Eps 7 Ketahuan

Sejak saat itu Aira menepati janjinya untuk tidak lagi mengganggu Aisa secara langsung di kampus mau pun di rumah . Namun, bukan berarti dia diam saja. Masih ada Rangga, lelaki yang disuruhnya untuk mendekati Aisa berkedok menjadi anak les nya Aisa. Rangga di utus oleh Aira untuk mendekati Aisa semata-mata untuk membuat Pak Ghibran ilfeel dengannya dan hubungan keduanya menjadi renggang.

Aisa juga sudah mengikuti olimpiade, dan dia juga sudah menang dalam olimpiade itu. Hal itu membuat semua orang berdecak kagum melihatnya, terutama Pak Ghibran yang diam-diam masih mengagumi dan bertambah kagum pada Aisa. Namun sayang, kecemburuannya pada Aisa mengalahkan itu semua. Saking cemburunya ia selalu mencueki Aisa disaat wanita itu menyapa nya.

Aisa masih belum sadar apa salahnya sehingga Pak Ghibran menjauhinya, Namun ia masih tetap mendekati Dosen dingin itu karena baginya Dosen itu lah yang menjadi jembatannya agar ia dapat mengikuti Olimpiade tersebut.

"Pagi pak" Sapa Aisa saat melihat Pak Ghibran berjalan ke arahnya, namun sayang Pak Ghibran hanya melewatinya tanpa meliriknya sedikitpun.

'Apa salahku' Gumam Aisa yang masih di dengar oleh Pak Ghibran, tapi dosen tersebut tetap melanjutkan jalannya.

Sedangkan anak-anak lainnya sudah tidak pernah mengejek Aisa lagi, karena mereka sudah sadar yang diejek ternyata sangat manis, bahkan ia sebenarnya lebih cantik dari Aira hanya saja kulitnya sedikit hitam dan kusam jika tidak di poles.

Sementara di rumah, Papa Baskoro dan Mama Risa baru saja sampai. Selama ini mereka pergi ke Jepang untuk mengontrol cabang perusahaan mereka yang berada di sana. Kak Andre juga kebetulan sedang berlibur dan ia memilih pulang ke Indonesia , hingga ia juga memberikan kejutan kepada adiknya karena baik Aisa maupun Aira, keduanya tidak ada yang mengetahui kepulangan keluarganya.

Hari ini, Aisa pulang lebih awal dibandingkan Aira. Karena Aira memilih untuk pergi ke Mall bersama kedua sahabatnya, sementara Aisa memilih untuk langsung pulang ke rumah.

"Siang Non" sapa mang Dadang.

Aisa mengangguk "Siang juga mang"

lalu Aisa kembali berjalan dan kini tangannya sudah bersiap membuka pintu.

ceklek

"Surpriseeeeeee" Teriak Mama Risa, Papa Baskoro dan Kak Andre.

Aisa menutup mulutnya, matanya melotot saking kagetnya "Mama? papa? kakak?"

Namun bukan hanya Aisa ternyata yang kaget, Tapi kedua orang tua berserta kakaknya juga ikut kaget melihat sosok wanita yang berada didepan mereka sekarang. Perubahan penampilan Aisa memang tidak di kenalin oleh keluarganya.

Sementara Bi Inah, sedang menahan tawa nya di dapur karena melihat antar keluarga ini saling kaget mengagetkan.

"Tunggu, kamu siapa?" tanya kak Andre sambil mengelilingi Aisa.

"Sama adik sendiri, masa lupa?" Rajuk Aisa dengan mulutnya yang ia majukan.

"Suaranya mirip Aisa ya ma.. pa.." ucap Kak Andre tanpa peduli adiknya sedang merajuk.

"Eh, jadi kamu beneran Aisa?" kali ini yang bertanya mama Risa.

"Iya dong ma.."

"Tapi penampilan kamu----" Ucap Mama Risa terpotong

"Masyaallah sayang, anak papa... kamu banyak berubah nak sekarang" sambil memeluk putrinya

"Benar dek, kakak sampai pangling tau gak" sahut kak Andre

"Kak, aku hanya tidak menguncir rambutku dan pakaianku juga tidak jauh beda kok dari sebelumnya" Elak Aisa.

"Tapi, apa gerangan ini? kenapa bisa berubah begini?" selidik kak Andre dengan menyipitkan matanya .

"Kamu pacaran ya?" fitnah mama Risa

"Enggak ma, memangnya penampilan aku gak cocok ya begini?" Tanya Aisa lagi sambil melirik satu persatu keluarganya secara bergantian.

