Terkenang masa lalu

🌸

🌸

Flash back on.

Sepuluh tahun yang lalu,tepatnya saat Raga masih duduk di bangku kelas tiga SMA,raga adalah tipe cowok yang lugu,baik dan terkesan kuper.

Orang tuanya hanya tukang tambal ban,yang punya bengkel kecil,sedang ibunya,hanya buruh cuci baju tetangga.

Sejak duduk di bangku kelas satu,Raga sudah menyimpan rasa cinta kepada teman sekelasnya.namanya Zivanna Arneta.gadis cantik bintang sekolah,dia pintar dan juga kaya.ayahnya seorang anggota dewan yang lumayan punya nama.

Karena itu,Abi hanya bisa memendam rasa cintanya dalam hati dia tak punya keberanian sama sekali untuk menyatakan perasaannya.

Sebenarnya dia punya wajah yang cukup tampan,hanya saja karena sifatnya yang terlalu pendiam dia tidak punya teman sama sekali.

Puncaknya,saat kelas tiga,Raga sudah tidak kuat lagi memendam perasaannya,dia memberanikan diri menyelipkan selembar surat tentang perasaannya.

Dan tepat pada saat istirahat,para penghuni kelas yang lain sudah kabur keluar,mereka memanfaatkan waktu istirahat yang singkat ini,untuk mengisi kembali amunisi tubuhnya.

Hanya ada Raga di dalam,dengan mengendap-endap,dia mendekati tempet duduk Zivanna yang berada dibarisan paling depan.

Raga menyelipkan surat cintanya,di bawah tas gadis yang sudah lama di taksirnya.

Setelah itu,dia kembali ke bangkunya,dan meneruskan belajarnya.seperti itulah dia,tiada hari tanpa belajar.

Tiba-tiba, gadis cantik yang bernama Zivanna masuk ke kelas sendirian,dia bahkan tak mau beramah-tamah dengan Raga,dalam pandangannya sepertinya Raga tak terlihat.

Tak berapa lama,gadis itu tampak menoleh kepada Raga, wajahnya memerah menahan amarah,selembar kertas tergenggam ditangannya.

Jantung Raga terasa bertalu-talu,apalagi saat aroma parfum mahal yang terhidu indra penciumnya,tubuhnya bertambah gemetar.

"Kamu yang bernama Raga kan?"Zivanna langsung bertanya.dia berdiri dengan angkuh dihadapan Raga yang bahkan menciut nyalinya.

"I...iya aku Raga.."Raga terbata-bata.dia bahkan tidak berani bersitatap dengan gadis yang telah lama mengobrak-abrik hatinya itu.

"Apa maksudnya ini?"dengan kasar dia meremas surat cinta dari Raga, Kemudian melemparkan tepat di muka Raga.

"A...aku mencintaimu Zie..."gemetar nada suara Raga terdengar.dia memandang Zivanna yang bertolak pinggang,memindai dirinya dengan sinis.

"Apa dirumahmu nggak ada kaca?punya apa kamu berani menyatakan cinta kepadaku?"bentak Zivanna.matanya melotot tajam kepada Raga.

Dada Raga serasa dihantam palu godam, kata-kata kasar dan sarat penghinaan keluar dari bibir cantik Zivanna.dia tak mampu menjawab ataupun melakukan pembelaan.

"Kamu tidak tau siapa aku?"tanya Zivanna lagi..

"A...aku tau Zie.."lirih suara Raga.netranya tampak berkaca-kaca.memandang Zivanna penuh kekecewaan."Maafkan aku"

"Jangan pernah melakukan hal konyol lagi seperti ini, kalo masih nekat,aku akan permalukan kamu lebih dari ini"Setelah selesai mengucapkan kata-kata itu,Zivanna bergegas pergi meninggalkan Raga yang tertegun dalam rasa kecewa.

Raga tak pernah berharap Zivanna mau menerima cintanya,setidaknya Raga tau diri.

Dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya,rasa cintanya,kekagumannya kepada Zivanna.

Gadis yang menurutnya begitu sempurna.tapi,ternyata hanya hinaan yang dia dapat dari mulut Zivanna,dan mungkin tidak akan pernah dia lupakan seumur hidup.

Akan ku buktikan kepadamu Zie,aku layak dan pantas untuk mendampingi hidupmu.dan saat aku telah sukses nanti,aku akan mencari Zie.

