kemudian dia melongokkan kepalanya keluar."Ayo aku antar Zie."kata Raga lembut.

Zivanna tertegun sejenak,dia masih terdiam belum ingin bergerak walau hanya sekedar mendedipkan mata.

"Zie....ayo.."

Zivanna terperanjat,kemudian dia berdiri mendekat ke arah mobil Raga.

"Makasih pak,saya naik angkutan umum saja.."tolaknya halus.

"Ini sudah malam, sudah tak ada bis kota Zie.."Raga membuka pintu mobil,dan menyuruh Zivanna masuk.

Akhirnya setelan menimbang baik buruknya,Zivanna masuk juga ke dalam mobil.dia mendudukkan bokongnya di kursi penumpang di sisi Raga.

Setelah Zivanna menutup pintu,Raga belum juga menjalankan mobilnya, membuat Zivanna menoleh heran.

"Pakai dulu sabuk pengamannya Zie.."titah Raga lembut.

"Ya.."

Sontak Raga mendekatkan tubuhnya ke arah Zivanna, membuat gadis itu mengkerut ke pintu.

Raga terkekeh,dia meraih sabuk pengaman dan memasangnya ke tubuh Zivanna.dalam jarak yang begitu dekat,Raga bisa mencium aroma tubuh Zivanna yang wangi, biarpun sudah beraktivitas sehari penuh.

"Aku cuma memasang sabuk pengaman Zie,nggak usah takut.."

Zivanna menunduk malu,dia salah tingkah setelah tadi sempat berpikir yang tidak-tidak kepada Raga.

"Ma..maaf pak.."

"It's ok Zie,ini diluar jam kantor,jangan panggil aku pak.panggil namaku saja.."kata Raga lembut,setelah itu mulai memacu mobilnya dengan kecepatan yang sedang.tidak cepat ,tidak pelan juga.dia ingin menikmati waktu bersama sang pujaan hatinya.

Zivanna hanya diam,dia bahkan taj berani memandang pria yang sedang fokus menyetir itu."apa kabar Zie?"

"A...aku baik.."Zivanna terbata-bata.

"Temani aku makan malam dulu ya?kamu mau makan apa Zie ."Raga bersikap biasa,dia tidak mau membuat Zivanna merasa tidak percaya diri di dekatnya.

"Ta ..tapi ."Mau menolak tapi Zivanna seolah merasa tenggorokannya seperti tercekat.

"Masih penyuka bakso kan,dan jus jeruk?"Ucap Raga lagi,santai,tanpa menoleh ke arah gadis yang duduk disampingnya.

Zivanna terkejut,dia tak percaya jika Raga tau makanan favoritnya.sudut matanya berembun,bibirnya juga bergetar.

"Raga...."bisiknya lirih.

"Ya.."Raga menoleh sekilas,kemudian fokus lagi ke depan.

"Maafkan aku.."ucap Zivanna lirih,nyaris tak terdengar.air matanya turun tanpa permisi, mengalir di pipinya yang putih mulus.

"Aku ...su..."Raga menoleh dan tertegun melihat Zivanna yang menangis,pria itu kemudian menghentikan laju mobilnya.

Raga membalik badannya hingga menghadap ke Zivanna,keduanya saling bersitatap.mengunci pandangan masing-masing,tanpa sepatah katapun mampu terucap.

"Hey,jangan menangis.."tangan Raga yang gemetar, terulur,menangkup wajah gadis yang sedang menangis itu."jangan menangis.."bisik Raga lirih, lembut sekali dia menatap pujaan hatinya,gadis yang menjadi cinta pertamanya.

"Maafkan aku.."Zivanna semakin terisak,dan tanpa diduga dia memeluk tubuh Raga erat.membuat pria itu sontak terpana.antara rasa bahagia dan rasa tak percaya seakan mendominasi pikirannya.

Raga membalas pelukan Zivanna, mengecup pucuk kepala gadis yang sedari dulu sangat dia inginkan.bagaimana Raga yang lugu sangat memimpikan biasa memeluk tubuh Zivanna,menyentuh kulitnya,atau bahkan ingin mencium bibirnya yang dulu selalu berkata pedas.

"Sudah jangan menangis,aku sudah melupakannya.."Raga mengurai pelukannya,agar bisa memandang gadis yang dulu hanya ada dalam mimpinya.

"Aku begitu jahat kepadamu,dan lihat aku sekarang....aku terpuruk....aku jatuh sejatuh-jatuhnya,...aku..aku malu kepadamu Raga..."ucap Zivanna diantara isak tangisnya.

"Aku sudah mendapat karma atas penghinaan yang aku berikan kepadamu...aku..aku minta maaf.."tubuh Zivanna bergetar, tangisnya tersedu-sedu,apalagi membayangkan kehidupan Raga yang sekarang jauh lebih baik dari dirinya.

"Sstt...."Raga menutup paksa bibir Zivanna dengan bibirnya,dia memberanikan diri mencium bibir tipis yang dulu hanya ada dalam impiannya saja.

Raga menyesapnya lembut,dan penuh perasaan.Zivanna hanya bisa mengatupkan bibirnya,dia tak menduga akan ada serangan tiba-tiba dari Raga.

Merasa tak mendapat respon,Raga menjauhkan wajahnya,dan dia bisa melihat wajah Zivanna yang tampak merona kemerahan.diusapnya bekas air mata dipipi Zivanna.

Hatinya terasa membuncah,ini adalah ciuman pertamanya,walaupun dia sudah menjalin hubungan selama hampir dua tahun dengan Sandra,tapi hubungan mereka tidak pernah seintim ini.

Selama ini,Sandra yang selalu agresif di setiap kesempatan berdua, hanya sekedar pelukan dan kecupan dipipi atau dahi.

"Aku mencintaimu.."bisik Raga,dan setelah itu dia kembali meraup bibir semanis buah Cherry itu,memagutnya dengan lembut dan penuh perasaan.

bersambung...

🌸

🌸

Terpopuler

Comments

Kymora Pertukangan

Kymora Pertukangan

bagus ceritanya Thor👍👍

2022-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!