"Siapa bilang? cocok kok, iya kan ma?" ucap Papa Baskoro

"Hmm iya, cocok.. kenapa gak dari dulu aja? jadi kamu gak buat mama malu" cerocos Mama Risa membuat Aisa menekuk wajahnya.

"Mama....!!" Tegur Papa Baskoro pelan. Lalu ia melihat putrinya "Ya sudah sayang, kamu sekarang pergi lah ke kamar, kamu mandi dulu sana gih..." Pinta Papa Baskoro yang di anggukin oleh Aisa.

Sementara di tempat lain, Aira sedang berada di mall bersama kedua sahabatnya. Ia sedang belanja membeli baju, celana dan yang lainnya. Kebiasaan Aira memang suka menghambur-hamburkan uang, berbeda dengan Aisa walaupun diberikan uang yang jumlahnya sama dengan Aira setiap bulan, ia lebih banyak menyimpan uang tersebut dibandingkan memakainya kecuali ada hal yang mendesak.

"Ra, loe kok diam aja sih ngelihat Aisa berubah penampilannya? malah kelihatan lebih cantik lagi" tanya Ebi penasaran.

"Maksud loe? Aisa lebih cantik daripada Aira gitu? wah parah loe Bi" sahut Mikha yang langsung dapat pelototan dari Aira.

"Eh bukan gitu maksud gue" ucap Ebi di jedanya, lalu ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa bersalah saat ini. "Maksud gue itu, dia lebih cantik dari dirinya sendiri yang kemarin cupu itu".

"Loe sih" ucap Ebi pada Mikha

"Kok gue?" sahut Mikha yang tidak mau disalahkan

"Ya loe pokoknya" ucap Ebi lagi.

"Bisa diam gak?" tegas Aira membuat keduanya membungkam mulutnya.

"Berisik banget " ketus Aira setelah melihat mereka diam.

dddrrrrrdd dddrrrrrdd

"Ah s*it!!!! mau ngapain lagi ni orang" ucap Aira saat melihat ponselnya.

"Ada apa Ra?" Tanya Mikha

"Ini, si Rangga nelpon gue" jawab Aira panik

"Rangga? loe belum ngasih dia bayaran karena udah berhasil deketin Aisa biar dia jauhan dengan Pak Ghibran?" teriak Ebi begitu detailnya sampai mereka tidak sadar ada sepasang mata yang mendengar itu di belakang kursi mereka sekarang.

"Hustttt!!! Ebi! jangan kencang-kencang dong" ketus Aira membuat Ebi menutup mulutnya .

"Tauk nih, ember banget" Sahut Mikha

"Yee maap, ya sudah di angkat dong berisik tahu " ucap Ebi.

"Yang berisik itu elo" sahut Aira .

Sepasang mata yang mendengarnya adalah Pak Ghibran. Betapa terkejutnya beliau saat mengetahui semua ini adalah ulah dari Aira. Sementara selama ini, ia sudah salah paham dengan Aisa karena sudah menjauhinya. Pak Ghibran Mengepalkan tangannya tanpa ia sadari. Awalnya Pak Ghibran ke mall untuk membeli sesuatu yaitu pesanan dari Bundanya, namun setelah mendengar pernyataan dari Mahasiswanya ini, ia pun memilih mendengarkan itu semua sejenak sebelum akhirnya memilih pergi ke sebuah toko Apalagi saat ini Aira sedang menerima telepon.

**In call

Aira

loe mau apalagi?

(--------)

Aira

Segitu loe bilang kurang? udah g*la ya?

(-------)

Aira

Loe ngancam gue? hahhahahhaha! gue gak takut!

tuttt tuttttt**

"Ada apa Ra?" cemas Mikha

"G*la tu anak, gue udah ngasih 20juta untuk dekatin si cupu dan sekarang dia minta nambah lagi dengan alasan pendekatannya sukses"

"Wah, udah gak benar nih, terus?"

" Ya , gue gak mau lah nambahnya, rugi gue"

"Dia ngancam apa sama loe?"

"Katanya dia bakal cari gue sampai dapat . Emh gue harus takut gak nih?"

Ucapan itu membuat mereka terbahak-bahak, Pak Ghibran yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya Lalu pergi agar tidak ketahuan oleh Aira.