Akan ku balas semua hinaan ini.Raga mengepalkan kedua tangannya,sambil mengamati Zivanna yang perlahan meninggalkan kelas lagi.

Flash back off.

Raga tersadar dari lamunannya, didekapnya selembar foto Zivanna,gadis cantik yang hingga saat ini masih menduduki singgasana dihatinya.

Tak pernah ada yang sanggup menggeser namanya,dari dalam hati Raga yang paling dalam.walaupun kadang terlintas kata benci,tapi tidak pernah mampu mengurangi atau menghilangkan kadar cinta Raga kepada Zivanna.

Raga menyimpan harapan, bila suatu saat bisa menemukan Zivanna lagi.jika dia sudah bahagia dengan keluarganya,dia tak akan memgganggu.tapi jika dia masih sendiri,entah apa yang akan dilakukannya.apalagi sudah ada Sandra disisinya.

Raga menyeka sudut matanya yang mulai berembun.setiap teringat Zivanna,cinta pertamanya,selalu bisa membuatnya larut dalam kesedihan yang mendalam.seandainya dulu dia sudah sukses seperti saat ini,seandainya dia terlahir sebagai anak orang kaya,mungkin Zivanna akan menerima cintanya dengan tangan terbuka.

Raga tidak menyalakan sikap Zivanna yang menolak dirinya mentah-mentah,mungkin kalo gadis lain yang ditembaknya,akan memberikan reaksi yang sama.siapa yang mau punya seorang kekasih gembel seperti dirinya.

Apalagi Zivanna yang berasal dari keluarga kaya,dia sudah hidup bergelimang harta sejak lahir.

Raga Menghempaskan punggungnya ke ranjang,mendekap foto yang mulai buram itu erat-erat.berharap akan bisa menemukannya lewat mimpi.

Raga memejamkan mata,melafalkan sebait nama Zivanna dalam tiap tarikan nafasnya.

Ternyata setelah sekian lama,rasa cinta yang dimiliki untuk Zivanna tak berkurang sedikitpun.dan dendam yang dulu dia gaungkan Setiap waktu,hanya tinggal wacana saja.

Zivanna,aku merindukanmu sayang,.guman Raga,dan perlahan dia terlelap ke dalam dunia mimpi.

🌸

🌸

Pagi menjelang,menggantikan tugas sang malam...

Zivanna sudah rapi pada pagi hari itu.dia memakai celana soft jins warna biru muda dan atasan kaos lengan panjang ketat warna coklat tua.rambut panjangnya juga sudah dikuncir kuda.

Wajah cantiknya yang tanpa riasan yang berlebih, terlihat begitu sumringah.entah kenapa,dia bangun pagi ini dengan hati yang begitu bahagia.

Sesekali bersenandung kecil.Zivanna menikmati hidupnya yang sekarang.dia banyak belajar.harta kekayaaan, ketenaran,pangkat hanya titipan, dalam sekejap mata bisa diambil sang pemiliknya tanpa sisa.

Dulu sewaktu dia masih jaya,uang tak pernah habis dari dompetnya, black card juga selalu ada ditangannya.temannya banyak, berbondong-bondong menjilatnya.

Tapi,setelah semuanya habis tanpa tersisa,satu persatu temannya mulai menjaga jarak,apalagi setelah kasus yang menimpa ayahnya.bahkan yang dulunya mengaku saudara perlahan menghilang tanpa jejak.

Zivanna tetap mengucap syukur, masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.dia yang dulu arogan,dan memandang rendah orang lain,kini bisa merasakan kehidupan orang-orang yang ada dibawah, seperti dirinya saat ini.

Setelah semua penampilan dirasa sudah pas, Zivanna menyemprotkan parfum aroma vanila yang lembut, parfum favoritnya sejak masih berjaya dulu.beruntung dia masih bisa membelinya,karena harganya tergolong cukup mahal.

Zivanna tersentak,karena terlalu asyik mematutkan diri,hingga tak terasa sudah pukul setengah tujuh,waktu yang sangat mepet buatnya pergi bekerja.

Kemudian secepat kilat Zivanna menyambar tas slempangnya yang ada di gantungan, dibelakang pintu.memakai sepatu kets dengan tergesa,lalu bergegas berangkat bekerja.

Setengah berlari dia keluar dari gang tempat kosnya,menuju jalan raya.menunggu angkutan kota yang akan membawanya ke DIRGANTARA GRUP.

Bersambung..

🌸

🌸

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!