Maafkan aku.

🌸

🌸

Zivanna mengucapkan syukur,karena sudah bisa menjalankan tugasnya hari ini dengan baik,hingga waktu pulang tiba.

Saat itu dia sedang di toilet,bermaksud mengganti baju dan sekedar mencuci muka.

Setelah mengganti seragam kerjanya dengan kaos putih,yang tadi dipakainya sewaktu berangkat, Zivanna keluar dari toilet.

Tepat pada saat Rani juga sudah selesai,gadis itu mengganti seragam kerjanya dengan kemeja lengan pendek.rambutnya dibiarkan terurai.

"Akhirnya... pulang juga kita Zie.."ucap Rani.keduanya beriringan keluar.

"Iya Ran..."Zivanna tersenyum manis,

"Eh....bentar Zie,ponselku kayaknya ketinggalan di loker deh,ntar ya..."Rani bergegas berlari menuju ke loker.

Zivanna hanya menggelengkan kepalanya.Zivanna berjalan menuju ke lobi,dia berniat akan menunggu Rani di sana.

"Hallo cantik.."Tiba-tiba terdengar sapaan yang terdengar ramah.membuat Zivanna menolehkan kepalanya ke arah suara.

"Eh, sore pak"Zivanna mengangguk hormat,saat melihat Danu sedang berdiri disampingnya.

"Aku belum tua amat lho,jangan panggil pak"protes pria tampan memakai jas warna abu-abu yang senada dengan celananya itu.

"Maaf..."

"Nunggu siapa?"Danu mencuri pandang ke wanita cantik yang sudah membuatnya penasaran itu.

"Nunggu teman pak"

"Office girl juga?"

"Iya,lagi ambil ponsel yang ketinggalan"

"Oh,kalo boleh tau,nama kamu siapa?aku Danu"

Danu mengulurkan tangan kanannya,dan Zivanna menyambut dengan agak ragu.apalagi posisi mereka berdiri dilobi,dimana banyak orang lalu lalang.

"Saya Zivanna,panggil saja Zie.."Zivanna tersenyum ramah, kemudian segera menarik tangan nya,yang masih dipegang oleh Danu

"Ng,kok mau kerja jadi office girl,padahal kamu cantik lho?"Puji Danu,entah kenapa dia yang biasa datar dan cuek seperti halnya sang bos, Raga,saat berhadapan dengan Zivanna bisa pintar menggoda.

"Mau kerja apa lagi pak?cuma tamatan SMA..."Zivanna melihat Rani sahabatnya menghampirinya.

"Maaf pak,saya duluan.itu teman saya sudah datang."Zivanna bergegas menarik tangan Rani,dan mengajaknya keluar dari lobi.

Danu hanya mematung,saat tiba-tiba sang gadis pujaan hilang dari pandangan.

"Ck ... nglamun terus"Suara merdu menginterupsi lamunan Danu.

"Ih,ganggu aja kamu Sis.bos mana?"

"Masih ke kamar mandi"jawab wanita seksi,yang memakai dress warna marun,dan blazer senada itu.

Dia adalah Siska, sekretaris Raga.

Siska berusia sekitar dua puluh delapan tahun,sebaya dengan Raga dan juga Danu.dia janda dengan satu anak,yang masih berumur tiga tahunan.

Satu tahun yang lalu baru saja ketuk palu,setelah memergoki perselingkuhan sang suami bersama sahabat Siska sendiri.

"Kalian sudah siap?"Tanya Raga, begitu dia sampai.

"Siap."

"Ok..kita berangkat sekarang"

Kemudian ketiganya berjalan beriringan,Raga berjalan didepan,sedang Danu dan juga Siska mengikuti dari belakang.mereka ada meeting dengan klien dari jogja,dan memilih mall xxx,sebagai tempat pertemuan.

Raga dan Siska menunggu Danu yang sedang mengambil mobil,diparkiran kantor.Boa dan sekretaris itu menunggu didepan lobi.

Drrrt.....drtt..

Ponsel Raga tiba-tiba berbunyi,bertepatan dengan kedatangan Danu yang berhenti didepan mereka.

"Iya,hallo San"Sapa Raga kepada sang penelepon yang ada diseberang sana.

"Hallo sayang,kamu sedang apa?"tanya penelepon diseberang sana.

Raga berjalan masuk ke dalam mobil,dan diikuti oleh Siska,tak lama mobil itu meluncur menyusuri jalan raya,ke tempat yang telah disepakati pihak Raga dan klien mereka.

"Ini mau jalan ke mall xxx,ada meeting disana"jawab Raga dengan malas,padahal yang menelpon adalah tunangannya.