Episodes
1 Eps 1. Prolog
2 Eps 2. Apa salah Aisa?
3 Eps 3 A. Aisa vs Aira
4 Eps 3 B. Dekat dengan Pak Ghibran
5 Eps 4. Tantangan dari Aira
6 Eps 5. Aisa latihan
7 Eps 6 A. Persiapan
8 Eps 6 B. Kemenangan
9 Eps 7 Ketahuan
10 Eps 8 A. Jebakan
11 Eps 8 B. Di Penjara
12 Eps 9 A. UMKM
13 Eps 9 B. Kecemburuan
14 Eps 9 C. Aisa
15 Eps 10. Dilabrak Dinda
16 Eps 11 Tolong bebaskan Aira, Rangga!!
17 Eps 12. Akhirnya......
18 Eps 13. Perawatan wajah
19 Eps 14 . Rencana jahat Aira
20 Eps 15. Salah Skin Care
21 Eps 16. Mencari Kebenaran
22 Eps 17. Terungkap ...
23 Eps 18 Disayang Keluarga
24 Eps 19. Aisa di Kurung
25 Eps 20. Ternyata...
26 Eps 21. Maaf
27 Eps 22. Harus Kuat
28 Eps 23. Memilih pergi
29 Eps 24. Sakit palsu
30 Eps 25. Oh ternyata...
31 Eps 26. Aisa mengetahuinya
32 Eps 27. Di Terima Kerja
33 Eps 28. Pak Reno cenayang?
34 Eps 29. Benar-benar cenayang!
35 Eps 30. Teringat Rere
36 Eps 31. Ghibran murka
37 Eps 32. Enam Bulan kemudian
38 Eps 33. Sepupunya Pak Reno
39 Eps 34. Sisi lain Pak Reno
40 Eps 35. Aisa, anakku!!!
41 Eps 36. Papa Baskoro
42 Eps 37. Kak Nando?
43 Eps 38. Rara nya Nando
44 Eps 39. Menikah?
45 Eps 40. Bertemu
46 Eps 41. Kehancuran
47 Eps 42. Menikah
48 Eps 43. Mengelabuhi Aira
49 Eps 44
50 Eps 45. Sah cerai
51 Eps 46. Hampir Terjebak
52 Eps 47. Lima bulan Kemudian
53 Eps 48. Bangun dari koma.
54 Eps 49. Kepulangan Aisa
55 Eps 50. Ending
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Eps 1. Prolog
2
Eps 2. Apa salah Aisa?
3
Eps 3 A. Aisa vs Aira
4
Eps 3 B. Dekat dengan Pak Ghibran
5
Eps 4. Tantangan dari Aira
6
Eps 5. Aisa latihan
7
Eps 6 A. Persiapan
8
Eps 6 B. Kemenangan
9
Eps 7 Ketahuan
10
Eps 8 A. Jebakan
11
Eps 8 B. Di Penjara
12
Eps 9 A. UMKM
13
Eps 9 B. Kecemburuan
14
Eps 9 C. Aisa
15
Eps 10. Dilabrak Dinda
16
Eps 11 Tolong bebaskan Aira, Rangga!!
17
Eps 12. Akhirnya......
18
Eps 13. Perawatan wajah
19
Eps 14 . Rencana jahat Aira
20
Eps 15. Salah Skin Care
21
Eps 16. Mencari Kebenaran
22
Eps 17. Terungkap ...
23
Eps 18 Disayang Keluarga
24
Eps 19. Aisa di Kurung
25
Eps 20. Ternyata...
26
Eps 21. Maaf
27
Eps 22. Harus Kuat
28
Eps 23. Memilih pergi
29
Eps 24. Sakit palsu
30
Eps 25. Oh ternyata...
31
Eps 26. Aisa mengetahuinya
32
Eps 27. Di Terima Kerja
33
Eps 28. Pak Reno cenayang?
34
Eps 29. Benar-benar cenayang!
35
Eps 30. Teringat Rere
36
Eps 31. Ghibran murka
37
Eps 32. Enam Bulan kemudian
38
Eps 33. Sepupunya Pak Reno
39
Eps 34. Sisi lain Pak Reno
40
Eps 35. Aisa, anakku!!!
41
Eps 36. Papa Baskoro
42
Eps 37. Kak Nando?
43
Eps 38. Rara nya Nando
44
Eps 39. Menikah?
45
Eps 40. Bertemu
46
Eps 41. Kehancuran
47
Eps 42. Menikah
48
Eps 43. Mengelabuhi Aira
49
Eps 44
50
Eps 45. Sah cerai
51
Eps 46. Hampir Terjebak
52
Eps 47. Lima bulan Kemudian
53
Eps 48. Bangun dari koma.
54
Eps 49. Kepulangan Aisa
55
Eps 50. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!