"Nanti malam bisa kan mampir kesini dulu?aku kangen?"

Raga mendengkus kesal,entah kenapa mendengar rengekan Sandra setiap waktu,rasanya seperti lelah.padahal dulu Sandra pemalu,baik,pengertian.tapi setelah jadi tunangan Raga,semua sifat seperti berbanding terbalik.

Sekarang jadi manja,egois dan cerewet.setiap saat selalu bertanya,kamu di mana,sedang apa?kadang Raga merasa lelah, dengan hubungan mereka.

"Sayang..kok diam sih,pokoknya aku nggak mau tau.nanti malam harus ke sini.titik nggak pake koma"cerosos suara diseberang sana.

Raga segera menutup telpon,saking gemasnya.apa-apaan sih,seenaknya saja memerintah,Raga mengalihkan pandangan ke samping,dan tepat pada saat itu dia melihat sesosok gadis sedang duduk di bangku beton,dihalte.

Raga terkesiap,jantungnya terasa berdetak lebih kencang.dia menolehkan kepalanya ke belakang,sayangnya karena mobil yang dikendara Danu terlalu kencang,jadi bayangan gadis itu sudah tidak terlihat lagi.

"Ada apa,bos?"tanya Siska,saat melihat sang bos,menoleh ke belakang.

"Ng... seperti melihat seseorang yang aku kenal"guman Raga,dia menyandarkan punggungnya ke belakang.

Sementara Danu hanya menyimak interaksi keduanya lewat kaca yang ada diatas kepalanya.

"Dimana bos,kenapa nggak nyuruh pak Danu buat berhenti?"Siska ikut menoleh ke belakang.

"Mungkin salah orang,nggak mungkin dia"

"Eh ..kok bisa"

"Gadis tadi berdiri di halte,mungkin sedang menunggu angkutan umum, sedang temanku anak anggota dewan,sudah pasti tidak mungkin ada disana"Raga menjelaskan,walau sebenarnya dalama hati berkecamuk, mengingat gadis yang tadi dilihatnya.

Walau cuma sekilas,tapi Raga bisa melihat wajah gadis itu,sangat cantik.mengingatkannya akan seseorang dari masa lalunya,yang begitu dicintainya dan juga begitu dibencinya.

Raga menghela nafas.

🌸

🌸

"Assalamualaikum."Zivanna membuka pintu kamar kostnya,dia memang terbiasa mengucap salam saat masuk atau keluar,biarpun tidak ada siapapun di kamarnya.

Setelah menutup pintu, Zivanna meletakkan tas slempangnya dimeja kecil yang ada disamping kasur tipis,kemudian menjatuhkan bokongnya,menyandar pada dinding kamar.

Zivanna menghela nafas,kakinya dia selonjorkan,kamar kost yang hanya terisi satu kasur tipis, lemari plastik dan meja kecil.hanya tempat kost ini yang mampu dia sewa.

Zivanna meraih kantong kresek warna hitam,yang berisi sebungkus nasi, yang sempat dia beli di warung depan gang.

Nasi dengan telur ceplok dan sedikit mi goreng sebagai lauk,dengan netra yang mulai mengembun,Zivanna mulai menyuapkan ke dalam mulutnya.

"Bismillahirrahmanirrahim.."Zivanna bersyukur, masih bisa makan nasi,walau dengan lauk seadanya.

Kehidupan yang dulu mewah,habis tak bersisa,bahkan kedua orang tuanya pun meninggalkan dirinya sendirian didunia ini.

Tepat saat dia menerima kelulusannya di SMA,ayahnya yang seorang anggota dewan tersandung kasus korupsi,tidak tanggung-tanggung belasan milyar yang dituduhkan,dan membuatnya harus mendekam dibalik jeruji besi.

Baru dua bulan berada ditahanan ,sang ayah terkena serangan jantung dan meninggal.

Tersisa sang mama dan juga dirinya.sang mama yang tidak kuat menanggung beban malu karena kasus suaminya dan juga saudara bahkan teman semua perlahan menjauh,mambuat sang mama akhirnya depresi hingga akhirnya ajal menjemput.

Dan tinggallah Zivanna sendiri,karena dia memang anak tunggal.

Zivanna terisak,setiap mengingat masa lalu,dadanya seperti terhimpit batu yang sangat besar,sungguh sesak dan hampir tak bisa bernafas.

Raga,maafkan aku!

bersambung

🌸

🌸

Terpopuler

Comments

Ani Widodo

Ani Widodo

lanjut thor..
walopun terkesan terburu2...bisa dinikmati kok..

2022-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!